Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ROSA YULIANDA

KELAS : XII-IPA 4

ANALISIS TEKS EDITORIAN

HAL 115-116
KEGIATAN 1
Tugas
Setelah kalian membaca teks tulislah data yang kamu peroleh dari artikel “Penciptaan Trilogi
Ronggeng Dukuh Paruk “pada kolom berikut ini!
Data yang diperoleh

Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang ditulis oleh penulis
Indonesia asal Banyumas.
Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang bercerita tentang kisah cinta
antara Srintil, seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil Srintil
yang berprofesi sebagai tentara.
Latar waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-an.

Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang telah diadaptasi ke dalam
film Darah dan Mahkota Ronggeng (1983) dan Sang Penari (2011)
Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan dalam bentuk audio menggunakan suara
Butet Kartaredjasa.

HAL 116-117
KEGIATAN 2
Sebelum mengerjakan latihan pada kegiatan ini, sebaiknya kamu membuat pertanyaan
pertanyaan untuk memudahkan dalam menguraikan kesamaan latar belakang sosial budaya
dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dengan kehidupan pengarang. Perhatikan seperti
contoh berikut ini.

Menceritakan tentang apa novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk?

Berlatar belakang tempat manakah kehidupan novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk?

Bagaimana kondisi perekonomian seghari-hari warga dukuh paruk?

Bagaimana kondisi pendidikan warga dukuh paruk?

Bagaimana kehidupan politik warga dukuh paruk?

Tugas
Setelah kamu membuat pertanyaan-pertanyaan, untuk memudahkanmu dalam
menuliskan kesamaan latar belakang sosial budaya dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk
dengan kehidupan pengarang, uraikanlah jawabanmu dalam kolom berikut ini!

Novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan kehidupan masyarakat Dukuh Paruk pada
sekira tahun 1940-1960an. Melalui tokoh-tokoh yang ditampikan, seperti Srintil, Rasus, dan
sebagainya, Sang Pengarang sangat detail menggambarkan bagaimana Ronggeng menjadi
kebudayaan yang menjiwai kehidupan masyarakat dukuh Paruk.
Berlatar tempat di desa kecil yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Latar
waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-an.
Kondisi perekonomian sehari-hari warga Dukuh Paruk dirundung kermiskinan hal ini
dibuktikan dengan banyaknya penduduk yang mengalami kelaparan.
NAMA : ROSA YULIANDA
KELAS : XII-IPA 4
Kondisi pendidikan di desa dukuh paruk ini sangat memperhatikan ini dapat dibuktikan
dengan pernyataan yang mengatakan warga dukun paruk banyak yang mengalami
kebodohan.
Kehidupan politik warga dukuh paruk pada saat itu mengalami banyak sekali terjadi gejolak
yang tak kunjung henti.

HAL 120-121
KEGIATAN 1
tugas
Setelah memahami unsur-unsur intrinsik novel, apakah kamu dapat menganalisis isi novel
Ronggeng Dukuh Paruk tersebut? Untuk mengetahui pemahamanmu, buatlah kelompok yang
terdiri atas 3-4 orang, dan jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Tema apa yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?


Tema yang menonjol adalah tentang Cinta dan Kemiskinan.
2. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Alur yang diguna Alur atau jalannya cerita dalam novel "Ronggeng Dukuh Paruk"
menggunakan alur maju yang disertai dengan "flash back" atau kembali ( mundur) ke masa
lalu, baik yang dialami oleh tokoh utama atau pemeran lainya. Dalam cerita ini yakni
ditengah-tengah cerita pengarang menceritakan kembali masa lalu yang sempat dialami oleh
pemeran cerita
3. Di manakah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang tergambar dalam novel Ronggeng
Dukuh Paruk?
Latar tempat :
● di hutan
● di rumah Sakarya
● di rumah nenek Rasus
● di halaman rumah Kartareja
● di Pekuburan Secamenggala
● di Pasar Dawuan
Latar waktu :
● Tengah malam
● Pagi hari
● Sore hari
● Malam hari
Latar suasana :
● Ceria
● Panik
● terkesima
4. Siapakah tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Tokoh utama :
● Srintil
● Rasus
Tokoh pendukung :
● Dursun
● Warta
● Sakarya
● Ki secamenggala
● Kartareja dan Nyai Kartareja
● Sakum
● Nenek Rasus
● Santayib
● Istri Santayib
● Dower
● Sulam
● Siti
● Sersan Slamet
NAMA : ROSA YULIANDA
KELAS : XII-IPA 4
● Kopral Pujo
● Tampi
● Marsusi

