Disusun oleh:
Doarta Limbong
Marianti Limbong
Febrianto Sitohang
Reno Limbong
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena atas rahmat dan perlindungan-Nya
dapat kami selesaikan dengan semaksimal mungkin.Kami juga menginginkan agar kita dapat
mengetahui secara lebih detail tentang sejarah atau bagaimana perkembangan bangsa
Indonesia dari dulu sampai sekarang yang khususnya kami tekankan pada masa kependudukan
Jepang di Indonesia ini. Sebagai generasi muda penerus bangsa yang baik, seharusnya kita
dapat mengetahui apa yang harus pelajari dan kita teladanidari masa lampau untuk masa yang
akan datang, yang nantinya akan memajukan perkembangannegara dan bangsa Indonesia yang
tercinta ini.Segala usaha yang telah kami lakukan dalam pengerjaan makalah ini untuk
memenuhitugas yang diberikan, apabila ada kekurangan dalam pengerjaan makalah ini kami
meminta maaf.
Syalom
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..i
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………9
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….10
Bab l
Pendahuluan
i
1.1 Latar Belakang
Kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia.Jepang
dielu- elukan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari kekuasaan
bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesia sama. Bahkan untuk
meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang
diberi nama “Gerakan Tiga A”.
1
Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan
untukmengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai
penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari
Sumatera menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan
Belanda.Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942. Pada Juli 1942,
Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk
pemerintahanyang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang.
Soekarno, MohammadHatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.
Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana
seseorang hidup danstatus sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap
penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan
sembarang dan
hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-
Belandamerupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan
kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia),
badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membuat dasar
Negara dandigantikan oleh PPKI yang bertugas menyiapkan kemerdekaan.
1.3 Tujuan
1.mengetahui sejarah pada masa penjajahan jepang dibalik kemerdekan Indonesia
Bab ll
32
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Saudara adalah orang yang seibu sebapak;
ataupun seibu atau sebapak; orang yang bertalian keluarga; sanak.
Menurut Wikipedia, Saudara bermakna sebagai sanak atau kerabat yaitu orang yang dekat atau
bertalian secara kekeluargaan dengan individu
Maka dapat disimpulkan bahwa saudara adalah orang yang seibu atau sebapak yang
mempunyai keluarga dengan kita, ataupun hubungan kekerabatan atau suku yang sama.
Maka dapat disimpulkan bahwa tua adalah sesuatu yang sudah lama; sudah lampau bahkan
sudah kuno.
Tanggal 11 Januari 1942 : tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan esok
harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di pulau itu menyerah.
Tanggal 24 Januari 1942 : Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke tangan
tentara Jepang
Tanggal 10 Februari 1942 : dengan berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka dengan
mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang
Tanggal 14 Februari 1942 : diturunkan pasukan paying di Palembang. Dua hari kemudian (16
Februari 1942) Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki.
Dengan jatuhnya Palembang itu sebagai sumber minyak, maka terbukalah Pulau Jawa bagi
tentara Jepang. Di dalam menghadapi ofensif Jepang, pernah dibentuk suatu komando
gabungan oleh pihak Serikat, yakni yang disebut ABDACOM (American British Dutch Australian
Command) yang markas besarnya ada di Lembang, dekat Bandung dengan panglimanya
Jenderal H. Ter Poorten diangkat sebagai panglima tentara Hindia Belanda (KNIL). Pada akhir
Februari 1942 Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Tjarda van Starkenborgh telah mengungsi ke
Bandung disertai oleh pejabat-pejabat tinggi pemerintah. Pada masa itu Hotel Homman dan
Preanger penuh dengan pejabat-pejabat tinggi Hindia Belanda.
Tanggal 1 Maret 1942 : tentara ke-16 Jepang berhasil mendarat di 3 tempat sekaligus yaitu
di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Tengah).
Tanggal 1 Maret 1942 : Jepang telah mendaratkan satu detasemen yang dipimpin oleh
Kolonel Toshinori Shoji dengan kekuatan 5000 orang di Eretan, sebelah Barat Cirebon. Pada hari
yang sama, Kolonel Shoji telah berhasil menduduki Subang. Momentum itu mereka manfaatkan
dengan terus menerobos ke lapangan terbang Kalijati, 40 Km dari Bandung. Setelah
pertempuran singkat, pasukan-pasukan Jepang merebut lapangan terbang tersebut.
Tanggal 2 Maret 1942 : tentara Hindia Belanda berusaha merebut Subang kembali, tetapi
ternyata mereka tidak berhasil. Serangan balasan kedua atas Subang dicoba pada tanggal 3
Maret 1942 dan sekali lagi, tentara Hindia Belanda berhasil dipukul mundur.
Tanggal 4 Maret 1942 : untuk terakhir kalinya tentara Hindia Belanda mengadakan
serangan dalam usaha merebut Kalijati dan mengalami kegagalan.
Tanggal 5 Maret 1942 : ibu kota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota Terbuka’ yang
berarti bahwa kota itu tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda. Segera setelah jatuhnya
kota Batavia ke tangan mereka, tentara ekspedisi Jepang langsung bergerak ke selatan dan
berhasil menduduki Buitenzorg (Bogor). Pada tanggal yang sama, tentara Jepang bergerak dari
Kalijati untuk menyerbu Bandung dari arah utara. Mula-mula digempurnya pertahanan di
Ciater, sehingga tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang dan menjadikan kota tersebut
4
sebagai pertahanan terakhir. Tetapi tempat ini pun tidak berhasil dipertahankan sehingga pada
tanggal 7 Maret 1942 dikuasai oleh tentara Jepang.
Tak lama sesudah berhasil didudukinya posisi tentara KNIL di Lembang, maka pada tanggal 7
Maret 1942, psukan-pasukan Belanda di sekitar Bandung meminta penyerahan lokal dari pihak
Belanda ini kepada Jenderal Imamura tetapi tuntutannya adalah penyerahan total daripada
semua pasukan Serikat di Jawa (dan bagian Indonesia lainnya). Jika pihak Belanda tidak
mengindahkan ultimatum Jepang, maka Kota Bandung akan di bom dari udara Jenderal
Imamura pun mengajukan tuntutan lainnya agar Gubernur Jenderal Belanda turut dalam
perundingan di Kalijati yang diadakan selambat-lambatnya pada hari berikutnya. Jika tuntutan
ini dilanggar, pemboman atas Kota Bandung dari udara akan segera dilaksanakan. Akhirnya
pihak Belanda memenuhi tuntutan Jepang dan keesokan harinya, baik Gubernur Jenderal
Tjarda van Starkenborgh Stachouwer maupun Panglima Tentara Hindia Belanda serta
beberapa pejabat tinggi militer dan seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Di sana mereka
kemudian berhadapan dengan Letnan Jenderal Imamura yang dating dari Batavia (Jakarta).
Hasil pertemuan antara kedua belah pihak adalah kapitulasi tanpa syarat Angkatan Perang
Hindia Belanda kepada Jepang. Dengan Letnan Jenderal Imamura yang dating dari Batavia
(Jakarta). Hasil pertemuan antara kedua belah pihak adalah kapitulasi tanpa syarat Angkatan
Perang Hindia Belanda kepada Jepang.
Dengan penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jenderal H. Terpoorten, Panglima Angkatan
Perang Hindia Belanda atas nama Angkutan Perang Serikat di Indonesia kepada tentara
ekspedisi Jepang di bawah Pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura pada tanggal 8 Maret
1942, berakhirlah pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi mulailah
kekuatan pendudukan Jepang di Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang kegiatan politik dilarang keras dengan adanya larangan
berkumpul dan berserikat. Semua oraganisasi Pergerakan Nasional yang didirikan rakyat
dibubarkan kecuali terhadap golongan Islam Nasionalis masih diberikan kelonggaran. Upaya
Jepang dalam memperkuat kedudukannya di Indonesia selain merubah sistem
6
5
pemerintahannya, yakni dengan sistem pemerintahan militer juga dengan mendekati kaum
nasionalis Islam, kaum nasionalis sekuler maupun golongan pemuda.
Bidang Ekonomi
Pada masa kendudukan jepang, perekonomian Indonesia sangat terpuruk, hal ini di karenakan
penyerangan Jepang terhadap Hindia Belanda pada bulan maret 1942 dengan menggunakan
sistem bumi hangus. Sehingga perekonomian Indonesia bisa di katakan lumpuh. Untuk
memperbaiki keadaan ini, Jepang mulai melakukan rehabillitasi sarana dan prasarana yang
menyangkut kegiatan perekonomian.
Selanjutnya Jepang melakukan tindakan penyitaan terhadap seluruh kekeyaan musuh meliputi
perusahaan-perusahaan,bank-bank,sarana dan perasarana telekomunikasi dan lain sebagainya.
Seluruh kebijakan ekonimi yang di lakukan pemerintah Jepang di utamakan untuk kepentingan
perang. Bahkan tanaman-tanaman perkebunan yang di rasa tidak bermanfaat bagi kepentingan
perang langsung di ganti dengan tanaman lain yang bermanfaat bagi kepentingan perang,
seperti tanaman jarak yang berguna sebagi pelumas.
Bidang Militer
Meluasnya perang Asia Pasifik ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Pasifik membuat Jepang
kekurangan tanaga militer. Oleh karenanya di bentuklah organisasi-organisasi yang bersifat
militer maupun semi militer. Organisasi-organisasi itu antara lain :
seinendan merupakan organisasi semi mililter yang didirikan 29 April 1943 dengan anggota
yang berada dalam rentang usia 14-22 tahun. Dalam organisasi ini para pemuda di latih untuk
melakukan penyerangan dan pertahanan diri. Maksud terselubung dari pendirian organisasi ini
tidak lain adalah untuk mempersiapkan pasukan cadangan dalam perang Asia Pasifik.
Keibondan merupakan organisasi semi militer yang didirikan bersamaan dengan didirikannya
seinendan, anggotanya berusia 23-25 tahun.Keibondan di bentuk dengan tujuan untuk
7
membantu tugas polisi seperti menjaga lalu-lintas,sebagai mata-mata desa dan lain
sebagainya.Hampir di seluruh pelosok tanah air Keibondan di bentuk meskipun dalam nama
yang berbeda,seperti bogondan di Sumatra dan Borneo Konen Hokukudan di Kalimantan.
Masih dalam organisasi yang sama dengan dua organisasi sebelumnya,Fujinkai di bentuk
Agustuas 1943.Para anggotanya adalah wanita umur 15 tahun ke atas.Tugas Fujinkai adalh
mengumpulkan dana yang bersifat wajib baik dalam bentuk perhiasan,hewan ternak dan
makanan untuk keperluan perang.
Heihi merupakn organisasi militer resmi yang didirikan April 1945 dengana anggota berusia15-
25 tahun.Heiho merupakan bagian dari tentara Jepang yang menjadi tenaga kasar dengan tugas
memelihara senjata,memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke truk.Total jumlah Heiho
sampai masa berakhirnnya penduduk Jepang adalah sekitar 42.000 orang.
Jawa hokokai merupakan organisasi pemerintahan yang di awasi langsung oleh pejabat
jepang.Organisasi ini didirikan secara resmi pada tanggal 1 Maret 1944, dengan anggotanya
adalah para pemuda berusia minimal 14 tahun.Tujuan dari organisasi ini adalah untuk
menggerakkan rakyat dalam rangka pengumpulan pajak,upeti dan hasil tani.
Pendirian Peta merupakan asal usul dari Letnan Jendral Gatot Mangkupraja kepada Letnan
Jendral Kumakici Harada pada 3 Oktober 1944. Berbeda dengan organisasi lain , Peta didirikan
untuk orang Indonesia agar mendapat pendidikan militer Jepang.Peta ini nantinya bertugas
untuk membela dan mempertahakan tanah air.
Pada masa kependudukan Jepang seluruh media masa baik radio,majalah maupun surat kabar
mendapat pengawasan ketan oleh bidang sensor .
Meskipun demikian, media masa memberi sumbangsih yang besar terhadap perkembangan
dan penyebaran bahasa Indonesia sejak di larangnya bahasa Belanda di seluruh media
masa.Perkembangan pesat terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia bahkan pada akhirnya
1928, Jepang tidak mau mangijinkan pengangkatan bahasa Indonesia kedalam isi teks sumpah
pemuda.
Bab lll
Penutup
3.1 Kesimpulan
1. Kaisar Meiji merupakan motor penggerak pembaruan negara Jepang dalam segala bidang.
2. Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Oleh karena itu, secara resmi masa
penjajahan Belanda di Indonesia berakhir.
i. Menjadikan Indonesia sebagaidaerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan
baker bagi kepentingan industriJepang.
ii. Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesiadijadikan
tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.
98
iii. Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak
dengan upah yang relatif murah.
4. Propaganda Jepang yang diungkapkan jepang cukup menarik simpati rakyat Indonesia.
3.2 Saran
1. Kita harus menghargai jasa para pahlawan yang sebagai pelopor kemerdekaan.
2. Kami sebagai penulis berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami
peristiwa sejarah mengenai Penjajahan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita tetapmenjaga
dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yanglainya, yang mana
dahulu bangsa Jepang memonopilinya.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Ahmad. 2003. Sejarah Awal Pers Dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan.
Jakarta :Gunung
Agunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesiahttp://jordanlov.blogspot.com/
2012/11/makalah-penjajahan-jepang-di-indonesia.htmlhttp://jhonmiduk8.blogspot.com/
2014/06/makalah-pendudukan-jepang-di-indonesia.htmlhttp://sarwant.blogspot.com/
sejarah_indonesia/jepang_saudara_tuaKementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2014. Sejarah
Indonesia. Indonesia : Bandung
10