Anda di halaman 1dari 24

PEMBERONTAKAN

ORANG – ORANG CHINA


DAN PERANG ACEH By. Kelompok 7

05 Arviana rohmatussadah

11 Frisca iradias putri P.

15 Latifah tazkia M

22 Pramagita dewandra
PEMBERONTAKAN
ORANG – ORANG
CHINA
LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN
KEPADA VOC OLEH ORANG – ORANG CHINA

1. Meningkatnya populasi etnis tionghoa di batavia sehingga pengangguran

meningkat

2. Warga cina diperas oleh belanda dengan ancaman deportasi

3. Adanya kebijakan untuk mengirim kelebihan pengangguran Sri Langka

yang memicu kekhawatiran warga tionghoa

4. Para serdadu VOC melakukan perampokan dan pembersihan warga cina

5. Terdapat rumor yang merencanakan akan mendeportasi orang tionghoa ke

ceylon ( Sri Langka ), lalu ditengah perjalanan akan dibuang kelaut.


AWAL MULA DATANYA
ORANG – ORANG CHINA
1. Orang china datang pada abad ke-5 dan sudah mengadakan

hubungan dagang ke pulau jawa

2. Pada masa kerajaan – kerajaan, banyak pedagang china yang

tinggal di Indonesia di daerah pesisir dan bahkan banyak juga

yang menikah dengan penduduk jawa.

3. Pada masa VOC banyak juga orang china yang datang ke jawa,

VOC sengaja mendatangkan orang china Karena untuk

mendukung ekonomi

4. Tidak semua orang china yang datang adalah orang kaya,

diantara mereka ada golongan orang miskin.


PENYEBAB
PEMBRONTAKAN
1. VOC menyelewengkan surat izin dengan membayar harga lebih

mahal akibatnya banyak orang china yang tidak mampu membeli

surat izin tersebut.

2. Orang china yang tidak memiliki surat izin (surat izin bermukim

yang disebut Permissiebriefes atau surat pas) yang bermukin akan

di tangkap dan dideportasi ke negaranya atau dipekerjakan di

kebun-kebun pala milik VOC di Sri Langka, oleh Karena itu orang

china membentuk gerombolan untuk memberontak VOC.

3. Meningkatnya populasi etnis Tionghoa di Batavia, sehingga

pengangguran meningkat.
PERLAWANAN ORANG CHINA
KEPADA VOC
1. Pada tahun 1740 terjadi kebakaran di Batavia, VOC menafsirkan

kebakaran tersebut disebabkan pemberontakan oleh orang china

2. Orang china melakukan perlawanan dijawa tengah salah satu tokoh

yang terkenal adalah Oey Panko

3. Orang china mulai meluas dengan melakukan perlawanan dan

kekacauan terutama di daerah pesisir jawa

4. Perlawanan di jawa mendapatkan bantuan dari bupati

5. Raja Paku Buwana II juga ikut melakukan perlawanan

6. Pada tahun 1741 benteng VOC kartasura di serang hingga jatuh


CARA VOC MEMBATASI
KEDATANGAN ORANG CHINA
1. VOC mengeluarkan bahwa setiap orang china harus memiliki surat

izin atau disebut “Permissiebriefes”

2. Apabila tidak memiliki surat izin maka akan ditangkap dan dibuang

ke sri langka atau dikembalikan

3. Orang china diberi waktu 6 bulan untuk mendapatkan surat izin.

Biaya untuk mendapatkan surat izin yang resmi harganya 2 ringgit

per orang.
JALANNYA PEMBERONTAKAN
Saat rencana tersebut mulai berjalan, terdengar kabar yang meresahkan. Beredar rumor bahwa orang-orang Cina
yang dikirim ke Sri Lanka atau Afrika Selatan dengan kapal itu justru dilemparkan ke laut sebelum sampai ke tempat tujuan.
Kabar yang belum jelas kebenarannya itu tak pelak memantik kepanikan di kalangan bangsa Cina yang masih bertahan di
Batavia. Gerakan perlawanan untuk menentang kebijakan Gubernur Jenderal mulai menyeruak.

Pada tahun 1740, terjadi insiden kebakaran di Batavia. VOC menafsirkan hal tersebut merupakan tindakan dari orang-
orang Cina yang melakukan pemberontakan. VOC segera melakukan balasan dengan mengirim serdadu-serdadu untuk
melakukan sweeping memasuki rumah-rumah orang Cina dan membunuhnya. Banyak sekali orang-orang Cina yang terbunuh.

Para petugas VOC yang bertugas menggeledah rumah orang Cina lepas kontrol karena kurang sabar. Akhirnya mereka
membunuh semua orang Cina tanpa susah menggeledah permissie brief. Semua orang Cina dibunuh, tidak peduli kaum lelaki,
wanita, orang tua dan anak anak. Setelah orang Cina didalam batavia habis, mereka pergi keluar batavia untuk mencari orang
Cina lainnya.

Tidak ada wewenang yang dapat menghentikan aksi tersebut. Bahkan gubernur Valkenier pun tidak dapat
mengatasinya. Begitu juga Van Imhoff, pencetus ide penggeledahan hanya mampu berdiam diri. Pasukan Cina yg dibuat oleh
Belanda pun diusir. Setelah kebrutalan itu berlangsung selama seminggu, Van Imhoff menyalahkan Valkenier. Namun hal itu
percuma karena sudah ribuan orang Cina terbunuh.
JALANNYA PEMBERONTAKAN
Sementara yang berhasil meloloskan diri dan melakukan pembrontakan di berbagai daerah, misalnya di Jawa
Tengah. Salah satu tokohnya yang terkenal adalah Oey Panko atau kemudian dikenal dengan sebutan Khe Panjang,
kemudian di Jawa menjadi Ki Sapanjang. Nama ini dikaitkan dengan perannya dalam memimpin perlawanan di
sepanjang pesisir Jawa. Bahkan Raja Pakubuwono II juga ikut mendukung pemberontakan orang-orang Cina ini.

Pada tahun 1741 benteng VOC di Kartasura dapat diserang sehingga jatuh banyak korban. VOC segera
meningkatkan kekuatan tentara maupun persenjataan sehingga pemberontakan orang-orang Cina satu demi satu
dapat dipadamkan. Pada kondisi yang demikian ini Pakubuwana II mulai bimbang dan akhirnya melakukan perundingan
damai dengan VOC.

Sementara itu, Gubernur Valkenier yang disalahkan oleh Van Imhoof atas pembantaian orang Cina, ketika
hendak kembali ke Belanda, baru sampai di Tanjung Harapan, ia disuruh kembali ke Batavia. Di Batavia, dia
dimasukkan ke penjara untuk diadili. Pengadilan memutuskan kesalahan Valkenier setimpal dengan hukuman pancung
dan Harta bendanya disita untuk Negara. Tetapi, hingga Valkenier wafat tahun 1751, keputusan tersebut belum juga
dilaksanakan.
CARA VOC MENGATASI
PEMBERONTAKAN

1. Serdadu VOC melakukan sweeping

memasuki rumah – rumah orang china dan

melakukan pembunuhan

2. VOC segera meningkatkan kekuatan

tentaranya

3. VOC juga meningkatkan persenjataanya


AKHIR DARI PEMBERONTAKAN
1. 10.000 warga cina terbunuh, 50 luka berat, 600 – 700 rumah warga cina
dibakar dan 3600 orang selamat
2. Pihak belanda mengeluarkan peraturan tentang tempat tinggal warga cina
untuk dipusatkan hanyadidaerah luar benteng kota ( glodok ) agar mudah
diawasi pergerakannya.
3. Warga cina dieksekusikan dari dunia luar dan tidakboleh berbaur dengan
warna non etnis
4. Beberapa warga cina berhasil kabur, mengungsi ke jawa tengah dan
begabung dengan pasukan dibawah pimpinan Pakubuwono II.
5. Maret 1744, Valckenier dinyatakan bersalah dan diberi human mati serta
harta bendanya disita dan meninggal saat dalam kurungan.
AKIBAT DARI
PEMBERONTAKAN

