Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH TOKOH IDEOLOGI

LINIMASA Partai penerus TUJUAN


Sejarah PNI
 Semakin banyaknya organisasi pemuda yang
bermunculan seperti Budi Utomo, Sarekat Islam,
dan PKI mendorong kaum intelektual pada saat
itu untuk membentuk gerakan yang senada dan
turut ambil bagian dalam sejarah pergerakan
nasional. Berawal dari klub belajar yang kemudian
bercita-cita nasional dan menjelma menjadi partai
politik seperti Aglemen Studie Club yang berada di
Bandung dimana kemudia berubah menjadi Partai
nasional Indonesia. Selain itu ada juga partai
Bangsa Indonesia yang kemudian berubah
menjadi Partai Indonesia Raya yang berasal dari
Indische Studie Club di Surabaya.
LANJUTAN
LANJUTAN

 Partai Nasional Indonesia atau PNI didirikan pada tahun 1927. Digawangi
oleh tokoh-tokoh besar seperti Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ir.
Anwari, Sartono SH, Budiarto SH, dan Dr. Samsi PNI tumbuh dan
berkembang menjadi salah satu partai politik berpengaruh pada saat itu.
Dengan berhaluan nasional PNI termasuk mampu berkembang dengan
sangat pesat karena semua golongan dirangkul untuk bergabung dan
bersatu.
PNI semakin menunjukkan pengaruhnya dalam melawan penjajahan pada
saat itu. Tahun 1927, PNI membentuk sebuah badan koordinasi dari
berbagai macam aliran untuk menggalang kesatuan aksi melawan
penjajahan. Badan tersbut diberi nama PPPKI atau permufakatan
perhimpunan politik kebangsaan Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1929 PNI melakukan kongres dan menetapkan
bendera partai yang bergambar kepala banteng dan mencetuskan cita-cita
sosialisme dan semangat non kooperasi. Berita ini pun mulai memicu
reaksi dari pemerintahan kolonial Blanda. Muncul berita provokatif yang
mengatakan bahwa PNI akan melakukan pemberontakan. Demi
mengantisipasi berita tersebut Pemerintah Belanda menangkap para
pemimpin PNI yakni Ir. Soekarno, Gatot Mangkupraja, Maskun dan
Suriadinatya. Kemudian ke empat tokoh tersebut di sidangkan di
pengadilan bandung pada tahun 1930.
KEMBALI

 Dalam persidangan itu Ir. Soekarno mengajukan pembelaan dengan


menyampaikan pidato yang berjudul Indonesia Menggugat. Hakim
pada saat itu adalah Mr. Dr. R. Siegembeek van Hoekelen sedang
pembela para tokoh Indonesia adalah Sartono SH, Sastromuljono SH,
dan Idik Prawiradiputra SH. Namun karena lemahnya posisi bangsa
Indonesia pada saat itu ke empat tokoh itu dinyatakan bersalah dan
pengadilan negeri Bandung menjatuhkan hukuman pidana kepada Ir.
SOekarno dengan 4 tahun penjara, Maskun 2 tahun penjara, Gatot
Mangkupraja 1 tahun 8 bulan penjara, dan Suriadinata 1 tahun 3 bulan
penjara.
Yang menjadi dasar dari perjuangan PNI adalah sosionasionalis dan
sosiodemokratis atau disingkat dengan istilah yang hingga kini masih
kita kenal dengan marhaenisme. PNI benar-benar memisahkan diri
dari pemerintahan kolonial belanda dengan menyatakan semangan
non kooperasinya dalam kongres 1929. Sikap ini sama dengan gerkan
pemuda Indoesia yang ada di Belanda Perhimpunan Indonesia.
Keduanya pun memiliki hubungan yang sangat erat dimana
sekembalinya para pemuda yang tergabung di perhimpunan Indonesia
mereka kemudian melebur dan bergabung dengan Partai nasional
Indonesia.
TOKOH
 Dr. Tjipto Mangunkusumo
 Mr. Sartono
 Mr Iskaq Tjokrohadisuryo
 Mr Sunaryo
 Ir. Soekarno
 Moh. Hatta
 Gatot Mangkoepradja
 Soepriadinata
 Maskun Sumadiredja
 Amir Sjarifuddin
 Wilopo
 Hardi
 Suwiryo
 Ali Sastroamidjojo
 Djuanda Kartawidjaja
 Mohammad Isnaeni
 Supeni
 Sanusi Hardjadinata
 Sarmidi Mangunsarkoro KEMBALI
KEMBALI

IDEOLOGI
 Nasionalis
Lini masa Perserikatan Nasional
Indonesia ke Partai Nasional
Indonesia
 1927
 Didirikan di Bandung oleh para tokoh nasional seperti
Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq
Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. Selain itu para
pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club
(ASC) yang diketuai oleh Ir. Soekarno turut pula
bergabung dengan partai ini.

LANJUT
LANJUT

 1928
 Berganti nama dari Perserikatan Nasional Indonesia menjadi
Partai Nasional Indonesia
 1929
 PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan
ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan pada
tanggal 24 Desember 1929. Penangkapan baru dilakukan pada
tanggal 29 Desember 1929 terhadap tokoh-tokoh PNI di
Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata
dan Maskun Sumadiredja
 1930
 Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada
tanggal 18 Agustus 1930. Setelah diadili di pengadilan Belanda
maka para tokoh ini dimasukkan dalam penjara Sukamiskin,
Bandung.[3] Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno menulis
pidato Indonesia Menggugat dan membacakannya di depan
pengadilan sebagai gugatannya.
 1931
 Pimpinan PNI, Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. Sartono
kemudian membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada tanggal 25
April 1931.[3] Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partai Indonesia
akhirnya membentuk PNI-Baru atau Pendidikan Nasional Indonesia. Ir.
Soekarno bergabung dengan Partindo. [note 2]
 1933
 Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores sampai dengan 1942.
 1934
 Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira sampai dengan 1942.
 1955
 PNI memenangkan Pemilihan Umum 1955.
 1973
 PNI bergabung dengan empat partai peserta pemilu 1971 lainnya
membentuk Partai Demokrasi Indonesia [note 3]
 1998
 Dipimpin oleh Supeni, mantan Duta besar keliling Indonesia, PNI
didirikan kembali.
 1999
KEMBALI
 PNI menjadi peserta pemilu 1999.
 2002
 PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh
Rachmawati Soekarnoputeri, anak dari Soekarno.
TUJUAN
 Tujuan PNI adalah untuk mencapai Indonesia yang
merdekaterlepas dari segala penjajahan. PNI yakin jika
Indonesia merdekadan terlepas dari penjajahan maka
susunan kehidupan dan struktur sosial masyarakat
Indonesia akan kembali seperti sebagai manamestinya.
Tujuan tersebut bisa dipakai kalau Indonesia bisa
berdirisendiri atau percaya pada diri sendiri, dan tidak
bekerja samadengan pemerintah kolonial Belanda. PNI
yakin, dengan gerakan-gerakannya yang revolusioner
pemerintah kolonial Belanda tidak akan memberikan,
membantu, atau memberi jalan untuk tercapainya suatu
kemerdekaan.
 Seko branily
 Memperbaiki keadaan politik,ekonomi,sosial dan budaya
yang sudah di rusak oleh penjajah dengan kekuatan
sendiri.
KEMBALI
Partai penerus

 Partindo
 PNI Baru
 PNI Marhaenisme
 PNI Supeni
 PNI Massa Marhaen
 PNI Partai Nasional Indonesia
KEMBALI
Ada yang bertanya?

Anda mungkin juga menyukai