Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTAJAKARTA

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 110 JAKARTA
Jl. BendunganMelayu No. 80 Tlp. 4350059
Jakarta utara

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


BELAJAR JARAK JAUH
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2019/2020
MATERI : Hukum Dasar Kimia HARI : Kamis
NAMA : Nurul Aini TANGGAL : 27 Maret 2020
KELAS : X MIA 2
NO. ABSEN : 25 WAKTU : 08:00 – 22.00
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca buku PAKET dan WACANA secara menyeluruh, sebelum mengerjakan tugas
2. Kerjakan tugas dengan lengkap dengan jawaban dari berbagai sumber
3. Kirim tugas secara rutin dan tidak meninggalkan pekerjaan
4. Ketik dengan rapi.menggunakan microsof word yang dikirim melalui google classroom
5. Jam pengiriman tugas pada jam belajar (08.00-22.00)
6.. Gunakan google classroom untuk pengiriman tugas

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia,
konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4.10 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif
Hukum (hukum alam) adalah kebenaran yang tidak terbantahkan. Misalnya, Siapakah yang bisa
membantah bahwa semua manusia akan mati? Tentu saja penyebabnya bukan hanya disebabkan
oleh karena infeksi COVID-19 yang sekarang sedang menjadi wabah. Hukum ada yang
ditemukan melalui eksperimen, ada pula yang melalui kajian teoritis. Hukum yang ditemukan
melalui eksperimen atau pengalaman disebut hukum empiris. Pada kegiatan ini kamu akan
mempelajari hukum-hukum dasar kimia yang diperoleh melalui hasil empiris, yaitu hukum
Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, hukum gay lussac dan hukum Avogadro. Hukum-
hukum dasar merupakan dasar dari perhitungan kimia yang akan kamu pelajari pada kegiatan
berikutnya.
A. Hukum Kekekalan Massa
a. Siapakah yang menemukan hukum kekekalan massa?
 Antoine Lavoisier
b. Percobaan apa yang dilakukannya?
 Ilmuwan asal perancis ini melakukan percobaan dengan memanaskan air raksa dalam
tungku (tabung tertutup). Pertama-tama air raksa yang dipanaskan pada suhu tinggi
akan membentuk abu. Ketika abu ditimbang dengan logam secara akurat ternyata
beratnya melebihi logam awal. Dari mana asal penmabahan loga awal tersebut?
Lavoisier berhasil menenemukan bahwa jika massa udara yang hilang juga dihitung
maka jumlahnya akan sama dengan massa logam berikut abu yang dihasilkan. Berikut
gambar percobaan Lavosier

Page 1 of 10
c. Data apa yang diperolehnya?
 jika massa udara yang hilang juga dihitung maka jumlahnya akan sama dengan massa
logam berikut abu yang dihasilkan

d. Kesimpulan apa yang diambil berdasar percobaan itu?


 Faktanya tidak ada perubahan antara massa sebelum dan sesudah reaksi kimia.

e. Bagaimanakah pernyataan hukum kekekalan massa?


 Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalahh tetap

f. Melakukan Percobaan
Untuk lebih memahami hukum kekekalan massa sekaligus menerapkan pola hidup sehat
dengan mengkonsumsi vitamin, lakukanlah kegiatan berikut ini.
Mengamati Berlakunya Hukum Kekekalan Massa
Cara Kerja
1. Siapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan, yaitu :
- 1 buah timbangan kue
- 1 buah gelas plastik yang bertutup rapat
- 1 buah tablet evervescent berisi vitamin C ( contoh : CDR)
- air minum setengah gelas

2. Kemudian timbanglah gelas bertutup dan tablet vitamin C bersamaan tetapi belum

Page 2 of 10
dicampurkan. Catatlah data massanya!

Massa : 300 gram


3. Campurkan tablet vitamin C ke dalam air, tutup rapat gelasnya dan amati reaksi yang
terjadi, kemudian timbanglah kembali setelah semua tablet larut. Catat data hasil
pengamatan.

Massa : 300 gram

4. Bagaimana kesimpulan hasil percobaanmu? Apakah Hukum kekekalan massa berlaku?


 Berlaku. Karena massa sebelum dan sesudah tercampur dangan vit C tetap yaitu
300gram.

Page 3 of 10
B. Hukum Perbandingan Tetap
a. Siapakah yang menemukan hukum perbandingan tetap?
 Joseph Proust

b. Percobaan apakah yang dilakukannya?


 Joseph Louis Proust melakukan percobaan dengan mereaksikan gas hidrogen dan gas
oksigen. Hasil eksperimen Proust adalah sebagai berikut.

Hasil Eksperimen Proust


Massa Hidrogen Massa Massa Air Sisa
yang Oksigen yang Hidrogen
Direaksikan yang Terbentuk atau Oksigen
(g) Direaksikan (g) (g)
(g)
1 8 9 -
2 8 9 1 g hidrogen
1 9 9 1 g oksigen
2 16 18 -

Dari tabel di atas kalian dapat lihat, bahwa setiap 1g gas hidrogen direaksikan
dengan 8g oksigen menghasilkan 9g air. Ini membuktikan bahwa perbandingan massa
hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air bersifat tetap yaitu 
1 : 8, berapapun banyaknya air yang terbentuk. 

c. Tulislah pernyataan dari hukum perbandingan tetap?


 Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.

d. Hasil analisa terhadap garam dari berbagai daerah sebagai berikut:


Garam dari massa garam Massa natrium Massa Clorin
Indramayu 2 gram 0,786 gram 1,214 gram
Madura 1,5 gram 0,59 gram 0,91 gram
Impor 2,5 gram 0,983 gram 1,517 gram
1) Tentukan perbandingan massa antara natrium dan klorin dalam masing-masing
sample garam tersebut.
Garam dari Indramayu : Massa Na : Cl = 0,786 : 1,214
= 1 : 1,54
Garam dari Madura : Massa Na : Cl = 0,59 : 0,91
= 1 : 1,54
Garam impor : Massa Na : Cl = 0,983 : 1,517
= 1 : 1,54
2) Apakah data tersebut sesuai dengan hukum perbandingan tetap?
 Karena rasio Na : Cl ketiga jenis garam sama maka hal ini Sesuai dengan Hukum
Poust (Perbandingan Tetap).

e. Berikut data hasil analisa terhadap tiga sampel zink sulfida: Dalam 3,22 gram sample
pertama terdapat 2,16 gram zink, sedangkan dalam 5,38 gram sample kedua terdapat 1,77

Page 4 of 10
gram belerang. Dalam sample yang ketiga, 0,93 gram zink bereaksi dengan 0,46 gram
belerang.
1) Tentukan perbandingan massa Zn dengan S dalam masing-masing
sampel:
Dalam sampel pertama : Massa Zn : S = 2,16 : 1,06 = 1 : 1,5
Dalam sampel kedua : Massa Zn : S = 3,61 : 1,77 = 1 : 3
Dalam sampel ketiga : Massa Zn : S = 0,93 + 0,46 = 1,39 , Zink = 0,93 :
1,39 = 1 : 1,5 ,
Belerang = 0,46 : 1,39 = 1 : 3
Apakah data tersebut mendukung hukum perbandingan tetap?
 Berdasarkan perbandingan diatas disimpulkan bahwa perbandingan tersebut
mendukung hukum perbandingan tetap.

f. Berikut data hasil percobaan untuk reaksi antara hidrogen dengan oksigen membentuk air
No. Massa hidrogen Massa oksigen Massa air hasil Massa pereaksi
yang direaksikan yang direaksikan reaksi yang bersisa
1 1g 8g 9g - (ekivalen)
2 2g 16 g 18 g - (ekivalen)
3 1g 9g 9g 1 g oksigen
4 1g 10 g 9g 2 g oksigen
5 2g 8g 9g 1 g hidrogen
6 5g 16 g 18 g 3 g hidrogen
Tariklah kesimpulan dari hasil percobaan di atas.
Jawab : Dari data tersebut no.1 dan 2 massa peraksi yg bersisa yaitu ekivalen,
Data no.3-6 massa pereaksi yang tersisa yaitu oksigen.

Contoh perhitungan pada data no 2


Perbandingan : massa H : massa O
(2/1= 2) 1 : 8 hasil pembagian terkecil dikali ke
Perbandingan : 2 : 16 (16/8=2) perbandingan masa H :O
Massa data no 2 Jk sama boleh pake salah satu
Massa yg bereaksi : 2x1= 2 2x8=16
Massa sisa : 2-2=0 16-16=0
Kesimpulan: - tidak ada sisa hidrogen dan oksigen semua bereaksi
- massa yang bereaksi = 2 + 16
= 18

Contoh perhitungan pada data no 3


Perbandingan : massa H : massa O
(1/1= 1) 1 : 8 hasil pembagian terkecil 1 dikali ke
Perbandingan : 1 : 9 (9/8=1,125) perbandingan masa H:O
massa data no 3
Massa yg bereaksi : 1x1= 1 1x8= 8
Massa sisa : 1-1=0 9-8=1
Kesimpulan: - massa sisa oksigen = 1 (terbukti sesuai data no 3 pada tabel)
- massa yang bereaksi = 1 + 8
= 9
Kerjakan pembuktian untuk data no 4 – 6 (copy cth perhitungan data no
3, silahkan ganti angkanya sesuai datanya pada tabel 4 dst.
Page 5 of 10
1. data 4
perbandingan : massa H : O
(1/1= 1) 1 : 8
Perbandingan : 1 : 10 (10/8=1,25) 1perbandingan
H:O)

Massa yang bereaksi: 1x1= 1 1X8=8


Massa sisa : 1-1=0 10-8=2. [terbukti sesuai data]

Kesimpulan: - massa sisa oksigen= 1


- massa yg bereaksi = 1+8 (terbukti sesuai data no 4 pada tabel)
=9
2. data 5
Perbandingan : massa H : massa O
(2/1= 1) 1 : 8 hasil pembagian terkecil 1 dikali ke
Perbandingan : 2 : 8. 8/8=1) perbandingan masa H:O
massa data no 3
Massa yg bereaksi : 1X1=1 1x8= 8
Massa sisa : 2-1=1 8-8 = 0
Kesimpulan: - massa sisa oksigen = 1 (terbukti sesuai data no 5 pada tabel)
- massa yang bereaksi = 1 + 8 =9

3. data 6
Perbandingan : massa H : massa O
(5/1= 1) 1 : 8 hasil pembagian terkecil 1 dikali ke
Perbandingan : 5 : 16 (16/8=2) perbandingan masa H:O
massa data no 6
Massa yg bereaksi : 2 x 1= 2 2 x8= 16
Massa sisa : 5-1= 4 9-8=1
Kesimpulan: - massa sisa oksigen = 3 (terbukti sesuai data no 6 pada tabel)
- massa yang bereaksi = 16 + 2 = 18

g. Diketahui perbandingan massa karbon (C) oksigen (O) dalam karbon dioksida (CO2)
adalah 3 : 8.
Lengkapilah tabel berikut:
Massa karbon Massa oksigen Apakah Massa CO2 Massa

Page 6 of 10
No. yang yang campuran yang pereaksi yang
direaksikan direaksikan ekivalen? dihasilkan bersisa
1 1,5 4 Tidak 3,5 2
2 3 10 Tidak 11 1
3 5 8 Tidak 11 2
4 5 11 Tidak 16 5
5 7 18 Tidak 16 2
Catatan : Untuk mengisi tebel tersebut ikuti contoh perhitungan pada percobaan hidrogen
dan oksigen
1. data 1
C : 1,5
O:4
C:O = 3 : 8

Massa C yang bereaksi = 1,5


Massa O2 yang bereaksi = 2
Massa CO2 Yang terbentuk = 3,5
Massa sisa = 2

2. data 2
C=3
O = 10
C:O = 3:8

Massa C yang bereaksi = 3


Massa O yang bereaksi = 8
Massa CO2 Yang terbentuk = 11
Massa sisa = 1

3. data 3
C =5
O =8
C:O= 3:8

Massa C yang bereaksi = 5


Massa O yang bereaksi 6
Massa CO2 yang terbentuk = 11
Massa sisa = 2

4. data 4
C =5
O= 11
C:O=3:8

Page 7 of 10
Massa c yang bereaksi = 5
Massa O yang bereaksi = 11
Masa CO2 yang terbentuk = 16
Massa sisa = 5

5. data 5
C= 7
O = 18
C:O= 3:8

Massa C yang bereaksi = 7


Massa O yang bereaksi = 16
Massa CO2 yang terbentuk = 23
Massa sisa = 2

h. Empat gram tembaga dapat bereaksi dengan 2 gram belerang membentuk tembaga
sulfida. Berapa massa tembaga sulfida dapat terbentuk jika direaksikan 10 gram tembaga
dengan 10 gram belerang?
 Perbandingan Cu dan S adalah 4 : 2 ⇒ 2 : 1
misalkan, S habis bereaksi maka:
Cu = (2 ÷ 1) × 10 = 20 gr ( tidak mungkin, karena belerang yang tersedia ada 10 gr)

misalkan, Cu habis bereaksi maka:


S = ( 1 ÷ 2) × 10 = 5 gr
maka masa belerang yang bereaksi = 5 gr

maka massa tembaga adalah


Cu = (2 ÷ 1) × 5 = 10 gr
maka masa tembaga yang bereaksi adalah 10 gr
jadi, massa tembaga sulfida yang terbentuk adalah 10 + 5 = 15 g

C. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan berganda)


Hukum perbandinghan berganda berkaitan dengan senyawa-senyawa dari pasangan unsur
yang sama. Misalnya, karbon dengan oksigen yang dapat membentuk dua jenis senyawa,
yaitu karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).
a. Berikanlah setidaknya dua contoh pasangan unsur lain yang dapat membentuk 2 atau
lebih jenis senyawa.
Contoh-1:
Unsur H dengan O membentuk 2jenis senyawa, yaitu Hidrogen monoksida (HO)
dan Dihidrogen Oksida (H2O)

Contoh-2:
Unsur Cl dengan O membentuk 4 jenis senyawa, yaitu Hipoklorit (ClO-), Klorit
(ClO2-), Klorat (ClO3-), Perklorat (ClO4-).

b. Tulislah pernyataan hukum perbandingan berganda:

Page 8 of 10
 Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, massa salah satu
unsur tersebut tetap (sama) maka perbandingan massa unsur yang lain dalam
senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.

c. Latihan-1
Belerang (S) dan oksigen (O) membentuk dua jenis senyawa. Kadar belerang dalam
senyawa I adalah 50% dan II 40%. Apakah hukum Dalton berlaku untuk senyawa tersebut?
Jawab:
Senyawa I terdiri atas 50% belerang dan 50% oksigen.
Senyawa II terdiri atas 40% belerang dan 60% oksigen.
Massa S : O dalam senyawa I = 50 : 50 = 1 : 1
Massa S : O dalam sennyawa II = 40 : 60 = 2 : 3 atau 1 : 1,5
Jika massa S dalam senyawa I = senyawa II, misalnya sama –  sama 1 gram maka
massa O senyawa I : senyawa II = 1 : 1,5 = 2 : 3, merupakan bilangan bulat
sederhana. Kedua senyawa itu memenuhi hukum Dalton.

Tips:
Untuk memeriksa berlakunya hukum Dalton, ikutilah cara sebagai berrikut:
1) Tentukan perbandingan massa unsur-unsur dalam masing-
masing senyawa dimana salah satu unsur ditetapkan dengan angka banding yang sama,
yaitu = 1.
2) Tentukan perbandingan massa unsur yang satu lagi dalam
senyawa-senyawa ersebut.
Untuk jelasnya, perhatikanlah penyelesaian soal berikut.
Senyawa I mengandung 50% belerang, berarti massa oksigennya adalah 50%.
1) Massa S : O dalam senyawa I = 50 : 50 = 1 : 1
Senyawa II mengandung 40% belerang, berarti massa oksigennya adalah 60%.
2) Massa S : O dalam senyawa II = 40 : 60 = 1 : 1,5
Jika massa belerang dalam kedua senyawa sama, misalnya sama-sama 1 gram, maka
perbandingan massa oksigen dalam senyawa I : senyawa II = 1 : 1,5 = 2 : 3.
Oleh karena angka perbandingan merupakan bilangan bulat dan sederhana, berarti kedua
senyawa memenuhi hukum perbandingan berganda.

d. Latihan-2

Page 9 of 10
Unsur A dan B membentuk dua seyawa, yaitu X dan Y. Massa unsur A dalam senyawa
X dan Y berturut-turut adalah 47% dan 82%. Tunjukkanlah bahwa hukum Dalton
berlaku dalam kedua senyawa tersebut.
Jawab :
Massa A pada X = 47%
B pada X = 53%
Massa A pada Y=82%
B pada Y = 18%
Senyawa X = 47 : 53(dibagi 47)
= 1 : 1,12
= 1 : 1 (dibulatkan)
Senyawa Y = 82 : 18(dibagi 82)
= 1 : 0,21
= 1: 0 (dibulatkan)

Senyawa X = A:B = 1 : 1
Senyawa Y = A:B = 1 : 0
Terbukti

e. Fosforus dan oksigen membentuk dua macam senyawa. Dalam 55 gram


senyawa I terdapat 31 gram fosforus, sementara itu, 71 gram senyawa II mengandung 40
gram oksigen. Tunjukkanlah bahwa kedua senyawa itu memenuhi hukum Dalton.
Jawab :
Senyawa l = P = 31
O =24 +
= 55

Senyawa ll = P= 31
O = 40
= 71

Senyawa l = 31:24 (dibagi 31g)


= 1 : 0,77
= 1:1

Senyawa ll = 31 : 40
= 1 : 1,29
= 1:1

Senyawa l =31:24= 1: 1
Senyawa ll= 31 : 40=1: 1
Terbukti

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai