Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

GEOGRAFI

NAMA : Shafa Zhafira


MAPEL : GEOGRAFI
KELAS : XI H

Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)

a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas


b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa.

1. bencana dengan bahasa sendiri dan tentukan pennaggulangan bencana yang tepat
1. Banjir
Banjir merupakan bencana alam yang terjadi ketika hujan yang berlebih/aliran air
yang berlebih merendam daratan.
2. Gempa Bumi
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
3. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu awan panas asap yang di sebabkan oleh dorongan yang bertekanan tinggi
4. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah bencana alam yang dapat mencemari udara dan dapat
mengancam kehidupan di hutan
a. Apa yang dimaksud dengan bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
...........................................................................................................................................

b. Apa yang dilakukan masyarakat untuk Penanggulangan pada saat sebelum terjadi
bencana Banjir
- Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir,
seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan.
- Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah di zona rawan banjir (bisa
menggunakan aplikasi inarisk)
- Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir
- Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk
rumah kita
- Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah
yang lebih tinggi

c. Apa yang dilakukan masyarakat untuk Penanggulangan setelah terjadi Gempa bumi
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih
terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa karena kemungkinan terjadi bahaya susulan
masih ada.
- Mengikuti informasi mengenai gempa bumi dan jangan mudah terpancing oleh isu
atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar
kerusakan yang terjadi
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa untuk keamanan dan keselamatan

d. Apa yang dilakukan masyarakat untuk mitigasi setelah terjadi Gunung meletus
- Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume hasil letusan.
- Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
- Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
- Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
- Menurunkan status tingkat kegiatan.
- Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun.
- Memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
- Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang terkena bencana
.
e. Apa yang dilakukan masyarakat untuk Penanggulangan pada saat sebelum terjadi
Kebakaran hutan:
- Penting untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pihak untuk bersama-
sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
- Melakukan pengawasan terhadap titik rawan kebakaran, terutama pada hutan di
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
- Menyiapkan peralatan untuk memadamkan api jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran
hutan ataupun
lahan.
2. Lengkapilah tabel tentang jenis dan karakteristik bencana di bawah ini dengan
benar!

N Jenis Bencana Karakteristik Bencana


Kelerengan yang terjal, curah hujan yang
sangat tinggi, lapisan tanah dominan berliat,
lapisan batu kurang kuat (batuan sedimen),
1 vegetasi yang memiliki akar serabut dan
aktivitas manusia yang mengganggu stabilitas
lereng.

Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat


atau bisa dihitung dengan satuan detik. Lokasi
kejadian tertentu atau random tidak mengenal
2 tempat kejadian, dan biasanya terjadi
diwilayah patahan dan juga jalur sesar tanah.

Dapat diprediksi, tetapi tidak dapat


dicegah. Mengeluarkan material berupa gas,
3 batuan, pasir, dan lain lain. Dalam kejadian
tertentu gunung meletus dapat mengubah
iklim global dan sejarah manusia.

Memuat banyak sekali material-material yang


bisa dibawa oleh air banjir tersebut. Beberapa
4 material yang dapat dibawa oleh air dari banjir
bandang antara lain lumpur, kerikil, batu,
hingga pepohonan.

Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area


skala sangat lokal. Pusaran puting beliung
mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.
5 Jika kejadiannya berlangsung lama,
lintasannya membentuk jalur kerusakan.
Lebih sering terjadi pada siang hari dan
lebih banyak di
daerah dataran rendah.
3. Carilah dan cocokkanlah petanyaan dan jawaban di dalam di bawah ini!

PERNYATAAN JAWABAN
1. Hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi a. Kebakaran
permukaan bumi kawasan tersebut (e.Banjir)
2. Gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan b. Tornado
oleh macam-macam gangguan di dasar samudra
(J. Tsunami)
3. Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan c. La nina
tidak dapat di prediksi (G. Gempa Bumi)
4. Turunnya hujan selama empat jam dengan intensitas d. Abrasi
tinggi dan terjadinya penurunan massa tanah
(F. Tanah Longsor)
5. Proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut e. Banjir
dan arus laut yang bersifat merusak (D.Abrasi)
6. Aktivitas vulakanik yang dikenal dengan istilah erupsi f. Tanah longsor
( I. Letusan Gunung Api)
7. Putaran udara yeng bergerak cepat dan berbentuk g. Gempa bumi
corong spiral yang berkaitan erat dengan
pertumbuhan awan badai dengan kecepatan mulai 72
km / jam
sampai 400 km/jam (B.Tornado)
8. Situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti h. Puting beliung
rumah/permukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-
lain yang dilkalian api yang menimbulkan korban
dan/atau kerugian (A. Kebakaran)
9. Suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka i. Letusan gunung
laut di Kawasan Timur Ekuator di Lautan Fasifik
(C.La Nina.) api
10. Angin kencang yang datang secara tiba-tiba, j. Tsunami
mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai
spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga
menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam
waktu singkat (3-5 menit) (H. Puting Beliung)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )
GEOGRAFI

Pertemuan 2

NAMA : Shafa Zhafira


MAPEL : GEOGRAFI
KELAS : XI H

Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)

a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas


b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa.

