Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel terdiri oleh banyak makromolekul yang mempunyai struktur dan fungsi
yang berbeda-beda. Makromolekul besar dalam sel dibentuk sebagai susunan
berulang dari satuan-satuan struktutr dasar yang dinamakan monomer, antara
monomer satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan kovalen. Monomer
tersebut dihubungkan dengan suatu reaksi kimia dimana dua molekul saling
berikatan secara kovalen antara satu molekul dengan molekul yang lain dengan
melepas satu molekul air (merupakan reaksi kondensasi atau karena molekul yang
hilang adalah air, maka reaksi tersebut bisa disebut reaksi dehidrasi). Monomer
dirangkai bersama untuk kemudian membentuk suatu polimer melalui proses yang
dikenal sebagai sintesis kondensasi. Sedangkan makromolekul yang dibentuk
disebut dengan polimer.
Saat dua monomer bergabung maka akan membebaskan molekul air (seperti
yang telah digambarkan sebelumnya). Monomer yang satu kehilangan gugus
hidroksi (OH) dan yang monomer yang lain akan kehilangan suatu gugus
hidrogen (H).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih
jauh tentang Makromolekul yang dirinci pada Protein.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Protein


Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut
asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus
amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung
kerangka dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung
zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama makhluk
hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas
metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur
sel. Protein tersusun atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut
ikatan peptida yang membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein
digolongkan ke dalam polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Namun
yang memperkenalkan istilah protein adalah Mulder, pada tahun 1830. Protein
berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berarti “yang paling utama”.

2.2 Ciri Makromolekul Protein


Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusundari sejumlah L-
asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi. Suatu
molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan
bersifat turunan. Rantai polipeptida sebuah molekul protein mempunyai satu
konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal. Konformasi ini disebut
konformasi asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein dapat diisolasi
dalam keadaan konformasi aslinya itu.

2
3.3 Asam Amino Protein
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada suatu gugus
karboksil ( - COOH ) satu gugus amino ( - NH2 ), satu atom hidrogen ( - H )
dan satu gugus radikal ( - R ), atau rantai cabang. Sebagaimana tampak pada
gambar struktur asam amino dibawah ini ;

3.3.1 Klasifikasi Asam Amino


1. Asam amino mengandung sedikitnya satu gugus asam Karboksil (-
COOH) dan sedikitnya satu gugus amino (-NH2) kedua gugus tersebut
tersebut terikat pada atom karbon yang sama. Setiap asam amino
mempunyai anak rantai yang disebut sebagai satu gugus R.
1) Asam-asam amino memiliki perbedaan dalam gugus R-nya
yang memberi ciri khas dan mempengaruhi sifat protein
tempat asam amino tersebut bergabung.
2) Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relatif tidak larut
dalam air. Gugus R yang polar atau bermuatan listrik
menyebabkan asam amino larut dalam air.
2. Asam-asam amino bergabung untuk membentuk protein melalui reaksi
kondensasi (dehidrasi) antara gugus karboksil dari salah satu asam
amino dan gugus amino dari asam amino lain.

3.3.2 Klasifikasi Asam Amino Menurut Esensial dan Tidak Esensial


Dr. William Rose, (1917) seorang peonir dalam penelitian protein dengan
menggunakan berbagai campuran asam amino dan meneliti pengaruhnya
pertumbuhan tikus percobaan dan manusia. membagi asam amino dalam
dua golongan, yaitu asam amino esensial dan tidak esensial. dalam

3
penelitiannya ternyata ada 10 macam asam amino yang dibutuhkan
binatang ( tikus ) untuk pertumbuhan yang tidak dapat disintesis tubuh ,
asam amino ini dinamakan asam amino esensial. Asam amino lain
dinamakan asam amino tidak esensial. Asam amino tidak esensial juga
penting untuk pembentukan protein tubuh, tetapi asam amino ini bila tidak
terdapat dalam tubuh dapat disintesis tubuh dalam jumlah yang
diperlukan. Ternyata ada sembilan jenis asam amino esensial untuk
manusia yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesis tubuh, yang
berarti harus ada dalam makanan sehari-hari.
Bila tubuh mengandung cukup nitrogen, tubuh mampu
mensintesis sebelas jenis asam amino lain, yaitu asam amino tidak
esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Nitrogen ini dapat berasal dari asam amino tidak esensial dan
asam amino esensial yang berlebihan. Sudah tentu ke 20 asam amino
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan
pemeliharaan kesehatan tubuh.

2.4 Komposisi Kimia Protein

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Beberapa asam amino disamping
itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodiom, dan kobalt. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat didalam semua protein akan
tetapi tidak terdapat didalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan
16% dari berat protein.
Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam
hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya. Berat molekul protein bisa mencapai 40 juta. Bandingkan dengan
berat glukosa yang besarnya 180. Ada 20 jenis asam amino yang diketahui terdiri

4
atas 9 asam amino esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus
didatangkan dari makanan) dan 11 asam amino nonesensial.

2.5 Struktur Protein


Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya,
terdapat empat struktur protein, yaitu sebagai berikut.
1) Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk
linier.
2) Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya
mempunyai pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
3) Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok
atau bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
4) Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan
bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida.
Setiap rantai polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama atau
berbeda.

2.6 Fungsi Protein


Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein
perifer, dan glikoprotein.

5
2) Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
3) Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat
antibodi, dan organel sel lainnya.
4) Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia
di dalam atau di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.

a.
5) Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau
sel-sel tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan
merangsang beberapa proses dalam makhluk hidup, misalnya
metabolisme. Contoh hormon protein antara lain adalah insulin,
lipoprotein, dan prolaktin.

6) Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan


penting dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-
zat asing yang menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan
trombin.
7) Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein
yang mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
8) Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan
tubuh dan sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam
pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
9) Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau
menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah

6
hemoglobin untuk mengangkut oksigen dan protein integral yang
membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.

10) Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
11) Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan,
pertumbuhan, dan pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-
komponen biologis lainnya. Contohnya adalah kolagen, elastin, dan
keratin.
12) Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal
(rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain.
Contohnya adalah rhodopsin.
13) Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal
atau mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya
adalah GTP (guanosinin trifosfat)
14) Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat
dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup.
Contohnya adalah albumin.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Makromolekul adalah senyawa yang memiliki ukuran sangat besar, dapat
berupa siklik (cincin), rantai, atau gabungan siklik dan rantai. Senyawa yang
tergolong makromolekul adalah polimer dan biomolekul Salah satunya adalah
protein merupakan tiga golongan senyawa organik yang penting dalam makhluk
hidup yang dikenal dengan biomolekul.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Polisakarida.


http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/polisakarida.html

Brady, James E. 2002. Kimia Universitas dan Struktur. Tanggerang: Binarupa


Aksara.

Campbell. 2006. Macromolekules, Chapter 5.


http://teacher.cgs.k12.va.us/bwebster/Biology/Chapter%20PowerPoints/5%20Mac
romolecules.pdf

Enger, Eldon D. 2003. Concept in Biology. New York: Mc Graw Hill

Nuraeni Endah. 2012. Struktur Protein.


http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/1105684/struktur_protein.html

Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi untuk Kelas XI.
Jakarta: Bumi Aksara

Sunardi dan Irawan. 2011. Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung:
Yrama Widya.

9
10

Anda mungkin juga menyukai