Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perang dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi
antara dunia negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang tersebut terjadi
antara tahun 1947 – 1991. Awalnya Amerika Serikat dan Uni Soviet dulunya bersekutu
melawan Jerman saat Perang Dunia II. Namun setelah perang berakhir, Amerika Serikat dan
Uni Soviet mengalami perbedaan yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara
tersebut.
Pertentangan demi pertentangan yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan
persaingan. Persaingan antar keduanya menyangkut berbagai bidang seperti bidang ekonomi,
politik, koalisi militer, industri, pengembangan teknologi, pertahanan, persenjataan, dan lain-
lain. Dikabarkan bahwa perang dingin ini akan berakhir dengan nuklir namun nyatanya tidak
terjadi. Istilah ‘perang dingin’ itu sendiri diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter
Lippman asal Amerika Serikat pada tahun 1947 untuk menggambarkan ketegangan yang
terjadi antara dua negara adidaya tersebut. Walau disebut perang, belum pernah terjadi
konflik terbuka antara kedua negara yang bertikai.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab terjadinya Perang Dingin?

2. Negara mana sajakah yang terlibat dalam Perang Dingin?

3. Apa bentuk persaingan antar negara saat Perang Dingin?

4. Apa dampak dari terjadinya Perang Dingin bagi dunia?

5. Bagaimana akhir dari perang dingin?

1
C. Tujuan

1) Menjelaskan penyebab terjadinya Perang Dingin.

2) Menyebutkan negara-negara yang terlibat dalam Perang Dingin.

3) Menjelaskan bentuk persaingan antar negara sekaligus dampaknya bagi dunia.

4) Menjelaskan bagaimana berakhirnya Perang Dingin.

D. Manfaat

Adapun manfaat penulisannya makalah ini untuk mempermudah pemahaman serta


memperluas wawasan pembaca mengenai sejarah terjadinya perang dingin.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perang Dingin (1947-1991)

Perang dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik,
maksudnya pihak yang berperang saling menggertak satu sama lain dengan memperlihatkan
kebolehannya dan kelebihannya tanpa menyerang satu sama lain.

Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War,
bahasa Rusia: холо́дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah
periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta
sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet(beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang
terjadi antara tahun 1947—1991.

Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard
Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang
terjadi di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Setelah perang dunia ke-2 berakhir, Amerika Serikat dan Unisoviet muncul sebagai
negara adikuasa. Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis kapitalis, dan Unisoviet
muncul dengan ideologi komunis. Kedua negara tersebut berusaha mencari pengaruh dan
dukungan dari negara-negara yang baru memerdekakan diri. Mereka bersaing dalam
melakukan ekspansi ideologi. Hal ini memicu terjadinya perang dingin dan berpengaruh
kepada negara-negara di luar Eropa.

Sebelum lebih jauh membahas tentang perang dingin sebelumnya perlu diketahui
bahwa Amerika dan Unisoviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan II. Pada perang
Dunia pertama Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi dan bekerja sama.
Awalnya Amerika sekrikat merupakan negara netral dan tidak memihak siapapun akan tetapi
ketika perang kapal selam tak terbatas, secara tidak sengaja Jerman mengenai kapal Amerika
sehingga Amerika yang awalnya netral akhirnya memihak Inggris, Unisoviet dan Pranciss
yang merupakan lawan dari aliansi Jerman. Dengan turun tangannya Amerika maka akan
mempermudah kekalahan Jerman.