5. Bagaimanakah karakter tokoh-tokoh Ronggeng Dukuh Paruk?


● Rasus: bersahabat, penyayang, pendendam, pemberani
● Srintil: Bersahabat, seorang ronggeng, agresif, Dewas
● Dursun: bersahabat
● Warta: bersahabat, perhatian dan penghibur
● Sakarya (Kakek Srintil): Penyayang, tega
● Ki Secamenggala: nenek moyang asal Dukuh Paruk
● Kartareja dan Nyai Kartareja: mistis, egois
● Sakum: hebat
● Nenek Rasus : linglung
● Santayib (Ayah Srintil) bertanggungjawab, keras kepala
● Istri Santayib: Keibuan, prihatin
● Dower: mengusahakan segala macam cara
● Sulam penjudi dan berandal, sombong
● Siti : alim
● Sersan Slamet : penyuruh, tegas
● Kopral Pujo: penakut
● Tampi : penyayang, sabar.
● Masusi : Jahat, hidung belang, pendendam.

6. Apa pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?


a) Kemiskinan dekat dengan kebodohan
b) Cinta itu harus tulus
c) Jangan menipu orang lain
d) Jangan serakah
e) Jangan mudah percaya kepada orang lain

HAL 121-124
KEGIATAN 2
Tugas
Setelah membaca kutipan novel tersebut, apakah kamu dapat menganalisis unsur
kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk tersebut? Untuk mengetahui pemahamanmu,
buatlah kelompok 3-4 orang lalu tulislah hasil diskusimu!

1) Gaya Bahasa Simile atau perumpamaan


Gaya bahasa perumpamaan adalah dua perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
berlainan dan yang sengaja kita anggap sama. Gaya bahasa tersebut antara lain:
● Suaranya melengking seperti kelana panjang. (Halaman 9)
● Pohon-pohon yang bergoyang itu tampak olehnya sebagai kelompok manusia dalam tarian
aneh. (Halaman 159-160)
● Srintil berlari seperti pipit dikejar alap-alap. (Halaman 278)
● Mereka mendengus dan menggeram seperti macan berhasil menerkam menjangan
(Halaman 141)
2) Gaya bahasa metafora
Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata bukan arti sebenarnya melainkan sebagai lukisan
yang berdasarkan persamaan dan perbandingan. Dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk
ditemukan majas metafora antara lain sebagai berikut:
● Ketiak daun kelapa. (Halaman 14)
● Sorot matanya menyala. (Halaman 122)
● Rasus sama-sama berdarah Dukuh Paruk. (Halaman 274).
● Membuat luka di hati Srintil. (Halaman 142
3) Gaya bahasa personifikasi
NAMA : ROSA YULIANDA
KELAS : XII-IPA 4
Gaya bahasa personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati atau
barang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Contoh majas tersebut
dalam novel ronggeng dukuh paruk antara lain sebagai berikut:
● Ketika angin tenggara menyapu harum bunga kopi yang selalu mekar di musim kemarau.
(Halaman 13)
● Dalam kerimbunan daun-daunnya yang sedang dipagelarkan harmoni alam. (Halaman 111)
● Namun api dan kesumat telah menunjukkan keangkuhannya di dukuh Paruk (Halaman 260)

HAL 125
KEGIATAN 1
Pada kegiatan ini kalian diminta untuk menemukan pandangan pengarang dalam novel
Ronggeng Dukuh Paruk. Untuk memudahkan pekerjaanmu, ikutilah format berikut ini dan
salinlah di buku tugasmu!
Aspek Pandangan Pengarang
Kehidupan
Sosial Dukuh Paruk digambarkan sebagai perkampungan yang miskin, kering,
dan sedikit unsur mistik.Masyarakat di Dukuh Paruk memiliki sikap yang
lugu dan mudah percaya dengan orang asing yang terlihat kaya. Mereka
tidak menyadari bahaya orang asing yang hanya ingin mengambil
keuntungan tanpa mempedulikan para seniman Dukuh Paruk. Puncak
dari segala keluguan itu dialami oleh Srintil yang mengalami kepiluan
seumur hidupnya. Peristiwa yang dialami Srintil membuktikan bahwa
masalah kemanusiaan sangat sering terusik atau terjadi.
Keagamaa Dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, unsur agama tidak terlalu
n diperlihatkan. Agama hanya menjadi penenang bagi sebagaian
masyarakat di Dukuh Paruk, namun agama tidak dapat menjadikan
mereka memiliki perilaku yang baik. Sebagian masyarakat Dukuh Paruk
juga lebih percaya dengan nenek moyang.
Budaya Kehidupan budaya di Dukuh Paruk kental dengan kesenian berupa
ronggeng. Sehingga kesenian sudah mendarah daging bagi masyarakat
di Dukuh Paruk. Namun ciri khas dari Ronggeng yang ada di Dukuh
Paruk adalah diiringi dengan nyawer dan memberikan sesaji kepada
nenek moyang.

HAL 126
KEGIATAN 2
Setelah kalian menemukan pandangan pengarang terhadap beberapa aspek di dalam
novel Ronggeng Dukuh Paruk, untuk menyajikan temuan tersebut menjadi sebuah
tulisan yang baik. Kalian dapat menuliskannya menjadi sebuah paragraf yang baik.
Selain itu, kalian juga dapat mengambil kutipan kutipan di dalam novel untuk
menguatkan pandangan pengarang yang kalian temukan. Kalian dapat
mengerjakannya di kertas atau di buku tugas.

Dukuh Paruk digambarkan sebagai perkampungan yang miskin, kering, dan sedikit
unsur mistik.Masyarakat di Dukuh Paruk memiliki sikap yang lugu dan mudah
percaya dengan orang asing yang terlihat kaya. Mereka tidak menyadari bahaya
orang asing yang hanya ingin mengambil keuntungan tanpa mempedulikan para
seniman Dukuh Paruk. Puncak dari segala keluguan itu dialami oleh Srintil yang
mengalami kepiluan seumur hidupnya. Peristiwa yang dialami Srintil membuktikan
bahwa masalah kemanusiaan sangat sering terusik atau terjadi.
NAMA : ROSA YULIANDA
KELAS : XII-IPA 4

Dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, unsur agama tidak terlalu diperlihatkan. Agama


hanya menjadi penenang bagi sebagaian masyarakat di Dukuh Paruk, namun agama
tidak dapat menjadikan mereka memiliki perilaku yang baik. Sebagian masyarakat
Dukuh Paruk juga lebih percaya dengan nenek moyang.

Kehidupan budaya di Dukuh Paruk kental dengan kesenian berupa ronggeng.


Sehingga kesenian sudah mendarah daging bagi masyarakat di Dukuh Paruk. Namun
ciri khas dari Ronggeng yang ada di Dukuh Paruk adalah diiringi dengan nyawer dan
memberikan sesaji kepada nenek moyang.

HAL 126-128
KEGIATAN 1

1. Tema apa yang akan kamu angkat dalam tulisan novelmu? Pilihlah salah satu
tema berikut ini!
Tema yang saya pilih adalah persahabatan.
2. Siapa sajakah tokoh-tokohnya dan bagaimanakah karakternya? Tulislah
tokoh-tokoh dan tentukan tokoh antagonis, protagonis, dan triagonis pada kolom berikut
ini!
Protagonis : Lail (pemberani dan setia), Esok (Cerdas dan dapat diandalkan)
Antagonis : putra mahkota (serakah)
Triagonis : Ily (baik), Ali (genius), Seli (baik), Raib (baik)
3. Bagaimanakah alur yang akan kamu gunakan? Pilih salah satu!
Alur yang digunakan adalah alur maju
4. Dimanakah latar tempat, waktu, dan sosial yang akan kamu ceritakan?
Latar tempat : rumah Raib, kapsul perak, sekolah
Latar waktu : pagi hari, malam hari
Latar sosial : menyedihkan, menyenangkan, mengharukan
5. Jika kamu memilih tema politik, pendidikan, ataupun persahabatan, pesan
apa yang ingin kamu sampaikan?
- usaha tidak akan mengkhianati hasil
- rela berkorban dan berjuang
- pantang menyerah

HAL 129
KEGIATAN 2

Setelah menyelesaikan tugas pada kegiatan 1, buatlah ringkasan gambaran cerita yang ingin
kamu tulis dalam bentuk paragraf!

Sahabat yang Baik

Rina dan Dini dikenal sebagai sahabat baik yang terkenal pada sekolah. Meskipun berbeda
kelas, tapi mereka selalu menghabiskan waktu istirahat bersama. tidak ada yang meragukan
eratnya persahabatan di antara mereka.
NAMA : ROSA YULIANDA
KELAS : XII-IPA 4

Meski berbeda karakter, tetap tak menghalangi kedekatan mereka. Rina merupakan seorang
siswi pendiam yang tidak akan terkenal Jika tidak bersama Dini. Sedangkan Dini cenderung
seperti seseorang pembual yang hobi memamerkan barang-barang milik Rina.
Suatu hari di sebuah acara pengundian hadiah, Rina terpilih menjadi salah satu pemenang.
ia tiba beserta Dini. pada sana para pemenang diperbolehkan buat menentukan sendiri
hadiah berupa voucher belanja menggunakan aneka macam nominal.
asal 5 pemenang terpilih, Rina menerima giliran keempat buat mengambil pemberian . Rina
melihat pemenang yang akan merogoh anugerah setelahnya, yaitu seorang ibu berpakaian
lusuh menggunakan keempat anaknya yang masih kecil. beliau lalu melihat voucher yang
tersisa.
Melihat nominal pada voucher yg tinggal 2 pilihan, dia memilih voucher belanja
menggunakan nominal paling rendah lalu berbalik serta tersenyum di mak serta empat
anaknya. Hal ini membuat Dini terkejut dan menganggapnya udik.
Dini lalu mencoba menguji Rina dengan uang yg ia bawa. ia meminta Rina buat merogoh
salah satu uang yang beliau sodorkan. Sedikit gundah, Rina merogoh uang dengan nominal
paling rendah.
Keesokan harinya Dini bercerita kepada sahabat-temannya perihal kebodohan Rina. buat
membuktikannya, Dini memanggil Rina ke hadapan sahabat-teman kelasnya.
“Hai, Rin, aku terdapat uang nganggur nih. kamu pilih yang mana? aku kasih buat engkau .”
Dini menyodorkan uang sejumlah Rp10.000 dan Rp20.000 kepada Rina.
Rina pun merogoh Rp10.000 berasal Dini. Dini serta sahabat-temannya tertawa serta
mengatakan bahwa Rina terbelakang. peristiwa ini tidak hanya terjadi satu atau 2 kali.
Beberapa sahabat Dini jua ikut-ikutan melakukan hal itu.
Rina tetap membisu dipermalukan seperti itu. serta setiap kali dipaksa buat memilih, ia
selalu bersikap tenang dan memilih uang dengan nominal yg paling rendah. dia pula ikut
tertawa saat orang-orang menertawakannya.
sampai suatu hari ketika Dini memamerkan kebodohan Rina pada keliru seseorang saudara
tertua kelas terpopuler bernama Rifki dihadapan teman-teman kelasnya. Dini pulang
menyodorkan uang, kali ini bernominal Rp50.000 dan Rp100.000, kepada Rina dan
memintanya memilih.
Lagi-lagi Rina menentukan uang menggunakan nominal terendah. semua orang tertawa,
menertawakan Rina yang hanya tertunduk, kecuali Rifki. dia tertegun mengamati siapa
sebenarnya yang sedang membodohi siapa.
“Lihat, Kak. teman baikku yang satu ini unik kan?” istilah Dini kembali mulai mempermalukan
Rina.
“Ya, beliau memang unik dan cerdas. Jika saja dia memilih uang menggunakan nominal
tertinggi berasal awal, maka kalian tidak akan mau bermain dengannya bukan? Cobalah
kalian hitung berapa ratus ribu yg sudah kalian keluarkan cuma-cuma,” kata Rifki.
dia pintar, memilih bersabar buat merogoh keuntungan lebih. Jadi, sebenarnya siapa yg
sedang membodohi siapa?” lanjut Rifki tertawa.
seluruh orang terdiam mendengar penjelasan asal Kak Rifki. Seketika mereka merasa sudah
melakukan hal kolot yang sia-sia. Sedangkan Rina tersenyum memandang Kak Rifki yang
berbalik menertawakan Dini dan teman-temannya.
di akhirnya, bagi Rina sahabat yang baik itu selalu ada menyampaikan tambahan penghasilan
tidak terduga meski harus dibayar dengan kesabarannya. tapi tidak apa-apa, setiap
perbuatan pasti ada bayarannya dan perbuatan Dini dibayar dengan uang serta rasa
membuat malu.

HAL 133-139
NAMA : ROSA YULIANDA
KELAS : XII-IPA 4

KEGIATAN 1

Tugas
Sebelum membedakan fakta dan opini, kamu diminta untuk menemukan
informasi dalam sebuah artikel opini terlebih dahulu. Berikut ini akan disajikan
sebuah artikel dari surat kabar daring (online). Sebelum mengerjakan latihan
pada kegiatan ini, sebaiknya kamu perhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat artikel berjudul ”Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik”
berikut ini.
2. Temukan dan tandai informasi yang kamu peroleh dari artikel berikut ini. Kemudian,
tulislah pada kolom yang telah disediakan (kerjakan di buku tugasmu).

No Informasi yang diperoleh Fakta Opini


1. Pak Raden wafat pada Pak Raden alias Suyadi Jumat, 30 Oktober, tepat
tanggal 30 Oktober. adalah seniman senior seminggu yang lalu,
sekaligus pencipta kisah Indonesia kembali
boneka kayu "Si Unyil”, kehilangan seniman
sebuah film seri televisi “dongeng” paling
Indonesia produksi PPFN. berpengaruh dalam
perkembangan seni,
terutama di kalangan
anak-anak era 80-an. 
2. Pak Raden lulus dari Sedikit bercerita, kisah Si
fakultas seni rupa ITB. Unyil yang diciptakan Pak
Raden, alumnus seni rupa
ITB ini, diilhami dari
pertunjukan wayang atau
boneka kayu anak-anak di
Prancis.
3. Seri Unyil diinspirasi dari Karakter boneka anak
tokoh Guignol dari tersebut dinamai Guignol.
Perancis. Ia tokoh boneka yang
diciptakan pada 1808 oleh
Laurent Mourguet, seorang
marionnettiste (dalang
perempuan).

4. Seri Unyil mengandung Cerita Guignol sebatas


nilai ideologis dan cerita-cerita ringan
politis. anak-anak.
Berbeda dengan kisah Si
Unyil.
Dalam beberapa cerita, kisah
Unyil memang memiliki
muatan ideologis dan
muatan politis tertentu.
Ketika saat itu, Orde Baru
masih berjaya, ia pun
menggunakan media film
anak-anak untuk
NAMA : ROSA YULIANDA
KELAS : XII-IPA 4

mempertahankan
eksistensinya.

5. Seri Unyil digantikan Ini karena jagat hiburan Ketika stasiun RCTI dan TPI
dengan film kartun anak-anak telah berubah mencoba menayangkan
impor di era 90-an. mulai era 90-an. kembali kisah ini, respons
Hiburan anak-anak telah anak-anak pun tidak
digantikan film-film kartun sebagus ketika ditayangkan
impor: Doraemen, He-man, di TVRI.
Sailormoon, Shinchan, Legenda ini juga
Naruto, dan yang lain. mengisahkan kehidupan
Nyaris, mulai era ini, sosial yang harmonis meski
anak-anak kehilangan dihiasi banyak perbedaan. 
banyak hiburan bernuansa
“Indonesia” yang penuh
muatan pendidikan nilai.

6. Nama-nama tokoh di Ada tokoh Unyil, Ucrit, Usro,


serial Si Unyil. dan Meilani (keturunan
Tionghoa) sebagai tokoh
utama, Bu Bariah si tukang
gado-gado, ada Pak Raden
(tokoh dari golongan
ningrat), Pak Ableh dan Pak
Ogah si penjaga pos ronda
(sebagai tokoh kelas bawah),
ada Pak Kades dan Hansip
yang menggambarkan
karakter aparat pemerintah.

Tulislah pendapat kamu terhadap artikel tersebut

Menurut saya, novel Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik sekali lagi menegaskan peran
penting yang diemban oleh sosok Pak Raden. Beliau berani mengambil jalan sebagal tokoh
yang mengedukasi generasi muda Indonesia untuk belajar dan menghargal keberagaman
yang terdapat di Indonesia, di tengah maraknya tindakan oknum oknum tidak bertanggung
jawab yang menjadikan perbedaan di tengah masyarakat sebagal alat untuk memecah belah
persatuan. Tindakan beliau yang memasukkan tokoh Tionghoa dalam seri Si Unyil
mengajarkan generasi muda kita untuk menghargai perbedaan, meski hal tersebut tidak
selamanya bisa diterima dengan baik di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai