Anda di halaman 1dari 12

RUNTUHNYA JERMAN TIMUR

“Pengaruh Bersatunya Jerman Bagi Kehidupan Sosial dan Ekonomi”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Tugas Akhir Sejarah

Guru pengampu :Ibu Vina Gumilang Sari S.pd

Disusun Oleh :

Dwi Retno Pangesti

NIS : 301286107064

Rieke Latifaturrahmah Ashar

NIS :301286107064

Program Ilmu Pengetahuan Sosial

SMAN 12 KOTA TANGERANG


Jl. HOS Cokroaminoto PURI BETA 2, RT.001/RW.009, Larangan Utara, Kec. Larangan, Kota
Tangerang, Banten 15154

2020
“Pengaruh Bersatunya Jerman Timur Bagi Kehidupan Sosial dan Ekonomi”

ABSTRAK

Oleh :

1. Dwi Retno Pangesti


2. Rieke Latifaturrahmah Ashar

Dampak perjanjian Postdam 2 Agustus 1945 antara sekutu dengan Jerman adalah wilayah
Jerman dibagi menjadi dua, yaitu Jerman Barat dengan ibu kotanya di Bonn dan Jerman Timur
dengan ibukotanya di Berlin Timur. Dalam perkembangannya negara dibawah Uni Soviet
menjadi negara komunis dan Jerman Barat menjadi negara demokrasi dengan paham liberalnya
yang banyak memberikan kebebasan bagi masyarakat. Di bidang ekonomi Jerman Barat tumbuh
menjadi negara maju, sementara Jerman Timur yang komunis, perekonomiannya makin
memburuk. Jerman mulai dilanda isu tentang keterbukaan dan restrukrisasi ekonomi menjelang
tahun 1990-an. Hal tersebut dipicu kemerosotan ekonomi Jerman Timur dan daya tarik
perkembangan pesat perekonomian di Jerman barat. Dengan latar belakang tersebut yang
kemudian melahirkan gerakan yang bertujuan untuk menyatukan kembali Jerman Barat dan
Jerman Timur. Rencana pertama untuk menyatukan bagian-bagian wilayah Jerman diajukan oleh
Josef Stalin pada 1952 di bawah syarat-syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk
Austria. Tujuan dibuatnya Tugas Akhir ini adalah : (1). Mengetahui proses bersatunya Jerman
(2). Mengetahui pengaruh bersatunya Jerman bagi kehidupan sosial (3). Mengetahui penaruh
bersatunya Jerman bagi ekonomi

“Ubah pikiranmu dan kau dapat mengubah duniamu.”

i
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas AkhirSejarah tentang
Pengaruh Bersatunya Jerman Bagi Kehidupan Sosial dan Politik Global untuk memenuhi tugas
dari guru pembimbing.

Tugas akhir ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Tugas Akhir ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Tugas Akhir ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Tugas Akhir ini.
Akhir kata kami berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Tangerang,

Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Judul

Abstrak ........................................................................................................................ i

Kata Pengantar.................................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Proses Bersatunya Jerman Barat Dan Jerman Timur............................................ 3


2.2 Dampak Di Bidang Kehidupan Sosial....................................................................... 4
2.3  Dampak Di Bidang Ekonomi..................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 6
3.1 Saran ........................................................................................................................ 7
Daftar Pustaka................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kekalahan Jerman dalam perang dunia kedua membuat wilayahnya terbagi-bagi. Dalam
ketegangan antara dua negara adikuasa setelah berakhirnya perang dunia kedua yaitu, Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Negara Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan. Ibu Kota lama
Berlin, sebagai pusat dewan kontrol tentara sekutu sendiri dibagi menjadi empat zona.
Kedatangan perang dingin  menyebabkan Perancis, Britania Raya dan Amerika Serikat
menggabungkan zona-zona mereka kedalam Republik Faderal Jerman (dan Berlin Barat) pada
1947, tidak termasuk zona ini Uni Soviet yang kemudian menjadi Republik  Demokratik Jerman
(termasuk Berlin Timur).
Dalam perkembangannya negara dibawah Uni Soviet menjadi negara komunis dan Jerman
Barat menjadi negara demokrasi dengan paham liberalnya yang banyak memberikan kebebasan
bagi masyarakat. Di bidang ekonomi Jerman Barat tumbuh menjadi negara maju, sementara
Jerman Timur yang komunis, perekonomiannya makin memburuk. Jerman mulai dilanda isu
tentang keterbukaan dan restrukrisasi ekonomi menjelang tahun 1990-an. Hal tersebut dipicu
kemerosotan ekonomi Jerman Timur dan daya tarik perkembangan pesat perekonomian di
Jerman barat. Dengan latar belakang tersebut yang kemudian melahirkan gerakan yang bertujuan
untuk menyatukan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur. Rencana pertama untuk
menyatukan bagian-bagian wilayah Jerman diajukan oleh Josef Stalin pada 1952 di bawah
syarat-syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk Austria.
Jerman Barat dan Jerman Timur kedua-duanya mengklaim sebagai pengganti sah bagi
penduduk Kerajaan Jerman yang lama (Deutsches Reich). Bagaimanapun juga, Jerman Timur
mengubah pendapatnya selepas itu, dan menyatakan bahwa Negara Jerman telah berhenti pada
tahun 1945 dan bahwa keduanya Jerman Barat dan Jerman Timur adalah Negara baru.
Pada Perundingan Postdam tanggal 2 agustus 1945 Jerman di bagi menjadi dua yaitu :
a.     Jerman Barat Ibu kota di Bonn        
Di kuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Blok Barat menganut paham liberal-
kapitalis.
b.    Jerman Timur Ibu kota di Berlin Timur yang di kuasai oleh Uni Soviet. Blok Timur ini
menganut paham sosialis komunis.
Dengan berjalannya waktu, antara Jerman Barat dan Jerman Timur terjadi suatu kemajuan
yang berbeda. Jerman Barat dengan paham Liberal Kapitalis membawanya lebih maju
dibandingkan dengan Jerman Timur. Hal ini membuat penduduk Jerman Timur yang secara
diam-diam pergi ke Jerman Barat agar bisa maju seperti penduduk Jerman Barat. Untuk
mencegah perpindahan penduduknya, Pemerintah Jerman Timur dibantu oleh Uni Soviet
membangun Tembok Berlin.

1
Pada akhir Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, rakyat Jerman Barat dan
Jerman Timur menginginkan kembalinya persatuan Jerman. Banyak upaya yang dilakukan oleh
pihak Jerman Barat dan Jerman Timur dalam memperjuangkan persatuan Jerman. Mengenai hal
tersebut, penulis akan membahasnya secara rinci di dalam hasil pembahasan Tugas Akhir ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses bersatunya Jerman ?
2. Apa pengaruh bersatunya Jerman bagi Kehidupan Sosial?
3. Mengapa runtuhnya Jerman berpengaruh bagi BidangEkonomi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan proses bersatunya Jerman
2. Untuk mengetahui pengaruh bersatunya Jerman bagi Kehidupan Sosial
3. Untuk memahami pengaruh bersatunya Jerman bagi Bidang Ekonomi

1.4 Manfaat
1. Dapat menjelaskan proses bersatunya Jerman
2. Dapat mengetahui pengaruh bersatunya Jerman bagi Kehidupan Sosial
3. Dapat memahami pengaruh bersatunya Jerman bagiBidang Ekonomi

4.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.2 PROSES BERSATUNYA JERMAN BARAT DAN JERMAN TIMUR


Pada bulan Agustus 1989, pemerintahan reformis Hungaria melonggarkan peraturan ketat
di perbatasannya dengan Austria, dan ribuan warga Jerman Timur bisa melarikan diri ke barat
melalui Hongaria perpindahan warga Jerman Timur ke Jerman Barat terus berlanjut, antara lain
melewati Polandia. Sementara itu, demonstrasi menentang rezim Jerman Timur berawal di tanah
air sendiri, terutama demonstrasi di Lipzig. Pada peringatan hari ulang tahun ke-40 Jerman
Timur, Gorbachev berkunjung ke sana tanggal 6-7  Oktober 1989. Dalam kunjungannya itu, ia
memberikan dukungan kepada para pemimpin Jerman Timur untuk menerima perubahan.
Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober terjadi perubahan kepemimpinan di Jerman Timur dengan
mundurnya Erich Honecher, dan digantikan oleh Egon Krenz, yang kemudian diikuti oleh
bubarnya kabinet pemerintahan. Kejadian itu memicu warga Jerman Timur pergi ke perbatasan,
dan merusak tembok Berlin.
Pemilihan umum pertama dan satu-satunya dalam sejarah Jerman Timur dilaksanakan pada
tanggal 19 Maret 1990. Kemudian pemerintahan yang terbentuk setelah pemilu itu, diberi
mandat untuk berunding dengan Jerman Barat mengenai kesepakatan penggabungan kedua
Negara tersebut. Setelah terjai kesepakatan maka tidak lama kemudian bubarlah kabinet Jerman
Timur. Selang lima hari kemudian Tembok Berlin dan perbatasan lainnya dinyatakan terbuka.
Sejak itu jutaan warga Jerman Timur mengunjungi Jerman Barat dengan leluasa.
Meskipun  Tembok Berlin telah dinyatakan terbuka, namun proses reunifikasi atau penyatuan
kedua Jerman tersebut baru terjadi pada pertemuan Ottawa. Ada kebutuhan untuk mencari
tempat di tengah masyarakat Eropa, untuk memperbesar dan mewujudkan Jerman yang lebih
kuat, tanpa sekali lagi memisahkan bagian yang ada. Harapan dari adanya penyatuan ini
membuat Jerman tidak terpecah lagi dan berusaha untuk membangun persatuan.
Pertemuan yang diadakan tanggal 20 November 1989 di Ottawa. Pertemuan itu
menggariskan formula “Dua Plus Empat” bagi proses penyatuan Jerman. Maksud Rumus “ dua
plus Empat “ itu adalah konferensi itu di ikuti oleh dua negara Jerman, yaitu Jerman Barat dan
Jerman Timur, di tambah empat Negara sekutu yang sebelumnya menguasai Jerman, yaitu
Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, serta Perancis. Selanjutnya pada tanggal 14 Februari 1990
kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk
mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua Negara.
Kemudian pada tanggal 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan
ekonomi dan moneter Jerman, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan menetapkan Deutsche
Mark sebagai mata uang  Jerman. Penyatuan Jerman tidak terbatas hanya pada persoalan
ekonomi, namun menyangkut pula bidang militer. Semula Menlu Uni Soviet Edward
Shevardnadze dalam pertemuan “ Dua plus Empat” pertama di Bonn mengajukan usulan agar

3
jerman bersatu dalam lima tahun pertama tetap dalam pakta Warsawa atau netral, namun usul ini
ditolak NATO.
Akhirnya Moskow menyetujui Jerman bersatu bergabung dalam NATO dengan tidak
menganggap lagi pakta Warsawa sebagai musuh. Pada tanggal 13 Agustus 1990 parlemen
Jerman sepakat menetapkan tanggal 23 Oktober 1990 sebagai hari penggabungan kembali kedua
Jerman. Dalam sidang parlemen tersebut, 294 suara mendukung, 62 suara  melawan, serta 7
suara absen. Proses Penyatuan Jerman akhirnya dilakukan lebih cepat dari rencana semula, yaitu
pada tanggal 3 Oktober 1990. Selanjutnya enam hari berikutnya tembok Berlin yang selama ini
memisahkan kedua Negara tersebut segera dirobohkan.

             2.2 DAMPAK DI BIDANG KEHIDUPAN SOSIAL


Sebelum Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu, banyak masyarakat dari Jerman Timur
yang diam-diam mencoba untuk melarikan diri ke Jerman Barat, karena hancurnya
perekonomian di Jerman Timur dan tidak ada kebebasan bagi masyarakat Jerman Timur untuk
bebas dalam bersaing dan mengembangkan kemampuannya serta agar idak diatur semua oleh
negara. Hal ini juga diakibatkan dari lemahnya ekonomi Jerman Timur sebelum bersatu dengan
Jerman Barat. Kebanyakan industri-industri yang ada di bekas wilayah Jerman Timur telah
ditinggalkan karena kalah bersaing, sehingga banyak menimbulkan pengangguran di beberapa
daerah. Hal ini yang mendorong masyarakat Jerman Timur untuk pergi ke Jerman Barat. Namun
setelah bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur, masyarakat Jerman Timur dapat dengan
mudah datang ke Jerman Barat tanpa harus sembunyi-sembunyi, begitu juga sebaliknya.
Masyarakat Jerman dapat dengan mudah berinteraksi. Berinteraksinya ini mereka belajar
mengenai segala segi keidupan yang tidak mereka alami sebelumnya, dan mereka dapat
memperbaiki keadaaan ekonomi mereka, dan juga negara membantu dalam membangun
ekonomi dibekas negara Jerman Timur.

 2.3 PENGARUH BERSATUNYA JERMAN DI BIDANG EKONOMI


Biaya persatuan ulang yang telah menimbulkan suatu beban yang berat kepada ekonomi
Jerman dan telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jerman menjadi tersendat-sendat dalam
tahun-tahun terakhir ini. Sebab utama untuk biaya yang sangat besar ini adalah lemahnya
ekonomi Jerman Timur, khususnya jika dibandingkan dengan Jerman Barat; lalu nilai tukar di
antara mata uang Jerman Timur dan Jerman Barat yang secara artifisial ditinggikan demi alasan
politik, dengan hasil Jerman Barat harus melunasi rekening ini.
Walaupun dilakukan investasi besar-besaran oleh Jerman Barat, banyak perusahaan Jerman
Timur hancur ketika harus bersaing dengan Jerman Barat. Pemerintah Jerman memberikan lebih
dari 10 milyar demi perkembangan negara-negara bagian yang terletak di bekas wilayah Jerman
Timur. Selama tahun 1980-an, ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur, sedangkan
ekonomi komunis Jerman Timur merosot.

4
Industri yang dulu tidak perlu bersaing karena didukung oleh pemerintah Jerman Timur
harus diswastanisasikan, seringkali hal ini menghasilkan kebangkrutan mereka. Sebagai akibat
daripada persatuan ulang, kebanyakan bekas wilayah Jerman Timur telah kehilangan industrinya,
menyebabkan suatu pengangguran yang banyak di beberapa bagian daerah. Semenjak itu,
ratusan ribu warga mantan Jerman Timur secara berkesinambung berhijrah ke wilayah barat
untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan wilayah timur kehilangan tenaga-tenaga kerja
profesional.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, Jerman direbut dan diduduki oleh tentara sekutu.
Akibat dari kekalahan tersebut, setiap kota yang ada di Jerman mengalami kehancuran baik
dalam infrastruktur maupun yang lainnya. Saat diduduki tentara sekutu dibagi menjadi empat
zona kependudukan. Bahkan ibukota lama Jerman, Berlin sebagai pusat kontrol dari tentara
sekutu dibagi menjadi empat zona. Dengan munculnya Perang Dingin (Cold War), Berlin pun
terancam pecah karena terjadi pembagian kewenangan  pengurusan wilayah antara Blok Barat
dan Timur. Hal ini sama seperti yang digambarkan oleh Marvin Perry sebagai berikut :  Republik
Federal Jerman, yang dibentuk dari tiga zona barat pendudukan, berhadapan dengan suatu
Republik Demokratik Jerman yang didominasi Uni Soviet di timur pada 1945. Jerman barat
berideologi liberal kapitalis dengan Amerika Serikat, Perancis dan Inggris. Sedangkan Jerman
Timur dengan ideology Sosialis komunis yang Uni Soviet sebagai negara yang menduduki.
Proses bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur mencapai puncaknya ketika
diadakan Pemilihan umum pertama dan satu-satunya dalam sejarah Jerman Timur dilaksanakan
pada tanggal 19 Maret 1990. Kemudian pemerintahan yang terbentuk setelah pemilu itu, diberi
mandat untuk berunding dengan Jerman Barat mengenai kesepakatan penggabungan kedua
Negara tersebut. Setelah terjadi kesepakatan maka tidak lama kemudian bubarlah kabinet Jerman
Timur. Selang lima hari kemudian Tembok Berlin dan perbatasan lainnya dinyatakan terbuka.
Sehingga menandai bersatunya kembali Jerman Barat dengan Jerman Timur.
Dampak Bersatunya Jerman Barat Dengan Jerman Timur menghiasai berbagai aspek
antara lain dalam bidang Politik, Militer, Sosial dan Ekonomi. Dalam bidang politik, bersatunya
Jerman Barat dengan Jerman Timur membuat hanya ada satu ideology resmi yaitu liberal
kapitalis karena memenangkan pemilu pertama. Dalam Bidang Politik, Jerman menjadi anggota
NATO dan arah kebijakan negara selalu kepada Amerika Serikat atau liberal, yang sebelum
terjadinya penyatuan Jerman Timur mengarah kepada Uni Soviet. Dalam Bidang Sosial
terjadinya kesenjangan antara Jerman Barat yang lebih maju dibandingkan dengan Jerman Timur
yang lebih miskin. Hal itulah yang menyebabkan rakyat Jerman Timur untuk pergi ke Jerman
Barat. Setelah bersatu, mereka berinteraksi tanpa ada yang menghalangi dan saling bertukar
pikiran dalam segala aspek kehidupan. Dalam Bidang Ekonomi, Jerman Barat lebih maju dengan
Jerman Timur memberikan bantuan dana untuk membangun perekonomian bekas negara Jerman
Timur.

6
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan Tugas Akhir ini, maka penulis merekomendasikan beberapa saran-
saran berikut :

1. Kita dapat menjelaskan bahwa pada tanggal 13 Agustus 1990 parlemen Jerman sepakat
menetapkan tanggal 23 Oktober 1990 sebagai hari penggabungan kembali kedua Jerman.
Dalam sidang parlemen tersebut, 294 suara mendukung, 62 suara  melawan, serta 7 suara
absen. Proses Penyatuan Jerman akhirnya dilakukan lebih cepat dari rencana semula,
yaitu pada tanggal 3 Oktober 1990. Selanjutnya enam hari berikutnya tembok Berlin
yang selama ini memisahkan kedua Negara tersebut segera dirobohkan.
2. Dapat mengetahui setelah bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur, masyarakat Jerman
Timur dapat dengan mudah datang ke Jerman Barat tanpa harus sembunyi-sembunyi,
begitu juga sebaliknya. Masyarakat Jerman dapat dengan mudah berinteraksi.
Berinteraksinya ini mereka belajar mengenai segala segi keidupan yang tidak mereka
alami sebelumnya, dan mereka dapat memperbaiki keadaaan ekonomi mereka, dan juga
negara membantu dalam membangun ekonomi dibekas negara Jerman Timur.
3. Dapat memahami tentang dampak bersatunya Jerman bagi bidang ekonomi yaitu Biaya
persatuan ulang yang telah menimbulkan suatu beban yang berat kepada ekonomi Jerman
dan telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jerman menjadi tersendat-sendat dalam
tahun-tahun terakhir ini. Sebab utama untuk biaya yang sangat besar ini adalah lemahnya
ekonomi Jerman Timur, khususnya jika dibandingkan dengan Jerman Barat; lalu nilai
tukar di antara mata uang Jerman Timur dan Jerman Barat yang secara artifisial
ditinggikan demi alasan politik, dengan hasil Jerman Barat harus melunasi rekening ini.

3.3 Kritik

Penulis tentunya masih menyadari jika Tugas Akhir diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki Tugas Akhir tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Dan semoga
pembaca serta penulis berikutnya bisa memahami, mencerna serta memperbaiki Tugas Akhir ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sawitri, Indah dan Cahyono Eko 2016. Sejarah: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.
Surakarta: Mediatama.

http://adwintaactivity.blogspot.co.id/2012/04/reunifikasi-jerman.html

http://www.sumberpengetahuan.com/2016/07/proses-reunifikasi-jerman.html
http://sugionosejarah.blogspot.co.id/2015/06/proses-reunifikasi-jerman.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyatuan_kembali_Jerman

Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Ombak.

Hardi.1988. Menarik Pelajaran Dari Sejarah. Jakarta : Haji Mas Agung

Geiss, Imanuel. 1997. The Question of German Unification 1806-1996. London: Routledge

K.L.M..1986. Perang Dingin. Jakarta : PT. Gunung Agung.

M.C. Ricklefs.2005, Berakhirnya Perang Dingin..Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Perry, Marvin. 2013. Peradaban Barat: Dari Revolusi Prancis Hingga Zaman Global. Terjemahan
Saut Pasaribu. Bantul: Kreasi Wacana.

Pipes, Richard. 1981. Modern Europe.  Georgetown: The Dorsey Press.

Susilo Adi Taufik. 2009.  Mengenal Benua Eropa. Jogjakarta: Garasi.

Hardi.1988. Menarik Pelajaran Dari Sejarah. Jakarta : Haji Mas Agung


Hal. 89
 Susilo Adi Taufik. 2009.  Mengenal Benua Eropa. Jogjakarta: Garasi.
Hal 109
Perry, Marvin. 2013. Peradaban Barat: Dari Revolusi Prancis Hingga Zaman Global.
Terjemahan Saut Pasaribu. Bantul: Kreasi Wacana. Hal 420
Ibid, Hal 421
Ibid, Hal 435-436
 K.L.M..1986. Perang Dingin. Jakarta : PT. Gunung Agung. Hal. 78
 Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta : Ombak. Hal
210
Pipes, Richard. 1981.  Modern Europe. Georgetown: The Dorsey Press. Hal 293
Geiss, Imanuel. 1997. The Question of German Unification 1806-1996. London : Routledge. Hal
105
 Djaja, Wahjudi. Log Cit. Hal. 21

Anda mungkin juga menyukai