Anda di halaman 1dari 61

PENGARUH

MEDIA
SOSIAL
TERHADAP
WAKTU
BELAJAR
SISWA-SISWI
SMA
KATOLIK
RAJAWALI
MAKASSAR
2019
Disusun Oleh :
Bertrand Maylenzky Wijaya (5)
Chindy Christie Davina (7)
Daniel Laorencius (9)
Mikael Rante (24)
Mita Elvira Chandra (25)

XI MIPA B
SMA KATOLIK RAJAWALI
MAKASSAR
2018/2019
ABSTRAK
Di era globalisasi ini teknologi semakin maju. Tidak dapat dipungkiri
hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan
mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang, baik dalam
kegiatan sosialisasi, bisnis, maupun pendidikan. Bagi masyarakat khususnya
kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya
tiada hari tanpa membuka media sosial.

Prestasi belajar siswa tidak terlepas dari media yang digunakan dalam
proses belajar. Pemanfaatan media dengan tepat dan penyampaian yang sesuai,
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan bahwa adakah


pengaruh Media Sosial terhadap waktu belajar siswa-siswi SMA Katolik
Rajawali Makassar dan dampak yang ditimbulkan dari pengaruh Media Sosial
tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja pengaruh Media
Sosial terhadap waktu dan tentunya juga prestasi belajar siswa, serta untuk
mengetahui bagaimana kebiasaan siswa dalam menggunakan Media Sosial
sebagai alat pembelajaran. Kegunaannya adalah memberikan pengetahuan
bahwa Media Sosial yang digunakan dengan bijaksana, dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah
Pengaruh media sosial secara umum dan Prestasi belajar siswa setelah
menggunakan media sosial.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi SMA Katolik


Rajawali lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial, dibandingkan untuk
belajar. Jika ada waktu luang atau jam kosong, mereka akan memilih
menghabiskan waktu di media sosial daripada belajar.

Kata kunci: Pengaruh, Media, Sosial, Prestasi Belajar, Siswa SMA


Katolik Rajawali Makassar.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah mencurahkan rahmat dan penyertaan-Nya kepada penulis, hingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Media Sosial terhadap Waktu Belajar Siswa-Siswi SMA Katolik Rajawali 2019”
ini dengan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti.

Karya tulis ini penulis buat dengan jujur berdasarkan hasil data wawancara
dan juga dari angket yang telah penulis bagikan ke beberapa kelas di SMA
Katolik Rajawali. Dengan terselesaikannya karya tulis ilmiah ini, penulis ingin
mengucapkan segenap limpah terima kasih kepada Ibu Septi Sariati Kamara yang
telah membimbing dan memandu penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah ini
dengan baik, dan juga kepada teman-teman sekalian atas kerja samanya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini memiliki banyak


kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari Ibu Guru dan pembaca sekalian akan penulis terima dengan
lapang dada demi kinerja yang lebih baik di kesempatan selanjutnya.

Makassar, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................3

C. Tujuan Penelitian.................................................................................3

D. Manfaat Penelitian...............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5

A. Kebiasaan Pelajar dalam Menggunakan Media Sosial....................5

1. Definisi media sosial.................................................................5

2. Ciri-ciri media sosial.................................................................7

3. Klasifikasi jenis-jenis media sosial..........................................7

4. Dampak penggunaan media sosial bagi remaja di dunia


pendidikan.........................................................................................10

5. Etika dalam menggunakan media sosial..............................17

B. Menurunnya Waktu Belajar akibat Penggunaan Media Sosial. . .18

1. Waktu belajar siswa...............................................................18

2. Penggunaan media sosial dan pengaruhnya terhadap waktu


dan prestasi belajar siswa................................................................19

C. Upaya yang Dilakukan untuk Menyeimbangkan Waktu


Penggunaan Media Sosial dengan Waktu Belajar Siswa-Siswi...........21
iii
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................23

A. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................23

B. Jenis Penelitian...................................................................................23

C. Teknik Pengumpulan Data...............................................................23

D. Subjek Penelitian...............................................................................24

1. Subjek wawancara..................................................................24

2. Populasi dan sampel...............................................................24

E. Teknik Analisis Data.........................................................................24

F. Instrumen Analisis.............................................................................25

1. Angket penelitian....................................................................25

2. In-depth interview....................................................................25

3. Studi Literatur........................................................................25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................26

