B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah keadaan Jerman Barat dan Jerman Timur?
2. Bagaimanakah Proses Bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur?
3. Bagaimanakah Dampak yang terjadi setelah bersatunya Jerman Barat dengan Jerman
Timur?
1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Keadaan Jerman Barat dan Jerman Timur.
2. Untuk mengetahui Proses Bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur.
3. Untuk mengetahui Dampak yang terjadi setelah bersatunya Jerman Barat dengan Jerman
Timur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jerman Barat adalah anggota pendiri Komunitas Ekonomi Eropa, dimana segera menjadi
negara yang penting.
Sedangkan Jerman Timur (Republik Demokratik Jerman) menurut Marvin Perry, Republik
Demokratik Jerman (Jerman Timur) mula-mula mengalami nasib yang sama seperti semua
negera satelit Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan para Komunis Jerman, yang
menghabiskan tahun-tahun Nazi di Uni Soviet, industri dinasionalisasi, pertanian
dikolektivikasi, dan rakyat diatur di bawah Komunisme (di sini disebut partai Kesatuan
Sosialis).[5] Tetapi protes-protes terhadap Stalinisme di sini tampak lebih awal dari pada
tempat lain. Pada Juni 1953, para pekerja di Berlin melakukan suatu pemberontakan dan
mendapat beberapa keringanan. Kemudian tenaga manusia yang ahli pergi ke Jerman Barat,
sebagian besar melalui Berlin Barat, lebih dari 3 juta orang lolos sebelum pemerintahan
Jerman Timur membangun “Tembok Berlin” yang terkenal buruk dan juga membangun
rintangan-rintangan yang mematikan di sepanjang seluruh perbatasan dengan Jerman Barat
pada Agustus 1961 yaitu menempatkan militer untuk menembak siapa saja yang ingin
mencoba pergi ke Jerman Barat, atas kejadian ini untuk sementara waktu, hubungan antara
Jerman Barat dan Jerman Tmur berhenti.
Walaupun Jerman Timur menjadi negara terkaya dan negara yang paling maju di Blok Timur,
banyak dari warganya yang masih melihat kebarat untuk kebebasan politik dan kemakmuran
ekonomi. Pelarian orang Jerman Timur kenegara non-komunis melalui Berlin Barat
menyebabkan Jerman Timur menegakkan satu sistem penjagaan perbatasan ketat tembok
Berlin pada 1961 untuk mencegah pelarian massal ini.[6]
Hal ini serupa dengan pernyataan Wahjudi Djaja yaitu: Dalam perjalanan pemerintahannya,
Jerman Barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman Timur.
[7] Oleh sebab itu, banyak orang dari Jerman Timur yang memutuskan untuk hijrah ke
Jerman Barat. Namun karena saat itu terjadi Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet,
Uni Soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Oleh
karena itu Uni Soviet membiayai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang
berada di Kota Berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, Uni
Soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk
menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi Perang Dingin.
Richard Pipes menjelaskan mengenai keadaan masyarakat Jerman Timur, sebagai berikut:
“The popularity of the German Democratic Republic may be gauged by the fact that from the
time of its establishment until 1961 (when the construction of the Berlin Wall put an end to
the population movement) 2.7 million per sons, or an average of 700 a day, fled from east to
west Germany”.[8] Yang berarti : “Popularitas Republik Demokratik Jerman dapat diukur
oleh fakta bahwa dari waktu berdirinya sampai 1961 (saat pembangunan Tembok Berlin yang
bermaksud untuk mengakhiri perpindahan penduduk ) 2,7 juta per anak, atau rata-rata 700
hari , melarikan diri dari timur ke Jerman Barat”.
4
2. PROSES BERSATUNYA JERMAN BARAT DAN JERMAN TIMUR
Pada bulan Agustus 1989, pemerintahan reformis Hungaria melonggarkan peraturan ketat di
perbatasannya dengan Austria, dan ribuan warga Jerman Timur bisa melarikan diri ke barat
melalui Hongaria perpindahan warga Jerman Timur ke Jerman Barat terus berlanjut, antara
lain melewati Polandia. Sementara itu, demonstrasi menentang rezim Jerman Timur berawal
di tanah air sendiri, terutama demonstrasi di Lipzig. Pada peringatan hari ulang tahun ke-40
Jerman Timur, Gorbachev berkunjung ke sana tanggal 6-7 Oktober 1989. Dalam
kunjungannya itu, ia memberikan dukungan kepada para pemimpin Jerman Timur untuk
menerima perubahan. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober terjadi perubahan kepemimpinan
di Jerman Timur dengan mundurnya Erich Honecher, dan digantikan oleh Egon Krenz, yang
kemudian diikuti oleh bubarnya kabinet pemerintahan. Kejadian itu memicu warga Jerman
Timur pergi ke perbatasan, dan merusak tembok Berlin.
Pemilihan umum pertama dan satu-satunya dalam sejarah Jerman Timur dilaksanakan pada
tanggal 19 Maret 1990. Kemudian pemerintahan yang terbentuk setelah pemilu itu, diberi
mandat untuk berunding dengan Jerman Barat mengenai kesepakatan penggabungan kedua
Negara tersebut. Setelah terjai kesepakatan maka tidak lama kemudian bubarlah kabinet
Jerman Timur. Selang lima hari kemudian Tembok Berlin dan perbatasan lainnya dinyatakan
terbuka. Sejak itu jutaan warga Jerman Timur mengunjungi Jerman Barat dengan leluasa.
Meskipun Tembok Berlin telah dinyatakan terbuka, namun proses reunifikasi atau penyatuan
kedua Jerman tersebut baru terjadi pada pertemuan Ottawa. Ada kebutuhan untuk mencari
tempat di tengah masyarakat Eropa, untuk memperbesar dan mewujudkan Jerman yang lebih
kuat, tanpa sekali lagi memisahkan bagian yang ada.[9] Harapan dari adanya penyatuan ini
membuat Jerman tidak terpecah lagi dan berusaha untuk membangun persatuan.
Pertemuan yang diadakan tanggal 20 November 1989 di Ottawa. Pertemuan itu menggariskan
formula “Dua Plus Empat” bagi proses penyatuan Jerman. Maksud Rumus “ dua plus Empat “
itu adalah konferensi itu di ikuti oleh dua negara Jerman, yaitu Jerman Barat dan Jerman
Timur, di tambah empat Negara sekutu yang sebelumnya menguasai Jerman, yaitu Amerika
Serikat, Uni Soviet, Inggris, serta Perancis. Selanjutnya pada tanggal 14 Februari 1990
kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk
mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua Negara.[10]
Kemudian pada tanggal 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi
dan moneter Jerman, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan menetapkan Deutsche
Mark sebagai mata uang Jerman. Penyatuan Jerman tidak terbatas hanya pada persoalan
ekonomi, namun menyangkut pula bidang militer. Semula Menlu Uni Soviet Edward
Shevardnadze dalam pertemuan “ Dua plus Empat” pertama di Bonn mengajukan usulan agar
jerman bersatu dalam lima tahun pertama tetap dalam pakta Warsawa atau netral, namun usul
ini ditolak NATO.
5
Akhirnya Moskow menyetujui Jerman bersatu bergabung dalam NATO dengan tidak
menganggap lagi pakta Warsawa sebagai musuh. Pada tanggal 13 Agustus 1990 parlemen
Jerman sepakat menetapkan tanggal 23 Oktober 1990 sebagai hari penggabungan kembali
kedua Jerman. Dalam sidang parlemen tersebut, 294 suara mendukung, 62 suara melawan,
serta 7 suara absen. Proses Penyatuan Jerman akhirnya dilakukan lebih cepat dari rencana
semula, yaitu pada tanggal 3 Oktober 1990. Selanjutnya enam hari berikutnya tembok Berlin
yang selama ini memisahkan kedua Negara tersebut segera dirobohkan.
6
mereka alami sebelumnya, dan mereka dapat memperbaiki keadaaan ekonomi mereka, dan
juga negara membantu dalam membangun ekonomi dibekas negara Jerman Timur.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, Jerman direbut dan diduduki oleh tentara sekutu.
Akibat dari kekalahan tersebut, setiap kota yang ada di Jerman mengalami kehancuran baik
dalam infrastruktur maupun yang lainnya. Saat diduduki tentara sekutu dibagi menjadi empat
zona kependudukan. Bahkan ibukota lama Jerman, Berlin sebagai pusat kontrol dari tentara
sekutu dibagi menjadi empat zona. Dengan munculnya Perang Dingin (Cold War), Berlin pun
terancam pecah karena terjadi pembagian kewenangan pengurusan wilayah antara Blok Barat
dan Timur. Hal ini sama seperti yang digambarkan oleh Marvin Perry sebagai
berikut : Republik Federal Jerman, yang dibentuk dari tiga zona barat pendudukan,
berhadapan dengan suatu Republik Demokratik Jerman yang didominasi Uni Soviet di timur
pada 1945. Jerman barat berideologi liberal kapitalis dengan Amerika Serikat, Perancis dan
Inggris. Sedangkan Jerman Timur dengan ideology Sosialis komunis yang Uni Soviet sebagai
negara yang menduduki.
Proses bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur mencapai puncaknya ketika diadakan
Pemilihan umum pertama dan satu-satunya dalam sejarah Jerman Timur dilaksanakan pada
tanggal 19 Maret 1990. Kemudian pemerintahan yang terbentuk setelah pemilu itu, diberi
mandat untuk berunding dengan Jerman Barat mengenai kesepakatan penggabungan kedua
Negara tersebut. Setelah terjadi kesepakatan maka tidak lama kemudian bubarlah kabinet
Jerman Timur. Selang lima hari kemudian Tembok Berlin dan perbatasan lainnya dinyatakan
terbuka. Sehingga menandai bersatunya kembali Jerman Barat dengan Jerman Timur.
Dampak Bersatunya Jerman Barat Dengan Jerman Timur menghiasai berbagai aspek antara
lain dalam bidang Politik, Militer, Sosial dan Ekonomi. Dalam bidang politik, bersatunya
Jerman Barat dengan Jerman Timur membuat hanya ada satu ideology resmi yaitu liberal
kapitalis karena memenangkan pemilu pertama. Dalam Bidang Politik, Jerman menjadi
anggota NATO dan arah kebijakan negara selalu kepada Amerika Serikat atau liberal, yang
sebelum terjadinya penyatuan Jerman Timur mengarah kepada Uni Soviet. Dalam Bidang
Sosial terjadinya kesenjangan antara Jerman Barat yang lebih maju dibandingkan dengan
Jerman Timur yang lebih miskin. Hal itulah yang menyebabkan rakyat Jerman Timur untuk
pergi ke Jerman Barat. Setelah bersatu, mereka berinteraksi tanpa ada yang menghalangi dan
saling bertukar pikiran dalam segala aspek kehidupan. Dalam Bidang Ekonomi, Jerman Barat
lebih maju dengan Jerman Timur memberikan bantuan dana untuk membangun
perekonomian bekas negara Jerman Timur.
8
B. Saran
Ketika kita membuat sebuah makalah tentang Penyatuan Jerman, sebaiknya kita membaca
beberapa referensi dalam beberapa buku. Hal ini bertujuan agar makalah yang kita buat
terhindar dari kesalahan dengan pembaca. Bisa saja pembaca sudah mengetahui hal tentang
identitas dari makalah yang akan kita buat, sehingga tidak membuat pembaca bingung dengan
makalah yang kita buat ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan yang membacanya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Ombak.
Hardi.1988. Menarik Pelajaran Dari Sejarah. Jakarta : Haji Mas Agung
Geiss, Imanuel. 1997. The Question of German Unification 1806-1996. London: Routledge
K.L.M..1986. Perang Dingin. Jakarta : PT. Gunung Agung.
M.C. Ricklefs.2005, Berakhirnya Perang Dingin..Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Perry, Marvin. 2013. Peradaban Barat: Dari Revolusi Prancis Hingga Zaman Global.
Terjemahan Saut Pasaribu. Bantul: Kreasi Wacana.
Pipes, Richard. 1981. Modern Europe. Georgetown: The Dorsey Press.
Susilo Adi Taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Jogjakarta: Garasi.
10
KATA PENGANTAR
11
DAFTAR ISI
12