Anda di halaman 1dari 11

A.

Jalannya Perang Dingin:

1. Persaingan Politik:

 Marshall Plan vs Molotov Plan (Comecon)

Marshall Plan merupakan produk kebijakan dari Amerika Serikat (AS) pada
1948 yang diperuntukan untuk memulihkan perekonomian Eropa Barat pasca
Perang Dunia II. AS melancarkan dana sebesar $ 12 miliar (setara dengan
lebih dari $ 129 miliar pada tahun 2020).

Marshall Plan juga memiliki tandingan yaitu Molotov Plan yang diperkenalkan
oleh Uni Soviet untuk memulihkan perekonomian negara satelit Uni Soviet.
Tujuannya hampir sama dengan Marshall Plan yaitu agar negara – negara
satelit Uni Soviet tidak berpihak kepada AS(Marshall plan bertujuan
menghilangkan komunisme di AS)

efektivitas dari Molotov Plan tidak sebanding dengan Marshall Plan. Negara
penerima Marshall Plan secara signifikan dapat bangkit dari keterpurukan
ekonomi pasca perang dunia ke II.

penerima Molotov Plan gagal dikarenakan penyaluran dana yang terlalu


mengikat dan tidak bebas membuat Molotov Plan hanya dijadikan oleh Uni
Soviet sebagai kawasan pengembangan Ekonomi Uni Soviet di wilayah
satelitnya.

Polandia merupakan salah satu negara yang dipaksa menolak kebijakan dari
AS tersebut. Dibawah Molotov Plan, Polandia merasa terkhianati. Ia merasa
dijadikan sebagai sapi perah oleh Uni Soviet. Walaupun dampak
signifikannya industrialisasi di Polandia berkembang pesat khususnya di kota
Lodz dan Warsawa

 NATO vs Pakta Warsawa


Pakta Warsawa (Warsaw Pact) muncul sebagai bentuk perkumpulan dan
pertahanan beberapa negara Komunis Eropa pada tahun 1955 di Warsawa,
Polandia. Kesepakatan tersebut dikenal sebagai “Warsaw Treaty of
Friendship, Cooperation and Mutual Assistance”. Tujuan mendasar dibalik
pembentukan pakta adalah untuk menanggapi pembentukan Pakta
Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Negara-negara anggota Pakta Warsawa
antara lain Uni Soviet, Jerman Timur, Bulgaria, Albania, Hungaria, Polandia,
Rumania, dan Cekoslowakia. Pakta Warsawa memiliki dua tugas utama, yaitu
Political Consultative Committee yang bertanggung jawab untuk kegiatan
non-militer anggota dan Unified Command of Pact Armed Forces untuk
mengkoordinasikan kekuatan militer dari negara-negara anggota. Ideologi
dasar Pakta Warsawa adalah bahwa berbagai negara penandatangan akan
saling membantu dalam kasus datangnya agresi. Terdapat kekhawatiran di
antara negara anggota Pakta Warsawa terhadap negara-negara blok Barat,
terutama setelah pembentukan NATO, mungkin akan ada tindakan militer
terhadap negara Blok Timur.

Pengertian NATO (North Atlantic Treaty Organization) NATO (North Atlantic


Treaty Organization) atau dalam bahasa Indonesia berarti Pakta Pertahanan
Atlantik Utara, dalam bahasa Perancis l’Organisation du Traité de
l’Atlantiquee Nord (OTAN) merupakan suatu organisasi internasional yang
berperan menjaga keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949
sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang
ditandatangani di Washington, DC pada tanggal 4 April 1949. Tujuan NATO
Tujuan didirikan NATO adalah untuk menjaga keamanan & perdamaian bagi
para negara anggotanya dalam bidang politik, militer dan pertahanan dalam
menghadapi ancaman. Lebih lengkapnya, tujuan NATO diantaranya yaitu:
Menyelesaikan persengketaan secara damai. Mencegah penggunaan
kekuatan militer dalam hubungan internasional. Mengembangkan kerja sama
ekonomi di antara negara-negara NATO. Menghilangkan persengketaan
politik ekonomi internasional. Membela negara anggota dengan prinsip bahwa
serangan terhadap satu anggota berarti serangan terhadap seluruh anggota
NATO.
Sejarah NATO
Pada Perang Dunia II, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis yang memiliki
paham demokrasi liberal bersatu dengan Uni Soviet yang berpaham komunis
pada blok sekutu. Secara nyata, demokrasi liberal (liberalisme) dan
komunisme adalah dua paham yang saling bertolak belakang tetapi dalam
Perang Dunia II kedua paham tersebut bersatu sebab mempunyai musuh
yang sama yaitu fasisme. Setelah musuh mereka dapat dikalahkan, keduanya
terlibat dalam pertentangan kembali. Pertentangan itu selanjutnya
memunculkan dua blok, yaitu Blok Barat (AS), dan Blok Timur (Uni Soviet)
dan dikenal dengan Perang Dingin (The Cold War). Lembaga NATO
terbentuk berupa bagian dari perang dingin yang berlangsung antara Blok
Barat dan Blok bagian Timur. NATO ialah lembaga teritorial yang menggaris
bawahi perhatian dalam bidang pertahanan negara-negara Atlantik Utara.
Organisasi NATO (North Atlantic Treaty Organization ) dibentuk sebagai
bagian dari perang dingin yang terjadi pada Blok Barat dan Blok Timur. NATO
adalah organisasi regional yang fokus terhadap perhatian dalam bidang
pertahanan negara-negara Atlantik Utara.

 Khruschev vs Eisenhower
Selama bulan November 1958, Khrushchev gagal untuk mengubah
seluruh Berlin menjadi "kota yang independen, terdemiliterisasi dan bebas",
hal ini membuat Amerika Serikat, Britania, dan Perancis diberi ultimatum
enam bulan untuk menarik pasukan mereka dari sektor yang masih diduduki
di Berlin Barat, atau Khrushchev akan mengalihkan kendali hak akses Barat
ke Jerman Timur. 

Khrushchev sebelumnya menjelaskan kepada Mao Zedong bahwa "Berlin


adalah testikelnya Barat. Setiap kali saya ingin membuat Barat menjerit, maka
saya akan meremas Berlin." NATO secara resmi menolak ultimatum ini pada
pertengahan Desember dan Khrushchev menarik kembali ultimatumnya
dalam konferensi Jenewa.
 
Lebih luas lagi, salah satu ciri dari tahun 1950-an adalah awal dari integrasi-
Eropa, yang merupakan produk dari Perang Dingin yang memperomosikan
politik, ekonomi, dan militer Truman dan Eisenhower, namun kemudian hal ini
dipandang sebagai kebijakan yang ambigu, takut bahwa Eropa yang
independen akan melakukan détente terpisah dari Uni Soviet, yang bisa
digunakan untuk memperburuk perpecahan Barat.

2. KonflikBerlin

Konflik Berlin terjadi merupakan dampak dari Perjanjian Postdam.


Jerman kemudian terbentuk 2 negara yakni Republik Federal Jerman atau
Jerman Barat berada dibawah pengaruh Amerika Serikat dan Republik
Demokrasi Jerman atau Jerman Timur berada dibawah pengaruh Uni Soviet.

Jerman menjadi ajang Perang Dingin bagi Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Kota Berlin terbelah menjadi dua Berlin Barat menjadi milik Jerman Barat dan
Berlin Timur menjadi ibukota dari Jerman Timur.

Jerman Barat dengan batuan Marshall Plan kemudian menata kembali


perekonomian dan proses industrialisasi. Salah satu kebijakan adalah
menerapkan mata uang deutsche mark. Kebijakan tersebut kemudian
ditanggapi oleh Uni Soviet dengan melakukan blokade ekonomi terhadap
Berlin. Pada Mei 1949, Stalin mencaput blokade Berlin setelah melakukan
kesepakatan dengan Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.

Jerman Barat dengan ideologi liberalis-kapitalis muncul menjadi negara maju,


sedangkan Jerman Timur yang menerapkan komunis menjadi negara
berkembang. Oleh karena itu banyak orang Jerman Timur yang melakukan
migrai ke Jerman Barat. Hampir 20% penduduk Jerman Timur pindah ke
Jerman Barat.

Tanggapan dari Uni Soviet dalam masalah ini kemudian mendirikan


penghalang kawat burdiri pad tanggal 13 Agustus 1961 yang kemudian
menjadi tembok Berlin.
3. Berebut pengaruh di luar Eropa

 Perang Korea
Stalin mendukung Kim Il Sung untuk menginvasi Korea Selatan, sementara
pasukan PBB yang terdiri dari negara-negara barat mempertahankan Korea
Selatan. Perang yang berlangsung selama tiga tahun (1950-1953) ini menjadi
titik tertinggi karena berpotensi membuka perang antara NATO dan komunis
Cina. Perang ini juga dapat berujung menjadi perang nuklir. Setelah Stalin
wafat pada 1953, gencatan senjata dilakukan. Kim Il Sung menjadi diktator di
Korea Utara, sementara Rhee Syng Man memimpin totaliter Korea Selatan
sampai dijatuhkan pada 1960. Kondisi Korea Selatan baru membaik setelah
kembalinya system multipartai pada 1987.

 Perang Vietnam
Perang Vietnam adalah konflik terpanjang pada masa perang dingin, terjadi
selama 19 tahun (1955-1975). Terjadi antara Vietnam Utara (Hanoi) yang
didukung komunis dan Vietnam Selatan (Saigon) yang didukung SEATO.
Konflik ini menewaskan jutaan orang, termasuk peran Vietnam Utara dalam
perebutan kekuasaan di Kamboja. Menyebabkan diktator komunis Kamboja,
Pol Pot membantai 1-3 juta penduduk untuk menegakkan kekuasaannya.
Perang gerilya yang berlarut-larut membuat AS harus meninggalkan Vietnam,
membuat Ho Chi Minh dapat mengalahkan Vietnam Selatan dan mendirikan
negara komunis.

 Perang Saudara Cina


Pada tahun 1949, Mao Zedong berhasil menggulingkan Chiang Kai Sek dari
Pemerintah Nasionalis Kuomintang yang didukung AS. Uni Soviet dengan
segera menjalin hubungan baik dengan republik komunis baru ini. Hal ini
merupakan titik balik kebijakan pertahanan AS karena Asia menjadi sangat
rentan terhadap pengaruh besar Cina. Amerika Serikat merespon jatuhnya
Kuomintang dengan membentuk ANZUS pada 1951, dan SEATO pada 1954
untuk menciptakan pakta pertahanan terhadap pengaruh komunis. Salah
satunya mendukung Vietnam Selatan dalam memenangi perang melawan
komunis Vietnam Utara. Sementara Soviet membentuk Pakta Warsawa pada
tahun 1955 sebagai basis pertahanan melawan Eropa Barat.

4. Perlombaan teknologi

Perlombaan Antariksa adalah persaingan penjelajahan angkasa antara Uni


Soviet dan Amerika Serikat selama Perang Dingin. Perlombaan ini diawali
oleh perlombaan senjata nuklir antara kedua negara setelah
berakhirnya Perang Dunia II. Pengembangan teknologi yang dibutuhkan
untuk mencapai tonggak sejarah dalam penerbangan antariksa dipandang
sama pentingnya dengan keamanan nasional, dan campuran antara
simbolisme dan ideologi pada waktu itu. Perlombaan ini meliputi usaha untuk
mengeksplorasi luar angkasa dengan satelit buatan, mengirim wahana
antariksa nirawak ke Bulan, Venus, dan Mars, mengirim manusia ke antariksa
dan mendaratkannya di Bulan.[1]

Perlombaan ini dimulai paling awal pada 2 Agustus 1965, saat Uni Soviet
merespons pengumuman Amerika Serikat empat hari sebelumnya tentang
rencana peluncuran satelit buatan pada Tahun Geofisika Internasional. Uni
Soviet berhasil meluncurkan satelit buatan pertama pada 4 Oktober 1957,
dan manusia pertama ke luar angkasa pada 12 April 1961. Uni Soviet juga
meluncurkan wanita pertama ke luar angkasa, Valentina Tereshkova, pada
pada 16 Juni 1963.

