Karto Saleh
Karto Saleh lahir di Desa Petaling Kecamatan Mendobarat, usianya kurang
lebih 21 tahun. Ayahnya bernama Saleh asalPulau Jawa yang saat itu
menjadi penghulu di Desa Petaling. Sedangkan ibunya bernama Jar, Warga
Desa Petaling. Saat terjadi pertempuran di Km 12, Karto yang merupakan
anak buah Munzir Thalib ini mendapat perintah menarik pasukan TRI di Km
9. Adam Cholik
Adam Cholik juga berasal dari Kampung Jawa Belinyu. Seperti halnya Abdul
Samad Tholib, Adam Cholik juga pernah ditugaskan di Kota Palembang
sebagai anggota Heiho. Ketika RI merdeka, Heiho dibubarkan, Adam Cholik
dipulangkan
ke
kampung
halamannya.
10. Sulaiman Saimin
Sulaiman Saimin adalah sosok pribadi pendiam namun memeiliki semangat
juang yang berkobar. Beliau juga mantan anggota Heiho dari Palembang dan
kemudian bergabung dengan Kompi TRI Belinyu. Dalam perjalanan saat
hendak menuju medan perang Km 12, Sulaiman sempat dicegat oleh Saimin
ayahnya agar Sulaiman mengurungkan niatnya untuk bertempur. Namun
demi sebuah perjuangan, Sulaiman putra Kampung Jawa Belinyu ini tidak
menghiraukan bujukan ayahnya. Dia terus melanjutkan perjalanan ke Km 12
Petaling bersama TRI serta Pasukan Berani Mati dari Kompi Belinyu.
Beberapa hari sebelum berangkat ke Km 12 Petaling, Sulaiman berjanji
Apip Adi
Usianya diperkirakan sekitar 20 tahun. Apip Adi berasal dari Desa Air Duren
Kecamatan Mendobarat. Menurut keterangan Yohansyahsalah seorang
keponakan Apip Adi, saat bertempur di Km 12, kondisis Apip Adi sedang
tidah sehat badan. Sementara keterangan dari H Separdi dan Daud (alm),
saat bertempur melawan Belanda, Apip Adi naik diatas pohon cempedak tak
jauh dari sisi jalan. Beliau banyak menembak tewas tentara Belanda. Saat
jenazahnya diketemukan, tubuh Apip Adi dipenuhi peluru. Ia tertembak saat
sedang melakukan perlawanan sengit dari atas pohon cempedak.
Saya merasa ngeri saat melihat jenazah beliau. Tubuhnya dipenuhi bekas
tembakan dan peluru. Ia seorang pejuang yang gigih takpantang menyerah,
kenang H Separdi yang mengaku hadir saat pemakaman Apip Adi dan 11
orang rekannya, pada hari Kamis malam 14 Februari 1946.
Setelah mengetahu profile singkat dari para pahlawan 12, sungguh luar
biasa perjuangan mereka menghalau tentara Belanda.