Anda di halaman 1dari 11

BERSATUNYA JERMAN

BARAT DAN JERMAN


TIMUR
1. Della Khoirunnisak (8)
2. Ghania Parsa Hamida (11)
3. Rio Atillah Sabana (26)
4. Shavanita Firda Aulia (29)
PERMASALAHAN

A.Bagaimana latar belakang penyatuan kembali Jerman Barat dan


Jerman Timur?
B.Bagaimana proses terjadinya penyatuan kembali Jerman Barat
dan Jerman Timur?
C.Bagaimana peranan negara-negara lain dalam penyatuan
kembali Jerman Barat dan Jerman Timur?
D.Apa dampak terjadinya penyatuan kembali Jerman Barat dan
Jerman Timur?
PEMBAHASA
N
A. Latar Belakang Bersatunya Jerman Barat dan Jerman
Reunifikasi Jerman atau penyatuanTimur
kembali Jerman Barat dan Jerman Timur
untuk membentuk satu bangsa Jerman kembali. Peristiwa bersejarah ini
berlangsung pada 3 Oktober 1990. Setelah lebih dari 45 tahun terpisah secara
administratif maupun ideologis, Jerman akhirnya lahir kembali menjadi satu
bangsa. Penyatuan kembali Jerman pun dirayakan secara meriah dengan lebih
dari satu juta orang turun ke jalan.

Jerman pada Perang Dunia II mengakibatkan negara ini terbagi menjadi empat
zona penduduk di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni
Soviet. Pembagian tersebut diatur dalam perjanjian postdam yang disepakati
pada 2 Agustus 1945. Antara 1947 dan 1949, tiga zona barat yang masing-masing
disusuki oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis digabungkan membentuk
Republik Federal Jerman (Jerman Barat). Sementara Jerman Timur diduduki
oleh Uni Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur).
Perpecahan semakin terasa saat dilakukan pembatasan wilayah
membangun Tembok Berlin pada 1961. Hingga pada 1980-an, kekuatan
politik dan ekonomi Uni Soviet mulai melemah. Sejalan dengan itu,
intervensi mereka atas politik blok timur terus berkurang. Situasi
semakin memburuk saat kebijkana Glasnost (keterbukaan politik) dan
Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan oleh Sekretaris
Jenderal Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mengalami kegagalan. Hal itu
kemudian mendorong rakyat Jerman Timur untuk melakukan
pemberontakan dan revolusi demi lepas dari Uni Soviet.
B. Proses Bergabungnya Jerman Barat dan Jerman Timur
Pada 1989, terjadi demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Jerman Timur dan
peruntuhan Tembok Berlin. Hancurnya tembok pembatas oleh Churchill disebut sebagai
‘Tembok Besi’ ini menjadi tanda runtuhnya rezim komunis di Jerman Timur. Meski
perbatasan masih dijaga ketat, ribuan orang Jerman Timur mulai berani melarikan diri ke
Jerman Barat. Peristiwa tersebut mendorong diadakan pemilihan umum bebas pertama di
Jerman Timur pada 18 Maret 1990. Wakil rakyat terpilih kemudian diberi mandat untuk
berunding dengan Jerman Barat membahas tentang penyatuan kembali.

Jerman Timur, Jerman Barat, Britania Raya, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet
segera mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai syarat-syarat penyatuan kembali
Jerman. Pertemuan diselenggarakan di sejumlah tempat, seperti di Berlin Timur, Paris, Bonn,
dan Moskow. Negosiasi antara negara-negara tersebut melahirkan ‘Perjanjian Dua Plus
Empat’ atau ‘Perjanjian Penyelesaian Akhir’, yang secara resmi memberikan kedaulatan
penuh kepada negara Jerman.
Pada 22-23 Agustus 1990, Parlemen Rakyat atau Volkskammer
memutuskan bahwa Republik Demokratik Jerman akan bergabung
dengan Republik Federal Jerman. Perwakilan kedua Jerman kemudian
menandatangani Perjanjian Persatuan atau Einigungsvertrag pada 31
Agustus 1990. Pada sidang Volkskammer yang diadakan pada 20
September 1990, parlemen sepakat tentang reunifikasi.

Realisasi penyatuan Jerman secara resmi terwujud pada 3 Oktober 1990,


bertempat di Gedung Reichstag. Dengan begitu, Republik Demokratik
Jerman tidak ada lagi dan 16 juta warganya resmi bergabung dengan
Jerman Barat, membentuk negara Republik Federal Jerman yang baru
dan bersatu.
C. Peranan Negara Lain dalam Penyatuan Kembali Jerman
Barat dan Jerman Timur
Pada awal tahun 1990, muncul ide penyatuan Jerman. Ide itu muncul
dari pertemuan di Ottawa (Kanada) pada bulan Februari 1990 yang
diikuti oleh keempat menteri luar negeri dari negara-negara pemenang
Perang Dunia II dan kedua menteri luar negeri dari Jerman Barat dan
Jerman Timur. Pertemuan itu lebih dikenal dengan rumusan ‘Dua Plus
Empat’, yang terdiri atas Jerman Barat, Jerman Timur, Amerika
Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Perancis. Beberapa pertemuan diadakan
untuk membahas penyatuan Jerman. Pertemuan pertama
diselenggarakan di kota Bonn pada bulan Mei 1990.
Sebulan kemudian, diadakan pertemuan di Berlin Timur dan Paris. Memasuki
babak akhir, pada tanggal 12 September 1990, pertemuan diselenggarakan di
Moskow. Pada pertemuan itulah ditandatangani rumusan penyatuan Jerman.
Penyatuan Jerman tidak terbatas hanya pada persoalan politik dan ekonomi, akan
tetapi juga menyangkut bidang militer. Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Edward
Shevardnadze mengajukan usulan dalam pertemuan ‘Dua Plus Empat’ pertama di
Bonn. Ia menyarankan agar Jerman bersatu dalam lima tahun pertama dan tetap
dalam Pakta Warsawa atau netral, namun usulan tersebut ditolak oleh NATO.
Akhirnya Moskow menyetujui Jerman bersatu bergabung dalam NATO dengan
tidak menganggap lagi Pakta Warsawa sebagai musuh.
D. Dampak Penyatuan Kembali Jerman Barat dan Jerman Timur

1. Runtuhnya pengaruh komunisme di Jerman Timur.


2. Munculnya kesenjangan ekonomi antara negara-negara bagian, di
mana bekas wilayah Jerman Barat lebih berkembang dibandingkan
bekas wilayah Jerman Timur.
3. Runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989.
4. Jerman bersatu memakai mata uang Deutsche Mark, yang dulunya
merupakan mata uang dari Jerman Barat.
5. Pertumbuhan ekonomi Jerman menjadi tersendat karena biaya
persatuan ulang yang sangat tinggi.
KESIMPULAN
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Jerman direbut dan diduduki oleh sekutu. Akibat dari
kekalahan tersebut, setiap kota yang ada di Jerman mengalami kehancuran baik dalam
infrastruktur maupun yang lain. Saat diduduki tentara sekutu dibagi menjadi empat zona
kependudukan. Bahkan ibukota lama Jerman, Berlin sebagai pusat kontrol dari tentara
sekutu dibagi menjadi empat zona. Jerman Barat dengan Amerika Serikat, Perancis, dan
Inggris. Sedangkan Jerman Timur dengan Uni Soviet sebagai yang menduduki.

Perpecahan semakin terasa dilakukan pembangunan Tembok Berlin pada 1961. Hingga
pada tahun 1980-an kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet mulai melemah. Sejalan
dengan itu intervensi mereka politik blok timur terus berkurang, situasi semakin memburuk
dan hal itu mendorong rakyat Jerman Timur untuk melakukan pemberontakan dan revolusi
demi lepas dari Uni Soviet. Penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi
negara reunifikasi berlangsung pada sekitar tahun 1990, reunifikasi Jerman diawali dengan
peristiwa demonstrasi masyarakat Jerman Timur dan peruntuhan Tembok Berlin pada
November 1989. Realisasi penyatuan Jerman secara resmi terwujud pada 3 Oktober 1990,
bertempat di Gedung Reichstag.

Anda mungkin juga menyukai