BAGI BANGSA INDONESIA BAGI VOC

Kerugian, karena wilayah Keuntungan karena penyelewengan

Batavia porak poranda akibat harga pembuatan surat pas yang lebih
mahal dan kerugian karena benteng VOC di
pemberontakan dan pencurian
Kartasura diserang oleh orang-orang Cina
barang-barang oleh orang-orang
dan dibantu Raja Pakubuwana II serta
Cina.
orang-orang pribumi sehingga jatuh
banyak korban dari pihak VOC.
PERANG ACEH
1873 – 1904
AWAL MULA
PERANG ACEH
 Faktor Umum
1. Kecurigaan Belanda terhadap kerajaan Aceh, Bahwasanya
kerajaan Aceh memiliki hubungan politik dengan Negara lain.
2. Karena ingin menguasai Aceh, Belanda pun melanggar
Perjanjian London pada tahun 1824.
3. Aceh kerap menghambat dan menenggelamkan kapal Belanda
yang berlayar di Selat Malaka, karena Aceh menuduh bahwa
Belanda telah melanggar janjinya.
4. Belanda menuduh bahwasanya Aceh tidak ingin menjalin Kerja
Sama.
5. Adanya perjanjian Siak pada tahun 1858, yang mengharuskan
Aceh menyerahkan beberapa wilayahnya. yaitu wilayah Asahan,
Langkat, Deli dan Serdang.
AWAL MULA
PERANG ACEH
 Faktor Khusus
Karena Belanda ingin agar Aceh mengakui kedaulatannya di
Aceh, tapi tentunya hal ini ditolak mentah mentah oleh Kerajaan
dan Rakyat Aceh. Karena merasa geram, beberapa hari setelah
penolakan tersebut Belanda pun mendeklarasikan perang
melawan Aceh. Tepat pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda
melancarkan serangan pertamanya dengan membawa 3.000 kapal
perang dan menembakkan meriam kedaratan Aceh, oleh kapal
perang Citadel Van Antwerpen.
LATAR BELAKANG
PERANG ACEH
1. Aceh adalah Negara merdeka dan kedaulatannya masih diakui penuh oleh Negara – Negara barat.

Dalam Traktat London 17 Maret 1824, inggris dan belanda mendatangi oerjanian mengenai pembagian

wilayah jajahan di Indonesia dan semenanjung Malaya. Dalam hal tersebut belanda tidak dibenarkan

mengganggu kemerdekaan Negara aceh. Namun belanda selalu mencari alas an untuk menyerang aceh

dan menguasainya.

2. Berdasarkan Traktat Sumatera, 2 November 1871, pihak belanda oleh inggris diberi kebebasan

memperluas daerah kekuasaannya di aceh. Sedangkan inggris mendapat kebebasan berdagang di siak.

Hal ini mengganggu ketenangan Aceh, utuk itu Aceh mempesiapkan diri mengadakan perlawanan.

3. Semakin pentinya posisi aceh dengan dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869. lalu lintas pelayaran

diselat malaka semakin ramai semenjak Suez dibuka dan Aceh merupakan pintu gerbang ke selat

tersebut.

4. Aceh menolak mengakui kedaulatan hindia belanda atas kesultanan aceh. Maka tanggal 26 Maret 1873

pemerintah colonial belanda mengumumkan perang terhadap Aceh.


PENYEBAB
PERANG ACEH
1. Belanda menduduki daerah Siak. Akibat dari perjanjian Siak 1858. Di mana
Sultan Ismail menyerahkan daerah Deli, Langkat, Asahan dan Serdang
kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu sejak Sultan Iskandar Muda ada
di bawah kekuasaan Aceh.
2. Belanda melanggar Siak, maka berakhirlah perjanjian London (1824). Di
mana isi perjanjian London adalah Belanda dan Inggris membuat ketentuan
tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan
garis lintang Sinagpura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh.
3. Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal
Belanda yang lewat perairan Aceh ditenggelamkan Aceh. Perbuatan Aceh ini
disetujui Inggris, karena memang Belanda bersalah.
4. Dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan
perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalulintas perdagangan.
PENYEBAB
PERANG ACEH
5. Dibuatnya Perjanjian Sumatera 1871 antara Inggris dan Belanda, yang
isinya, Inggris memberika keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan
di Aceh. Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di Selat Sumatera. Belanda
mengizinkan Inggris bebas berdagang di Siak dan menyerahkan daerahnya di
Guinea Barat kepada Inggris.

6. Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia dan Turki
di Singapura, Belanda menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh.
Wakil Presiden Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal
perangnya datang ke Aceh dan meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah
tentang apa yang sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud
menolak untuk memberikan keterangan.

