PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi
antara dunia negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang tersebut terjadi
antara tahun 1947 – 1991. Awalnya Amerika Serikat dan Uni Soviet dulunya bersekutu
melawan Jerman saat Perang Dunia II. Namun setelah perang berakhir, Amerika Serikat dan
Uni Soviet mengalami perbedaan yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara
tersebut.
Pertentangan demi pertentangan yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan
persaingan. Persaingan antar keduanya menyangkut berbagai bidang seperti bidang ekonomi,
politik, koalisi militer, industri, pengembangan teknologi, pertahanan, persenjataan, dan lain-
lain. Dikabarkan bahwa perang dingin ini akan berakhir dengan nuklir namun nyatanya tidak
terjadi. Istilah ‘perang dingin’ itu sendiri diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter
Lippman asal Amerika Serikat pada tahun 1947 untuk menggambarkan ketegangan yang
terjadi antara dua negara adidaya tersebut. Walau disebut perang, belum pernah terjadi
konflik terbuka antara kedua negara yang bertikai.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab terjadinya Perang Dingin?
1
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Perang dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik,
maksudnya pihak yang berperang saling menggertak satu sama lain dengan memperlihatkan
kebolehannya dan kelebihannya tanpa menyerang satu sama lain.
Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War,
bahasa Rusia: холо́дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah
periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta
sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet(beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang
terjadi antara tahun 1947—1991.
Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard
Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang
terjadi di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah perang dunia ke-2 berakhir, Amerika Serikat dan Unisoviet muncul sebagai
negara adikuasa. Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis kapitalis, dan Unisoviet
muncul dengan ideologi komunis. Kedua negara tersebut berusaha mencari pengaruh dan
dukungan dari negara-negara yang baru memerdekakan diri. Mereka bersaing dalam
melakukan ekspansi ideologi. Hal ini memicu terjadinya perang dingin dan berpengaruh
kepada negara-negara di luar Eropa.
Sebelum lebih jauh membahas tentang perang dingin sebelumnya perlu diketahui
bahwa Amerika dan Unisoviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan II. Pada perang
Dunia pertama Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi dan bekerja sama.
Awalnya Amerika sekrikat merupakan negara netral dan tidak memihak siapapun akan tetapi
ketika perang kapal selam tak terbatas, secara tidak sengaja Jerman mengenai kapal Amerika
sehingga Amerika yang awalnya netral akhirnya memihak Inggris, Unisoviet dan Pranciss
yang merupakan lawan dari aliansi Jerman. Dengan turun tangannya Amerika maka akan
mempermudah kekalahan Jerman.
3
Setelah Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Fersailes yang
isinya membuat pihak Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak musuh
selama perang. Jerman telah kalah, ditambah lagi harus membayar kerugian musuh. Hal ini
menyebabkan Jerman harus pontang-panting memperbaiki kondisi ekonominya tetapi ketika
Adolf Hilter meminpin Jerman, ia melancarkan politik balas dendam. Inilah cikal bakal
penyebab Perang Dunia ke-2. Pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang negara
Polandia yang merupakan negara yang dilindungi oleh pihak sekutu yang terdiri dari Inggris,
Pranciss dan Unisoviet. Pada perang dunia ke Dunia yang bertindak sebagai negara sentral
adalah Jerman, Itali, dan Jepang. Jepang memiliki pemikiran tersendiri, Jepang ingin
menguasai dunia. Sebelum menguasai dunia hal yang pertama harus dilakukan adalah
menguasai Cina, lalu Asia dan Seluruh dunia. Sehingga Jepang pada waktu itu sangat gencar
memperluas wilayahnya dan menyerang wilayah lain. Jepang juga ingin menundukkan
Amerika dan berpikiran bahwa jika mereka berhasil menyerang pelabuhan Pearl maka mereka
akan dengan mudah mengalahkan Amerika. Akan tetapi, rencananya tidak berhasil, Jepang
hanya membangunkan macan yang lagi tidur. Amerika yang semula netral di Perang Dunia
ke-2 akhirnya turun tangan dan mempercepat kekalahan Jepang dengan mengebom atom
Nagasaki dan Hirosima.
Selama berlangsungnya perang dunia ke -2, Amerika Serikat merupakan salah satu
negara Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran melawan
Jerman dan Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan memaksa kedua
negara tersebut untuk menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang juga menyerah dan tunduk
di bawah kekuatan sekutu setelah kota Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pada 9
Agustus 1945. Sementara itu, Unisoviet juga memiliki peran yang sangat besar dalam
kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II. Berkat Unisoviet, negara-negara Eropa Timur
berhasil direbut oleh pihak sekutu dari tangan Jerman.
Dalam usaha untuk melancarkan ekspansi politis dan ideologis, pada tahun 1947,
Amerika serikat mengeluarkan Marshall Plan yaitu sebuah traktat tentang bantuan ekonomi
dalam rangka pemulihan perekonomian Eropa yang hancur akibat perang Dunia II. Selain
4
Marshall Plan posisi luar negeri Amerika tercermin dalam Truman Doctrine yang merupakan
sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Hary Truman pada tahun 1947 yang
menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan bagi kekuatan anti
komunis di Turki dan Yunani dalam menghadapi kekuatan komunisme Unisoviet.
Pada 4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization dibentuk dengan tujuan
mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara. Pembentukan NATO
memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawaw Pact atau Pakta Warsawa. Pakta
tersebut dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Di bawah kepemimpinan
Unisoviet.
Perlu diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
menimbulkan persaingan untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya. Alhasil kedua
negara tersebut membuat blok yang terdiri atas negara-negara yang mendukungnya.
Terbentuklah Blok Barat dengan Amerika Serikat dan Blok Timur dengan Uni Soviet.
NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah
organisasi pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok Barat. NATO
dibentuk pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang menandatangi berdirinya organisasi
tersebut. Dua belas negara pendiri tersebut terdiri dari Amerika, Belanda, Belgia, Britania
Raya, Denmark, Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi
Blok Barat, NATO adalah bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi penyerangan terhadap
negara anggota NATO, maka itu dianggap sebagai serangan terhadap Blok Barat. Beberapa
dekade kemudian, empat negara tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara
lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol.
Uni Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk
organisasi baru. Pada tahun 1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa
untuk menyaingi NATO. Pada kenyataannya konflik militer tidak pernah terjadi antara Blok
Barat melalui NATO dan Blok Timur melalui Pakta Wasarwa. Adapun negara-negara anggota
Blok Timur antara lain Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Romania,
Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam dan Korea Utara.
5
C. Penyebab Utama Terjadinya Perang Dingin
1. Perbedaan Paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/
ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni
Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan
individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan
paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat
kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan
perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet
yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa
bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara
tersebut.
6
Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan
senjata di antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana Perang
Dingin yang bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.
Persaingan dua blok yang saling bertentangan ini mengakibatkan ramainya kegiatan
spionasi dan sistem aliansi di dunia
a. Sistem aliansi
Pembentukan caminform pada tahun 1947. Caminform adalah wadah kerja sama partai-
partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
Pembentukan NATO tahun 1949
Perjanjian antara Uni Soviet dan RRC tahun 1950 mengenai kerja sama diantara kedua
negara guna menghadapi agresi Jepang
Pembentukan pakta ANZUS yaitu pakta pertahanan negara-negara AS, Australia, Selandia
Baru pada tahun 1951
Pembentukan pakta warsawa pada tahun 1955. Pakta ini merujpakan kerja sama
pertahanan dan keamanan negara –negara komunis.
Pembentukan SEATO pada tahun 1954
SEATO adalah kerja sama pertahan antara negara Asia Tenggara dengan pihak barat.
Anggotanya : AS, Inggris, Prancis, Flilipina, Singapura, dan Selandia Baru
b. Kegiatan spionase
7
Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang negara-negara asing
tertentu.
1. Periode 1945-1969
a) Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara
tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet
untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai.
Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air.
Tidak lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni
Soviet, yang memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman
mendeklarasikan apa yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini
menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk
menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk
mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan
berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya.
8
2. Periode 1969-1979
Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid
Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I
berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive
Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil
nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk
memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.
3. Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani
détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya
mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena
ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi
Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius
sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan
bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah
Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang
mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para
pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters).
4. Periode 1985-1991
Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-
besaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:
a) Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar kehidupan
negara-negara maju.
b) Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan
militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik internasional.
c) Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi
sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.
d) Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.
e) Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan
menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.
f) Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan
kesejahteraan rakyat.
g) Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang
dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.
1. Dampak Positif
a. Bidang Ekonomi
b. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri antara negara-negara yang berseteru, maka mereka masing-
masing mulai memperkuat persenjataan dan pertahanan mereka. Mereka tidak mau kalah
dengan negara besar. Dengan persaingan seperti ini, akan semakin besar pula potensi yang
masing-masing negara miliki untuk mengembangkan militer negaranya menjadi lebih unggul.
Adanya isu-isu mengenai masalah HAM semakin lama semakin terdengar ke seluruh
penjuru dunia. Mulai saat itu, hukum undang-undang dalam suatu negara mengenai HAM
mulai dibuat. Masyarakat pun dengan kompak menyetujui peraturan mengenai HAM tersebut.
Dari sini masyarakat akan semakin percaya bahwa semua manusia memiliki hak-hak yang
harus terpenuhi dan tidak dengan menindas secara sembarangan.
d. Bidang Astronomi
11
apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan
berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada
perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
e. Bidang Tekhnologi
Pada saat perang dingin, pemerintah menyorot lebih kepada perkembangan sains dan
teknologi karena kedua hal tersebut berkaitan dengan jalannya militer, Karena itu pemerintah
tidak segan-segan memberikan dana lebih untuk kemajuan sains dan teknologi di negaranya.
Dari sinilah muncul para ilmuwan yang berusaha mengkaji dan mengembangan sains dan
teknologi demi kemajuan negaranya.
· Tekhnologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau
komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah
ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-
sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala
yang besar.
2. Dampak Negative
a. Bidang Ekonomi
Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia
perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga
pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya
terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di
masyarakat.
b. Bidang Militer
Adapun dampak merugikan dari bidang ini adalah dengan berkembang pesatnya
teknologi militer, Amerika dan Uni Soviet mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan
sewaktu-waktu untuk perang. Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat
12
oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya
kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu
memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba
dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam.
Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi
pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya
diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka
pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
c. Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di
Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua
negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan
Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2
paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timut.
Usaha meredakan perang dingin Sejak tahun 1970-an berbagai peristiwa yang
menyangkut hubungan antarnegara di dunia mulai membaik dan ketegangan dalam Perang
Dingin mulai semakin berkurang. Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa
hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi
ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan
13
menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III. Sehingga sejak 1970-an
hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai
berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikaidisebut Detente.
1. Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
2. Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
3. Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
4. Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya
persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan
persenjataan strategis. SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan
strategis yang berlangsung di Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil
perundingan ini ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan
Leonid Brezhnev (Uni Soviet). SALT II merupakan perundingan pembatasan
persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada November 1972 tetapi
hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter
(Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
5. Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang
mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan
nuklir balistik tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet
mengurangi kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan
pembenahan ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
6. Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya
Mao Tse Tung. Deng Xiaoping merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki
reformasi ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis
yang berdasarkan milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali
terutama dalam sektor jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal
ini menunjukkan adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina.
Tetapi reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik
sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya
muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan
Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan
perlawanan bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.
14
Usaha – usaha lain yang digunakan untuk meredakan ketegangan antara Amerika serikat dan
Uni Soviet adalah sebagai berikut :
1. Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Isi perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak
menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kepada negara-negara non-nuklir.
Perjanjian ini dilakukan pada tahun 1968 antara Uni Soviet, Amerika Serikat dan
Inggris.
2. Antara Amerika dan Soviet sepakat untuk mengadakan perundingan. Perundingan
tersebut melalui Strategic Arms Limitation Talks (SALT) atau perundingan
pembatasan persenjataan strategis yang meliputi SALT I dan SALT II. Perundingan
SALT I berlangsung pada tanggal 17 November 1969 di Helsinki, Finlandia. Hasil
perundingan SALT I ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Ricard Nixon dan
Leonid Bruzhnev dari Uni Soviet. Perundingan SALT II berlangsung pada bulan
November 1972 di Jenewa, Swiss. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh
pemimpin Amerika Serikat Jimmy Carter dan Uni Soviet Leonid Bruzhnev pada
tanggal 18 Juni 1979 di Wina, Austria.
3. Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis atau Strategic Arms Reduction Treaty
(START). Perjanjian pada tahun 1982 ini berisi kesepakatan untuk memusnahkan
senjata nuklir yang berdaya jarak menengah.Negara-negara lain yang juga
mengembangkan nuklir mengikuti jejak negara-negara adidaya dalam upaya
menghindari bahaya perang. Negara-negara tersebut juga khawatir kawasan atau
wilayahnya akan menjadi sasaran dari perang nuklir.
4. Salah satu contoh usaha negara-negara untuk mengamankan wilayahnya agar terbebas
dari perang nuklir dilakukan oleh negara-negara anggota ASEAN. Para anggota
ASEAN berharap wilaya ASIA Tenggara benar-benar tidak dipakai sebagai ajang
percobaan dan perang nuklir. Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian yang
disebut :Persetujuan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara” (Southeast Asian
Nuclear Weapons Free Zone / SEANWFZ). Persetujuan tersebut ditandatangani di
15
Bangkok, Thailand pada tahun 1995. Persetujuan ini menjamin keamanan
internasional, khususnya kawasan Asia Tenggara.
2. Usaha antarnegara
Negara-negara baru yang lahir setelah Perang Dunia II tidak ingin memperkeruh
suasana dunia dengan masuk ke salah satu blok baik barat maupun timur. Mereka mendirikan
organisasi sendiri yang disebut dengan gerakan non blok,yang bertujuan untuk meningkatkan
solidaritas antar anggota yaitu Negara – Negara di kawasan Asia dan Afrika, yang berarti
tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur dan bersifat netral.
4. Usaha PBB
16
Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka.
Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
Ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
Tekanan kelompok etnis non Rusia
Korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
Dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di
beberapa negara Eropa Timur, ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga
kapasitas produksi makanan untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.
Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet
merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi
negara. Berakhirnya Perang Dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia:
1. Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri
kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.
2. Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya
hubungan secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat
dengan:
3. Kebangkitan Jepang, Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan
serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk
membangun kembali ekonomi negara yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya
Jepang mampu memanfaatkan segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan
akhirnya Jepang mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang
disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara di
kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu mendominasi kedudukan di
daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, dan sumber
investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.
4. berdirinya Group of Seven, (Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris,Amerika Serikat,
Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia),
18
5. berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat),
6. berdirinya Gerakan Nonblok,
7. berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-
masing negara anggota),
8. berdirinya APEC, dan
9. berdirinya OKI.
10. Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih
berganti. Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan
sejahtera.
11. Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan
internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah
menjadi sistem multipolar, yaitu mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke
persaingan ekonomi di antara negara-negara di dunia dan mengubah isu-isu fokus
hubungan internasional dari high politics (isu yang berhubungan dengan politik dan
keamanan) menjadi is-isu low politics(seperti isu terorisme, hak asasi manusi,
ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan isu high
politics.
12. Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan. Setelah Perang
Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok
utara dan kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai
ekonomis jika dibandingkan dengan nilai geografis.
13. Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki teknologi
canggih serta produksi industri yang selalu meningkat.
14. Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara
meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang.
15. Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat. Berdasarkan kekayaan alam,
negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut
dapat diatasi dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang
melimpah.
16. Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara
miskin. Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan
seoperti kawasan Asia, afrika, dan Amerika Latin.
17. Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan
hidupnya pada bidang pertanian.
19
18. Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang
melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.
19. Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka terhadap negara-
negara Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka lakukan melalui perundingan dalam
lembaga keuangan internasional, seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua
lembaga keuangan ini untuk menolong semua negara di dunia dalam kegiatan
pembangunan tetapi ternyata dipakai sebagai alat oleh negara-negara di Utara untuk
memaksakan model pembangunan yang menguntungkan negara-negara yang kuat.
Program yang mereka keluarkan adalah Program Penyelesaian Terstruktur atau
Structural Adjustment Program (SAP). Dampak adanya program ini maka akan
memaksa :
20. Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam
negeri mereka,
21. Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang bisa diekspor,
22. Mengurangi subsidi pemerintah terhadap sektor publik. Dengan program ini mampu
membuat rakyat jelata semakin miskin, sebagai contoh Negara Afrika dan Amerika
Latin.
23. Kedua kelompok tersebut masing-masing mempunyai potensi dan peran yang penting
dalam perekonomian internasional. Harapannya hubungan utara-selatan ini akan
menghasilkan kemakmuran bagi semua negara di dunia tetapi kenyataannya hanya
menciptakan kemakmuran bagi negara-negara di kawasan Utara dan merugikan
negara-negara di kawasan Selatan.
Sementara itu jika kita lihat negara-negara selatan memiliki kelebihan dan peran penting,
diantaranya :
1. Sebagian besar merupakan negara-negara penghasil bahan mentah/bahan baku mogas
dan non migas.
20
2. Penduduknya padat dan menjadi sasaran yang potensial bagi pemasaran hasil-hasil
industri negara-negara maju.
3. Negara-negara selatan merupakan tempat yang tepat bagi negara-negara utara dalam
menanamkan modal.
4. Jumlah negara yang sedang berkembang lebih dari separuh jumlah negara-negara di
dunia dan tentu saja memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak.
Mengingat keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh negara-negara Selatan
sendiri. Negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi mereka. Negara
Utara harus membiarkan negara selatan bebas melaksanakan pembangunan alternatif mereka
tanpa melakukan pembatasan terhadap negara-negara tersebut. Negara di Utara harus
melaksanakan kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang didasarkan atas kepentingan
jangka panjang yang sehat. Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap
penting adanya kerjasama Utara-Selatan dalam rangka perubahan dalam tata hubungan dunia
baru yang lebih adil.Hubungan tersebut haruslah merupakan perubahan dari bentuk
pemerasan oleh negara-negara kawasan Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama. Jadi
berubah dari hubungan subordinasi menuju ke bentuk kemitraan. Guna menghindari
pertentangan yang semakin tajam antara Utara-Selatan maka diadakan dialog Utara-Selatan
yang mulai dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama ekonomi internasional
tingkat menteri pertama di Paris, Perancis tahun 1975. Tujuan mendasar dari dialog Utara-
Selatan adalah mencari kesepakatan dalam mengubah hubungan antara negara-negara industri
kaya (G7) dengan negara-negara berkembang (G 15). Konferensi Paris diharapkan bisa
menghasilkan perubahan hubungan ke arah persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional
Baru. Sehingga negara-negara berkembang menginginkan distribusi kekayaan yang lebih adil
dan menuntut partisipasi yang lebih besar dalam hubungan ekonomi internasional.
21
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika
Serikat (blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang
dunia II. Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam berbagai bidang.
Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan
paham/ideologi antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis), adanya
keinginan untuk berkuasa, serta berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan timbulnya
rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat
maupun blok timur.
Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 1945-
1991. Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba
menyebarkan pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa maupun
Asia. Dalam pelaksanaan perang Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu berada di
belakang negara-negara yang bertikai.
Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul
perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), dll.
B. Saran
Sebagai siswa, kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya
yang terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang timbul
akibat perang dingin baik bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia.
22
DAFTAR PUSTAKA
Http://books.google.co.id/books/about/Perang_Dingin.html?Id=Mu8PywAACAAJ&redir_esc
=y.
Http://books.google.co.id/books/about/Konflik_dan_perkembangan_kawasan_pasca_P.html?
Hl=id&id=bybtaaaamaaj.
https://adebuay11.wordpress.com/2013/10/22/makalah-perang-dingin/
https://maghfiroherdan.wordpress.com/tag/negara-negara-yang-terlibat-perang-dingin/
http://www.ilmusocial.com/2015/01/dampak-perang-dingin-bagi-dunia.html
http://ben-ni.blogspot.co.id/2008/11/dampak-perang-dingin.html
http://worldisyourlivingplace.blogspot.co.id/2012/07/blok-timur-dan-blok-barat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Timur
http://www.amazine.co/39023/bagaimana-perang-dingin-berakhir-ini-5-faktor-
pendorongnya/
23