Anda di halaman 1dari 50

Pemberontakan

DI/TII di Sulawesi
Selatan
Eunike Laurine Randa
X I I I PA B / 1 1
1. Eunike Laurine Randa/11
2. Chindy Christie Davina/07
3. Stephanie Anggawijaya/27
4. Kristoforus Kenry Tjoanto/19

X I I I PA B
LATAR BELAKANG TERJADINYA
DI/TII DI SULAWESI SELATAN
Gerakan DI/TII di Sulawesi
Selatan dipimpin oleh Kahar
Muzakar.
KAHAR
L ATA R B E L A K A N G

MUZAKKA
Abdul Kahar Muzakkar atau Abdul Qahhar
Mudzakkar, lahir di Lanipa, Ponrang Selatan,

R
Luwu, Sulawesi Selatan, Hindia Belanda , 24
Maret 1921 – meninggal di Lasolo, Konawe
Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia, 3
Februari 1965 pada umur 43 tahun (nama
kecilnya La Domeng), adalah pendiri Tentara
Islam Indonesia di Sulawesi.
KAHAR
L ATA R B E L A K A N G

MUZAKKA
Pada awal tahun 1950-an, dia memimpin para

R
bekas gerilyawan Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara dan mendirikan
TII (Tentara Islam Indonesia), yang kemudian
bergabung dengan Darul Islam (DI), dan di
kemudian hari dikenal dengan nama DI/TII
di Sulawesi Selatan dan Tenggara.
L ATA R B E L A K A N G

DI/TII
Negara Islam Indonesia (NII),  Tentara Islam
Indonesia (TII) atau biasa disebut dengan DI (Darul
Islam) adalah sebuah gerakan politik yang didirikan
pada tanggal 7 Agustus 1949 (12 syawal 1368 Hijriah)
oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di sebuah
desa yang berada di kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
NII tersebut diproklamasikan pada saat Negara
Pasundan yang dibuat oleh Belanda mengangkat
seorang Raden yang bernama Raden Aria Adipati
Wiranatakoesoema sebagai pemimpin/presiden di
Negara Pasundan tersebut.
GERAKAN NII INI BERTUJUAN UNTUK
MENJADIKAN REPUBLIK INDONESIA
SEBAGAI SEBUAH NEGARA YANG
MENERAPKAN DASAR AGAMA ISLAM
SEBAGAI DASAR NEGARA. DALAM
PROKLAMASINYA TERTULIS BAHWA “HUKUM
YANG BERLAKU DI NEGARA ISLAM
INDONESIA ADALAH HUKUM ISLAM” ATAU
LEBIH JELASNYA LAGI, DI DALAM UNDANG-
UNDANG TERTULIS BAHWA “NEGARA
BERDASARKAN ISLAM” DAN “HUKUM
TERTINGGI ADALAH AL QUR’AN DAN
HADIST”. PROKLAMASI NEGARA ISLAM
INDONESIA (NII) MENYATAKAN DENGAN
TEGAS BAHWA KEWAJIBAN NEGARA UNTUK
MEMBUAT UNDANG-UNDANG BERDASARKAN
SYARI’AT ISLAM, DAN MENOLAK KERAS
TERHADAP IDEOLOGI SELAIN AL QUR’AN
DAN HADIST, ATAU YANG SERING MEREKA
SEBUT DENGAN HUKUM KAFIR.
Pada masa awal
pemberontakan
Pasukan Abdul Kahar Muzakkar, Baraka—
kini sebuah kecamatan di Enrekang—telah
menjadi markas bagi calon Brigade
Hasanuddin. Setelah pemberontakan,
Kahar Muzakkar bergerak berpindah-
pindah. Gerakan DI/TII disebutnya
gerombolan
20 Januari 1952
K E T I K A K A H A R M E N YATA K A N
MENDUKUNG PERGERAKAN
D I / T I I P I M P I N A N K AT O S O E W I R J O
D I J AWA B A R AT, D A N
M E N J A D I K A N N YA S E B A G A I
PA N G L I M A D I V I S I I V T I I
(DISEBUT PULA DIVISI
HASANUDDIN), BERAGAM TEROR
TERJADI.
1 Januari 1955

Kahar menjadi Wakil Pertama Menteri


Pertahanan NII yang meliputi seluruh wilayah
Republik Indonesia.
PENYE
BAB
Pemerintah berencana membubarkan Kesatuan Gerilya Sulawesi
Selatan (KGSS) dan anggotanya disalurkan ke masyarakat.
Tenyata Kahar Muzakkar menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi

PEMBE
Selatan dan kesatuan gerilya lainnya dimasukkan dalam satu brigade
yang disebut Brigade Hasanuddin di bawah pimpinanya. Tuntutan
itu ditolak karena banyak di antara mereka yang tidak memenuhi

RON syarat untuk dinas militer.

TAKAN
Pemerintah mengambil kebijaksanaan
menyalurkan bekas gerilyawan itu ke Corps
Tjadangan Nasional (CTN). Pada saat dilantik
sebagai Pejabat Wakil Panglima Tentara dan
Tetorium VII, Kahar Muzakkar beserta para
pengikutnya melarikan diri ke hutan dengan
membawa persenjataan lengkap dan mengadakan
pengacauan. Kahar Muzakkar mengubah nama
pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan
menyatakan sebagai bagian dari DI/TII
Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1953.
Tanggal 3 Februari 1965, Kahar Muzakkar
tertembak mati oleh pasukan ABRI (TNI-POLRI)
dalam sebuah baku tembak.
Sejak pergolakan Kahar
Muzakkar antara tahun 1910-
1952, lalu berlanjut mengusung
bendera Islam tahun 1952-1965,

PADA tak terhitung ada berapa banyak


nyawa yang melayang. Dan
bahkan ada ribuan orang

MASA menjadi yatim, terpisah dengan


keluarga. Baik dari masyarakat

PEMBERO
yang memeluk Islam, Nasrani,
ataupun agama leluhur.

NTAKAN
Pemberontakan
Jangankan Makan, Menjaga
Pada Masa
Nyawa pun Sulit
Pada masa itu beras sulit
didapat. Yang ada cuma nasi
ubi, itu pun kalau (masih) ada
yang tersisa di ladang
Jangankan mengisi perut,
menjaga nyawa saja di masa itu
juga sulit. Pada 1950-an,
pemerintah Republik kerepotan
menjaga kehidupan sipil karena
gangguan keamanan. 
Lantaran daerah-daerah di sekitar
Sulawesi Selatan itu tidak terjamin
Pemberontakan keamanannya, banyak orang
Pada Masa

melakukan urbanisasi terutama ke


Makassar, kota teraman pada masa itu.
Dua dari pelaku urbanisasi itu adalah
orangtua dari Wakil Presiden Jusuf
Kalla, yang mengungsi dari Bone. Ada
juga orangtua dari Jaksa Agung Andi
Muhammad Ghalib, yang juga dari
Bone. 
Pemberontakan
Pada Masa

Gerombolan ini mengincar orang


dewasa. Mereka memaksa para lelaki
dewasa untuk bergabung dengan
kelompok Kahar. Yang tidak mau akan
dibunuh. Karena itu banyak yang
terpaksa mengikuti kemauan Kahar
Pemberontakan
Pada Masa

Jika seseorang sudah direkrut pasukan


Kahar, tipis peluang orang itu akan
pulang. Seseorang yang direkrut
biasanya tak akan bergerilya di sekitar
kampung asal. 
Memaksakan Urusan
Keyakinan
Pemberontakan
Pada Masa

Tak hanya urusan perut dan nyawa yang jadi


ancaman di masa gerombolan. Urusan
menyembah Tuhan pun terbawa-bawa. Sebelum
Islam dan agama lain datang ke Sulawesi
Selatan, orang-orang di Sulawesi Selatan
sudah punya agama lokal—yang kini perlahan
punah.
Gerilyawan (DI/TII) menggunakan taktik
pertempuran gerilya. Taktik gerilya yang
Berbagai tindakan dimaksud adalah memukul musuh diwaktu
dan Dampak mereka lengah dan menghindarkan serangan
musuh ketika mereka berada dalam posisi
yang kuat. Konsep strategi tersebut diterapkan
sampai berakhirnya gerakan DI/TII pada tahun
1965.
Kehadiran DI/TII di Sulsel menimbulkan keresahan
dan ketidakamanan bagi masyarakat. Selama
berlangsungnya gerakan DI/TII, masyarakat  Sulsel
khusus nya daerah Maros mengalami berbagai kondisi
yang sangat memprihatinkan akibat tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh pasukan DI/TII. Penculikan
Berbagai tindakan (orang), perampokkan (barang), pembunuhan, dan

dan Dampak bahkan pembunuhan seakan menjadi “suatu yang


lumrah atau biasa” dan merupakan konsekuensi dalam
melakukan perubahan. Hal itu menimbulkan pro dan
kontra di kalangan masyarakat, sehingga menimbulkan
reaksi penduduk setempat, baik yang mendukung
maupun yang tidak mendukung.
Selain melakukan penculikan dan pembunuhan,
pasukan DI/TII juga melakukakn perampokkan
barang-barang (tanpa kecuali barang-barang yang
mereka dapati ketika beraksi) kepunyaan penduduk
hampir dalam setiap kali aksi memasuki kampung-
kampung. Hal ini sudah barang tentu terkait dengan
Berbagai tindakan upaya menghimpun dana dalam rangka mobilisasi
dan kelangsungan gerakan DI/TII di daerah Maros.
dan Dampak Akibat dari tindaka mereka itu, maka ketika mereka
memasuki suatu kampung, para warga pun berlarian
menjauhkan diri dan bersembunyi karena ketakutan,
kecuali bagi mereka (warga) yang setuju atau mau
bekerja sama dengan DI/TII.
Berbagai tindakan Bagi masyarakat Barakka di masa sekarang, Kahar
Muzakkar dan pemberontakan Darul Islam/Tentara
dan Dampak Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpinnya "sangat
berbekas dalam ingatan orang
BERBAGAI diujung timur Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Timur,

KISAH HIDUP Thomas Lasampa seorang tokoh adat Padoe, mengenang


peristiwa tahun 1952 saat upacara kemerdekaan Republik

PADA MASA Indonesia di Lapangan Timampu (sekarang Kecamatan


Towuti). Saat itu, seorang pasukan DI/TII membacakan

DI/TII DI
THOMAS LASAMPA
pidato dengan berapi-api. Pengumumannya membuat
penganut agama selain Islam merinding.“Kalau ada yang

SULAWESI memelihara babi diberi kesempatan seminggu untuk


pulang dan membantai babinya. Setelah itu semua harus

SELATAN Islam,” kata pengumuman yang ditirukan Lasampa.Semua


orang ketakutan.
BERBAGAI
KISAH HIDUP Akhirnya, untuk bertahan hidup, keluarga Lasampa,
PADA MASA termasuk dirinya belajar membaca Alquran. Dia
bahkan menghafal beberapa ayat Alquran dalam
DI/TII DI
THOMAS LASAMPA
surah Al-Baqarah berserta terjemahannya. “Kalau
tidak seperti itu, pasti kita sudah dibunuh,” katanya.
SULAWESI
SELATAN
BERBAGAI
KISAH HIDUP Sabaruddin, seorang warga Dongi, tinggal di wilayah
Petea Sorowako. Dia seorang Nasrani yang taat,

PADA MASA namun mampu membaca Alquran dengan fasih.


Tahun 1958, ketika kampungnya diserang pasukan

DI/TII
SABARUDDIN
DI DI/TII semua warga mengungsi. Di tempat
pengungsian yang terjangkau oleh pasukan DI/TII,

SULAWESI semua wajib masuk Islam. “Akhirnya saya belajar


mengaji pertama kali tahun 1958,” katanya. “Saya

SELATAN bahkan tamat mengaji sampai tiga kali.”


BERBAGAI
KISAH HIDUP
PADA MASA Sabaruddin memamerkan hafalannya pada saya. Dia
membaca surah Al-Fil, Al-Kautsar, dan Al-Baqarah.
DI/TII
SABARUDDIN
DI “Maaf tajwidnya kurang bagus. Tapi dalam Al-
Baqarah itu berisi sejarah Islam yang luas, banyak

SULAWESI toleransi di dalamnya,” katanya.