A. Data Wawancara...............................................................................26

1. Narasumber I (Cornelia M. Joham).....................................26

2. Narasumber II (Eunike Laurine)..........................................27

B. Data Angket Penelitian......................................................................28

BAB V PENUTUP................................................................................................34

A. Kesimpulan.........................................................................................34

B. Saran...................................................................................................34

1. Bagi Guru................................................................................34

2. Bagi Orang Tua.......................................................................35

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................vi

LAMPIRAN.........................................................................................................vii

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pertanyaan Angket......................................................................vii

Lampiran 2. Pertanyaan Wawancara.............................................................viii

Lampiran 3. Coding Card................................................................................viii

Lampiran 4. Coding Sheet...................................................................................x

Lampiran 5. Biodata Penulis.............................................................................xx

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi berkembang sangat pesat seiring berjalannya


waktu baik di negara berkembang maupun di negara maju, begitu pula di
Indonesia yang termasuk negara berkembang. Teknologi sudah menjadi
kebutuhan setiap manusia. Teknologi dapat membantu dan mempermudah
manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga dapat selesai dengan lebih
efektif dan efisien.

Perkembangan teknologi di era modern seperti sekarang memberikan


dampak yang besar bagi kehidupan manusia dari berbagai bidang, terutama
pada bidang pendidikan yang merupakan salah satu bidang penting dalam
pembangunan. Melalui pendidikan yang berorientasi pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dan menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi di masa mendatang, demi terwujudnya
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya dengan cara
pembuatan program pendidikan yang tepat sasaran, memiliki visi dan misi,
serta tujuan yang menunjang kebutuhan di masa mendatang. Suatu
keberhasilan program pendidikan tidak lepas dari adanya pengaruh oleh
berbagai faktor. Salah satu dari faktor tersebut adalah tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai.

Sarana dan prasarana yang memadai akan menunjang proses


pembelajaran di lembaga pendidikan. Dengan demikian diperlukan
peningkatan dalam pengelolalan dan pengembangan sarana pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan dari lembaga pendidikan tersebut agar tercapainya tujuan
pendidikan. Tanpa media pembelajaran, komunikasi tidak akan terjadi dan

vi
proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal.

Pemakaian media pembelajaran juga dapat menunjang kegiatan belajar


mengajar. Di lingkungan SMA, media pembelajaran tidak hanya media visual
dan audio-visual saja, melainkan media internet juga yang dapat
mempermudah mahasiswa dalam berkomunikasi secara luas tidak terbatas
waktu dan jarak serta digunakan untuk mencari berbagai ilmu secara langsung
dan terbaru. Sebagai wadah komunikasi dan sumber informasi yang mudah
diakses, media internet memfasilitasi dengan salah satunya adalah media
jejaring sosial. Media jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram,
dan lainnya tentu dapat membantu mahasiswa dalam mencari berbagai relasi
dan informasi sesuai yang diinginkan.

Namun, perlu diketahui bahwa besarnya dampak media sosial tidak


hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberikan dampak negatif
kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat
ini telah dipengaruhi media sosial. Media sosial dapat membawa yang jauh
untuk mendekat, dan sebaliknya yang dekat menjauh. Media sosial juga dapat
membuat seseorang kecanduan dalam menggunakannya hingga terjerumus ke
dalam hal-hal negatif. Seperti yang kalian ketahui, sebagian besar orang
terlalu sering menghabiskan waktu di dunia maya, tak terkecuali para pelajar.
Hal-hal negatif yang dimaksud di sini ialah waktu yang terbuang percuma
untuk hal yang sebenarnya adalah maya dan tidak nyata. Keseringan
menjelajah di media sosial sering kali membuat pelajar lupa untuk belajar dan
melaksanakan tugasnya sebagai pelajar.

