Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH

RUNTUHNYA JERMAN TIMUR

Disusun oleh:
Nama : Idris Budi Permata
Kelas : XII.IPS.2
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Guru Pengajar :Ibu Rumiati, S.Pd

SMAN 7 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
‘Runtuhnya Jerman Timur’ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Rumiati, S.Pd pada mata pelajaran Sejarah Peminatan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ‘Runtuhnya Jerman Timur’
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rumiati, S.Pd selaku guru
mata pelajaran Sejarah Peminatan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan materi yang saya
bawakan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 23 Januari 2020

Idris Budi Permata

ii
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3. Tujuan Pembahasan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
2.1. Pecahnya Jerman................................................................................. 2
2.2. Reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur...................................... 2
2.3. Runtuhnya Tembok Berlin.................................................................. 3
2.4. Pengaruh Bersatunya Jerman bagi Kehidupan
Sosial dan Politik Global.....................................................................4
BAB III PENUTUP............................................................................................ 6
A. Kesimpulan..................................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Negara Jerman merupakan salah satu negara besar yang terletak di bagian
tengah-utara Eropa. Pecahnya Jerman Barat dan Jerman Timur tidak lepas dari
pengaruh Perang Dingin. Dalam Perang Dunia II, Jerman berada di pihak yang
kalah.
Berdasarkan Konferensi Potsdam pada 2 Agustus 1945, menghasilkan sebuah
perjanjian yang berisi Jerman dibagi menjadi dua yaitu Jerman Barat yang
dikuasai Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Sedangkan Jerman Timur yang
dikuasai Uni Soviet. Kota Berlin yang terletak di Jerman Timur dibagi atas Berlin
Barat dibawah AS dan Berlin Timur dibawah Uni Soviet. Jerman Timur yang
dipengaruhi oleh Uni Soviet menganut ideologi komunisme sedangkan Jerman
Barat di bawah pengaruh Amerika Serikat yang menganut paham liberalisme.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis menitik beratkan pada pembahasan mengenai
Runtuhnya Jerman Timur. Adapun yang ingin dibahas yaitu:
1. Bagaimana Pecahnya Jerman?
2. Bagaimana Reunifikasi Jerman TImur dan Jerman Barat?
3. Bagaimana Runtuhnya Tembok Berlin?
4. Apa Pengaruh Bersatunya Jerman bagi Kehidupan Sosial dan Politik Global?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan Pecahnya Jerman
2. Menjelaskan Reunifikasi Jerman TImur dan Jerman Barat
3. Menjelaskan Runtuhnya Tembok Berlin
4. Menjelaskan Pengaruh Bersatunya Jerman bagi Kehidupan Sosial dan Politik
Global

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pecahnya Jerman


Berdasarkan Konferensi Postdam tanggal 2 Agustus 1945, Jerman terpecah
menjadi dua bagian, sebagai berikut.
a. Jerman Barat, di bawah pendudukan Amerika Serikat, dan Prancis.
b. Jerman Timur, di bawah pendudukan Uni Soviet.
Pembagian Jerman juga berakibat pada pembagian ibukota Jerman. Kota
Berlin yang terpecah menjadi dua bagian, yaitu Berlin Barat dan Berlin Timur.
Berlin Barat berada di bawah pendudukan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis,
sedangkan Berlin Timur menjadi wilayah ibukota Jerman Timur di bawah
pendudukan Uni Soviet.
Kedua wilayah Jerman yang terbagi kemudian menjadi suatu negara. Pada
bulan September 1949, wilayah Jerman Barat menjadi Republik Federasi Jerman
(RFJ) dengan ibukota Bonn. Selanjutnya, pada bulan Oktober 1949 wilayah
Jerman Timur menjadi Republik Demokrasi Jerman (RDJ) dengan ibukota di
Berlin. Jerman Barat kemudian bergabung dengan NATO, sedangkan Jerman
Timur bergabung dengan Pakta Warsawa.
Puncak perpecahan keduanya terjadi ketika pemerintahan RDJ pada tahun
1961 membangun Tembok Berlin dengan panjang 160 km, dan tinggi 4,5 m
untuk memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur.
2.2. Reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur
Penyatuan kembali atau raunifikasi, dilakukan sesuai keinginan rakyat di
kedua negara Jerman. Sebagian besar para pemilih di Jerman Timur yang turut
serta dalam pemilihan bebas pertama (dan terakhir) untuk parlemen pada tanggal
18 Maret 1990 memberikan suara kepada partai-partai yang menuntut
penggabungan RDJ kepada Republik Federal.

2
Pada awal tahun 1990, muncul ide penyatuan Jerman. Ide itu muncul dari
pertemuan di Ottawa (Kanada) pada bulan Februari 1990 yang diikuti oleh
keempat menteri luar negeri dari negara-negara pemenang Perang Dunia II dan
kedua menteri luar negeri dari Jerman Barat dan Jerman Timur. Pertemuan itu
lebih dikenal dengan rumusan “Dua Plus Enpat”, yang terdiri atas Jerman Barat
dan Jerman Timur dengan Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis.
Beberapa pertemuan diadakan untuk membahas penyatuan Jerman. Pertemuan
pertama diselenggarakan di kota Bonn pada bulan Mei 1990. Sebulan kemudian,
diadakan pertemuan di Berlin Timur dan Paris. Memasuki babak akhir, pada
tanggal 12 September 1990, pertemuan diselenggarakan di Moscow. Pada
pertemuan itulah ditandatangani rumusan penyatuan Jerman.
Penyatuan Jerman tidak terbatas hanya pada persoalan politik dan ekonomi,
akan tetapi juga menyangkut bidang militer. Menteri Luar Negeri Uni Soviet
Edward Shevardnadze mengajukan usulan dalam pertemuan “Dua Plus Empat”
pertama di Bonn. Ia menyarankan agar Jerman Bersatu dalam lima tahun pertama
dan tetap dalam Pakta Warsawa atau netral, namun usul tersebut ditolak oleh
NATO. Akhirnya Moskow menyetujui Jerman Bersatu bergabung dalam NATO
dengan tidak menganggap lagi Pakta Warsawa sebagai musuh.
Pada tanggal 13 Agustus 1990, parlemen Jerman sepakat menetapkan tanggal
23 Oktober 1990 sebagai hari penggabungan kembali kedua Jerman. Dalam
sidang parlemen tersebut, 294 suara mendukung, 62 suara melawan, serta 7 suara
abstain. Reunifikasi Jerman akhirnya dilakukan lebih cepat dari rencana semula,
yaitu pada tanggal 3 Oktober 1990.

2.3. Runtuhnya Tembok Berlin


Enam hari berikutnya, setelah diumumkannya penggabungan antara Jerman
Barat dan Jerman Timur, Tembok Berlin yang selama ini memisahkan kedua
negara tersebut segera dirobohkan.

3
Tembok yang paling terkenal di dunia ini adalah sebuah tembok pembatas
terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman
Timur) yang memisahkan antara Berlin Barat dan Berlin Timur. Selama 28 tahun
berdiri, Tembok Berlin menjadi salah satu simbol penindasan komunis. Pada
tahun 1887, Presiden Ronald Reagan berpidato mendesak Mikhail Gorbachev
agar meruntuhkan Tembok Berlin.
Runtuhnya Tembok Berlin berawal dari perubahan politik radikal di Jerman
Timur pada tahun 1989 dimana pengaruh Uni Soviet mulai berkurang. Kondisi
mulai berubah ketika pada malam hari, tanggal 9 November 1989, media
informasi di Jerman Barat menyiarkan berita bahwa komunis mencabut larangan
bagi warga Jerman Barat untuk bepergian. Berita tersebut membuat warga
Jerman Timur bergerak memadati perbatasan untuk memanjat dan
menghancurkan Tembok Berlin.
Dengan runtuhnya Tembok Berlin, pemerintah komunis Soviet mengalami
kemunduran, hal ini berdampak pada runtuhnya rezim komunis di Jerman Timur.
Akhirnya pada 3 Oktober 1990, Jerman Timur dan Barat bersatu menjadi satu
negara kesatuan.

2.4. Pengaruh Bersatunya Jerman bagi Kehidupan Sosial dan Politik Global
Penyatuan Jerman merupakan salah satu simbol berakhirnya Perang Dingin
dan runtuhnya komunisme di Eropa Timur. Meskipun reunifikasi Jerman telah
berlangsung dengan sukses, namun persoalan perekonomian Jerman dalam tahun-
tahun pertama setelah penyatuhan sangat berat. Ini disebabkan karena adanya
kesenjangan perekonomian, di mana Jerman Timur harus menyesuaikan
perekonomiannya dengan Jerman Barat. Untuk membangun kembali Jerman,
maka diperlukan kondisi politik yang stabil untuk menjamin pembangunan
ekonomi Jerman. Perubahan politik dari nasionalisme sosialis menjadi demokrasi
liberal merupakan langkah untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi.

4
Penyatuan Jerman mengakibatkan perubahan peta politik di Eropa Timur yang
semakin condong pada Amerika Serika. Negara-negara Eropa Timur mulai
meninggalkan paham komunis dan beralih pada sistem liberal untuk meningkatan
perekonomian. Dampak paling penting dari penyatuan Jerman adalah
bergesernya keunggulan kekuatan militer menjadi keunggulan kekuatan ekonomi
dalam tata hubungan internasional.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tepat 26 tahun yang lalu, Jerman Barat dan Jerman Timur akhirnya kembali
menjadi satu Jerman. Negeri Eropa itu sempat terpecah menjadi dua selama 45
tahun. Pada akhir Perang Dunia II Jerman dikuasai empat kekuatan sekutu, yaitu
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Pada 1949, negara komunis itu
menguasai bagian timur Jerman dengan mendirikan Negara Republik Demokratik
Jerman. Tidak mau kalah, di tahun yang sama AS, bersama Inggris dan Prancis
membentuk Republik Federal Jerman. Pecahnya kedua Jerman itu menjadi
simbol era Perang Dingin di antara kekuatan Barat dengan kekuatan Timur.
Sebagai pembatas, dibangunlah Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat
dan Jerman Timur.
Empat dekade kemudian, tepatnya awal Oktober 1990, hampir satu juta warga
Jerman dari Barat dan Timur berkumpul di Tembok Berlin. Mereka menghendaki
bersatunya kembali Jerman. Tembok Berlin pun mulai mereka hancurkan pada 9
November 1989. Pada tahun yang sama, rezim komunis di Jerman Timur runtuh.
Peristiwa Jerman untuk kembali bersatu. Maka tepat pada dini hari 3 Oktober
1990, lonceng kebebasan akhirnya dibunyikan pertanda keinginan rakyat kedua
Jerman terkabul. Penyatuan kembali Jerman itu sekaligus menjadi simbol
berakhirnya era Perang Dingin.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini saya harap pembaca dapat mengambil hikmah
dari peristiwa Runtuhnya Jerman. Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa
harus mengetahui sejarah yang terjadi pada masa lampau agar dapat menjadi
yang lebih baik di masa yang akan datang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sawitri, Indah dan Eko Cahyo. 2016. Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
SMA/MA Kelas XII. Surakarta: Mediatama

Anda mungkin juga menyukai