SELATAN
BERBAGAI
KISAH HIDUP DI tengah konflik TNI dengan pasukan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan
PADA MASA Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan terdapat satu
kisah penyelamatan seorang pastor asal Belgia.
DI/TII DI
OPERASI PENYELAMATAN
Adalah Harry Versteden, pemuka Katolik di
Minangga, Tana Toraja yang pernah menjadi korban

SULAWESI
SEORANG PASTOR DARI
KAHAR MUZAKKAR
penculikan oleh DI/TII.

SELATAN
BERBAGAI
KISAH HIDUP
PADA MASA
DI/TII DI
OPERASI PENYELAMATAN
SULAWESI
SEORANG PASTOR DARI
KAHAR MUZAKKAR Pastor Harry Versteden dari CICM (Congregation of
SELATAN the Immaculate Heart of Mary) pernah disekap di
pedalaman selama sembilan tahun, dari Huub JWM
Boelaars dalam Indonesianisasi: Dari Gereja Katolik
di Indonesia Menjadi Gereja Katolik Indonesia.
BERBAGAI
KISAH HIDUP
Versteden diberitakan mulai menghilang sejak 12
Februari 1953. Menurut para saksi, ia telah dibawa
oleh sekelompok orang bersenjata dari tempat
PADA MASA peribadatan di Minangga, Tana Toraja, Sulawesi
Selatan, dengan alasan untuk menyambuhkan orang
DI/TII DI
OPERASI PENYELAMATAN
sakit lewat pelayanan sakramen. Kedatangan
sekelompok orang itu juga disebutkan dalam
SULAWESI
SEORANG PASTOR DARI
KAHAR MUZAKKAR
kesaksian kolega Verstedan, M. Pijnenburg dalam
tulisan Uit het Oirschotse Roomse leven oleh Clari
SELATAN van Esch-van Hout.
Dalam tulisan itu, Pijnenburg mengaku mendapat
surat tulisan tangan dari Versteden sendiri yang
BERBAGAI dikirimkan orang tak dikenal pada 19 Februari 1953.
Surat yang intinya berisi bahwa dia masih hidup

KISAH HIDUP setelah sepekan diculik sekelompok orang yang


belakangan, diketahui merupakan bagian dari

PADA MASA pasukan DI/TII pimpinan Kahar Muzakkar.

DI/TII DI
OPERASI PENYELAMATAN
SULAWESI
SEORANG PASTOR DARI
KAHAR MUZAKKAR
SELATAN
Seiring terdesaknya posisi pasukan Kahar Muzakkar,
Versteden diberitakan terlihat bersama rombongan

BERBAGAI perwakilan Kahar Muzakkar yang hendak berunding


dengan TNI di Makassar. Kehadirannya di antara

KISAH HIDUP rombongan itu segera diketahui Mayor Rais Abin,


Kepala Staf Penguasa Perang Kodam Hasanuddin,

PADA MASA bawahan langsung panglima teritorial Kolonel M


Jusuf . Nama terakhir merupakan pimpinan TNI yang

DI/TII DI
OPERASI PENYELAMATAN
menemui rombongan DI/TII pada September 1961.

SULAWESI
SEORANG PASTOR DARI
KAHAR MUZAKKAR Setelah menyelidiki lebih cermat, Mayor Rais baru
SELATAN mengetahui bahwa Versteden sudah menjadi seorang
muslim. Dengan mata kepalanya sendiri, ia bahkan
pernah melihat Versteden ikut melakukan shalat di
rumah seorang perwira TNI sebelum perundingan
berlangsung.
BERBAGAI Rupanya sejak diculik pada 1957 lalu, selain
diislamkan, Versteden juga dimanfaatkan oleh Kahar
KISAH HIDUP Muzakkar untuk memantau siaran-siaran radio dan
sejumlah surat kabar luar negeri.Beberapa waktu
PADA MASA sebelum perundingan mulai, tetiba datanglah utusan
Uskup Agung Makassar bernama Scheurs, seorang
DI/TII DI
OPERASI PENYELAMATAN
pastor yang juga berasal dari Belgia. Kepada Rais
Abin, Scheurs menyampaikan permintaan Uskup
SULAWESI
SEORANG PASTOR DARI
KAHAR MUZAKKAR
Agung untuk bisa bertemu Versteden kepada Rais
Abin. Permintaan itu kemudian diteruskan ke Kolonel
SELATAN M. Jusuf. Atasan Rais itu justru meninginkan Versteden
diselamatkan.
BERBAGAI
KISAH HIDUP
PADA MASA
Dibantu sejumlah perwira lainnya, Rais Abin mulai
mengatur siasat. Usaha menyelamatkan sang pastor,
DI/TII
OPERASI DI
PENYELAMATAN
SEORANG PASTOR DARI
dirasa takkan berhasil tanpa peran Versteden sendiri. Rais
Abin pun minta Versteden untuk mengumbar berita
SULAWESI
KAHAR MUZAKKAR
bohong bahwa dia telah diculik sekelompok orang dan
dibawa pergi ke Jakarta.“Anda harus ikut berperan.
SELATAN
Mungkin bertentangan dengan jiwa Anda yang tidak
boleh berbohong. Tetapi pada waktunya nanti, Anda harus
melaporkan bahwa Anda diculik,” ujar Rais kepada
Versteden dalam suatu pertemuan rahasia.
BERBAGAI
KISAH HIDUP
PADA MASA
Dibantu sejumlah perwira lainnya, Rais Abin mulai
mengatur siasat. Usaha menyelamatkan sang pastor,
DI/TII
OPERASI DI
PENYELAMATAN
SEORANG PASTOR DARI
dirasa takkan berhasil tanpa peran Versteden sendiri. Rais
Abin pun minta Versteden untuk mengumbar berita
SULAWESI
KAHAR MUZAKKAR
bohong bahwa dia telah diculik sekelompok orang dan
dibawa pergi ke Jakarta.“Anda harus ikut berperan.
SELATAN
Mungkin bertentangan dengan jiwa Anda yang tidak
boleh berbohong. Tetapi pada waktunya nanti, Anda harus
melaporkan bahwa Anda diculik,” ujar Rais kepada
Versteden dalam suatu pertemuan rahasia.
Lewat operasi senyap, TNI berhasil membawa Versteden
ke Lapangan Terbang Mandai, Maros, Sulawesi Selatan,
BERBAGAI
tanpa sepengetahuan Kahar Muzakkar yang memang
belum datang ke tempat perundingan. Di Mandai itulah
KISAH HIDUP
sebelum terbang ke Jakarta, Versteden diminta mengontak
anak buah Kahar Muzakkar dan mengatakan bahwa dia PADA MASA
diculik.Segera setelah mengontak seseorang di DI/TII,
Versteden dibawa terbang ke Jakarta dan sehari DI/TII
OPERASI DI
PENYELAMATAN
SEORANG PASTOR DARI
kemudian, dikirim ke Vatikan oleh Keuskupan Jakarta. Di
Vatikan oleh Sri Paus Yohannes XXIII, Versteden kembali SULAWESI
KAHAR MUZAKKAR

SELATAN
diberkati untuk kembali menjadi seorang pastor. Terakhir
pada 1987, Versteden ditempatkan pada salah satu daerah
terpencil di pulau Luzon, Filipina.
Upaya pemerintah untuk
menumpas pemberontakan

Untuk mengatasi pemberontakan Kahar Muzakar, pemerintah


melancarkan operasi militer dengan mengirimkan pasukan dari Divisi
Siliwangi. Pemberontakan Kahar Muzakar cukup sulit untuk ditumpas,
mengingat pasukan Kahar Muzakar sangat mengenal medan
pertempuran.
Pada akhir Januari 1965,
P e le to n I/ Ko m pi D se h ar u sn y a
s u d ah k e m ba l i k e b a sis k a re na
p e rb e k a la n sud a h h a b is se h in g g a
m e re ka m a k a n d e d a un a n . P a su ka n
d i b a wa h k o m a n da n Pe l tu Um a r
in i b a g ia n da r i Op e r a si Kil a t y an g
m e n g e ra h k a n e m p a t Ko m p i Yo n
3 3 0 /Ku ja ng , p a su ka n RP KAD, d a n
Ko m p i Ra i de r s/ Hasa n u d di n.
Seorang perwira TII kepercayaan
Kahar Muzakkar bernama Letkol
Kadir Junus memberitahukan
tempat persembunyian Kahar di
sekitar Sungai Lasolo. Kepastiannya
lagi didapat pada 22 Januari 1965
saat pasukan RPKAD menyergap
sekelompok orang di Lawate. Turut
disita beberapa surat Kahar dan
dokumen
Peltu Umar
m ene ruska n p a tro li sepa njan g S ung a i La so lo ka ren a mend ap a t
p etu njuk ba ru leta k m a rka s Ka ha r Mu za kka r, pemimp in DI/TII
(Da r ul Isla m/Ten ta ra Isla m Indo n esia ) y a ng mend ekla ra sik a n
R epu blik Per satua n Isla m Indo n esia (RP II). Ma rk a s
p ersem bun yia n Ka h ar dib oco rka n o leh perw ira
k epe rca y a a nny a , Letko l Ka dir J u nus y a ng meny era hka n d iri
k epa d a TN I. Dia mem beri ta hu ba hwa Ka ha r b ersem bun yi d i
su atu temp at di Su law esi Teng g a ra , sekitar Sun ga i La so lo ,
Ka bu pa te n Kenda ri. Tetap i, men urut Brig jen TN I M. J usu f,
P a ng lim a Op era si Kila t, kepa stia n p ersem buny ia n Ka ha r
d ida pa t setela h p a suka n R PKA D meny erg a p sek elo mp ok oran g
d i se kita r La wa te pa da 2 2 J a nua ri 1 9 6 5 . Di a nta ra d o kum en
y a ng di sita te rda pa t su ra t-sura t y a n g b aru ditulis o leh Ka ha r
k epa d a Ma nsjur.
P en g ep u n g a n d i l a k u ka n d en g a n t a k t i k t ap al
k u d a , l a n g k a h i n i d i l a ku k a n u n t u k m en c egah
Ka h a r Mu za k ka r k a b u r. Da l a m ren c a n a i n i ,
sej u m l a h u n i t p a s u k a n d a ri Yo n i f 3 3 0 / P ar a
K uj a n g I p i m p i n a n Ma y o r Yo g i e S Me me d
d i g e ra k k a n m en u ju l o k a s i , 4 k o m p i Ku ja n g I
d i t ug a s i m e ny i si r S ek t o r B d a ri s el a t a n d a n
t en g g a r a . S e da n g Pe l et o n 1 Ko m p i D
p i m p i n a n Pe l t u Um a r S u m a rs a n a b era d a d i
S e k to r B.
Pada awal Februari 1965,
Pe ltu Umar dan pasukannya berhasil me nangkap Menteri Ke sehatan RPII de ngan 144
ora ng penduduk dan pe ngikutnya. D ari me reka diperoleh informasi yang me mast ikan
posisi markas Kahar. Ke esokan har i, pasukan Peltu U mar meliha t seor ang membawa
senjata se da ng naik r akit me nuj u perkemahan ter dir i dar i bivak-bivak ber jej er di te pi
sungai. Me re ka me lihat le bih banyak lagi or ang ber senj at a yang mandi di
sungai. “Sayup-sayup ter dengar suara r adio tr ansistor, dan lagu yang keluar dari r adio
adalah lagu kenang-ke nangan. Ini, menur ut penunj uk jalan me reka, adalah lagu
kesayangan Kahar,” kata M. Jusuf dalam biogr afinya,  Panglima Par a Prajurit   karya
At madji Sumar kidjo.
Dalam Operasi Tumpas Kilat pimpinan
Kolonel Solichin GP, Kahar Muzakkar
sendiri tewas diterjang timah panas
yang disemburkan Carl Gustaf milik
Kopral Sadeli di dekat Sungai Lasolo,
Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