Berdasarkan tinjauan diatas, maka penulis sangat tertarik untuk


mencari tahu apakah ada pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap
waktu belajar pada siswa SMA Katolik Rajawali , Makassar tahun ajaran
2018/2019.

vii
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditarik suatu rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Apakah kebiasaan siswa-siswi SMA Katolik Rajawali dalam


menggunakan media sosial?
2. Apakah penggunaan media sosial berpengaruh terhadap waktu belajar
siswa-siswi SMA Katolik Rajawali?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menyeimbangkan waktu
penggunaan media sosial sebagai hiburan dengan waktu belajar siswa-
siswi SMA Katolik Rajawali?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kebiasaan siswa-siswi SMA Katolik Rajawali dalam


menggunakan media sosial.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap waktu
belajar siswa-siswi SMA Katolik Rajawali.
3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk
menyeimbangkan waktu penggunaan media sosial sebagai hiburan dengan
waktu belajar siswa-siswi SMA Katolik Rajawali.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pencerahan kepada para pembaca
dan menyadarkan pelajar untuk semakin efektif dalam menggunakan

viii
waktu. Hendaknya, tidak banyak menghabiskan waktu di media sosial jika
tidak terlalu penting dan mengutamakan tugas utama seorang pelajar, yaitu
belajar.

2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Hasil penelitian diharapkan dapat membuat siswa lebih menyadari
perlunya membagi waktu dengan efisien untuk belajar dan tidak
mengutamakan media sosial.
b. Bagi guru
Dapat mendampingi dan melakukan pendekatan pengajaran kepada
siswa-siswi secara lebih baik dan dekat serta membantu membuat
mereka lebih nyaman dan menyukai pelajaran sehingga tidak
menghabiskan waktu di dunia maya.
c. Bagi orang tua
Orang tua dapat mengingatkan anaknya untuk membagi waktu secara
efisien dalam belajar dan bersosialisasi baik di media sosial maupun
secara langsung.
d. Bagi peneliti
Peneliti mempunyai wawasan dan pengetahuan yang mendalam
mengenai pengaruh media sosial terhadap waktu belajar, dan dapat
melakukan upaya-upaya untuk membagi waktu, yang disarankan
dalam karya tulis ini dengan baik.

ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebiasaan Pelajar dalam Menggunakan Media Sosial

Media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat Indonesia


terutama di kalangan para remaja, hingga mereka tahan berlama-lama dalam
menggunakannya. Perkembangan media sosial sangat pesat karena semua
orang bisa memiliki media sendiri. Jika untuk media tradisional seperti Koran,
televisi, atau radio dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka berbeda dengan media sosial. Pengguna media sosial secara
mudah bisa mengakses menggunakan jaringan internet dengan biaya yang
kecil dan dilakukan sendiri dengan mudah.

1. Definisi media sosial

Media sosial adalah media online (daring) yang dimanfaatkan


sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial,
para penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi,
networking, dan berbagai kegiatan lainnya.

Media sosial mengunakan teknologi berbasis website atau aplikasi


yang dapat mengubah suatu komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif.
Beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan adalah YouTube,
Facebook, Blog, Instagram, Twitter, dan lain-lain.

Berikut disajikan definisi media sosial menurut para ahli :

x
a. Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller

Menurut Philip dan Kevin Keller, media sosial adalah sarana bagi
konsumen untuk berbagai informasi teks, gambar, video, dan audio
dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.

b. Menurut Marjorie Clayman

Menurut Marjorie Clayman, media sosial adalah alat pemasaran baru


yang memungkinkan untuk mengetahui pelanggan dan calon
pelanggan dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin.

c. Menurut Chris Brogan

Menurut Chris Brogan, media sosial adalah seperangkat alat


komunikasi dan kolaborasi baru yang memungkinkan terjadinya
berbagai jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia bagi orang
awam.

d. Menurut M. Terry

Menurut M. Terry, media sosial adalah suatu media komunikasi


dimana pengguna dapat mengisi kontennya secara bersama dan
menggunakan teknologi penyiaran berbasis internet yang berbeda dari
media cetak dan media siaran tradisional.

e. Menurut Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlien

Menurut Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlien, media sosial


adalah kelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun dengan
dasar-dasar ideologis Web 2.0 (yang merupakan platform dari evolusi

xi
media sosial) yang memungkinkan terjadinya penciptaan dan
pertukaran dari User Generated Content.

f. Menurut Michael Cross

Menurut Michael Cross, media sosial adalah sebuah istilah yang


menggambarkan bermacam-macam teknologi yang digunakan untuk
mengikat orang-orang ke dalam suatu kolaborasi, saling bertukar
informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang berbasis web.

2. Ciri-ciri media sosial

Menurut Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI dalam


buku panduan optimalisasi media sosial (2014) ciri ciri media sosial antara
lain :

• Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak


terbatas pada satu orang tertentu.

• Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang
penghambat.

• Isi disampaikan secara online dan langsung.

• Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa
juga tertunda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang
ditentukan sendiri oleh pengguna.

• Media sosial menjadikan penggunanya sebagai kreator dan aktor yang


memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri.

• Dalam konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti


identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis),
hubungan (relasi), reputasi (status) dan kelompok (group).
xii
3. Klasifikasi jenis-jenis media sosial

a. Proyek kolaborasi

Ciri-ciri dari media social proyek kolaborasi, dimana dapat membuat


konten dan dalam pembuatannya dapat diakses oleh khalayak secara
global. Ada dua sub kategori yang termasuk ke dalam proyek
kolaborasi, yakni :

 Wiki, Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk


menambahkan, menghapus, dan mengubah konten berbasis teks.
Contoh : Wikipedia, Wiki Ubuntu-ID, wakakapedia, dll.
 Aplikasi Borkmark Sosial, yang dimana memungkinkan adanya
pengumpulan berbasis kelompok dan rating dari link internet atau
konten media.
Contoh :
Social Bookmark : Del.icio.us, StumbleUpon, Digg, Reddit,
Technorati, Lintas Berita, Infogue
Writing : cerpenista, kemudian.com
Reviews : Amazon, GoodReads, Yelp.

b. Blog

Ciri-cirinya adalah bisa membuat suatu tulisan berisi opini baik itu
kritikan, ide, pengalaman, penyataan terhadap hal apapun itu tanpa
dibatasi jumlah karakter.
Contoh : Blogspot (Blogger), WordPress, Multiply, LiveJournal,
Blogsome, Dagdigdug, dll.

xiii
c. Microblog

Microblog sebenarnya secara kegunaan sama dengan blog. Dari kata


micro, dapat diartikan adalah kecil. Kecil yang dimaksud disini adalah
tentang penggunaan karakter ada batasnya.
Contoh : Twitter, Instagram, Tumblr, Posterous, Koprol, Plurk, dll.

d. Konten atau isi

Jenis media sosial seperti ini ciri-cirinya hanya bertujuan untuk


berbagi konten seperti e-book, video, foto kepada para pengguna
media sosial tersebut.
Contoh :
Image and Photo Sharing : Flickr, Photobucket, DeviantArt, dll
Video Sharing : Youtube, Vimeo,
Audio and Music Sharing : Imeem, Last.fm, sharemusic, multiply
File Sharing and Hosting : 4shared, Mediafire, rapidshare,
indowebster.com
Design : Threadless, GantiBaju, KDRI
(Kementerian Desain Republik Indonesia).

e. Situs atau jejaring sosial

Ciri-ciri paling utama dari jejaring social ini adalah mempunyai


fasilitas untuk menambahkan teman dan bisa melakukan interaksi
secara online.
Contohnya : Friendster(sudah ditutup), Facebook, Google+.

xiv
f. Virtual game world

Di mana pengguna melalui aplikasi 3D, dapat muncul dalam wujud


avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian berinteraksi dengan
orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata,
seperti online game.
Contonya : Dota, Losaga, Antlatika, Travian, Three Kingdoms, Second
Life, e-Republik, World of Warcraft, dll.

g. Virtual social world

Virtual social worlds merupakan aplikasi yang mensimulasikan


kehidupan nyata melalui internet. Virtual social worlds adalah situs
yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam platform tiga
dimensi dengan menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan
nyata.
Contoh :
Map : wikimapia, GoogleEarth
e-Commerce : ebay, alibaba, juale.com, dll

4. Dampak penggunaan media sosial bagi remaja di dunia pendidikan

a. Dampak positif

1) Memperoleh dan menambah pengetahuan

Pengaruh media sosial dalam dunia pendidikan yang


pertama adalah membantu siswa dalam memperoleh dan
menambah pengetahuan baru. Melalui media sosial, siswa dapat
mencari dan menggali berbagai macam informasi yang dibutuhkan
guna menunjang proses pembelajaran. Selain itu, media sosial juga

xv
dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam
menyerap berbagai informasi yang ada.

