Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PERLAWANAN INDONESIA TERHADAP PENJAJAH

BANGSA EROPA

NAMA : ANANDA AULIA

KELAS : XI MIPA 3

NO: 01

TAHUN AJARAN 2019 / 2020

SMA N 1 MENGWI
Kata Pengantar

Om Swastyastu

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya yang telah
diberikan, sehingga terselesaikan dengan baik,makalah yang berjudul “Strategi Perlawanan
Bangsa Indonesia Terhadap Penjajah Bangsa Eropa”

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini yaitu agar kita mengetahui bagaimana
strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah bangsa Eropa. Dan juga untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pembelajaran sejarah materi strategi
perlawanan bangsa Indonesia terhadap bangsa Eropa

Makalah ini mungkin tidak akan selesai tanpa bantuan dari Ibu Dra. Ni Made Sumerti
selaku Guru Sejarah yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini dan juga teman-
teman, saudara yang telah membantu dalam segi penggunaan bahasa yang benar.

Diharapkan makalah ini bisa bermanfaat untuk semua pihak. Dan tak lupa kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari pembaca.

Om Santhi,Santhi,Santhi Om

Mengwi, 10 September 2020

i
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................................................................... ii
BAB 1 .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ...................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................................................. 1
BAB II .............................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................ 2
2.1 Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis .................................................................................. 2
2.2 Perlawanan Rakyat Minahasa Terhadap Spanyol................................................................................ 3
2.3 Perlawanan Rakyat Banten Terhadap VOC ......................................................................................... 4
BAB III ............................................................................................................................................................. 5
PENUTUP ........................................................................................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................... 5
3.2 Saran .................................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 6

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Latar belakang datanya belanda ke tanah air adalah karena kota konstatinopel ke jatuh ke
tangan bangsa turki pada 1453 M. Sehingga rempah-rempah di eropa menjadi mahal karena
jumlahnya dibatasi oleh turki, hal inilah yang membuat bangsa-bangsa eropa berusaha mencari
ke dunia timur.Faktor politiknya yaitu ingin mengalahkan turki dari belakang serta ingin
meneruskan perang salip didunia timur. Faktor ekonominya ingin mendapatkan rempah-rempah
dengan harga murah.Selain faktor politik dan ekonomi, belanda juga bermaksud menyebarkan
pengaruh renaissance, agama nasrani, dan bidang sosial serta budaya. Faktor lainya karena
dikuasainya portugis oleh spanyol 1580 sehingga belanda mengalami kesulitan mencari rempah-
rempah di pelabuhan Portugis (Portugal).Seabad sesudah bangsa Portugis, bangsa Belanda
sampai di Asia. Di Eropa, mereka sudah berhasil mengembangkan sebuah usaha pengangkutan
laut antar negara Eropa, mereka mengambil rempah dari Portugis ke Eropa Timur dan Utara.
Perang delapan puluh Tahun Spanyol dan Belanda, Portugis berhasil ditaklukan oleh Spanyol &
perdagangan Belanda di sana di larang. Kemudian Belanda berusaha sendiri mencari jalan ke
Asia, jalan sebelah utara Rusia dan Siberia gagal. Jalan mengelilingi Afrika berhasil mereka
pelajari dari bangsa Portugis, lalu berlayar melalui rute ini ke Asia. Kapal-kapal Belanda tidak
berlayar ke India melainkan langsung ke Jawa. Tepatnya pada 1589, pertama kali Belanda
berlabuh di Banten.Yang menjadi pokok yaitu ekspor cengkeh dari Ternate, Ambon & Seram,
pala dari Banda dan lada dari Sumatera, Banten serta Malaka. Sedangkan Impor barang Timur
diantaranya poerselin & sutera dari Tiongkok, kapas dari India, permadani dari Persia. Hanya
Banten-lah yang mempunyai barang dalam negeri yaitu “lada”. Jawa sendiri tak menghasilkan
buat pasar dunia.

1.2 Rumusan masalah


a. Bagaimana strategi perlawanan Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Eropa.
b. Bagaiman sejarah Bangsa Indonesia melawan Bangsa Barat.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaiman strategi perlawanan Indonesia terhadap penjajah Eropa dan
sejara Bangsa Indonesia melawan Bangsa Barat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis

Latar belakang

Latar belakang perlawanan rakyat Maluku mengusir bangsa Belanda karena adanya
praktik monopoli dan sistem pelayaran Hongi yang membuat rakyat sengsara. Belanda
melaksanakan sistem penyerahan wajib sebagian hasil bumi terutama rempah- rempah kepada
VOC.Kompeni juga melangsungkan sistem pelayaran Hongi (hongitochten). Dengan cara itu,
para birokrat Kompeni dapat menginspeksi satu per satu pulau-pulau di Maluku yang bertujuan
menjaga keberlangsungan monopoli rempah-rempah. Kompeni juga punya hak ekstirpasi, yaitu
hak memusnahkan pohon pala dan cengkeh jika harganya turun.

