Anda di halaman 1dari 15

METEDOLOGI RISET

MAKALAH

DISUSUN OLEH

Nama : Tengku Alifindo


Npm : 1612032

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


STMIK SURYA INTAN KOTABUMI
TP. 2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan kepada hambaNya dalam meyelesaikan makalah ini dengan penuh
seksama. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup dengan
baik.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


memberikan informasi yang sebagian besar bersumber dari internet dan buku
panduan yang telah diusulkan oleh dosen.

Selaku manusia biasa, menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu membutuhkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya.
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dibidang
Dasar Komputer dan Pemrograman.

Kotabumi, 03 Agustus 2020


Penulis

DAFTAR ISI

ii
Halaman
Cover Judul .............................................................................................. i
Kata pengantar .......................................................................................... ii
Daftar isi .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa Definisi Metedologi dan metedologi Reset ................. 3
2.2 Apa Bagian – bagian Riset ................................................. 5
2.3 Bagaimana Langkah- langkah dalam mejalanin Riset ........... 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................... 11
3.2 Saran ......................................................................................... 11

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam riset, metodologi menjadi bagian yang menentukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan riset. Bagaimana tidak demikian, sebab metodologi
merupakan analisis sistematis yang mencoba menyandingkan fenomena dan
paradigma . Walaupun metodologi tidak akan memberikan penyelesaian, tetapi
metodologi terdiri dari analisis teoritis tentang metode dan prinsip-prinsip yang
terkait pada pengembangan pengetahuan . Oleh karena itu, metodologi riset dari
matematika akan berbeda dari metodologi riset ilmu komputer walaupun kedua-
dua pengetahuan tersebut berada dalam satu jalur keilmuan , Bahkan tidak itu
saja, di dalam matematika sendiri metodologi riset untuk aljabar juga akan
berbeda dengan metodologi riset untuk teori probabilitas. Namun, disamping
perbedaan itu, terdapat irisan yang terbentuk dari kesamaan antara pengetahuan
dan pengetahuan yang lain, yang memungkinkan terdapat bentuk umum
metodologi untuk semua pengetahuan.
Menyatakan dengan jelas apa yang dibicarakan akan membentuk
pemahaman yang dapat menghubungkan persoalan-persoalan dengan cara-cara
yang mungkin untuk menyelesaikannya, dan ini memerlukan pengungkapan
metodologi untuk riset atau pengembangan pengetahuan, termasuk juga
metodologi untuk pendidikan, pengajaran dan hilirisasi riset. Tulisan ini
menguraikan metodologi itu dan menghubungkan antara bagian-bagian terkait
secara sistematis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa Definisi Metedologi dan metedologi Reset
2. Apa Bagian – bagian Riset
3. Bagaimana Langkah- langkah dalam mejalanin Riset

1
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan Penulis dalam pembuatan makalah ini yaitu
1. Agar dapat mengetahui Apa Definisi Metedologi dan metedologi Reset
2. Agar dapat mengetahui Apa Bagian – bagian Riset
3. Agar dapat mengetahui Bagaimana Langkah- langkah dalam mejalanin Riset

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metedologi dan Metodologi Riset


2.1.1 Metedologi
Istilah metodologi (methodology) diartikan sebagai suatu tubuh metode,
aturan, dan postulat yang dipekerjakan oleh suatu disiplin ilmu, baik sebagai suatu
prosedur khusus atau himpunan prosedur, atau analisis prinsip-prinsip atau
tatacara yang diminta pada bidang tertentu. Dengan demikian, metodologi dapat
dinyatakan sebagai analisis sistematis dan teoritis tentang metode yang diterapkan
pada suatu bidang kajian.
Metodologi terdiri dari dua kata yaitu metode yang artinya cara dan logi
yang berasal dari bahasa yunani (logos) yang artinya ilmu. Dari dua arti kata di
atas, dapat dikatakan bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau dengan
kata lain uraian tentang metode – metode. Sedangkan pengertian metode sendiri
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara teratur yang digunakan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki. Metode juga merupakan cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

2.1.2 Riset
Sedangkan metodologi riset adalah metodologi tentang pengembangan
pengetahuan, yaitu analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-prinsip yang
terkait dengan pengembangan suatu pengetahuan. Riset tentang apapun akan
menggunakan metode sebagai proses yang ditentukan untuk menyelesaikan suatu
tugas. Tugas yang diembankan oleh fenoma. Ini secara harfiah menghadirkan
pengetahuan. Setiap metode demikian memerlukan dukungan teoritis agar dapat
diterapkan pada kasus tertentu, dan ini ditawarkan oleh metodologi. Berdasarkan
itu, istilah metodologi juga mencakup konsep-konsep seperti paradigma, model
teoritis, tahap dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Dalam riset, pendekatan yang diambil berbentuk eksperimen dan pengujian
hipotesis memberikan cara untuk melakukan manipulasi keadaan. Prosedur