3
Setelah Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Fersailes yang
isinya membuat pihak Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak musuh
selama perang. Jerman telah kalah, ditambah lagi harus membayar kerugian musuh. Hal ini
menyebabkan Jerman harus pontang-panting memperbaiki kondisi ekonominya tetapi ketika
Adolf Hilter meminpin Jerman, ia melancarkan politik balas dendam. Inilah cikal bakal
penyebab Perang Dunia ke-2. Pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang negara
Polandia yang merupakan negara yang dilindungi oleh pihak sekutu yang terdiri dari Inggris,
Pranciss dan Unisoviet. Pada perang dunia ke Dunia yang bertindak sebagai negara sentral
adalah Jerman, Itali, dan Jepang. Jepang memiliki pemikiran tersendiri, Jepang ingin
menguasai dunia. Sebelum menguasai dunia hal yang pertama harus dilakukan adalah
menguasai Cina, lalu Asia dan Seluruh dunia. Sehingga Jepang pada waktu itu sangat gencar
memperluas wilayahnya dan menyerang wilayah lain. Jepang juga ingin menundukkan
Amerika dan berpikiran bahwa jika mereka berhasil menyerang pelabuhan Pearl maka mereka
akan dengan mudah mengalahkan Amerika. Akan tetapi, rencananya tidak berhasil, Jepang
hanya membangunkan macan yang lagi tidur. Amerika yang semula netral di Perang Dunia
ke-2 akhirnya turun tangan dan mempercepat kekalahan Jepang dengan mengebom atom
Nagasaki dan Hirosima.

Selama berlangsungnya perang dunia ke -2, Amerika Serikat merupakan salah satu
negara Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran melawan
Jerman dan Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan memaksa kedua
negara tersebut untuk menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang juga menyerah dan tunduk
di bawah kekuatan sekutu setelah kota Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pada 9
Agustus 1945. Sementara itu, Unisoviet juga memiliki peran yang sangat besar dalam
kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II. Berkat Unisoviet, negara-negara Eropa Timur
berhasil direbut oleh pihak sekutu dari tangan Jerman.

Penguasaan kawasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Unisoviet


memunculkan perimbangan kekuatan dalam hal ekonomi, politik dan ideologi. Kedua negara
adikuasa itupun melakukan ekspansi ideologi ke negara-negara lain. Berbagai metode pun
digunakan, baik dalam bentuk pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja sama militer dan
persenjataan. Hal itulah yang dimaksud perang dingin.

Dalam usaha untuk melancarkan ekspansi politis dan ideologis, pada tahun 1947,
Amerika serikat mengeluarkan Marshall Plan yaitu sebuah traktat tentang bantuan ekonomi
dalam rangka pemulihan perekonomian Eropa yang hancur akibat perang Dunia II. Selain
4
Marshall Plan posisi luar negeri Amerika tercermin dalam Truman Doctrine yang merupakan
sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Hary Truman pada tahun 1947 yang
menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan bagi kekuatan anti
komunis di Turki dan Yunani dalam menghadapi kekuatan komunisme Unisoviet.

Pada 4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization dibentuk dengan tujuan
mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara. Pembentukan NATO
memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawaw Pact atau Pakta Warsawa. Pakta
tersebut dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Di bawah kepemimpinan
Unisoviet.

B. Negara yang Terlibat

Perlu diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
menimbulkan persaingan untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya. Alhasil kedua
negara tersebut membuat blok yang terdiri atas negara-negara yang mendukungnya.
Terbentuklah Blok Barat dengan Amerika Serikat dan Blok Timur dengan Uni Soviet.

NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah
organisasi pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok Barat. NATO
dibentuk pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang menandatangi berdirinya organisasi
tersebut. Dua belas negara pendiri tersebut terdiri dari Amerika, Belanda, Belgia, Britania
Raya, Denmark, Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi
Blok Barat, NATO adalah bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi penyerangan terhadap
negara anggota NATO, maka itu dianggap sebagai serangan terhadap Blok Barat. Beberapa
dekade kemudian, empat negara tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara
lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol.

Uni Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk
organisasi baru. Pada tahun 1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa
untuk menyaingi NATO. Pada kenyataannya konflik militer tidak pernah terjadi antara Blok
Barat melalui NATO dan Blok Timur melalui Pakta Wasarwa. Adapun negara-negara anggota
Blok Timur antara lain Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Romania,
Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam dan Korea Utara.

5
C. Penyebab Utama Terjadinya Perang Dingin

1. Perbedaan Paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/
ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni
Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan
individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan
paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat
kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan
perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.

2. Keinginan untuk Berkuasa.


AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara
yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang
berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang
makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan
pengaruh sosialis komunis.

Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet
yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa
bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara
tersebut.

3. Berdirinya Pakta Pertahanan.


Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa
maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang
dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan
Atlantik Utara. Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet
mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni
Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.

Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga,


ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur.
Amerika dituduh menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni
Soviet dianggap melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui
ideologi komunisme.

6
Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan
senjata di antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana Perang
Dingin yang bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.

D. Proses Berlangsungnya Perang Dingin

Kemunculan perang dua blok ini ditandai dengan persaingan-persaingan kepentingan


yang tajam. Ketegangan yang paling awal pada persaingan ini yang kemudian dikenal dengan
sebutan perang dingin (cold war ), yang dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua
wilayah yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.

Persaingan dua blok yang saling bertentangan ini mengakibatkan ramainya kegiatan
spionasi dan sistem aliansi di dunia

a. Sistem aliansi

Bentuk aliansi itu adalah sebagai berikut:

 Pembentukan caminform pada tahun 1947. Caminform adalah wadah kerja sama partai-
partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
 Pembentukan NATO tahun 1949
 Perjanjian antara Uni Soviet dan RRC tahun 1950 mengenai kerja sama diantara kedua
negara guna menghadapi agresi Jepang
 Pembentukan pakta ANZUS yaitu pakta pertahanan negara-negara AS, Australia, Selandia
Baru pada tahun 1951
 Pembentukan pakta warsawa pada tahun 1955. Pakta ini merujpakan kerja sama
pertahanan dan keamanan negara –negara komunis.
 Pembentukan SEATO pada tahun 1954
 SEATO adalah kerja sama pertahan antara negara Asia Tenggara dengan pihak barat.
Anggotanya : AS, Inggris, Prancis, Flilipina, Singapura, dan Selandia Baru

b. Kegiatan spionase

Kegiatan spionase ( mata-mata) juaga tujrut mewarnai percaturan politik selama


perang dingin. Kegiatan ini tercermin dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh agen-
agen spionase oleh kedua piihak yaitu antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat. KGB
adalah dinas inteligen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangakan CIA adalah dinas rahasia

7
Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang negara-negara asing
tertentu.

Adapun Periode – periode berlangsungnya perang dingin yaitu :

1. Periode 1945-1969

Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika


Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.
Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-
kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang
pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme
diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan
ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet
merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk
menghancurkan musuhnya dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal
sebagai berikut:

a) Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara
tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet
untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai.
Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air.
Tidak lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni
Soviet, yang memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman
mendeklarasikan apa yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini
menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk
menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk
mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan
berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya.

b) Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya


memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global
negara adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para
pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia.
Begitu pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni
Soviet menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia.

8
2. Periode 1969-1979

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya


Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A.
Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969.
Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap
AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah strategi
politik luar negeri, détente merupakan upaya menciptakan ”kepentingan tertentu dalam
kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat menghambat
perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.

Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid
Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I
berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive
Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil
nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk
memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.

3. Periode 1979-1985

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani
détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya
mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena
ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi
Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius
sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan
bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah
Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang
mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para
pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters).

Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan


pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni
Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II)
pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi
kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple
Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga Perjanjian Pengurangan Senjata-
9
senjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir
yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian
pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983
ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika
Serikat.

4. Periode 1985-1991

Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-
besaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:
a) Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar kehidupan
negara-negara maju.
b) Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan
militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik internasional.
c) Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi
sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.
d) Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.
e) Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan
menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.
f) Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan
kesejahteraan rakyat.
g) Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang
dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.

E. Dampak Perang Dingin

1. Dampak Positif

a. Bidang Ekonomi

 Munculnya negara super power.


o Dengan adanya negara super power, maka perekonomian di dunia banyak dikuasai
oleh para pemilik modal. Hal ini akan memberikan keuntungan yang lumayan besar
terutama jika para pemilik modal menanamkan modalnya di negara-negara
berkembang. Umumnya negara-negara berkembang mempekerjaan buruh dengan
upah yang masih kecil. Bagi negara yang ditempati oleh para pemilik modal pun
akan berdampak positif dengan semakin berkembang pesatnya perekonomian di
negara tersebut.
10
 Pertumbuhan ekonomi di negara pesaing tumbuh pesat
 Perang dingin juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha
para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi
keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini.
 Adanya investasi modal
 Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan
cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah
buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
 Negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro

b. Bidang Militer

· Mengembangkan militer negaranya menjadi lebih unggul

Karena adanya rasa iri antara negara-negara yang berseteru, maka mereka masing-
masing mulai memperkuat persenjataan dan pertahanan mereka. Mereka tidak mau kalah
dengan negara besar. Dengan persaingan seperti ini, akan semakin besar pula potensi yang
masing-masing negara miliki untuk mengembangkan militer negaranya menjadi lebih unggul.

c. Bidang Sosial Budaya

· Perlindungan HAM mulai ada

Adanya isu-isu mengenai masalah HAM semakin lama semakin terdengar ke seluruh
penjuru dunia. Mulai saat itu, hukum undang-undang dalam suatu negara mengenai HAM
mulai dibuat. Masyarakat pun dengan kompak menyetujui peraturan mengenai HAM tersebut.
Dari sini masyarakat akan semakin percaya bahwa semua manusia memiliki hak-hak yang
harus terpenuhi dan tidak dengan menindas secara sembarangan.

d. Bidang Astronomi

· Ilmu astronomi menjadi semakin baik.

Perang dingin memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ilmu astronomi,


terutama mengenai isi luar angkasa. Amerika dan Uni Soviet bersaing untuk menjadi yang
terbaik dalam mempelajari dan mengkaji ilmu astronomi. Tak dapat dipungkiri jika rasa
gengsi membuat mereka berlomba-lomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Dengan
ini tanpa disadari kedua negara tersebut sedang mengembangkan ilmu astronomi menjadi
semakin baik. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya

11
apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan
berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada
perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

e. Bidang Tekhnologi

· Perkembangan sains dan teknologi

Pada saat perang dingin, pemerintah menyorot lebih kepada perkembangan sains dan
teknologi karena kedua hal tersebut berkaitan dengan jalannya militer, Karena itu pemerintah
tidak segan-segan memberikan dana lebih untuk kemajuan sains dan teknologi di negaranya.
Dari sinilah muncul para ilmuwan yang berusaha mengkaji dan mengembangan sains dan
teknologi demi kemajuan negaranya.

· Tekhnologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil.

Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau
komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah
ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-
sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala
yang besar.

2. Dampak Negative
a. Bidang Ekonomi

· Munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat

Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia
perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga
pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya
terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di
masyarakat.

b. Bidang Militer

· Mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk perang

Adapun dampak merugikan dari bidang ini adalah dengan berkembang pesatnya
teknologi militer, Amerika dan Uni Soviet mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan
sewaktu-waktu untuk perang. Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat
12
oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya
kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu
memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba
dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam.
Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi
pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya
diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka
pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

c. Bidang Politik

· Negara Jerman terpisah menjadi dua bagian

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di
Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua
negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan
Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2
paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timut.

Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang


jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang
memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara
Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah
ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah
tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di
tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih
berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi
perang dingin.

F. Usaha Meredakan Perang Dingin

Usaha meredakan perang dingin Sejak tahun 1970-an berbagai peristiwa yang
menyangkut hubungan antarnegara di dunia mulai membaik dan ketegangan dalam Perang
Dingin mulai semakin berkurang. Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa
hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi
ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan
13
menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III. Sehingga sejak 1970-an
hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai
berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikaidisebut Detente.

Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut :

1. Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
2. Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
3. Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
4. Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya
persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan
persenjataan strategis. SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan
strategis yang berlangsung di Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil
perundingan ini ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan
Leonid Brezhnev (Uni Soviet). SALT II merupakan perundingan pembatasan
persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada November 1972 tetapi
hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter
(Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
5. Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang
mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan
nuklir balistik tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet
mengurangi kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan
pembenahan ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
6. Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya
Mao Tse Tung. Deng Xiaoping merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki
reformasi ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis
yang berdasarkan milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali
terutama dalam sektor jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal
ini menunjukkan adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina.
Tetapi reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik
sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya
muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan
Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan
perlawanan bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.

14
Usaha – usaha lain yang digunakan untuk meredakan ketegangan antara Amerika serikat dan
Uni Soviet adalah sebagai berikut :

1. Usaha kedua negara adidaya

Perang Dingin dan hubungan yang tegang secara terus-menerus menyadarkan


Amerika dan UNi Soviet untuk melakukan penghentian ketegangan antarnegara. Pada kurun
waktu tahun 1962-1982 dilakukan upaya untuk meredakan Perang Dingin dengan
mengurangi, membatasi dan memusnahkan senjata nuklir. Bentuk persetujuan tersebut antara
lain sebagai berikut :

1. Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Isi perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak
menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kepada negara-negara non-nuklir.
Perjanjian ini dilakukan pada tahun 1968 antara Uni Soviet, Amerika Serikat dan
Inggris.
2. Antara Amerika dan Soviet sepakat untuk mengadakan perundingan. Perundingan
tersebut melalui Strategic Arms Limitation Talks (SALT) atau perundingan
pembatasan persenjataan strategis yang meliputi SALT I dan SALT II. Perundingan
SALT I berlangsung pada tanggal 17 November 1969 di Helsinki, Finlandia. Hasil
perundingan SALT I ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Ricard Nixon dan
Leonid Bruzhnev dari Uni Soviet. Perundingan SALT II berlangsung pada bulan
November 1972 di Jenewa, Swiss. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh
pemimpin Amerika Serikat Jimmy Carter dan Uni Soviet Leonid Bruzhnev pada
tanggal 18 Juni 1979 di Wina, Austria.
3. Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis atau Strategic Arms Reduction Treaty
(START). Perjanjian pada tahun 1982 ini berisi kesepakatan untuk memusnahkan
senjata nuklir yang berdaya jarak menengah.Negara-negara lain yang juga
mengembangkan nuklir mengikuti jejak negara-negara adidaya dalam upaya
menghindari bahaya perang. Negara-negara tersebut juga khawatir kawasan atau
wilayahnya akan menjadi sasaran dari perang nuklir.
4. Salah satu contoh usaha negara-negara untuk mengamankan wilayahnya agar terbebas
dari perang nuklir dilakukan oleh negara-negara anggota ASEAN. Para anggota
ASEAN berharap wilaya ASIA Tenggara benar-benar tidak dipakai sebagai ajang
percobaan dan perang nuklir. Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian yang
disebut :Persetujuan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara” (Southeast Asian
Nuclear Weapons Free Zone / SEANWFZ). Persetujuan tersebut ditandatangani di
15
Bangkok, Thailand pada tahun 1995. Persetujuan ini menjamin keamanan
internasional, khususnya kawasan Asia Tenggara.

2. Usaha antarnegara

Usaha meredakan perang dingin – Masing-masing negara secara individu (bilateral)


ada yang berinisisatif untuk mengurangi ketegangan dunia. Mereka saling mengunjungi untuk
melakukan pendekatan. Hubungan bilateral yang berhasil mengurangi ketegangan dunia
tersebut antara lain sebagai berikut :
 Pada tahun 1972 Presiden Amerika Serikat Ricard Nixon mengunjungi RRC untuk
menjalin hubungan diplomatik.
 Pada tanggal 3 Oktober 1990 penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur. Silahkan baca
lebih lanjut di artikel sejarah Proses bersatunya Jerman.
 Presiden Soeharto pada tahun 1989 mengunjungi Uni Soviet untuk mempererat
hubungan.

3. Usaha negara berkembang

Negara-negara baru yang lahir setelah Perang Dunia II tidak ingin memperkeruh
suasana dunia dengan masuk ke salah satu blok baik barat maupun timur. Mereka mendirikan
organisasi sendiri yang disebut dengan gerakan non blok,yang bertujuan untuk meningkatkan
solidaritas antar anggota yaitu Negara – Negara di kawasan Asia dan Afrika, yang berarti
tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur dan bersifat netral.

4. Usaha PBB

Usaha-usaha menjamin adanya keamanan internasional sudah dimulai sejak tahun


1968. Ketika itu Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 255 yang memuat
seruan kepada negara-negara nuklir untuk membantu negara-negara non-nuklir yang menjadi
korban suatu serangan nuklir.

G. Berakhirnya Perang Dingin

Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi


Uni Soviet mengalami kemerosotan yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai
mengalami kebangkrutan di berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni

16
Soviet untuk mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka.
Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
 Ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan komunis sendiri,
 Tekanan kelompok etnis non Rusia
 Korupsi yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
 Dana anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di
beberapa negara Eropa Timur, ketertinggalan teknologi dan peralatan industri sehingga
kapasitas produksi makanan untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.

Perang Dingin akhirnya berakhir karena:


1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni
Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah
kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak
stabil benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan
ekspor minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang
Dingin.
3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme. Dampaknya
muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga
mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non komunis.
Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni
Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin
buruk. Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal
denganPerestroika dan Glasnost. PERESTROIKA merupakan restrukturisasi
(penataan kembali struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna mengatasi stagnasi
untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan ekonomi. Perestroika merupakan
pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai massa. Jadi Perestroika
adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan sosialisme dengan demokrasi
melalui keterbukaan politik atau GLASNOST. Kebijakan ini memberikan dampak
yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul.
Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut. Kelompok Moderat, yaitu
kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang
disempurnakan. Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi
dan ingin mempertahankan komunisme. Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang
mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme.
17
4. Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif)
melancarkan kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris
Yeltsin (pemimpin kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan
nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu
membendung gelora semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya
negara bagian Uni Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga
Runtuhlah Uni Soviet.
5. Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989
Uni Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai
runtuh di negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
6. Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan
penurunan bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara
bekas Uni Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka.

H. Dampak Berakhirnya Perang Dingin

Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet
merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi
negara. Berakhirnya Perang Dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia:
1. Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri
kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.
2. Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya
hubungan secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat
dengan:
3. Kebangkitan Jepang, Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan
serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk
membangun kembali ekonomi negara yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya
Jepang mampu memanfaatkan segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan
akhirnya Jepang mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang
disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara di
kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu mendominasi kedudukan di
daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, dan sumber
investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.
4. berdirinya Group of Seven, (Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris,Amerika Serikat,
Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia),

18
5. berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat),
6. berdirinya Gerakan Nonblok,
7. berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-
masing negara anggota),
8. berdirinya APEC, dan
9. berdirinya OKI.
10. Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih
berganti. Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan
sejahtera.
11. Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan
internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah
menjadi sistem multipolar, yaitu mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke
persaingan ekonomi di antara negara-negara di dunia dan mengubah isu-isu fokus
hubungan internasional dari high politics (isu yang berhubungan dengan politik dan
keamanan) menjadi is-isu low politics(seperti isu terorisme, hak asasi manusi,
ekonomi, lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan isu high
politics.
12. Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan. Setelah Perang
Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok
utara dan kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai
ekonomis jika dibandingkan dengan nilai geografis.
13. Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki teknologi
canggih serta produksi industri yang selalu meningkat.
14. Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara
meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang.
15. Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat. Berdasarkan kekayaan alam,
negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut
dapat diatasi dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang
melimpah.
16. Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara
miskin. Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan
seoperti kawasan Asia, afrika, dan Amerika Latin.
17. Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan
hidupnya pada bidang pertanian.
19
18. Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang
melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.
19. Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka terhadap negara-
negara Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka lakukan melalui perundingan dalam
lembaga keuangan internasional, seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua
lembaga keuangan ini untuk menolong semua negara di dunia dalam kegiatan
pembangunan tetapi ternyata dipakai sebagai alat oleh negara-negara di Utara untuk
memaksakan model pembangunan yang menguntungkan negara-negara yang kuat.
Program yang mereka keluarkan adalah Program Penyelesaian Terstruktur atau
Structural Adjustment Program (SAP). Dampak adanya program ini maka akan
memaksa :
20. Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam
negeri mereka,
21. Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang bisa diekspor,
22. Mengurangi subsidi pemerintah terhadap sektor publik. Dengan program ini mampu
membuat rakyat jelata semakin miskin, sebagai contoh Negara Afrika dan Amerika
Latin.
23. Kedua kelompok tersebut masing-masing mempunyai potensi dan peran yang penting
dalam perekonomian internasional. Harapannya hubungan utara-selatan ini akan
menghasilkan kemakmuran bagi semua negara di dunia tetapi kenyataannya hanya
menciptakan kemakmuran bagi negara-negara di kawasan Utara dan merugikan
negara-negara di kawasan Selatan.

Kerugian dan kesengsaraan yang diderita negara selatan antara lain :


1. Penurunan nilai tukar bagi barang-barang yang dihasilkan
2. Kerusakan lingkungan yang semakin memprihatinkan
3. Ketergantungan yang semakin tinggi terhadap negara-negara di kawasan Utara
4. Kesenjangan (jurang pemisah) yang semakin lebar dan dalam antara Utara dan
Selatan.

Sementara itu jika kita lihat negara-negara selatan memiliki kelebihan dan peran penting,
diantaranya :
1. Sebagian besar merupakan negara-negara penghasil bahan mentah/bahan baku mogas
dan non migas.

20
2. Penduduknya padat dan menjadi sasaran yang potensial bagi pemasaran hasil-hasil
industri negara-negara maju.
3. Negara-negara selatan merupakan tempat yang tepat bagi negara-negara utara dalam
menanamkan modal.
4. Jumlah negara yang sedang berkembang lebih dari separuh jumlah negara-negara di
dunia dan tentu saja memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak.

Mengingat keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh negara-negara Selatan
sendiri. Negara Selatan harus meningkatkan kekuatan politik dan ekonomi mereka. Negara
Utara harus membiarkan negara selatan bebas melaksanakan pembangunan alternatif mereka
tanpa melakukan pembatasan terhadap negara-negara tersebut. Negara di Utara harus
melaksanakan kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri yang didasarkan atas kepentingan
jangka panjang yang sehat. Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap
penting adanya kerjasama Utara-Selatan dalam rangka perubahan dalam tata hubungan dunia
baru yang lebih adil.Hubungan tersebut haruslah merupakan perubahan dari bentuk
pemerasan oleh negara-negara kawasan Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama. Jadi
berubah dari hubungan subordinasi menuju ke bentuk kemitraan. Guna menghindari
pertentangan yang semakin tajam antara Utara-Selatan maka diadakan dialog Utara-Selatan
yang mulai dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama ekonomi internasional
tingkat menteri pertama di Paris, Perancis tahun 1975. Tujuan mendasar dari dialog Utara-
Selatan adalah mencari kesepakatan dalam mengubah hubungan antara negara-negara industri
kaya (G7) dengan negara-negara berkembang (G 15). Konferensi Paris diharapkan bisa
menghasilkan perubahan hubungan ke arah persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional
Baru. Sehingga negara-negara berkembang menginginkan distribusi kekayaan yang lebih adil
dan menuntut partisipasi yang lebih besar dalam hubungan ekonomi internasional.

21
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika
Serikat (blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang
dunia II. Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam berbagai bidang.

Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan
paham/ideologi antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis), adanya
keinginan untuk berkuasa, serta berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan timbulnya
rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat
maupun blok timur.

Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 1945-
1991. Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba
menyebarkan pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa maupun
Asia. Dalam pelaksanaan perang Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu berada di
belakang negara-negara yang bertikai.

Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul
perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), dll.

B. Saran

Sebagai siswa, kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya
yang terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang timbul
akibat perang dingin baik bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia.

22
DAFTAR PUSTAKA

Http://books.google.co.id/books/about/Perang_Dingin.html?Id=Mu8PywAACAAJ&redir_esc
=y.
Http://books.google.co.id/books/about/Konflik_dan_perkembangan_kawasan_pasca_P.html?
Hl=id&id=bybtaaaamaaj.
https://adebuay11.wordpress.com/2013/10/22/makalah-perang-dingin/
https://maghfiroherdan.wordpress.com/tag/negara-negara-yang-terlibat-perang-dingin/
http://www.ilmusocial.com/2015/01/dampak-perang-dingin-bagi-dunia.html
http://ben-ni.blogspot.co.id/2008/11/dampak-perang-dingin.html
http://worldisyourlivingplace.blogspot.co.id/2012/07/blok-timur-dan-blok-barat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Timur
http://www.amazine.co/39023/bagaimana-perang-dingin-berakhir-ini-5-faktor-
pendorongnya/

23

Anda mungkin juga menyukai