7. Akibat perjanjian Sumatera 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik


dengan Konsul Amerika, Italia, Turki di Singapura. Dan mengirimkan utusan ke
Turki 1871.
JALANNYA
PERANG ACEH
Setelah mendarat pada tanggal 5 April 1873 dengan kekuatan kurang lebih 3000 orang bala
tentara,serangan terhadap mesjid dilakukan dan berhasil direbut, tetapi kemudian diduduki kembali oleh pasukan
Aceh. Karena ternyata bertahan sangat kuat, serangan ditunda kembali sambil menunggu bala bantuan dari
Batavia. Akhirnya penyerbuan tak diteruskan, malahan ekspedisi ditarik kembali.Pada bulan November 1873
Belanda mengirimkan ekspedisi kedua ke Aceh yang berkekuatan 8.000 pasukan dan dipimpin oleh Jenderal Van
Swieten. Pada tanggal 9 Desember 1873 ekspedisi telah mendarat di Aceh, kemudian langsung terlibat
pertempuran sengit. Belanda menggunakan meriam besar, sehingga laskar Aceh pimpinan Panglima Polim terus
terdesak. Akibatnya, mesjid raya kembali diduduki Belanda. Belanda terus bergerak dan menyerang istana Sultan
Mahmud Syah. Pasukan Aceh terdesak dan Sultan Mahmud Syah menyingkir ke Luengbata. Daerah ini dijadikan
pertahanan baru. Namun, tiba-tiba Sultan diserang penyakit kolera dan wafat pada tanggal 28 Januari 1874. Ia
digantikan putranya yang masih kecil, Muhammad Daudsyah yang didampingi oleh Dewan Mangkubumi pimpinan
Tuanku Hasyim. Perlawanan masih terus dilanjutkan di mana-mana sehingga Belanda tetap tidak mampu menguasai
daerah di luar istana. Belanda hanya menguasai sekitar kota Sukaraja saja. Sementara itu, di seluruh Aceh
dikobarkan suatu perlawanan bernapaskan Perang Sabilillah. Ulama-ulama terkenal, antara lain Tengku Cik Di Tiro
dengan penuh semangat memimpin barisan menghadapi serbuan tentara Belanda.
Periode perang
Perang Aceh Pertama ( 1873 - 1874)
Dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah melawan Belanda
Yang dipimpin Kohler. Kohler dengan 3000 serdadunya dapat dipatahkan
dimana Kohler sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873.

Perang Aceh Kedua ( 1874 – 1880 )


Dibawah Jendral Jan Van Swieten, Belanda berhasil menduduki Keraton
Sultan, 26 Januari 1874, dan dijadikan sebagai pusat pertahanan belanda. 31
Januari 1874 Jendral Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi
bagian dari kerajaan Belanda.

Perang Aceh Ketiga ( 1881 – 1896 )


Perang dilanjutkan secara Gerilya dan dikorbankan perang fi sabilillah.
Dimana system perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904.
Dalam perang ini Pasukan Aceh dibawah Teuku Umar bersama Panglima
Polim dan Sultan Sigli.
AKHIR DARI PERANG ACEH

Para pejuang Aceh masih memiliki benteng yang tak terkalahkan yaitu

Benteng Batee Ilie. Ketika benteng ini diserang Belanda pejuang Aceh

mempertahankan benteng ini dengan semangat yang luar biasa. Disini

terjadi pertempuran sengit, Akhirnya Benteng ini dapat dikuasai Belanda

pada tahun 1899. Dengan jatuhnya benteng ini situasi perang semakin

menurun. Kedudukan Sultan sudah sangat terjepit akibat kepungan-kepungan

Belanda, Pada tahun 1903 maka menyerahlah Sultan Sigli dan Panglima Polim

di Lho Seumawe.
AKHIR DARI PERANG ACEH

Para pemimpin tinggi Aceh yang telah menyerah itu diharuskan

menandatangani Pelakat Aceh, yang kemudian pelakat ini dikenal dengan

nama Pelakat Pendek (Korte Verklaring). Yang isinya:

1. Kedaulatan Belanda Harus diakui.

2. Tak akan mengadakan hubungan dengan luar ngeri.

3. Patuh akan perintah-perintah Belanda.

Walaupun pkalat ini isinya pendek, tetapi mengandung makna yang dalam

yaitu penyerahan total kepada Belanda. Menyerah secara de facto.


AKHIR DARI PERANG ACEH

Pada tahun 1904 secara umum dianggaplah perang Aceh telah selesai.

Nama Van Heutsz makin menanjak karena sukses ini, dan dia diangkat

menjadi Gubernur Hindia Belanda. Dan Van Daalen diangkat sebagai gubernur

Aceh (1904). (Nyoman Deker, 1974:146-147)

Sebenarnya perlawanan rakyat Aceh masih terus berjalan sampai Jepang

tiba di Indonesia. Kadang perlawanan ini bersifat kelompok kadang juga

bersifat individual sasarannya tetap penjajah kafir. Malahan pada Perang

Kemerdekaan Aceh tidak pernah diinjak oleh Belanda.


SEKIAN &
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai