Anda di halaman 1dari 16

DINAMIKA PLANET

BUMI SEBAGAI
RUANG KEHIDUPAN
( Fadhilah Afqa Alghifari X-9/15 )
A. Pengertian
Jagad Raya

Jagad raya adalah


ruang yang sangat luas
tak terbatas yang
terdiri atas bermilyar-
milyar galaksi, dan
setiap galaksi terdiri
atas bermilyar-milyar
bintang.
B. Teori Terbentuknya Jagat Raya
1. Teori Ledakan (Big Bang)
Dikemukakan oleh : George Lemaitre
Berisi : Galaksi berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu
dan energy sangat besar, kemudian meledak sehingga menghancurkan
massa tunggal tersebut.

2. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)


Dikemukakan oleh : Fred Hoyle
Berisi : alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Anggota Jagad Raya
1. GALAKSI
Galaksi adalah kumpulan dari planet, bintang, gas, debu, nebula dan benda langit lainnya. Benda-benda ini membentuk "pulau-
pulau di dalam ruang jagat raya.
Ciri-ciri galaksi sebagai berikut.
1. Mempunyai cahaya sendiri.
2. Mempunyai bentuk-bentuk tertentu.
3. Antargalaksi berjarak jutaan tahun cahaya.
4. Galaksi lain terlihat di luar galaksi Bimasakti

Pada tahun 1926, Edwin Hubble mengatakan empat macam galaksi. Menurut bentuknya yaitu galaksi berbentuk spiral, elips,
tak beraturan, dan spiral berpalang.
1. Galaksi Spiral merupakan tipe galaksi yang paling umum dikenal. Bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi
(lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi
Andromeda.
2. Galaksi Elips, sesuai dengan namanya penampakannya seperti elips, tetapi bentuk sebenarnya belum diketahui. Contoh
galaksi tipe elips adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
3. Galaksi Tak Beraturan, adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi ini
terdiri atas bintang-bintang tua dan bintang-bintang muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan
Magellan Kecil, dua buah galaksi yang letaknya paling dekat dengan galaksi Bima Sakti.
4. Spiral Berpalang, galaksi ini memiliki lengan-lengan spiral keluar dari bagian ujung suatu pusat, kira-kira 18% dari jumlah
galaksi merupakan spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang terpotong.

2. BINTANG
Bintang adalah benda langit yang mampu memancarkan cahayanya sendiri. Bintang terdiri atas dua jenis, yaitu bintang semu
dan bintang nyata.
Berikut ini di cantumkan perbandingan antara beberapa bintang dengan matahari dalam hal ukuran dan terangnya.
a. Bintang Sirius (bintang cebol putih) diameternya 1/100 kali diaeter matahari dan terangnya 1/400 kali terangnya matahari
b. Bintang Barnard (Bintang cebol Merah) diameternya 1/10 kali diameter matahari, terangnya 1/2000 kali terangnya matahari
c. Matahari (bintang cebol kuning)
d. Bintang Caplia (bintang raksasa kuning) diameternya 16 kali matahari, terangnya 150
kali terang matahari
e. Bintang Rigel (bintang raksasa biru putih), diameternya 80 kali matahari
f. Bintang Betelgeux (bintang raksasa super merah), diameternya 300 – 400 kali matahari.
Satuan Jarak di Jagat Raya
1. Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit
Satuan Astronomi biasanya digunakan untuk menyatakan jarak dalam skala tata surya kita. Misalnya: Jarak dari Planet
Mars ke Matahari kurang lebih 1.5 AU (bayangkan betapa tidak enaknya kalau harus selalu mengatakan, jarak Mars-Matahari =
228 000 000 km), jarak dari Matahari ke Planet Jupiter adalah 5.2 AU, ke Saturnus 9.58 AU, dan menuju planet katai Eris kira-
kira 67 AU.

2. Tahun cahaya (light year)


Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh seberkas cahaya selama 1 tahun. Menurut pengukuran modern, dalam
satu detik cahaya dapat menempuh jarak 300 000 km! Artinya, dalam satu nanodetik (sepersemilyar detik), cahaya menempuh
jarak 30 cm…yah kurang lebih sepanjang sisi panjang kertas A4. Kalau selama setahun? Coba dihitung…dalam 1 menit ada 60
detik…dalam 1 jam ada 60 menit…dan dalam 1 hari ada 24 jam…berarti dalam 1 hari ada 86400 detik. Dalam setahun kira-
kira ada 365 atau 366 hari, tergantung apakah tahun kabisat atau tidak
tata surya dan teori pembentukannya
Anggota Tata Surya
1. Matahari
Matahari merupakan bintang di tata surya dengan massa yang sangat berat (300.000 kali massa bumi) dan jaraknya
paling dekat dengan bumi. Matahari bukanlah bintang paling besar jika dibandingkan dengan 100 miliar lebih bintang lainnya
yang ada di galaksi bimasakti.
Meskipun begitu matahari adalah bintang menjadi bintang terbesar dalam sistem tata surya kita. Diameter matahari
besarnya adalah 1.400.000 km yaitu sekitar 110 kali ukuran bumi. Sedangkan jarak antara matahari dengan bumi adalah
149.000.000 km atau sering dibulatkan menjadi 150 juta km.

2. Planet
Planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa membentuk struktur bulat,
dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda langit lainnya di dalam orbitnya). Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus adalah nama-nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu juga telah
diurutkan berdasarkan jaraknya dari matahari mulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh.
Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk elips, jarak antara matahari dengan planet menjadi berubah-ubah. Posisi planet
pada saat tertentu berada pada jarak terdekat (perihelium) dan pada saat yang lain berada pada jarak terjauh (aphelium).
3. Satelit
No. Planet Nama Satelit Total Satelit

1. Merkurius –

2. Venus –

3. Bumi Bulan 1

4. Mars Phobos dan Demos 2

5. Jupiter 16
Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda,
Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum
ada namanya.

6. Saturnus 21
Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital,
Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980
S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe.

7. Uranus 15
Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca,
Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda.

8. Neptunus 8
Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus.
4. Asteroid
Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan yang terletak di antara
orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet
yang sesuai dengan susunannya.

5. Komet
Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari sejumlah partikel-partikel
bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk
memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.
Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet terbuat atas kristal es dan gas yang
membeku dengan diameter kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat
mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.

6. Meteor
Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Jika Anda pernah
mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang
terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya gravitasi
Bumi.
Perkembangan Bumi & Sejarah Kehidupannya
1. TEORI KONTRAKSI
Teori ini dikemukakan oleh James Dana & Elie De Baumant.
Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena proses pendinginan di bagian dalam bumi akibat
konduksi panas.
Pengerutan-pengerutan itu mengakibatkan bumi menjadi tidak rata.
2. TEORI APUNGAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT)
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener (1912).
Menurut Wegener, dipermukaan bumi pd awalnya hanya terdapat sebuah benua besar (Pangea) & sebuah samudera yg luas
(Tethys Ocean).
Benua tersebut kemudian bergeser secara perlahan ke arah ekuator & barat hingga mencapai posisi seperti sekarang.
3. TEORI LAURASIA – GONDWANA
Teori ini dikemukakan oleh E. Zuess & Frank B. Taylor (1910).
Mereka menyatakan bahwa pd mulanya hanya terdapat dua benua besar di bumi (Laurasia & Gondwana).
Kedua benua tesebut kemudian bergerak perlahan ke arah ekuator sehingga terpecah-pecah membentuk benua-benua yg
tampak seperti sekarang.
4. TEORI ARUS KONVEKSI
Teori ini dikemukakan oleh Harry Hess (1923).
Teori ini menyatakan bahwa terjadi aliran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan astenosfer yg agak kental.
Aliran konveksi yg merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak.
Gerak aliran dari dalam tersebut mengakibatkan permukaan bumi menjadi tidak rata.
5. TEORI PERGESERAN DASAR SAMUDERA
Teori ini dikemukakan oleh Robert Diezt.
Merupakan hasil pengembangan dari teori Konveksi.
Penelitian topografi dasar laut menemukan bukti-bukti tentang terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggung dasar ke kedua
sisinya.
6. TEORI LEMPENG TEKTONIK
Teori ini dikemukakan oleh Mc. Kenzie & Robert Parker .
Merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya.
Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi & litosfer yg mengapung di atas astenosfer dianggap satu lempeng yg saling berhubungan.
Aliran arus konveksi yg keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedangkan bagian lainnya akan masuk kembali ke dalam
& bercampur dgn materi di lapisan itu.
Daerah tempat masuknya materi tersebut merupakan patahan yg ditandai dgn adanya palung laut & pulau vulkanis.
Teori Terbentuknya Bumi
1. Masa Arkeozoikum
Masa ini terjadi pada 4,5 sampai 2,5 miliar tahun yang lalu dan disebut juga kehidupan purba. Pada masa ini
merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang mulai berkembang menjadi prokontinen. Di masa ini juga terbentuknya
hidrosfer dan atmosfer, serta kehidupan primitif di samudra.

2. Masa Paleozoikum
Setelah masa Arkeozoikum, bumi memasuki masa Paleozoikum yang terjadi 590 sampai 250 juta tahun yang lalu.
Ada enam zaman yang terjadi pada masa ini yakni Zaman Kambrium, Zaman Ordovisium, Zaman Silur, Zaman Devon,
Zaman Karbon Kwali, dan Zaman Perm.
Pada zaman Kambrium, sudah bermunculan hewan invertebrata dengan kerangka luar dan cangkang sebagai
pelindung seperti, koral, molusca, echinodermata, brachiopoda dan artropoda. Di zaman Ordovisium muncul hewan tanpa
rahang (Agnathan) dan beberapa jenis hewan bertulang belakang seperti landak laut, bintang laut, dan lili laut. Di zaman ini
echinodermata dan brachiopoda mulai menyebar.
Setelah zaman Ordovisum, masuk ke zaman Silur. Di zaman ini merupakan waktu peralihan kehidupan air ke darat.
Mulai ada tumbuhan darat yang muncul seperti tumbuhan paku. Hewan kalajengking raksasa (eurypterid) dan ikan yang
memiliki rahang juga sudah mulai berburu dalam laut. Zaman Silur berganti dan memasuki zaman Devon. Di Zaman Devon ini
jenis ikan dan tumbuhan di darat berkemgbang secara pesat. Ada juga hewan amfibi yang berkembang dan pindah menuju
daratan. Selain itu, di zaman ini serangga muncul untuk pertama kalinya.
Zaman kelima dari masa Paleozoikum ialah Zaman Karbon Kwali. Di zaman ini muncul reptil dan serangga raksasa.
Benua menyatu dan membentuk massa daratan yang disebut Pangea dan iklim di suatu daerah sudah bergantung pada letak
geografis dan astronomisnya. Lalu zaman terakhir ialah Zaman Perm di mana pada zaman ini amfibi kurang begitu berperan
dan muncul tumbuhan konifer, seperti pohon pinus dan pohon cemara.

3. Masa Mesozoikum
Pada masa ini terbagai menjadi tiga zaman yakni, Zaman Trias, Zaman, Jura, dan Zaman Kapur. Masa Mesozoikum
ini terjadi 250 sampai 65 juta tahun yang lalu. Di Zaman Trias, dinosaurus, reptilia laut dan kura-kura berukuran besar pertama
kali muncul. Ada reptilia yang menyerupai mamalia pemakan daging mulai berkembang.
Beralih ke Zaman Jura, merupakan zaman di mana dinosaurus berukuran besar menguasai daratan, laut, dan udara.
Di zaman ini, Benua Pangea memisahkan diri (Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika, serta Amerika Selatan melepaskan
diri dari Antartika dan Australia). Terakhir, pada masa Mesozoikum ini ialah Zaman Kapur. Pada zaman ini merupakan akhir
dari kehidupan binatang-binatang raksasa. Banyak tumbuhan mulai berkembang dalam berbagai bentuk yang berlainan.

4. Masa Kenozoikum
Pada masa ini terbagi menjadi dua zaman yakni Zaman Tersier dan Zaman Kwarter. Pada Zaman Tersier yang terjadi
65 sampai 1,5 juta tahun yang lalu dibagi menjadi lima kala yakni Kala Palaeosen (munculnya hewan pemakan rumput), Kala
Eosen (punahnya mamalia purba), Kala Oligosen (lautan menyempit), Kala Meosen (padang rumput semakin meluas), dan
Kala Pliosen (suhu bumi semakin dingin).
Kemudian masuk pada Zaman Kwarter yang terjadi 1,5 juta tahun yang lalu sampai saat ini terbagi
menjadi dua yakni Kala Pleitosen (Zaman Es) dan Kala Holosen. Pada Kala Pleitosen ini iklim di bumi menjadi hangat
dan muncul manusia purba. Memasuki Kala Holosen, pada masa ini manusia modern muncul sampai saat ini.
SUMBER REFRENSI
1. Buku Bahan Ajar Geografi Kelas X Semester 1 SMA Taruna Nusantara (Nasir Nugroho,
S.Pd.)
2. https://blog.ruangguru.com/teori-pembentukan-tata-surya
3. https://moondoggiesmusic.com/tata-surya/
4. https://informazone.com/tata-surya/#3_Satelit_di_Tata_Surya
5. https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-10-sejarah-perkembangankehidupan-di-bumi
6. https://www.sridianti.com/teori-pembentukan-muka-bumi.html

Anda mungkin juga menyukai