Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SEJARAH WAJIB

1. Masuknya wilayah Irian Barat ke Indonesia melalui proses perjuangan


baik secara fisik maupun diplomasi.
Pertanyaan :
a. Sebutkan 3 tokoh dari Irian Barat yang dengan gigih memperjuangkan
integrasi Irian Barat ke Indonesia dan jelaskan peranan mereka masing
masing !
b. Bagaimana reaksi Belanda terhadap ketiga tokoh tersebut 
 A.
- FRANS KAISIEPO : Pada 1961 ia membentuk partai Irian Sebagian
Indonesia (ISI) dan menuntut integrasi NNG kedalam wilayah RI. Ia
juga membantu dalam perjuangan pembebasan Irian Barat.
- SILAS PAPARE : mendirikan Badan Perjuangan Irian di
Yogyakarta dalam rangka
membebaskan Irian Barat , hingga pada 1962 Silas Papare mewakili
Irian Barat sebagai delegasi Indonesia dalam perundingan New
York antara Indonesia dan Belanda mengenai penyelesaian masalah
Papua .
- MARTEN INDEY : Saat perjuangan Trikora (1962 ) ia keluar dari
penjara dan membantu TNI melakukan penyusupan ke Irian Barat,
dan saatTrikora berakhir , ia bersama E.Y Banay meminta PBB di
New York untuk segera menggabungkan Irian barat ke wilayah
Republik Indonesia.
 B.
- Reaksi belanda terhadap ketiga tokoh tersebut tentunya penuh dengan
respon yang tidak baik dari belanda. Namun, setelah sekian
perjuangan telah dilakukan akhirnya belanda menerima nya. Seperti,
belanda menerima integrasi papua ke indonesia.

2. Ada beberapa tokoh militer yang dikategorikan sebagai tokoh pemersatu


bangsa Indonesia.
Pertanyaan :
a. Sebut 2 orang tokoh militer dan apa peranan mereka dalam
memperjuangkan integrasi bangsa Indonesia !
b Sebut 4 tokoh militer Angkatan Darat yang merupakan tokoh integrasi
bangsa yang menjadi korban G.30 S /PKI 1965 dan jelaskan alasan nya ..
mengapa mereka menjadi target dalam gerakan tersebut!
 A.
- SUWONDO PARMAN ( S. Parman )
Merupakan salah satu pahlawan revolusi dan tokoh militer
Indonesia yang bertugas sebagai Kepala Staf Gubernur Militer
Jakarta Raya .

Ia berhasil membongkar rahasia gerakan Angkatan Perang Ratu


Adil (APRA).

Pada 1964 ia bertugas sebagai Asisten I Mentri / Panglima


Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jendral ..

Ia sebagai salah satu tokoh yang menolak usulan PKI untuk


membentuk Angkata Kelima , sehingga ia menjadi salah satu
korban dalam peristiwa G.30 S /PKI.
- DONALD IGNATIUS PANJAITAN ( D. I. Panjaitan )
Ia sebagai salah satu tokoh militer yang mempunyai peranan penting
dalam menjaga integrasi bangsa Indonesia . Ketika terjadi Agresi
militer Belanda II D.I. Panjaitan menjadi pimpinan perbekalan
pejuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Setelah pengakuan kedaulatan ia diangkat sebagai Kepala Staf


Operasi Tentara dan Teritorium I / Bukit Barisan di Medan .
Selanjutnya dipindah ke palembang sebagai Kepala Tentara dan
Teritorium II / Sriwijaya .

D.I Panjaitan merupakan salah satu korban pemberontakan G 30 S


/PKI , karena ia juga salah satu tokoh militer Angkatan Darat yang
menolak usulan pembentukan Angkatan Kelima , ( disebut sebagai
pahlawan Revolusi )
 B.
- ABDUL HARIS NASUTION
Jasa dan pengabdiannya antara lain memadam kan pemberontakan
PKI
Madiun 1948 ( Madiun Affair )dan memadamkan/ menyelesaikan
gerakan PRRI /Permesta .

Hasil pemikirannya dituangkan dalam buku buku seperti : Kenangan


Masa Geriya , Panggilan Tugas dan sekitar Perang Kemerdekaan ( 2
jilid ),karya ini tidak hanya sebagai bacaan wajib di akademi militer ,
tetapi juga di sejumlah negara negara lain termasuk akademi militer di
West Point Amerika Serikat .

keberhasilannya membawa TNI Angkatan Darat untuk tetap setia


pada
Pancasila dan Merah Putih dikategorkan sebagai tokoh pendukung
integrasi .

Ia juga sebagai target utama dalam penculikan G.30 S/PKI, tetapi bisa
lolos , hal ini dikarenakan ia dan pasukannya pernah menumpas
pembeontakan PKI Madiun 1948 dan tidak mau menyetujui adanya
pembentukan angkatan kelima dalam ABRI ( Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia )

- AHMAD YANI
Saat agresi militer Belanda I , ia dan pasukannya berhasil menahan
serangan pasukan Belanda di daerah PIngit ( dekat Ambarawa ) dan
saat Agresi militer Belanda II ia dipercaya memegang Komandan
Wehrkreise II di daerah Kedu .

Ia dan pasukannya “ Banteng Raiders “ berperan dalam penumpasan


DI /TII di Jawa Tengah dan setelah itu ditempatkan di Staf Angkatan
Darat .

Pada 1955 ia disekolahkan di Command and General Staff Collage


Fort
Leaven Worth , Kansas Amerika ( 9 bulan ).

Pada 1958 diangkat komandan Komando Operasi 17 Agustus dan


berperan dalam penyelesaian masalah di Sumatera “ Peristiwa PRRI
Sumatera Barat “ .

Pada 1962 ia diangkat sebagai Menpangad menggantikan AH


Nasution
( A. Yani gugur sebagai pahlawan revolusi dalam peristiwa G.30
S/PKI ,
ia menjadi target penculikan dan pembunuhan karena tidak menyukai
adanya komunis di Indonesia )

- MAYJEN S.PARMAN DAN MAYJEN SOPRAPTO


kabar burung yang menyatakan adanya segelintir jenderal atau Dewan
Jenderal yang hendak mengudeta Presiden Sukarno.

3. Sebut dan jelaskan dua raja yang mendukung pemerintahan RI setelah


proklamasi.dan tuliskan juga beberapa buktinya
 SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX , raja Yogyakarta
Hadiningrat sejak 18 Maret 1940 , ia
mempunyai wawasan kebangsaan danbersikap tegas memndukung
Republik Indonesia .

Pada September 1945 setelah proklamasi ia menyatakan


kesultanan yogyakarta merupakan bagian dari Republik
Indonesia , hal ini menunjukkan adanya rasa kebangsaan
sebagai bagian dari bangsa Indonesia .

Saat agresi militer Belanda II , Hamengku Buwono IX


bersedia memberikan jaminan keamanan atas
penyelenggaraan pemerintahan Indonesia di Yogyakarta.

Sultan Hamengkubuwono IX juga pernah menolak tawaran


Belanda untuk dijadikan raja seluruh Jawa pasca agresi
militer Belanda II, namun ia tetap mendukung Republk
Indonesia dan menolak disintegrasi Yogyakarta dari
Republik Indonesia .
 SULTAN SYARIF KASIM II , raja Siak , Indrapura Riau .
Setelah mendengar proklamasi , ia segera mengirim surat
dukunganya kepada presiden Sukarno , hal ini juga
ditunjukkan dengan penyerahan harta senilai 13 juta
gulden untuk membantu perjuangan bangsa Indonesia .

Ia juga membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak ,


Tentara keamanan rakyat dan Barisan Pemuda Republik
serta mengibarkan bendera Merah Putih di Istana
kesultanan Siak . ( serta mengajak raja raja sumatera timur
untuk turut memihak Republk Indonesia ).

Masa revolusi kemerdekaan Sultan Syarif Kasim II aktif


menyuplai bahan makanan dan kembali menyumbangkan
hartanya untuk perjuangan pemerintah RI di Yogyakarta .

Sultah Syarif Kasim II juga menolak tawaran Belanda


sebagai Sultan Boneka Belanda , ia tetap memilih
bergabung dengan pemerintah Republik Indonesia .

4. Jelaskan singkat tentang tokoh dibawah ini :


a. Mohammad Hatta
b. Opu Daeng Risaju/Famajjah.
c. Ismail Marzuki
d. Slamet Riyadi
 A. MOHAMMAD HATTA . dikenal sebagai bapak koperasi , dasar
dasar pemikirannya dirumuskan dalam pasal 33 UUD 1945 , juga
sebagai salah satu founding father dan wakil presiden

B. OPU DAENG RISAJU ( nama kecilnya Famajjah, seorang


bangsawan Luwu yang mendapat
pendidikan barat

Perjuangannya diawali ketika bergabung dengan


Partai Serikat Islam Indonesia ( PSII ) dan ditunjuk
sebagai ketua PSII Palopo 1930, sejak itu ia aktif
berjuang melawan kolonialisme Belanda .

pada 1946 Opu Daeng Risaju bersama pemuda RI


menyerang NICA dan sebulan kemudian NICA
menyerang balik terhadap pasukan RI, kemudian Opu
Daeng Risaju ditangkap di Lantoro dan dipaksa jalan
kaki ke Atampone ( 40 km) .

karena mengalami penyiksaan dalam masa tahanan


sehingga ia menjadi tuli seumur hidup. Sikapnya yang
pantang menyerah inilah yang patut kita teladani
sebagai pejuang yang tetap mempertahankan
keutuhan bangsanya .

C. SLAMET RIYADI

Perannya dalam integrasi bangsa Indonesia yaitu saat ia terlibat


dalam operasi penumpasan gerakan DI/TII di Jawa barat dan
gerakan Republk Maluku Selatan (RMS).

Ia gugur saat melaksanakan tugas operasi militer penumpasan


RMS.

Slamet Riyadi membuat naskah tertulis yang berjudul Pedoman


Gerilya , jilid I dan jilid II . salah satu petunjuknya yang legendaris
adalah De beste verdeddgng ligt juist in de anvall ( pertahanan
terbaik terletak pada penyerangan ).

Namanya diabadikan sebagai nama Ksatrian Group -2 Kopassus


Kartasura

D. Ismail Marzuki (lahir di Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914 –


meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta, 25 Mei 1958 pada
umur 44 tahun) adalah salah seorang komponis besar Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai