Disusun Oleh
Kelompok 3
Kelas XI IPS 4
Aulia Syabani
Sumiyati
Wulan Sari P.D
Sandika
Marni
MAN 4 KARAWANG
2017 - 2018
Perlawanan Fisik Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Barat
1. Perlawanan terhadap Portugis
a. Perlawanan Rakyat Demak terhadap Portugis
Pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka dengan
bantuan Kerajaan Aceh. Penyerangan dipimpin oleh Adipati Unus yang terkenal
dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan Adipati Unus, Demak
melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan
makanan.
Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya Kerajaan
Pajajaran oleh Fatahillah pada tahun 1527.Ketika orang-orang Portugis mendatangi
Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang antara Kerajaan Demak yang
dipimpin Fatahillah dan tentara Portugis. Portugis pun berhasil dipukuk mundur.
Kemudian Pelabuhan Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta yang berarti
kejayaan yang sempurna oleh Fatahillah.
b. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis
Portugis mulai mengusik kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam saat berada di Malaka.
Portugis berusaha menguasai Kerajaan Aceh Darussalam yang menjadi pusat
perdagangan baru setelah jatuhnya Malaka. Pada tahun 1513, Aceh bersama Demak
melancarkan serangan ke Malaka, tapi gagal. Portugis pun sama juga gagal melancarkan
serangan ke Aceh. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan ahli perang dari
Turki. Dan bantuan dipenuhi oleh Turki pada tahun 1567. Setelah bantuan dari Turki
datang, pada tahun 1568 Aceh bersama Turki menyerang Portugis di Malaka. Portugis
terpaksa bertahan mati-matian dalam menghadapi serangan tersebut di Benteng A
Famassa. Namun, Portugis dapat menggagalkan serangan dari Aceh.
c. Perlawanan Rakyat Ternate terhadap Portugis
Karena ulah orang-orang Portugis yang serakah, maka hubungannya dengan Ternate
yang semula baik menjadi retak. Portugis ingin memaksakan monopoli perdagangan
kepada rakyat Ternate. Tentu saja hal itu ditentang oleh rakyat Ternate. Perlawanan
terhadap kekuasaan Portugis di Ternate berkobar pada tahun 1533.
Untuk menghadapi Portugis, Sultan Ternate menyerukan agar rakyat dari Irian sampai ke
Pulau Jawa bersatu melawan Portugis. Maka berkobarlah perlawanan umum di Maluku
terhadap Portugis. Ya, rakyat Maluku bangkit melawan Portugis. Kerajaan Ternate dan
Tidore bersatu. Akibatnya Portugis terdesak. Karena merasa terdesak, Portugis lalu
mendatangkan pasukan dari Malaka, di bawah pimpinan Antonio Galvao. Pasukan
bantuan tersebut menyerbu beberapa wilayah di kerajaan Ternate.