1. Perhatikanlah peta indeks rawan bencana berikut!


Kelompokkan daerah-daerah yang termasuk dalam pembagian tingkat rawan
bencana!
Tingkat Bencana Tinggi Tingkat Bencana Sedang Tingkat Bencana Rendah
Aceh, Jawa Barat, Jawa Riau, Nusa Tenggara Barat, Papua
Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan
Banten dan Sulawesi Sulawesi Tenggara
Selatan

2. Apa yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana?

Karena di Indonesia terutama di Pulau jawa dan sumatera terletak dibagian ''ring of fire'' atau
cincin api sehingga terdapat banyak gunung api yang masih aktif misalnya gunung krakatau,
gunung merapi, gunung kelud, gunung merbabu.

3. Bacalah artikel berikut dengan seksama, kemudian jawablah petanyaan-


pertanyaan dibawahnya!

Menilik Banjir-Longsor Sumbar, dari Masalah Drainase sampai Kerusakan


Hutan

Hujan lebat menyusul banjir melanda Sumatera Barat 21-22 Maret 2016,
menyebabkan kerusakan parah. Ribuan rumah terendam, puluhan hektar sawah
rusak, saluran irigasi dan Intake PDAM jebol dan empat orang dilaporkan
meninggal terbawa arus maupun tertimbun longsor. Ia terjadi di ketujuh
kabupaten/kota, yakni Padang, Bukittinggi, Pariaman, Padang Pariaman, Agam,
Pesisir Selatan dan Pasaman Barat.

BPBD menaksir kerugian bencana mencapai ratusan miliar rupiah, antara lain
Padang sekitar Rp45,8 miliar, Padang Pariaman (Rp25-Rp30 miliar), Pariaman
(Rp10 miliar), Pesisir Selatan (Rp5 miliar) dan Agam kerugian Rp638 juta.

“Dua daerah lain, Bukittinggi dan Pasaman Barat, masih penilaian,” kata Kepala
Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara.

Data BPBD Sumbar, banjir terparah lima kecamatan di Padang, yakni, Kecamatan
Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, Padang Barat dan Padang Utara.

Ratusan rumah warga, beberapa sekolah dan ratusan kendaraan bermotor


terendam, jembatan putus dan bantalan rel kereta api rusak sepanjang 10 meter.

Di Kota Pariaman, satu jembatan rusak berat, puluhan rumah terendam. Di Padang
Pariaman, seorang warga Rimbokalam, Nagari Anduriang, tewas tertimbun
longsor, dua menderita luka-luka dan sejumlah akses jalan lintas Sumatera,
tertimbun.

Di Bukittinggi, Kelurahan Pulai Anak Aie, ratusan rumah terendam. Ketinggian


banjir mencapai satu meter. Banjir juga menggenangi beberapa kawasan lain.

Di Kabupaten Agam, banjir melanda dua Kelurahan Gasan Kaciak, Tanjung


Mutiara dan Kampung Pisang, Ampek Nagari. Agam juga longsor menerjang tiga
nagari, Panta Kecamatan Matur, Panta Sungai Jariang, dan Nagari Malalak.
Banjir dan longsor di Pasaman, tepatnya Kelurahan Berangin, Lubuk Sikaping.
Longsor menutup badan jalan. Jalan penghubung Bukitinggi-Pasaman-Medan,
sempat lumpuh total.

Khusus Pesisir Selatan, banjir di Kanagarian Kapuh Utara, Kecamatan Koto I


Tarusan, Air Haji Barat, Kecamatan Linggo Sari Baganti dan beberapa daerah
lain.

Untuk mencegah banjir bandang, pascabanjir dan longsor Gubernur Sumbar, pada
24 Maret, mengeluarkan surat edaran kepada 19 kabupaten/kota untuk
membersihkan hulu dan daerah aliran sungai (DAS) minimal dua kali.

“Kita berupaya mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan terutama daerah


berpotensi banjir bandang. Kami bekerjasama dengan pemda, TNI/polri dan
masyarakat,” katanya. BPBD mengimbau, masyarakat sekitar DAS, dan tebing
waspada dan memperhatikan curah hujan.

Penyebab banjir

Prof Isril Berd, Ketua Forum DAS Padang, mengatakan, topografi Padang terdiri
atas lereng bagian Bukit Barisan dengan luas 1.414,96 kilometer persegi. Dari luas
ini, hanya 30% layak huni, atau area pemukiman, selebihnya 70% perbukitan.

Kondisi topografi ini, menjadi salah satu faktor penyebab banjir. “Bentangan alam
Padang banyak landai, tempat air berkumpul atau cekungan kerendahan. Ini
tumpuan air mengalir dan sasaran banjir seperti Kuranji dan Koto Tengah,”
katanya. Total sekitar 3.600-4.000 hektar luasan rawan banjir.

Merujuk data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas


hujan 21-22 Maret lalu 370 milimeter, tergolong ekstrem, normal 1.100-1.800
meter kubik air. Kondisi itu, katanya, memaksa per satu hektar tanah menahan
3.700 meter kubik air. Bisa dikatakan melebihi daya tampung hutan. “Seluas
lapangan bola harus menampung 3.700 meter kubik air, ketika intensitas hujan
tinggi tak tertampung drainase hingga limpahan menjadi banjir. Ini diperparah
pasang laut saat itu, pasang naik, air mengalir bertemu menjadi sasaran aliran air,”
katanya.
Selain itu, enam DAS terletak di Padang, menjadi salah satu pemicu. Enam DAS,
masing-masing Timbalun, Bungus, Arau, Kuranji, Air Dingin dan Kandis. DAS
ini berhulu dan bermuara di Padang, tak melintasi daerah lain.

Dengan kondisi ini, banyak hal mungkin terjadi di Padang, terkait hujan dan
banjir. Kalau hujan hulu perbukitan, air cepat mengalir ke Padang.

“Jika curah hujan tinggi di lereng, banjir dan longsor sulit dielakkan, contoh
longsor di Airdingin.”

Faktor penyebab lain, hutan di perbukitan tak lagi berkualitas. Dia mengatakan,
banyak hutan gundul karena penebangan, alihfungsi menjadi pertanian atau bekas
longsor perbukitan menjadi pemicu banjir dan longsor.

“Hutan makin berkurang karena penebangan tak terkontrol. Apalagi penebangan


di lereng, sangat berbahaya,” katanya.

Sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/04/04/menilik-banjir-longsor-sumbar-
dari-masalah-drainase-sampai-kerusakan-hutan/

a. Mengapa Sumatera Barat rawan mengalami bencanan banjir dan longsor?


Karena morfologinya berupa perbukitan dengan lereng yang curam serta memiliki curah
hujan yang tinggi.

b. Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah bencana alam,
baik yang bersifat klimatologis, geologis, maupun biologis yang terjadi di
Sumatera Barat?
Membuat peta wilayah rawan bencana geologis, klimatologis dan biologis,
memberikan penyuluhan atau mitigasi bencana kepada masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah rawan bencana alam, membuat infrastruktur
yang tahan akan bencana.

c. Menurutmu, sudah efektifkah langkah pencegahan dan penanggulangan


bencana yang dilakukan selama ini? Mengapa demikian?
Sudah efektif namun belum 100% efektif. Karena, dilihat dari hasilnya, apa
yang sudah dilakukan belum berhasil secara sempurna

d. Sebagai pelajar dan generasi muda Indonesia, apa yang dapat kamu lakukan
untuk mencegah bencana alam terjadi di lingkunganmu?
- Menjaga lingkungan agar tetap bersih
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Menanam tanaman di lingkungan sekitar supaya tetap asri
- Membuat saluran irigasi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )
GEOGRAFI

Pertemuan 3

NAMA : Shafa Zhafira


MAPEL : GEOGRAFI
KELAS : XI H

Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)

a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas


b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa.

1. Lengkapilah tabel lembaga dan tugasnya terkait dengan kebencanaan berikut ini!
S
No Logo Nama Lembaga Tugas
1.
Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
(BNPB)

2
SAR

3
Badan Meteorologi
Klimatologi dan
Geofisika

4
TAGANA
1. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPB)
Tugas:
 Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan keadaan darurat bencana, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara;
 Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
 Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
 Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap sebulan sekali
dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
 Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan internasional

2. BASARNAS
Tugas :
 Pencarian dan pertolongan
 Penyelamatan
 Serta evakuasi kepada masyarakat dalam sebuah musibah secara andal, efektif, cepat, efisien,
dan aman

3. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika


Tugas :
 melaksanakan pengamatan, pengelolaan data,
 prakiraan, riset,
 kerjasama,
 kalibrasi, dan
 pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika.

4. TAGANA (Taruna Siaga Bencana indonesia)


Tugas :
 membantu pemerintah dan pemeintah daerah dalam melaksanakan penanggulangan bencana
baik pada saat prabencana,
 saat tanggap darurat maupun saat pasca bencana serta tugas – tugas penanganan permasalahan
sosial lainnya yang terkait dengan penaggulangan bencana.

Anda mungkin juga menyukai