Sektor Politik
• Kedudukan Amerika Serikat memuncak setinggi-tingginya
• Rusia menjadi kekuatan baru dan kemudian menjadi saingan berat bagi Amerika Serikat
• Terjadinya perebutan Hegemoni antara Rusia dengan Amerika Serikat di dunia
• Muncul Nasionalisme di Asia dan menentang imperialisme negara-negara barat (Eropa)
• Politik mencari kawan (politik Aliansi)
• Balance of Power Policy mengakibatkan politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan
bersama (Collective Security) sehingga timbul North Atlantic Treaty Organization
(NATO), Middle Eastern Treaty Organization (METO), South East Asian Treaty
Organization (SEATO)
• M unculnya politik pemecah belah terhadap negara-negara seperti Jerman, Austria,
Wina, Trieste, Korea, Indo-China.
Sektor Ekonomi
• Amerika Serikat muncul sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia di antaranya melalui
Truman Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Four Point Truman, Colombo Plan.
Sektor Sosial
• Membentuk United Nation Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) yang
membantu masyarakat dalam bentuk :
• M
emberikan makan orang-orang yang terlantar
• Mengurus pengungsi-pengungsidan mempersatukan para nggota keluarga yang terpisah
akibat perang
• M endirikan rumah sakit dan balai pengobatan
• Mengerjakan kembali tanah-tanah yang telah rusak.
DAMPAK PERANG DUNIA II BAGI DUNIA
1. Bidang Politik
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam
mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan
bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya
perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan
hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah
berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan
hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling
berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa)
yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang
mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra
lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2
dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina,
Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang
selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak
negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang
selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika
Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan
individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-
Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi
masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi
yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara
sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara
Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
D
ibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana
Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi
Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan
anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia,
dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan
persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas
jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina. (dampak
positif)
2. Bidang Ekonomi
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada
negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-
negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan
sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat
mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial
yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi
masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan
bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika
tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis
Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar
pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan
Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada
Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali
perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa
Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini
diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan
memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1) Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
• Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan
melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
• M
engurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran
perdagangan antara negara-negara peminjam.
• Mencegah terjadinya inflasi.
• Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar
sendi-sendi perekonomian yang sehat.
• M emberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk
kepentingan pertahanan.
• Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan
pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan
yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat
antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun
1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap
kemungkinan meluasnya paham komunis.
b. Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani
dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis
dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-
gerilyawan komunis dalam negeri.
c. Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi
kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-
negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta
pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika
Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara
Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark)
dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5
negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena
berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat
pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan
dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan
oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian
kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan
prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek
yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan
sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung
pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah
Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi
terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha
membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat
membangun perekonomiannya dengan cepat.
N
egara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga
perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh
bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem
ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada
negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.