05 Arviana rohmatussadah
15 Latifah tazkia M
22 Pramagita dewandra
PEMBERONTAKAN
ORANG – ORANG
CHINA
LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN
KEPADA VOC OLEH ORANG – ORANG CHINA
meningkat
3. Pada masa VOC banyak juga orang china yang datang ke jawa,
mendukung ekonomi
2. Orang china yang tidak memiliki surat izin (surat izin bermukim
kebun-kebun pala milik VOC di Sri Langka, oleh Karena itu orang
pengangguran meningkat.
PERLAWANAN ORANG CHINA
KEPADA VOC
1. Pada tahun 1740 terjadi kebakaran di Batavia, VOC menafsirkan
2. Apabila tidak memiliki surat izin maka akan ditangkap dan dibuang
per orang.
JALANNYA PEMBERONTAKAN
Saat rencana tersebut mulai berjalan, terdengar kabar yang meresahkan. Beredar rumor bahwa orang-orang Cina
yang dikirim ke Sri Lanka atau Afrika Selatan dengan kapal itu justru dilemparkan ke laut sebelum sampai ke tempat tujuan.
Kabar yang belum jelas kebenarannya itu tak pelak memantik kepanikan di kalangan bangsa Cina yang masih bertahan di
Batavia. Gerakan perlawanan untuk menentang kebijakan Gubernur Jenderal mulai menyeruak.
Pada tahun 1740, terjadi insiden kebakaran di Batavia. VOC menafsirkan hal tersebut merupakan tindakan dari orang-
orang Cina yang melakukan pemberontakan. VOC segera melakukan balasan dengan mengirim serdadu-serdadu untuk
melakukan sweeping memasuki rumah-rumah orang Cina dan membunuhnya. Banyak sekali orang-orang Cina yang terbunuh.
Para petugas VOC yang bertugas menggeledah rumah orang Cina lepas kontrol karena kurang sabar. Akhirnya mereka
membunuh semua orang Cina tanpa susah menggeledah permissie brief. Semua orang Cina dibunuh, tidak peduli kaum lelaki,
wanita, orang tua dan anak anak. Setelah orang Cina didalam batavia habis, mereka pergi keluar batavia untuk mencari orang
Cina lainnya.
Tidak ada wewenang yang dapat menghentikan aksi tersebut. Bahkan gubernur Valkenier pun tidak dapat
mengatasinya. Begitu juga Van Imhoff, pencetus ide penggeledahan hanya mampu berdiam diri. Pasukan Cina yg dibuat oleh
Belanda pun diusir. Setelah kebrutalan itu berlangsung selama seminggu, Van Imhoff menyalahkan Valkenier. Namun hal itu
percuma karena sudah ribuan orang Cina terbunuh.
JALANNYA PEMBERONTAKAN
Sementara yang berhasil meloloskan diri dan melakukan pembrontakan di berbagai daerah, misalnya di Jawa
Tengah. Salah satu tokohnya yang terkenal adalah Oey Panko atau kemudian dikenal dengan sebutan Khe Panjang,
kemudian di Jawa menjadi Ki Sapanjang. Nama ini dikaitkan dengan perannya dalam memimpin perlawanan di
sepanjang pesisir Jawa. Bahkan Raja Pakubuwono II juga ikut mendukung pemberontakan orang-orang Cina ini.
Pada tahun 1741 benteng VOC di Kartasura dapat diserang sehingga jatuh banyak korban. VOC segera
meningkatkan kekuatan tentara maupun persenjataan sehingga pemberontakan orang-orang Cina satu demi satu
dapat dipadamkan. Pada kondisi yang demikian ini Pakubuwana II mulai bimbang dan akhirnya melakukan perundingan
damai dengan VOC.
Sementara itu, Gubernur Valkenier yang disalahkan oleh Van Imhoof atas pembantaian orang Cina, ketika
hendak kembali ke Belanda, baru sampai di Tanjung Harapan, ia disuruh kembali ke Batavia. Di Batavia, dia
dimasukkan ke penjara untuk diadili. Pengadilan memutuskan kesalahan Valkenier setimpal dengan hukuman pancung
dan Harta bendanya disita untuk Negara. Tetapi, hingga Valkenier wafat tahun 1751, keputusan tersebut belum juga
dilaksanakan.
CARA VOC MENGATASI
PEMBERONTAKAN
melakukan pembunuhan
tentaranya
Batavia porak poranda akibat harga pembuatan surat pas yang lebih
mahal dan kerugian karena benteng VOC di
pemberontakan dan pencurian
Kartasura diserang oleh orang-orang Cina
barang-barang oleh orang-orang
dan dibantu Raja Pakubuwana II serta
Cina.
orang-orang pribumi sehingga jatuh
banyak korban dari pihak VOC.
PERANG ACEH
1873 – 1904
AWAL MULA
PERANG ACEH
Faktor Umum
1. Kecurigaan Belanda terhadap kerajaan Aceh, Bahwasanya
kerajaan Aceh memiliki hubungan politik dengan Negara lain.
2. Karena ingin menguasai Aceh, Belanda pun melanggar
Perjanjian London pada tahun 1824.
3. Aceh kerap menghambat dan menenggelamkan kapal Belanda
yang berlayar di Selat Malaka, karena Aceh menuduh bahwa
Belanda telah melanggar janjinya.
4. Belanda menuduh bahwasanya Aceh tidak ingin menjalin Kerja
Sama.
5. Adanya perjanjian Siak pada tahun 1858, yang mengharuskan
Aceh menyerahkan beberapa wilayahnya. yaitu wilayah Asahan,
Langkat, Deli dan Serdang.
AWAL MULA
PERANG ACEH
Faktor Khusus
Karena Belanda ingin agar Aceh mengakui kedaulatannya di
Aceh, tapi tentunya hal ini ditolak mentah mentah oleh Kerajaan
dan Rakyat Aceh. Karena merasa geram, beberapa hari setelah
penolakan tersebut Belanda pun mendeklarasikan perang
melawan Aceh. Tepat pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda
melancarkan serangan pertamanya dengan membawa 3.000 kapal
perang dan menembakkan meriam kedaratan Aceh, oleh kapal
perang Citadel Van Antwerpen.
LATAR BELAKANG
PERANG ACEH
1. Aceh adalah Negara merdeka dan kedaulatannya masih diakui penuh oleh Negara – Negara barat.
Dalam Traktat London 17 Maret 1824, inggris dan belanda mendatangi oerjanian mengenai pembagian
wilayah jajahan di Indonesia dan semenanjung Malaya. Dalam hal tersebut belanda tidak dibenarkan
mengganggu kemerdekaan Negara aceh. Namun belanda selalu mencari alas an untuk menyerang aceh
dan menguasainya.
2. Berdasarkan Traktat Sumatera, 2 November 1871, pihak belanda oleh inggris diberi kebebasan
memperluas daerah kekuasaannya di aceh. Sedangkan inggris mendapat kebebasan berdagang di siak.
Hal ini mengganggu ketenangan Aceh, utuk itu Aceh mempesiapkan diri mengadakan perlawanan.
3. Semakin pentinya posisi aceh dengan dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869. lalu lintas pelayaran
diselat malaka semakin ramai semenjak Suez dibuka dan Aceh merupakan pintu gerbang ke selat
tersebut.
4. Aceh menolak mengakui kedaulatan hindia belanda atas kesultanan aceh. Maka tanggal 26 Maret 1873
6. Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia dan Turki
di Singapura, Belanda menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh.
Wakil Presiden Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal
perangnya datang ke Aceh dan meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah
tentang apa yang sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud
menolak untuk memberikan keterangan.
Para pejuang Aceh masih memiliki benteng yang tak terkalahkan yaitu
Benteng Batee Ilie. Ketika benteng ini diserang Belanda pejuang Aceh
pada tahun 1899. Dengan jatuhnya benteng ini situasi perang semakin
Belanda, Pada tahun 1903 maka menyerahlah Sultan Sigli dan Panglima Polim
di Lho Seumawe.
AKHIR DARI PERANG ACEH
Walaupun pkalat ini isinya pendek, tetapi mengandung makna yang dalam
Pada tahun 1904 secara umum dianggaplah perang Aceh telah selesai.
Nama Van Heutsz makin menanjak karena sukses ini, dan dia diangkat
menjadi Gubernur Hindia Belanda. Dan Van Daalen diangkat sebagai gubernur