Anda di halaman 1dari 1

Isi Perjanjian Tuntang:

1. Pemerintah Belanda menyerah kepada Inggris, dan wilayah jajahan Belanda di Indonesia
menjadi wilayah jajahan Inggris
2. Pasukan Belanda menjadi tawanan perang Inggris
3. Orang Belanda di Indonesia dapat dipekerjakan oleh pemerintah Inggris
4. Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh pemerintah Inggris

Pembahasan:

Serangan Inggris terhadap Hindia Belanda (nama Indonesia saat dijajah Belanda), terjadi akibat
Perang Napoleon di Eropa (antara 1803-1815 M). Dalam perang ini, Perancis yang dipimpin oleh
Napoleon Bonaparte menduduki Belanda. Ini mengakibatkan Inggris, musuh besar Perancis,
menyerang wilayah-wilayah jajahan Belanda.

Untuk mengantisipasi serangan Inggris, pemerintah Belanda mengirim Herman Willem Daendels
sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintah pada tahun 1808–1811.  

Sebagai gubernur jenderal, Daendels membangun jalan di sepanjang pesisir utara Jawa, dari Anyer di
Banten ke Panarukan di Jawa Timur. Daendels juga mendirikan benteng di Meester Cornelis
(Jatinegara).

Namun kebijakan Daendels yang semena-mena membuatnya dipanggil ke Belanda, dan dia
digantikan oleh Jan Willem Jansens, yang menjabat 15 Mei 1811 – 18 September 1811. Pada masa
pemerintahan Janssens, pasukan Inggris mendarat dan menyerang Jawa pada Agustus 1811. Batavia
jatuh ke tangan Belanda, dan Janssens beserta pasukannya harus mundur ke Buitenzorg (Bogor).

Jansens kemudian menyerah pada 18 September 1811 di desa Tuntang, di dekat Semarang, dalam
perjanjian yang disebut dengan “Kapitulasi Tuntang”

Dengan perjanjian ini, masa penjajahan Inggris di Indonesia di mulai, yang berlangsung hingga
dikembalikannya Indonesia oleh Inggris tahun 1816  kepada Belanda setelah selesainya Perang
Napoleon di Eropa.

Anda mungkin juga menyukai