Pada April 1972, kedua negara sepakat untuk berkooperasi dalam Apollo-


Soyuz Test Project (ASTP), dan pada Juli 1975, kedua wahana
(Apollo dan Soyuz) berlabuh. Meskipun kooperasi telah diupayakan sejak
awal Zaman Angkasa, ASTP meredakan persaingan untuk memungkinkan
kooperasi yang akan datang.[2] 
Berakhirnya perlombaan antariksa dan persaingan antara kedua negara tidak
terlalu jelas, tetapi pendaratan Apollo 11 dan ASTP sering dianggap akhir dari
perlombaan antariksa.[3] Pembubaran Uni Soviet pada 1991 meningkatkan
kooperasi antara Amerika Serikat dan Rusia dengan program Shuttle-Mir
dan Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Perlombaan ini menjadi bagian penting persaingan budaya, teknologi dan


ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin.

5. Periode Detente
Detente (Prancis : 'relaksasi') dalam sejarah Perang Dingin, yang berarti
kedua negara adidaya berupaya meredakan ketegangan di antara mereka.
Kondisi ini tidak terlepas dari empat hal berikut.

 berkurangnya gaung pertarungan ideologi di negara-negara dunia ketiga


dan munculnya pola-pola baru dalam hubungan internasional.
 Amerika Serikat menyadari bahwa pertarungan ideologi dengan Uni
Soviet tidak boleh mengorbankan masalah ekonomi negara.
 Uni Soviet sendiri dipaksa mengalihkan perhatiannya pada isu-isu dalam
negeri, seperti masalah ekonomi.
 Negara-negara adidaya semakin sadar bahwa setelah
memproklamasikan kemerdekaan, pengaruh negara-negara dunia ketiga
semakin kuat seiring dengan semakin luasnya ruang untuk
mengekspresikan diri dan jati diri.
Peredaan ketegangan dalam periode detente itu ditandai setidaknya oleh dua
peristiwa penting berikut ini. Pertama, pada Februari 1972, Presiden Amerika
Serikat Richard Nixon mengumumkan pemulihan hubungan dengan Tiongkok

Setelah kunjungan tersebut, Nixon bertemu dengan para pemimpin Uni


Soviet, termasuk pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev di Moskow, dalam
rangka Perundingan Pembatasan Senjata Strategis (SALT) antara kedua
belah pihak.

Nixon dan Brezhnev mengumumkan era baru "hidup berdampingan secara


damai" dan membangun pendekatan hubungan baru.

B. Dampak Perang Dingin

Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena
kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang
sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin
adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan
kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan
Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun
1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer;
ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan
teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.
Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang
akhirnya tidak terjadi. Istilah “Perang Dingin” sendiri diperkenalkan pada
tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat
untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara
adikuasa tersebut.

Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif
pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal
ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara
super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para
pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke
negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah.
Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.

Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-
masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal
ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata
semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk
terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.

Bidang Sosial Budaya


Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara
langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat
menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin
percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum
lemah.

Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan
keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita
tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara
yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa
negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang
mereka miliki.

Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama


berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua
menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian
bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan
berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga
berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan
militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia
mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada
periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada
masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi
urusan individu atau komunitas berskala kecil.

Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir
yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah
terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan
adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang
bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet
sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika.
Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika
kemudian menandatangani terbentuknya NATO

Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin
di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam
perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu
Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di
Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang
berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timut.

Anda mungkin juga menyukai