Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizky Kurniawan

Presensi : 28
Kelas : XI MIPA 4

ORGANISASI PERGERAKAN
MASA PENDUDUKAN JEPANG

PENDAHULUAN
 Untuk menarik perhatian masyarakat, Jepang membentuk organisasi kemasyarakatan,
organisasi semimiliter dan organisasi militer.
 Jepang juga melarang organisasi – organisasi politik selain bentukan Jepang. Tujuannya
adalah menggalang massa untuk mendukung perang Jepang.

1. ORGANISASI KEMASYARAKATAN
a. Gerakan Tiga A
b. Pusat Tenaga Kerja ( PUTERA )
c. Majelis Islam A’la Indonesia ( MIAI ) dan Majelis Syura Muslimin ( Masyumi )
d. Jawa Hokokai ( Himpunan Kebaktian Jawa )

A. Gerakan Tiga A
 Dibentuk 29 Maret 1942.
 Tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat.
 Semboyannya Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia.
 Ketuanya Mr. Syamsudin dan beberapa tokoh lain seperti K.H. Sultan Pamuncak dan
Moh. Saleh.
 Kurang mendapat simpati dari rakyat dan hanya beberapa bulan saja.

Fyi :
 Hubungan rakyat Indonesia dengan Jepang tidak seperti awal mereka datang.
Seiring waktu rakyat Indonesia tidak segan dengan perilaku Jepang, mereka
melarang pengibaran Bendera Indonesia dan diganti dengan Bendera Indomaru (
Bendera Kebangsaan Jepang ) serta mengganti lagu Indonesia dengan lagu
Kimigayo ( Lagu Kebangsaan Jepang.

B. Pusat Tenaga Kerja ( PUTERA )


 Dibentuk 16 April 1943.
 Tujuannya untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah
dihancurkan oleh Belanda.
 Tugasnya untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu
Jepang dalam perang dan memperbaiki bidang sosial dan ekonomi.
 Ketua Ir. Soekarno dan beberapa tokoh lain seperti Moh. Hatta, K.H. Mas Mansyur dan Ki
Hajar Dewantara ( Empat Sekawan ).
 PUTERA dibubarkan oleh Jepang karena telah dimanfaatkan oleh pemimpin – pemimpin
nasionalis untuk mempersiapkan kemerdekaan, tidak digunakan sebagai usaaha
menggerakan massa untuk membantu Jepang.

C. Majelis Islam A’la ( MIAI ) dan Majelis Syura Muslimin ( Masyumi )


MIAI
 MIAI sebenarnya didirikan September 1937, tapi diizinkan aktif kembali pada September
1942.
 Tujuannya menempatkan umat muslim pada kedudukan yang layak dalam masyarakat
Indonesia, mengharmoniskan Islam dengan tuntutan perkembangan zaman, dan ikut
membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
 Semboyan “ Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah berpecah
belah “.
 Ketua Majelis Pemuda: Ir. Sofwan dan Ketua Majelis Keputrian : Siti Nurbayah.
 Dibubarkan Jepang pada November 1943 karena tidak memberikan kontribusi terhadap
Jepang.

Masyumi
 Ketua : K.H. Hasyim Asy’ari dan Wakilnya K.H. Wahid Hasyim.
 Tujuannya agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakan umat Islam
untuk menopang kegiatan Perang Asia Timur Raya.
 Masyumi menjadi organisasi massa yang pro rakyat, sehingga menentang keras adanya
Romusha. Kemudian kaum muslimin juga menentang adanya Sikeire ( membungkukkan
badan ke arah matahari terbit ) atau juga terhadap bendera Jepang.

D. Jawa Hokokai ( Himpinun Kebaktian Jawa )


 Dibentuk 1944.
 Tujuannya untuk menumbuhkan persatuan dan semangat segenap rakyat baik lahir
maupun batin. Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya terhadap pemerintah
demi kemenangan perang.
 Pimpinan pusat dipegang oleh Gunseikan, sedangkan penasihatnya adalah Ir. Soekarno
dan K.H. Hasyim Asy’ari.

2. ORGANISASI SEMIMILITER
a. Pengerahan Tenaga Pemuda
b. Seinendan
c. Keibodan
d. Barisan Pelopor
e. Hizbullah ( Tentara Allah )

A. Pengerahan Tenaga Pemuda


 Diresmikan tanggal 11 Juni 1942.
 Pimpinan Dr. Slamet Sudibyo dan S.A. Saleh.
 Tujuannya untuk membantu memperkuat posisi Jepang dalam menghadapi perang dan
sasaran utama bagi Propaganda Jepang.

B. Seinendan
 Organisasi para pemuda berusia 15 – 22 tahun.
 Tujuannya untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menajaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatannya sendiri.
 Fungsinya sebagai barisan cadangan yang mengamankan garis belakang.
 Tokoh tokoh yang pernah menjadi anggota Seinendan, Sukarni dan Latief Hendraningrat.

C. Keibodan
 Anggotanya para pemuda berusia 25 – 35 tahun.
 Tujuannya untuk membantu tugas polisi, misalnya menjaga lalu lintas dan keamanan
desa.
 Pembina Keibodan adalah Departemen Kepolisian ( Keimubu ) dan di daerah syu ( shu )
dibina oleh Bagian Kepolisian ( Keisatsubu ).
 Pada bulan Agustus 1943 juga dibentuk Fujinkai ( Perkumpulan Wanita ). Anggotanya
minimal berusia 15 tahun. Tugasnya urusan dapur dan mengobati tentara yang terluka.

D. Barisan Pelopor
 Dibentuk 1 November 1944.
 Tujuannya diharapkan adanya kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap
membantu Jepang dalam mempertahankan Indonesia.
 Ketua : Ir. Soekarno dibantu oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran
Martoatmojo.
 Tugasnya pelatihan militer bagi para pemuda, meskipun hanya menggunakan peralatan
sederhana, seperti bambu runcing dan senapan kayu.

E. Hizbullah ( Tentara Allah )


 Dibentuk 15 Desember 1944.
 Tugasnya melatih diri baik jasmani ataupun rohani dengan segiat – giatnya, membantu
tentara Dai Nippon, menjaga bahaya udara dan mengintai mata – mata musuh, dan
menguatkan usaha - usaha untuk kepentingan perang.
 Ketua pengurus pusat : K.H. Zainul Arifin dan wakilnya Moh. Roem.
 Hizbullah merupakan organisasi semimiliter di bawah naungan Masyumi.

3. ORGANISASI MILITER
a. Heiho
b. PETA

A. Heiho
 Pasukan pembantu tentara Jepang yang berumur 18 – 25 tahun.
 Tugasnya membangun kubu – kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan, dan membantu
perang tentara Jepang di medan perang. Misalnya membantu perang melawan Amerika
Serikat di Klaimantan, Irian dan Birma ( Myanmar ).
 Lebih terlatih dan menjadi bagian integral tentara Jepang.
 Perwirahanya untuk orang Jepang.

B. Pembela Tanah Air ( PETA )


 Dibentuk 3 Oktober 1943.
 Organisasi militer yang pemimpinnya bangsa Indonesia yang mendapatkan latihan
kemiliteran.
 Tujuannya membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan sekutu.
 Beberapatokoh terkenal di dalam PETA, antara lain Supriyadi dan Jenderal Sudirman.

Anda mungkin juga menyukai