pada 3 Februari 1965. Sebelumnya
pasukan Resimen Para Komando
Angkatan Darat (RPKAD) mendapati
informasi tempat persembunyian
Kahar.
Akhirnya pada bulan februari 1965 Kahar
Muzakar tewas dalam sebuah pertempuran.
Pembrontakan benar-benar dapat ditumpas
pada Juli 1965.Pada akhirnya TNI mampu
menghalau seluruh pemberontakan yang
terjadi pada saat itu. Karena seperti yang kita
ketahui Indonesia terbentuk dari berbagai
suku dengan beragam kebudayaannya dan
UUD 45 yang melindungi beberapa
kepercayaan sehingga tidak mungkin untuk
menjadikan salah satu hukum agama di
jadikan hukum negara.
M a y a t Ka ha r d in a ik ka n ke r a k it u nt uk
d ib aw a ke p o s T N I t er d e k a t. Da r i po s
t e rse b u t ba r u la h in fo rm a si k em a tia n K ah a r
d isa m p a ik an m e la lui r ad io g r a m k e p o s
k o m a nd o di Pa k ue . M . Ju su f d a n B r ig je n T N I
Ruk m a n k eb e tu la n be r a d a d i s an a se d an g
m e r ay ak a n L e b a r an b er s am a p a su k an n ya .
J u su f la lu m e n e r usk a n b e r ita k e m a tia n K ah a r
k ep a d a M e n te r i/P a ng a d L e tje n T NI Ac hm a d
Yan i y a n g sa a t itu jug a la n g sun g
m e l ap o r k a nn y a ke p a d a P re sid e n S u ka r n o .
D a r i po s k o m a n do P ak u e , J usu f m e m b a w a
je n az a h Ka h ar d e n ga n h e lik o pt er M i-4 k e
b a nd a r ud a r a Ha sa nu d di n d i M a k as sa r.
A ch m a d Ya n i m e n g u tus D e pu ti I/P a n ga d
M a y je n T NI M o e r si d u n tu k m e m a sti k an y a ng
m a ti be n a r-be n a r Ka ha r. S e te la h m e lih a t
je n a za h itu d i b an d a ra , M o e r sid dib e k a li
se ju ml a h fo t o se g e r a te r b an g k e J a k a r ta
u ntu k m e la p or k a n ny a k e pa d a Ac h m a d Ya ni .
J e n a zah Ka h a r l a l u d i b a wa k e r um a h s ak i t
t en t a r a d i M a k a s sa r. J u s u f m em b e ri k an
k es em p a t a n k ep a d a m a sy a ra k a t u n t u k
m el i h a t j en a z a h i t u d a n m em a st i k a n s en d i ri
b a h wa y a n g m a t i b en a r- b en a r Ka h a r.“ S ej ak
d i P a k u e s a y a t el a h m em a s t i k a n b a h wa y an g
m en i n g g a l a d a l a h Ka h a r, ” k a t a J u s u f . “ Ci ri
u t a m a d a r i Ka h a r a d a l a h ta h i l a l a t , g i g i
e m a s, d a n y a n g p a l in g p en t i n g a d a l a h ce l an a
d a l a m d en g a n b o rd i r a n h u ru f KM ( Ka h ar
Mu za k k a r ) . Be li a u t i d a k ma u m em a k ai
s em b a r a n g cel a n a d a l a m , k e cu a l i y a n g
d i b o rd i r kh u su s o l eh i s tri n y a y a n g k e em p at .”
S ej a k d i i zi nk a n sa m p a i p et a n g , m a s y a r a k at ,
p e ja b a t , wa k i l r a k y a t d a n b ek a s a n a k
b u a hn y a , b e rd a t a n g a n ke r u m a h sa k i t u n t u k
m em a s t i k a n wa j a h Ka h a r. S et a l a h i t u , J u su f
me me ri n t a h k a n j en a za h Ka h a r d i k u b u rk an .
H a n y a s ed i k i t p ej a b a t m i l i te r y a n g
me n g et a h u i n y a d i m a n a K a h a r d i k u b u r k an .
J u s u f d a n K o l o n e l S o l i c h i n GP, Kep a l a St af
O p era s i Ki l a t , t i d a k p er n a h me n ceri t a k a n d i
m a n a Ka h a r d i m a k a m ka n d a n s i a p a y a n g
d i p eri n t a h k a n m em a k a m k a n n y a .
Pemberontakan Kahar
Muzakkar pun berhasil
ditumpas. Nama M. Jusuf
juga kemudian dikenal
luas, tidak hanya sebagai
pemberantas DI/TII
pimpinan Kahar
Muzakkar, tapi juga
penyelamat pastor
Versteden.

Anda mungkin juga menyukai