3
diubah sedemikian rupa sehingga secara hakikat sama seperti adanya. Peubah-
peubah dikenali untuk memanipulasi dan hubungan antara peubah-peubah
selanjutnya diukur melibatkan teknik-teknik statistika. Metodologi kualitatif
(berdasarkan mutu) memberikan penafsiran. Penafsiran dibangun berdasarkan
pendekatan yang memperkenankan kemungkinan adanya pengetahuan, dengan
mana pengetahuan itu didasari nalar yang berpengaruh pada hasil-hasil yang
ditentukan. Sedangkan, berdasarkan teknik kuantitatif, realitas dapat dibedah ke
dalam peubah-peubah yang mewakili konstruk-konstruk bersifat teori berdasarkan
fenomena teramati.
Semua peubah dapat selanjutnya dimanipulasi melalui eksperimen dan
rumusan yang dapat ditentukan dari hasil semua manipulasi tersebut. Pada area
riset ini, riset mengandalkan hipotesis yang biasanya berlaku, yang selanjutnya
menguji secara emperis dengan melibatkan verifikasi yang didasarkan atas
eksperimen terstruktur. Pengujian ini melibatkan mekanisme statistik kompleks
untuk menentukan hubungan antara peubah, dan hasil-hasil yang lebih luas dalam
bentuk rampatisasi terhadap fenomena yangdikaji. Oleh karena itu, perlu
rancangan metodologi untuk mengungkapkan hubungan antara judul riset sampai
kesimpulan, di mana kesimpulan akan mengungkapkan kemungkinan luaran riset
Dalam mempelajari metodologi riset, awalnya kita harus mengetahui apa itu
metodologi riset, dan apa bedanya dengan metodologi penelitian. Berikut akan di
jelaskan beberapa pengertian kaitannya dengan metodologi riset dan metodologi
penelitian.
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, Riset adalah penyelidikan
(penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis dan ilmiah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengertian dan melakukan penafsiran yang lebih baik. Menurut
Marzuki,1989 dalam bukunya yang berjudul metodologi riset menjelaskan
pengertian riset adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat, menganalisa
fakta – fakta mengenai suatu masalah. Riset di jalankan untuk memperoleh
jawaban atas pertanyaan – pertanyaan atau soal – soal melalui aplikasi suatu
prosedur ilmiah.
Dari dua pengertian riset di atas cukup untuk diambil kesimpulan bahwa
riset adalah penelitian dalam skala yang lebih besar yang dilaksanakan melalui

4
beberapa tahap atau sistematis dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban atas
suatu masalah untuk menambah pengetahuan Sehingga jika dihubungkan dengan
pengertian metodologi diatas, dapat dikatakan bahwa metodologi riset adalah
Ilmu tentang metode – metode atau cara – cara mengumpulkan, mencatat dan
menganalisa fakta – fakta suatu masalah untuk mendapatkan jawaban dari
masalah tersebut.

2.2 Bagian – bagian Riset


Beberapa bagian riset yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
I. Latar Belakang Penelitian
Pada bagian ini minimal memperhatikan 2 hal penting, yaitu :
1. Mengemukakan alasan dilakukannya penelitian atas problem
manajemen tertentu berdasarkan pada data dan fakta, sehingga
menunjukkan bahwa topic/ judul yang dipilih adalah penting.
2. Memaparkan proses identifikasi dan perumusan masalah.
Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah, yaitu temuan-temuan yang dapat diteliti, pada


umumnya merupakan “ekstrak” dari latar belakang masalah.
Penanganan masalah hanya akan efektif apabil peneliti memiliki
informasi yang dapat dipercaya kebenarannya yaitu informasi yang
didasarkan atas fakta yang diperoleh dengan cara yang benar. Sebelum
riset dilakukan, terlebih dahulu perlu untuk mengidentifikasi dengan jelas
permasalahan yang dihadapi. Peneliti menginventarisasi semua yang
mungkin menjadi masalah.

Dalam mengidentifikasi masalah, perlu dibedakan mana yang


merupakan akar permasalahan dan bedanya dengan gejala dari suatu
permasalahan. Kadang-kadang apa yang kita anggap sebagai masalah itu
sebenarnya hanyalah merupakan gejalanya saja. Misalnya dalam suatu
ruangan ternyata gelap, lampu tidak menyala. Jadi kegelapan dan lampu
tidak menyala itu hanyalah gejala dari suatu masalah. Ternyata gelap dan
lampu mati itu disebabkan oleh bohlamnya mati/ putus aliran listriknya.

5
Jadi bohlam mati itu merupakan akar permasalahan yang menyebabkan
timbulnya kegelapan, sehingga kita dapat mencari solusi untuk
memecahkan permasalahan tersebut.

Dalam proses mengidentifikasi masalah perlu diperhatikan beberapa hal,


yaitu :

1. Memahami kondisi, apakah cukup waktu untuk melakukan


penelitian.
2. Mengamati gejala, dengan mengamati gejala kita akan dapat
mengetahaui adanya permasalahan.
3. Mencari akar permasalahan, yaitu mencatat semua penyebab yang
memungkinkan terjadinya gejala tersebut dan mendapatkan mana
penyebab paling utama/ dominan.

Batasan Masalah

Untuk menyederhanakan riset, tetapi menjadi fokus dan efisien, maka


masalah tersebut perlu dibatasi. Dalam paper di jurnal, hal tersebut tidak
menjadi keharusan, karena dari latar belakang berupa survey literatur
telah diidentifikasi masalahnya

II. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dapat ditulis dengan kalimat tanya, bisa satu masalah,
dua masalah dan seterusnya.Kriteria masalah dalam penelitian yang baik
adalah :

1. Mempunyai kontribusi/ andil yang jelas baik secara teoritis maupun


praktis.
2. Mempunyai derajad keunikan dan keaslian.
3. Layak dilakukan, hal ini terkait dengan akses data, waktu dan biaya.

6
III. Hipotesa
Hipotesa merupakan pendugaan sementara, dimana pada penelitian
hipotesis merupakan arahan yang akan diuji, karenanya peneliti harus
berupaya sedemikian rupa sehingga hipotesisnya terbukti.

IV. Tinjauan Pustaka


Biasanya tinjauan pustaka dicuplik/ disarikan dari referensi
textbook,tetapi akan lebih baik kalau sebelumnya ditelusuri melalui
paper-paper di jurnal. Relevansi literatur tercermin dalam judul maupun
tujuan penelitian sebagai acuan dalam menjawab permasalahan yang akan
diteliti. Oleh karena itu, perlu dikaji secara tajam teori apa saja yang
memang sesuai dengan kebutuhan penelitian tersebut.

V. Kerangka penelitian
Bagian ini menjelaskan filosofi dari gagasan (idea) riset yang
dilakukan,sehingga memerlukan model penelitian (paradigma penelitian),
yang ditampilkan dalam suatu diagram untuk memperlihatkan aliran-
aliran atau kaitan-kaitan antara suatu variabel dengan variabel lainnya.

VI. Teknik Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel


Bagian ini menetapkan jenis data dari tiap indikator, dari mana
sumber dan bagaimana teknik pengumpulan datanya. Dalam hal
pengumpulan data termasuk didalamnya penjelasan mengenai populasi,
sampel, teknik pengambilan sampel, teknik penyebaran kuesioner, berikut
argumentasinya.

Pada suatu penelitian pada umumnya observasi atau


eksperimentasi dilakukan tidak terhadap populasi, melainkan dilakukan
terhadap sampel. Oleh karena itu, persyaratan tahap sampling harus
dipenuhi agar generalisasi dapat menjadi maksimal. Beberapa
persyaratan tersebut antara lain :

1. Digunakan prinsip probabilitas (random sampling)

7
2. Jumlah sampel memadai
3. Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat
4. Variasi antar populasi sekecil mungkin

Teknik Sampling

Cara pengambilan sampel dari populasi secara garis besar dibedakan


menjadi dua cara, yaitu random sampling (probability sampling) dan non-
random sampling (non-probability sampling).

Random sampling adalah tiap unit atau individu dalam populasi


mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Random
sampling merupakan asumsi pemakaian statistik inferensial atau induktif.
Pada non-random sampling, tiap unit atau individu dalam populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

Beberapa metode random sampling :

1. Simple random sampling


2. Systematic random sampling
3. Stratified random sampling
4. Cluster/ Area random sampling
5. Multistage random sampling

VII. Uji kualitas Data.


Untuk mendapatkan kualitas data penelitian, maka diperlukan metode dan
batasan yang digunakannya, yang meliputi antara lain :
1. Uji Normalitas untuk data sekunder
2. Uji outlier,dilakukan jika data tidak terdistribusi dengan normal.
3. Uji Asumsi Klasik, untuk analisis regresi/ ekonometri.
4. Uji Reliabilitas dan Validitas untuk data primer.

8
VIII. Metode Analisis
Bagian ini menentukan sekaligus menguraikan alat analisis yang akan
digunakan peneliti.Penggunaan alat analisis dilengkapi argumentasi
dengan memahami maknanya.

IX. Kuesioner Sebagai Alat Pengumpul Data

 Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden


untuk menjawab.
 Sebelumnya harus dipastikan kebenaran atas responden yang diteliti
berdasarkan kriteria respondennya.
 Dua macam responden :

a. Kuesioner yang disebut formulir, yaitu kuesioner yang berisi


pertanyaan2 untuk memperoleh data tentang variabel yang langsung
bisa diidentifikasi. Misalnya : Jenis kelamin, usia, pendidikan dll.
b. Kuesioner yang disebut instrumen, yaitu kuesioner yang berisi
pertanyaan2 untuk mendapatkan informasi tentang variabel yang
tidak langsung menjelaskan. Misal variabel Kualitas Pelayanan,
Variabel ini tidak dapat langsung diketahui hanya dengan satu
pertanyaan tetapi dapat diketahui dengan beberapa pertanyaan
berdasarkan indikatornya, contohnya ditanyakan tentang tangibles,
reability, responsiveness, assurance dan empathy.

2.3 Langkah – langkah dalam mejalani riset


Adapun beberapa langkah atau prosedur sebagai pedoman di dalam
menjalankan suatu riset.
Langkah – langkah tersebut meliputi :
1. Merumuskan persoalan dengan jelas
Setelah memilih pokok masalah atau topik langkah pertama yang harus
dilakukan adalah merumuskan persoalan itu dengan jelas yang

9
menunjukkan bahwa peneliti mengetahui masalahnya dan beberapa faktor
yang bersangkut paut. Caranya adalah :
 Mendapatkan informasi dari tangan pertama untuk memperoleh ide –
ide baru atau memperjelas persoalan dengan menanyakan langsung
kepada orang yang berkepentingan atau yang dianggap paling tahu.
 Mempelajari semua informasi yang mungkin ada dengan membaca
literatur, serta pengalaman – pengalaman orang lain.
2. Menentukan sumber informasi
Apakah data yang di perlukan sudah tersedia ( data sekunder) ataukah harus
dikumpulkan terlebih dahulu (data primer).
3. Menentukan metode pengumpulan data dan cara memperoleh informasi.
Ada 3 macam metode pengumpula data :
 Sensus, ialah pencatatan menyeluruh terhadap elemen – elemen yang
menjad objek penelitian.
Kelebihannya : Bisa memperoleh nilai sebenarnya
Kelemahannya : memakan waktu yang lama
 Sampling, mencatat sebagian kecil populasi atau sampel. Yang
diperoleh adalah nilai perkiraan. Agar perkiraan baik maka sampel
harus representatif (mewakili populasi)
 Case study, yaitu pengumpulan data dengan mengambil beberapa
elemen dan kemudian masing – masing elemen diselidiki secara
mendalam. Kesimpulan yang diambil hanya berlaku untuk elemen –
elemen yang dimiliki.
4. Pelaksanaan riset
Setelah perencanaan riset selesai, langkah selanjutnya adalah melaksanakan
riset tersebut sesuai dengan metode yang digunakan.
5. Pengolahan data
6. Menyusun laporan iset
Merupakan tingkat terakhir dalam suatu proyek penelitian.
Manfaat mempelajari metodologi riset adalah mengetahui arti pentingnya
riset, menilai hasil – hasil riset dan dapat menyusun thesis/ skripsi dengan
baik.

10
BAB III
PENUTUP

3.2 Kesimpulan
Dalam riset, metodologi menjadi bagian yang menentukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan riset. Bagaimana tidak demikian, sebab metodologi
merupakan analisis sistematis yang mencoba menyandingkan fenomena dan
paradigma . Walaupun metodologi tidak akan memberikan penyelesaian, tetapi
metodologi terdiri dari analisis teoritis tentang metode dan prinsip-prinsip yang
terkait pada pengembangan pengetahuan.
Metodologi riset adalah metodologi tentang pengembangan pengetahuan,
yaitu analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-prinsip yang terkait dengan
pengembangan suatu pengetahuan. Riset tentang apapun akan menggunakan
metode sebagai proses yang ditentukan untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas
yang diembankan oleh fenoma. Ini secara harfiah menghadirkan pengetahuan.
Setiap metode demikian memerlukan dukungan teoritis agar dapat diterapkan
pada kasus tertentu, dan ini ditawarkan oleh metodologi. Berdasarkan itu, istilah
metodologi juga mencakup konsep-konsep seperti paradigma, model teoritis,
tahap dan teknik kuantitatif atau kualitatif.

3.1 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Marzuki.1989. Metodologi Riset. Yogyakarta : Bagian penerbitan Fakultas


Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Tim Redaksi. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok – Pokok Materi Metodologi Penelitian dan


Aplikasinya. Jakarta : Graha Indonesia

Yurelia. 2012. (http://k-youlia.blogspot.co.id/2012/03/sistematika-dan-cara-


penyusunan-laporan.html).

12

Anda mungkin juga menyukai