DAUR FOSFOR
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
EKOLOGI
Dosen Pengampu:
Bayu Sandika, S.Si., M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 3
A. Latar belakang
Sejarah Fosfor
Seorang ilmuan yang berasal dari Jerman dan yang pertama kali menemukan fosfor
adalah Hanning Brand. Sekitar tahun 1669 M seorang ilmuan asal perancis telah
melaksanakan percobaan tentang fosfor. Pada saat tersebut, fosfor ditemukan dengan cara
melakukan penyulingan dengan metode penguapan pada air urin. Setelah melakukan
percobaan sebanyak kurang lebih 50 kali, Hanning Brand akhirnya berhasil menemukan
fosfor. Kemudian senyawa fosfor yang beliau temukan di beri nama dengan bahasa latin yang
memiliki arti mempunyai cahaya atau pembawa terang yaitu phophoros. Pemilihan nama
tersebut digunakan karena dianggap sangat sesuai dengan keunikan fosfor yang memiliki
kemampuan untuk bercahaya saat gelap. Nama phosphorus diambil dari nama kuno planet
venus, karena planet venus ini mempunyai bentuk yang terlebih dahulu terlihat dari pada
matahari.
Fosfor (P) merupakan komponen struktural dan fungsional semua organisme sebingga
merupakan unsur penting untuk semua kebidupan.1 Fosforhampir tidak terdeteksi di
kebanyakan permukaan laut.2 Dalam beberapa lingkungan laut dan muara, ketersediaan P
dianggap makronutrien yang berpengarub terbadap laju produktivitas suatu perairan atau
disebut pula sebagai faktor pembatas.3 Fosfor terutama dalam bentuk ortofosfat sebagai
nutrien pembatas sudah banyak ditemukan diantaranya di Laut Mediterania bagian timur.
(Tbingstad et a1.,2005). Fosfor dalam bentuk ortofosfat, memainkan peran kunci dalam
fotosintesis (produktivitas primer).4
Diperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut berupa ortofosfat seperti trinatrium
fosfat, 𝑁𝑎3 𝑃𝑜4 , 𝑁𝑎2 𝐻𝑃𝑂4, dan polifosfat seperti natrium heksametafosfat 𝑁𝑎3 (𝑃𝑂4 )6 dan
senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor anorganik biasa terdapat diperairan.
1
Paytan, A. & K. McLaughlin. 2007. The Oceanic
Phosphorus Cycle. Chem. Rev.I07: 563-
576
2
Schlesinger, W. H & E.S.Bernhard. 2003.
Biogeochemistry, An Analysis of Global
Change. third ed.; Academic Press: San
Diego: 443 pp .
3
Smith, S. V. 1984. Phosphorus versus nitrogen
limitation in the marine environment.
Limnol. Oceanogr29: 1149-1160.
4
Paytan, A., B.J. Cade-Menun, K. McLaughlin,
&K.L Faul. 2003. Selective phosphorus
regeneration of sinking marine particles:
evidence from 31 P-NMR.. Mar. Chem.
82:55-70.
Fosfat merupakan bentuk fosfor yang dimanfaatkan oleh tumbuhan. Sumber fosfor
dalam ekosistem adalah berupa endapan gunung yang apabila mengalami erosi dan kikisan
oleh udara memungkinkan fosfat tersedia dalam bentuk ion organik.
Fosfor terdapat dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik atau pada tumbuhan
dan hewan. Dan anorganik pada air dan tanah. Fosfor juga merupakan unsur esensial bagi
tumbuhan dan alga akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Fosfor
berperan dalam transfer energi didalam sel misalnya yang terdapat pada ATP (adenosine
triphosphate).5
Makhluk hidup memerlukan fosfor sebagai bentuk asam nukleat, fosfolipid dan ATP
serta penyusunan tulang dan gigi. Dialam fosfat berada dalam dua bentuk yaitu senyawa
fosfor organik pada makhluk hidup dan senyawa fosfat anorganik (𝑃𝑂43+ ) pada air dan tanah.
Fosfat yang terkandung pada bebatuan terkikis oleh air hujan dan mengendap ditanah.
Tumbuhan membentuk dan menggunakannya menjadi senyawa organik bagi konsumen
melalui eksresi dan aktivitas dekomposer, fosfat tersebut kembali ketanah.6
Dengan kata lain pengertian daur fosfor adalah suatu proses di mana fosfat anorganik
diubah menjadi fosfat organik, lalu secara terus-menerus dikembalikan ke fosfat anorganik
tanpa adanya istirahat. Atau juga bisa dikatakan sebagai. proses Biogeokimia dimana, fosfor
dipindahkan melalui tiga lapisan yang terdiri dari Litosfer, Hidrosfer dan Biosfer
(bebatuan,perairan atau air dan gas).
2. Siklus fosfor
5
Husain Latuconsina, Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya Hayati Perairan
(UGM PRESS, 2019), hlm. 36.
6
Fictor Ferdinand P. dan Moekti Ariebowo, Praktis Belajar Biologi (PT Grafindo Media Pratama,2004),
hlm.145.
Dimulai dari pelapukan yang dipengaruhi hujan, cuaca, dan erosi sehingga fosfor pindah
ketanah. Ketika batuannya mengandung fosfor dan terkena air hujan maka akan melepas ion
fosfat dan mineralnya. Fosfor dalam tanah tersebut dimanfaatkan tumbuhan, jamur,
mikroorganisme disekitarnya. Lalu tanaman tadi dikonsumsi hewan dan manusia. Lalu
diuraikan oleh pengurai atau dekomposer ketika tanaman, hewan atau manusia tadi
mengalami kematian, sehingga kembali ketanah atau air tempat asalnya. Lalu dilanjut bakteri
memecahkan bahan organik menjadi fosfat disebut mineralisasi. Siklus fosfor diair akan terus
berlanjut menjadi sedimen sampai mengarah kelautan.
Fosfor dalamsedimen dapat berpindah selama degradasi bahan organik dan reduksi besi
oksida. Konsentrasi fosfat dilautmeningkat dengan kedalaman. Sebagian besar fosfat
diendapkan dalam sedimen sebagai fluorapatite karbonat atau diserap oleh partikel besi
oksida. Namun, ketika sedimen disuspensi di wilayah pesisir, sejumlah besar P anorganik
terlarut (Dissolved Inorganic IDIP) dilepaskan ke dalam kolom air. Pada daerah oksigen yang
rendah di bawah permukaan air , beberapa P dalam air pori dapat berdifusi dari sedimen ke
dalam air laut (Paytao & McLaughlin, 2007).
7
Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius.
Yogyakarta. 258 P.
dapat membentuk lapisan pada permukaan air yang kemudian dapat menghambat penetrasi
oksigen dan cahaya matahari sehingga kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan.8
Di dalam kehidupan fosfor memiliki peran penting sebagai nutrisi yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh. Hal tersebut dikarenakan fosfor bisa mempengaruhi sel yang
sedang berkembang dan sebagai kunci dari molekul komponen lipid yang menyimpan banyak
energi.Apabila terdapat tanah dengan kandungan fosfor yang kurang tentu akan
mengakibatkan hasil panen suatu tanaman akan menurun11
Unsur fosfor mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai
berikut:12
1. Fosfor berguna untuk proses dalam tubuh, seperti lemak, metabolisme karbohidrat, dan
juga asam nukleat.
2. Fosfor berguna untuk pembuatan pupuk, kembang api, bahan peledak, deterjen, pasta gigi,
korek api, dan pestisida.
3. Fosfat juga mempunyai pengaruh secara biologis pada susunan nukleotida dan asam
nukleat sebagai pembentuk DNA dan RNA tubuh.
8
Husain Latuconsina, Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya Hayati Perairan
(UGM PRESS, 2019), hlm. 37.
9
Eka Kurniasih, Pardi,Raudah, Teaching Factory (Penerbit Andi, 2020), hlm. 111.
10
Eka Kurniasih, Pardi,Raudah, Teaching Factory (Penerbit Andi, 2020), hlm. 111-112.
11
Campbell.2012. Biologi. Jakarta. :Erlangga.
12
gustiansyah
4. Fosfor berguna sebagai agen penyangga tubuh untuk menjaga homeostasis asam basa
dalam tubuh.
5. Fosfor berguna dalam reaksi metabolisme pada pelepasan energi dari tubuh makhluk
hidup.
6. Fosfor berguna untuk melunakkan air, membersihkan, dan menjaga korosipada pipa.
7. Fosfor berguna bagi sel-sel protoplasma dan jaringan tulang serta saraf.
6. Kesimpulan
Siklus fosfor adalah siklus sedimen jadi tidak sama dengan karbon, oksigen dan
nitrogen. Atsmosfer bukan tempat penyimpanan untuk fosfor dan mikroorganisme tidak
memperbaiki fosfor seperti nitrogen. fosfor memasuki biosfer hampir seluruhnya dari tanah
melalui penyerapan akar tanaman. Pelapukan batuan yang mengandung mineral fosfat
menghasilkan kumpulan fosfor anorganik yang relatif kecil yang tersedia untuk penggunaan
organisme. Di sebagian besar tanah, jumlah utama fosfor yang diserap oleh tanaman berasal
dari molekul organik yang mengalami dekomposisi melepaskan fosfor dalam bentuk
anorganik yang tersedia di tanaman. Pelepasan nutrisi yang terikat secara organik ke bentuk-
bentuk yang tersedia di tanaman disebut mineralisasi, suatu proses yang penting dalam
pelepasan ke tanah belerang dan nitrogen serta fosfor. Fosfor digunakan oleh organisme
dalam transfer energi (ATP, NAPD), sebagai komponen asam nukleat (RNA, DNA), dan
sebagai elemen struktural membran (fosfolipid). Batuan tertentu mengandung kadar fosfat
yang tinggi, yang dapat dilepaskan ke tanah dan air melalui pelapukan kimia. Organisme
membutuhkan fosfat ini untuk mensintesis asam nukleat, membran (fosfolipid) dan ATP.
Fosfat dikembalikan ke tanah setelah pembusukan sisa tumbuhan dan hewan. Dalam siklus
fosfor jauh lebih rendah daripada siklus lainnya atau dilepaskan secara perlahan oleh
pelapukan dan laju pengisian sangat lambat atau fosfat yang dikeluarkan dari tanah tidak
cepat diganti.