Anda di halaman 1dari 5

Materi 03: Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945

MEREKA YANG BERJASA MENYEBARKAN BERITA KEMERDEKAAN RI

Nama mereka tidak setenar Soekarno-Hatta yang membacakan teks

proklamasi. Namun jasa mereka yang menyebarkan berita proklamasi

kemerdekaan Republik Indonesia sesungguhnya sangat besar. Tanpa mereka,

proklamasi hanya akan diketahui oleh segelintir orang di Jakarta.

Soekarno-Hatta membacakan teks proklamasi di Jl Pegangsaan Timur nomor 56

Jakarta. Setelah itu para pemuda berusaha menyebarkan berita itu ke seluruh

pelosok tanah air. Jenderal Yamamoto, pemimpin tentara Jepang di Indonesia,

memerintahkan berita tentang proklamasi tidak disebarluaskan. Kantor Berita

Domei dan Harian Asia Raya dilarang memuat berita tentang proklamasi.

Tapi hal ini tidak dituruti para pemuda. Seorang pemuda bernama

Syahruddin yang bekerja sebagai wartawan Kantor Berita Domei, menyerahkan

teks proklamasi untuk disiarkan stasiun Radio Domei, meskipun dengan cara

sembunyi dari tentara Jepang ia berhasil memanjat tembok belakang demi untuk

menyerahkan teks tersebut. Kemudian teks proklamasi tersebut diterima oleh

Waidan Palenewen yang menjadi kepala bagian radio, memerintahkan seorang

Markonis (pembaca berita) bernama F Wuz untuk menyiarkan berita proklamasi

tiga kali. Baru dua kali F Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke

ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah


tersiar ke luar melalui udara. Tapi mereka nekat terus menyiarkan berita

proklamasi.

Akibat jasa mereka, berita ini bisa diteruskan hingga ke luar negeri.

Wartawati SK Trimurti menjelaskan pada tanggal 18 Agustus 1945, sebuah

kantor berita Amerika di San Fransisco telah memberitakan kemerdekaan

sebuah negara baru di Asia Tenggara bernama Indonesia. Jepang kemudian

menyegel kantor berita tersebut tanggal 20 Agustus 2010. Tapi para pemuda tak

kehilangan akal. Seorang pembaca berita stasiun radio Domei bernama Jusuf

Ronodipuro membuat pemancar baru di markas aktivis Menteng 31. Jusuf dibantu

para teknisi radio Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar.

Perjuangan juga dilakukan para pemuda lewat surat kabar, poster dan

pamflet. BM Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang berjuang lewat berita di surat

kabar. Sementara rekan-rekan mereka menempelkan poster di mana-mana. Mulai

dari gedung, rumah penduduk hingga kereta api. Mereka juga mencoreti kereta

api dengan tulisan-tulisan yang menggambarkan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu para anggota PPKI yang berasal dari daerah ikut menyebarkan berita

ini di daerah masing-masing. Mereka adalah Teuku Mohammad Hassan dari Aceh,

Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali) dan AA Hamidan

dari Kalimantan. Tanpa jasa dan perjuangan gigih mereka, tak akan banyak orang

tahu Indonesia telah merdeka.


Media Penyebaran Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan

peristiwa penting bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Setelah pembacaan teks

proklamasi oleh Soekarno, berita penyebaran proklamasi kemerdekaan Indonesia

mulai dilakukan. Tersebarnya berita proklamasi dilakukan dengan berbagai cara

dan secara bertahap agar bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Karena

sejumlah daerah khususnya di luar jawa mengalami keterlambatan.

Tapi dengan penuh tekad dan semangat berjuang,akhirnya peristiwa

proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. ada beberapa cara yang

dilakukan dalam penyebaran berita tentang proklamasi. Media yang dipakai untuk

penyebaran, seperti surat kabar, radio, Kantor berita Yoshima (Antara), dan

pemasangan pamflet, poster, serta spanduk, Surat kabar Soeara Asia yang

terbit di Surabaya dan Tjahaja yang terbit di Bandung adalah surat kabar

pertama yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Soeara Asia menerbitkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada

18 Agustus 1945. Meski kondisi waktu itu Jepang melarang agar media tidak

memuat tentang pergerakan, apalagi proklamasi kemerdekaan. Namun para

pemuda yang berjuang lewat pers, seperti Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan

Syahrir, B.M Diah, dan Ki Hajar Dewantara.

Berita proklamasi Kemudian disebarkan pula oleh Otto Iskandardinata,

G.S.S.J Ratulangi, Iwa Kusuma Sumantri yang terus menyebarkan peristiwa

bersejarah bangsa Indonesia tersebut. Hampir seluruh harian di Jawa pada

penerbitannya 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kantor berita Yoshima

(Antara) Pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan kantor berita

Yoshima/ Domei (sekarang Kantor Berita Antara).


Syahrudin berhasil menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Waidan

B.Palenewen. Kemudian oleh Waidan B. Palenewen, teks proklamasi tersebut

diberikan kepada F.Wuz seorang markonis (petugas telekomunikasi) di kantor

berita tersebut, untuk segera diudarakan. Orang Jepang sempat masuk dan

marah-marah setelah mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui

udara. Bahkan diminta untuk menghentikan pemberitaan.

Radio Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang

siaran Radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang Radio Republik Indonesia). Baca juga:

Peristiwa Menjelang Proklamasi Tepat pukul 19.00 WIB, teks proklamasi

kemerdekaan berhasil disiarkan, M.Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan

Suprapto adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita

proklamasi tersebut. Sarana lain Penyebaran proklamasi kemerdekaan tidak

hanya lewat media seperti surat kabar dan radio, tapi juga melalui pemasangan

pamflet poster, dan spanduk.

Cara penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

1. Melalui siaran Radio Hosu Kanri yoko yang dimana sekarang adalah Radio

Republik Indonesia yang dimana dilakukan oleh Yusufranodipuro.

2. Dimulai pada tahun 1946, Radio Republik Indonesia atau Hosu Kanri Yoko

melakukan penyiaran berita proklamasi Republik Indonesia yang kemudian

diberi judul The Voice of Freedom Indonesia yang dilakukan oleh Molly

Warner (Seorang berkebangsaan Australia yang memiliki simpati kepada

Republik Indonesia

3. Melalui kantor berita Domei yang kini merupakan kantor berita Antara

yang dimana dilakukan oleh Syahrudin, F. Wuz, Adam Malik, dan lainnya.
4. Kemudian, penyebaran berita yang dilakukan melalui media cetak

dilakukan oleh beberapa tempat seperti Harian Suara Asia yang berada

di daerah Surabaya yang dimana Harian Suara Asia tersebut adalah

merupakan dari koran atau media cetak pertama yang berada di

Indonesia. Kemudian media cetak lainnya adalah Balai Pustaka yang

dilakukan oleh Suparjo, dan terakhir adalah percetakan yang dilakukan

oleh Asia Raya yang disebarkan oleh B.M. Diah dan juga berbagai media

cetak lainnya.

5. Dengan cara melakukan pemasangan terhadap plakat, pamflet, poster,

dan juga berupa coretan yang berada di tembok.

6. Hal lainnya adalah dengan cara melakukan pengutusan anggota Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dilakukan di berbagai

daerah. Seperti:

a. Teuku Mohammad Hassan ke daerah Aceh.

b. Sam Ratulangi ke daerah Sulawesi.

c. Ketut Pudja ke daerah Sunda Kecil atau Bali.

d. A.A. Hamidan ke daerah Kalimantan.

Anda mungkin juga menyukai