Perlawanan
Perlawanan rakyat Maluku muncul pada tahun 1635 di bawah pimpinan Kakiali, Kapitan
Hitu. Saat Kakiali tewas terbunuh, perjuangannya dilanjutkan Kapitan Tulukabessy. Perlawanan
ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1646. Sampai akhir abad ke-18 tak terdengar lagi
perlawanan pada VOC.
Baru kemudian muncul nama Sultan Jamaluddin, dan Sultan Nuku dari Tidore. Namun
VOC dengan cepat bisa memadamkan perlawanan itu. Lalu pada 1817 muncul tokoh dari di
Pulau Saparua bernama Pattimura. Dalam aksi Pattimura itu, Benteng Duurstede berhasil
dihancurkan oleh rakyat Maluku. Bahkan, Residen Belanda Van den Bergh terbunuh dalam
peristiwa tersebut.
Tak sampai di situ, Belanda terus membawa pasukan dari Ambon hingga Jawa demi
mengalahkan rakyat Maluku. Peristiwa ini menjalar ke kota lainnya di Maluku, seperti Ambon,
Seram, dan pulau lainnya agar rakyat Maluku mundur.
Rakyat Maluku pun mundur karena kekurangan pasokan makanan. Demi menyelamatkan rakyat
dari kelaparan, Thomas Mattulessia atau Patimurra menyerahkan diri dan dihukum mati.

Strategi
Rakyat Maluku berperang dengan cara perang gerilya dan mengumpulkan perahu-perahu
untuk menyerang Benteng Durstede di Saparua. Sedangkan pihak kolonial menggunakan
pasukan besar-besaran untuk menguasai kembali benteng yang telah direbut.

2
Tokoh Perlawanan Rakyat Maluku
Ada dua tokoh yang terlibat dalam perlawanan tersebut, yakni Patimurra sebagai
pemimpin perlawanan pertama dan pejuang perempuan Khristina Martha Tiahahu
Khristina Martha Tiahahu diketahui menggantikan kepemimpinan Pattimura yang menyerahkan
diri demi rakyat. Sayang, perjuangannya harus berhenti ketika ia dibawa ke pengasingan di Jawa
dan meninggal dunia.
Kolonial pun semakin menerapkan kebijakan yang berat terhadap rakyat Maluku,
terutama rakyat Saparua setelah perlawanan rakyat Maluku. Monopoli rempah-rempah kembali
diberlakukan.

2.2 Perlawanan Rakyat Minahasa Terhadap Spanyol

Latar belakang
Pada tahun 1615 Raja Manado – Babontehu (lihat Watuseke 1962) mengundang
Panglima Lucas De Vergara untuk berkunjung ke Manado. Yang diutus adalah dua orang Pater
bernama Sciallamonte dan Cosmas Pintto. Seperti juga bangsa Portugis yang lebih awal
mengunjungi tanah Minahasa (TM), demikian juga bangsa Spanyol, tujuan utamanya adalah
menyebarkan agama Kristen-Katolik, dan dibarengi dengan tujuan perdagangan, mengingat hasil
bumi di TM kaya dengan rempah-rempah yang akan dijadikan komoditas perdagangan.

Perlawanan
Perlawanan ini dipicu oleh keangkuhan orang Spanyol terhadap penduduk setempat yang
menyebabkan dibunuhnya Pastor Lorenzo Geralda di Kali.
Perilaku itu berupa meremehkan, menghina, mencela, berlaku kasar, memperkosa
penduduk.
"Dan yang paling memicu munculnya perlawanan ialah dilukainya kepala kampung Tomohon
oleh tentara Spanyol," ujar Pastor Ambrosius Wuritimur dalam bukunya "Karya Misi di wilayah
Keuskupan Manado.

Kejadian ini menyebabkan muncul perlawanan dari kampung-kampung Minahasa untuk


mengusir orang Spanyol termasuk para misionaris.
Meskipun ketika itu orang Spanyol bersekutu dengan Bolaang Mongondow tetapi mereka tetap
dihadapi dengan ksatria oleh orang-orang Minahasa.
Menurut Pallar, diperkirakan orang Spanyol terusir dari Minahasa sekitar tahun 1646 atau 1647
Menurut kesaksian Pastor Juan Yranzo, ia dan kawan-kawannya lolos dari Tomohon dan tiba di
pantai pada bulan April tahun 1645 lalu berangkat dengan sampan menuju Kolongan (Sangir).
Waktu itu perang masih berkecamuk dan mungkin masih berlanjut satu atau dua tahun sampai
1646 atau 1647 (Pallar 2015:255).
Pastor Lorenzo Gerralda sendiri dibunuh pada tanggal 14 Agustus 1644 (Pallar 2015:252) dan
dikuburkan di kampung Kali.

3
2.3 Perlawanan Rakyat Banten Terhadap VOC

Latar belakang
Latar belakang terjadinya perlawanan rakyat Banten terhadap Belanda disebabkan karena
VOC berusaha memonopoli perdagangan dan menghalang-halangi perdagangan di Banten. Saat
Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa perlawanan Banten terhadap VOC dimulai, ditandai dengan
ditolaknya segala aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh VOC, ia pun berusaha mengusir
VOC dari Batavia.

Perlawanan
Perlawanan Banten terhadap VOC dimulai ketika melakukan perusakan terhadap kebun-
kepun milik VOC, salah satu sasarannya yakni tanaman tebu. Akibat serangan yang dilakukan
tersebut, VOC kemudian memperkuat pertahanan kota Batavia dengan mendirikan benteng,
salah satunya bernama Noordjwijk. Sultan Ageng Tirtayasa juga memperkuat pertahanan Banten
dengan membuat saluran irigasi yang membentang dari Sungai Pontang sampai Sungai Untung
Jawa.

Akhir perlawanan
Sultan Ageng Tirtayasa berusaha merebut kembali Kesultanan Banten dari Sultan Haji
yang didukung VOC. Pada tahun 1682 pasukan Sultan Ageng Tirtayasa berhasil mengepung
istana Surosowan. Sultan Haji terdesak dan segera meminta bantuan tentara VOC. Datanglah
bantuan tentara VOC di bawah pimpinan Francois Tack.

Tokoh perlawanan rakyat Banten


Tokoh-tokoh yang terkenal dalam perlawanan Banten meliputi : Sultan Ageng Tirtayasa,
Ki Tapa, Sultah Haji, dan Arya Purbaya.

Strategi
1. Mengundang para pedagang Eropa lain seperti Inggris, Perancis, Denmark dan Portugis
untuk menjalin hubungan baik. Sultan Ageng juga mengembangkan hubungan dagang
dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina.
2. Sultan Ageng juga mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang
VOC dan menimbulkan gangguan di Batavia. Dalam rangka memberi tekanan dan
memperlemah kedudukan VOC, rakyat Banten juga melakukan perusakan terhadap beberapa
kebun tanaman tebu milik VOC.
3. Dibangun saluran air atau irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian dan dimaksudkan
juga untuk memudahkan transportasi perang
4. Melakukan perusakan terhadap segala instalasi milik VOC di wilayah kekuasaan kesultanan
Bante

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa Negara Indonesia pernah melakukan perlawanan terhadap
negara lain seperti Bangsa eropa. Dan kita mengetahui wilayah mana saja yang pernag dijajah
oleh Bangsa Barat dan bagaimana strategi yang dilakukannya. Kita juga mengetahui bagaimana
proses perlawanannya dan tokoh tokoh penting yang ada di dalamnya.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang proposal di atas dengan sumber- sumber yang lebuh
banyak tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/28262639

https://news.detik.com/berita/d-5079001/perlawanan-rakyat-maluku-sejarah-dan-latar-belakang-
lengkap

https://brainly.co.id/tugas/12474293#:~:text=Jawaban,-
4.4%2F5&text=Rakyat%20Maluku%20berperang%20dengan%20cara,kembali%20benteng%20
yang%20telah%20direbut.

https://dildaar80.wordpress.com/2012/09/25/perang-minahasa-vs-spanyol-1651-1664/

https://tribunmanadowiki.tribunnews.com/2019/11/11/perlawanan-orang-minahasa-sampai-
keluarnya-orang-spanyol-dari-minahasa

https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/03/perlawanan-rakyat-banten-terhadap-belanda-
voc.html

Anda mungkin juga menyukai