2) Mengenal dan mempelajari teknologi

Pengaruh media sosial dalam dunia pendidikan berikutnya


adalah membantu siswa untuk mengenal dan mempelajari
teknologi. Media sosial sejatinya lahir sebagai akibat dari
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Perkembangan
teknologi yang sangat menuntut siswa untuk mengenal dan
mempelajari teknologi lebih jauh. Hal ini dikarenakan, seringnya
siswa menggunakan teknologi sehingga mau tidak mau harus
mengenal dan menguasai teknologi lebih baik agar dapat
membantu dalam proses pembelajaran selanjutnya.

3) Metode pembelajaran dilakukan secara daring

Tak dipungkiri bahwa semakin pesatnya perkembangan


teknologi akan memberikan dampak pada berbagai segi bidang
kehidupan salah satunya metode pembelajaran. Kehadiran
teknologi komunikasi dan informasi dalam dunia pendidikan
mempengaruhi metode pembelajaran yang diterapkan. Kini sudah
semakin banyak perguruan tinggi atau bimbingan belajar yang
menggunakan metode pembelajaran secara daring atau e-learning.
Hal ini jelas merupakan suatu terobosan baru guna membantu
siswa dalam proses pembelajaran.

4) Berinteraksi dengan pengguna lainnya

xvi
Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain untuk bersosialisasi
dan berinteraksi satu sama lain. Media sosial memungkinkan siswa
untuk berinteraksi satu sama lain ataupun berinteraksi dengan guru
atau ahli-ahli lainnya untuk memperoleh pengetahuan baru atau
berdiskusi. Hal ini dapat dilakukan kapan pun dan dimanapun
karena berbagai bentuk media sosial dapat digunakan pada
komputer ataupun telepon pintar.

5) Membentuk komunitas daring baru

Media sosial dalam dunia pendidikan dapat membantu


siswa untuk membentuk komunitas baru. Media sosial digunakan
siswa pada umumnya untuk berteman dengan mereka yang
memiliki kesamaan pemikiran, hobi, dan minat terhadap sesuatu.
Hal ini dapat membangun komunitas daring baru dan melakukan
berbagai kegiatan yang positif dan bermanfaat. Komunitas daring
tentu sangat bermanfaat bagi siswa. Salah satu manfaat komunitas
online atau daring adalah saling bertukar informasi dan
memperluas jaringan.

6) Mengembangkan keterampilan dan bakat yang dimiliki

Media sosial memiliki peran yang sangat besar untuk


mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Sebagaimana kita
tahu, bakat-bakat terbaik dapat ditemui dengan cepat melalui media
sosial. Contohnya, seorang anak yang dapat bernyanyi dengan
xvii
sangat baik, merekamnya dengan video, kemudian mengunggah
video tersebut ke media sosial, dan membagikan video tersebut
dengan teman-temannya ataupun publik. Publik dapat
membantunya ditemukan oleh produser ternama dan
mengundangnya untuk rekaman membuat album atau mengajaknya
mengikuti ajang pencarian bakat.

7) Menggali kreativitas

Media sosial tersedia dalam berbagai bentuk. Hal ini


memungkinkan siswa untuk dapat menggali kreativitas. Misalnya,
siswa yang memiliki kemampuan menulis akan menciptakan blog
pribadi dan memperdalam kemampuannya menulis. Sebagai media
sosial, blog memberikan ruang bagi siswa atau siapapun untuk
mengungkapkan buah pikiran, pandangan, ataupun pendapatnya
tentang permasalahan tertentu.

b. Dampak negatif

1) Mengurangi kemampuan menulis yang benar

Beberapa media sosial memiliki keterbatasan ruang untuk


menulis dengan kata-kata yang lengkap. Misalnya twitter yang
tidak lebih dari 140 karakter membuat siswa harus
mengekspersikan ide atau gagasannya dengan menyingkat kata.
Seringkali, penyingkatan kata pun menggunakan bahasa campuran,
Inggris dan Indonesia. Hal ini tentunya dapat berdampak pada
kemampuan menulis siswa terkait dengan kata-kata yang
digunakan.

xviii
2) Mengurangi perhatian terhadap materi pembelajaran

Aktifnya siswa dalam menggunakan media sosial dapat


mengurangi perhatian siswa terhadap materi pembelajaran. Hal ini
disebabkan siswa terlalu sibuk mengecek status terbaru orang lain
dan kemudian memberikan komentar. Perhatian yang teralihkan ini
dapat mengganggu proses pembelajaran dan berdampak pada
kemampuan siswa untuk berkonsentrasi yang nantinya mengarah
pada menurunnya prestasi akademis.

3) Mengurangi kemampuan memperoleh informasi yang lengkap dan


akurat

Saat berinteraksi dengan orang lain di dunia maya, banyak


sekali berseliweran informasi yang perlu dipertanyakan
kebenarannya. Ketidakakuratan informasi dan menyebarkannya
merupakan salah satu bentuk pelanggaran etika di media sosial.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi


dengan orang lain melalui media sosial maka akan semakin
berkurang waktu yang dimiliki untuk mencari dan memperoleh
kebenaran informasi yang diperoleh saat interaksi. Banjirnya hoax
di media sosial adalah contoh pelanggaran etika dalam media
sosial.

4) Mengurangi sosialisasi dengan orang lain di dunia nyata

Manusia adalah makhluk sosial dan karenanya perlu


bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain untuk bertahan

xix
hidup. Media sosial hadir sebagai media komunikasi modern yang
memungkinkan siswa atau siapa pun dapat berinteraksi dengan
orang lain dari seluruh dunia.

Namun, semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk


bersosialisasi dan berinteraksi di dunia maya, membuat semakin
berkurangnya waktu yang digunakan untuk bersosialisasi dan
berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Orang akan kesulitan
untuk membaca bahasa tubuh dalam komunikasi yang selalu
melekat saat komunikasi secara tatap muka. Akibatnya, ia kurang
dapat berkomunikasi secara efektif dalam komunikasi tatap muka.

5) Menjadi tidak waspada dan tidak hati-hati

Media sosial memungkinkan siswa untuk berteman dengan


dengan siapa saja. Memiliki jumlah teman yang banyak memang
menyenangkan namun tidak demikian jika berteman di dunia
maya. Perlu diingat bahwa tidak semua akun media sosial yang
ada adalah asli pemiliknya. Artinya, banyak akun palsu yang
bertebaran di dunia maya dan hal inilah yang perlu diwaspadai oleh
siswa.

Banyak sekali kasus perkenalan di dunia maya yang


berujung maut atau tindak kejahatan lainnya. Keasyikan mencari
teman dan mengobrol membuat siswa menjadi tidak waspada dan
tidak hati-hati akan kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

6) Mengurangi keterampilan berkomunikasi secara tatap muka

xx
Kehadiran media sosial dalam jagad komunikasi antar
manusia telah memberikan dampak besar terhadap pola
komunikasi antar manusia khususnya komunikasi interpersonal
atau komunikasi antar pribadi. Dengan kata lain, media sosial
memberikan pengaruh terhadap pola interaksi individu dan hal ini
juga merupakan salah satu contoh pengaruh media dalam interaksi
individu.

Media sosial memang ampuh dalam membantu siswa


pemalu untuk berkomunikasi dengan siswa lainnya atau orang lain.
Namun hal ini dapat berdampak pada keterampilan komunikasi
secara langsung atau tatap muka. Jika siswa pemalu kerap
menggunakan media sosial untuk berinteraksi dan
mengekspresikan dirinya maka hal ini dapat membuatnya merasa
terasing di dunia nyata dan bahkan dapat meningkatkan kecemasan
komunikasi karena takut bertemu dengan siswa lainnya atau orang-
orang.

7) Menjadi kecanduan

Sesuatu yang sifatnya berlebihan tentu tidak akan


berdampak baik. Begitupun dengan penggunaan media sosial yang
berlebihan. Penggunaan media sosial yang tanpa batas dan tanpa
ingat waktu dapat membuat siswa menjadi kecanduan. Menjadi
kecanduan dalam menggunakan media sosial merupakan salah satu
dampak negatif dari media sosial.

Salah satu kegiatan yang dapat menyebabkan kecanduan


adalah seringnya mengecek media sosial untuk mengetahui
informasi atau berita termutakhir. Hal ini dapat mengalihkan
perhatian siswa dalam proses pembelajaran dan kegiatan lainnya di
xxi
dunia nyata. Kecanduan terhadap media sosial ini juga dapat
mengganggu kesehatan.

8) Mengganggu kesehatan

Penggunaan media sosial secara berlebihan oleh siswa


dapat mengganggu kesehatan siswa. Siswa yang mengakses media
sosial secara terus menerus tanpa menghiraukan waktu dapat
menyebabkan gangguan pada mata, rasa sakit pada punggung dan
bahkan dapat menyebabkan kematian akibat duduk dalam posisi
yang sama selama berjam-jam.

9) Menjadi alat atau sarana cyberbullying

Pengaruh media sosial dalam dunia pendidikan yang


terakhir adalah menjadi alat perundungan. Selain dapat digunakan
sebagai media pembelajaran bagi siswa, media sosial juga kerap
disalahgunakan oleh siswa untuk melakukan perundungan secara
daring atau cyberbullying terhadap siswa lainnya. Perundungan
yang dilakukan melalui media sosial ataupun dilakukan secara
langsung dapat memberikan dampak psikologis yang sangat buruk
bagi korban dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

5. Etika dalam menggunakan media sosial

Dalam penggunaannya, orang di berikan kebebasan dalam


mengeksplor dan menggunakan media sosial. Namun yang sering di salah
artikan disini adalah, bebas bukan berarti tanpa etika. Tidak sedikit
permasalahan sosial yang terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat

xxii
dalam beretika dalam sosial media. Justru para pengguna terkadang
dibutakan oleh berita yang tidak benar akibat dari hasutan yang beredar di
media sosial.

Alangkah baiknya apabila orang mengetahui etika apa saja yang


harus diperhatikan pada saat menggunakan jejaring sosial. Berikut
beberapa hal penting mengenai etika dalam menggunakan media sosial.

 Dalam berkomunikasi, hendaklah menggunakan bahasa dan pilihan


kata yang tepat, sopan, serta santun dengan siapapun lawan bicara.
 Tidak mengumbar rahasia dan privasi orang lain di media sosial.
 Tidak menuliskan/berbicara kalimat yang mengandung unsur SARA
(Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) dan membagikan
konten/berita/gambar yang mengandung pornografi yang dapat
membuat sesorang merasa dihina, dilecehkan dan lain-lain.
 Tidak meng-update status atau hal yang bersifat privasi karena dapat
berbahaya bagi diri sendiri apabila ada orang yang berniat jahat.
 Hindari meng-udate status atau memberi komentar yang dapat
dianggap sebagai hasutan dan menyebarkan kebencian atau
permusuhan baik itu kepada seseorang atau kelompok tertentu.
Apabila hal demikian terjadi, maka Anda dapat dikenakan tindakan
pidana sesuai dalam UU ITE pasal 28 ayat 2.
 Pastikan mencantumkan sumber konten postingan karya orang lain
seperti quotes atau sejenisnya.
 Tidak me-repost apapun yang tidak jelas sumbernya.
 Tidak mudah percaya pada suatu berita/informasi yang ditemukan,
karena bisa saja itu hanyalah hoax.
 Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi
instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif
di Indonesia dan ketentuan internasional lainnya.

xxiii
 Tidak mempergunakan, mempublikasikan, dan/atau saling bertukar
materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan
pirating, hacking, dan cracking.
 Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk,
sumber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

B. Menurunnya Waktu Belajar akibat Penggunaan Media Sosial

1. Waktu belajar siswa

Salah satu kewajiban seorang siswa adalah belajar. Pembelajaran di


sekolah tidak hanya berlangsung di sekolah saja, namun juga dilanjutkan
di rumah untuk mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) ataupun belajar untuk
ulangan esok hari. Siswa tidak boleh bosan dalam belajar, karena belajar
adalah tugas utama siswa. Dalam rangka mencapai prestasi belajar yang
diinginkan, maka siswa perlu menjalankan disiplin terhadap waktu
belajarnya terutama di rumah. Hal ini disebabkan karena, di sekolah
pembelajaran sudah terjadwal dengan baik, sehingga siswa hanya perlu
mengikutinya.

Kebiasaan dan waktu belajar setiap pelajar berbeda antara seorang


dengan yang lain. Sebaiknya waktu belajar disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan belajar siswa masing-masing, tidak baik jika menggunakan
tolak ukur seseorang untuk orang yang berbeda. Ada yang lebih suka
belajar saat subuh setelah bangun tidur, ada yang lebih suka belajar pada
siang hari setelah pulang dari sekolah apabila kegiatan belajar mengajar
disekolahnya diadakan pada pagi hari, dan ada yang lebih suka belajar
pada malam hari.

Siswa mempunyai alasan yang berbeda-beda dalam belajar, namun


hendaknya didasari akan kesadaran diri sendiri bahwa belajar itu penting

xxiv
sebagai bekal masa depan. Dapat dikatakan, seseorang yang belajar akan
mempengaruhi hasil belajarnya apabila dilakukan secara rutin dan teratur
dalam waktu tertentu, sehingga akan mencapai prestasi belajar yang
optimal.

Keefektifan waktu dalam belajar berbeda-beda, tergantung dari diri


siswa tersebut. Ada siswa yang merasa lebih senang atau lebih berhasil
bila lamanya belajar bertahan satu jam, dua jam atau tiga jam. Sehingga
lama belajar yang dilakukan oleh seorang siswa sifatnya tidak tentu.
Lamanya belajar tergantung pada banyaknya bahan yang dipelajari. Tetapi
perlu diperhatikan, belajar yang terlalu lama akan melelahkan dan tidak
efisien.

2. Penggunaan media sosial dan pengaruhnya terhadap waktu dan


prestasi belajar siswa

Media sosial bagai pedang bermata dua bagi para pelajar, entah itu
mendongkrak minat belajar siswa, ataupun menghambatnya.

Banyak orang tua khawatir jika penggunaan media sosial akan


memperburuk kemampuan akademik anaknya. Hanya saja, kekhawatiran
itu ditepis oleh studi baru yang menunjukkan jika menggunakan situs
seperti Snapchat, Facebook, atau Instagram memiliki efek minimal pada
kinerja akademis.

Periset asal University of Bamberg, Jerman, melakukan studi baru


yang bertujuan mengklarifikasi apakah media sosial sebenarnya memiliki
dampak negatif pada nilai sekolah. Cara yang digunakan adalah dengan
melihat 59 studi lain dan melibatkan lebih dari 30 ribu remaja di seluruh
dunia.

xxv
"Ada beberapa studi tunggal yang kontradiktif mengenai masalah
ini dan ini telah membuat sulit sebelumnya untuk menilai semua hasil
dengan benar," ujar rekan penulis Caroline Marker, dilansir dari Malay
Mail Online.

Meskipun beberapa penelitian melaporkan media sosial memiliki


dampak negatif pada kinerja akademik, namun ada juga yang
menunjukkan pengaruh positif. Sementara beberapa peneliti lain gagal
menemukan hubungan sama sekali.

Dalam tinjauan baru, kajian yang sudah dirilis di jurnal


Educational Psychology Review menemukan, siswa yang menggunakan
media sosial secara intensif untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya
tentang topik yang berhubungan dengan sekolah sebenarnya cenderung
memiliki nilai yang sedikit lebih tinggi dan tidak rendah.

Selain itu, mereka menemukan pelajar yang sangat aktif di media


sosial tidak menggunakannya saat belajar. Tapi, mereka yang sering
menggunakan situs jejaring sosial, sering mengunggah pesan dan foto,
memang memiliki nilai yang sedikit lebih rendah. Meski tim tersebut
menekankan efek negatifnya sangat kecil.

Mereka yang menggunakan media sosial saat belajar atau


mengerjakan pekerjaan rumah juga memiliki nilai yang sedikit lebih buruk
daripada siswa yang tidak menggunakan situs ini. Hal ini mungkin adalah
bentuk multi-tasking siswa yang mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan
mereka.

"Kami tidak dapat menjawab pertanyaan ini. Kedua arah sebab dan
akibat itu mungkin, tapi tidak terlalu terasa," kata rekan penulis Profesor
Markus Appel menjelaskan media sosial dapat menyebabkan sedikit
penurunan nilai atau apakah siswa yang memiliki nilai lebih rendah lebih
mudah tertarik pada gangguan media sosial.
xxvi
C. Upaya yang Dilakukan untuk Menyeimbangkan Waktu Penggunaan
Media Sosial dengan Waktu Belajar Siswa-Siswi

Agar kegiatan belajar siswa tidak terbengkalai dan prestasi belajarnya


tidak menurun, siswa perlu melakukan beberapa upaya untuk membagi
waktunya dengan baik antara menggunakan media sosial sebagai hiburan dan
belajar. Hal ini dilakukan agar siswa dapat menggunakan waktunya dengan
efisien dan tidak bermain-main. Berikut adalah upaya-upaya yang harus
dilakukannnya :

 Membuat agenda harian


Agenda harian berfungsi sebagai schedule atau jadwal rangkaian kegiatan
siswa. Hal ini berguna agar siswa tidak bingung ingin mengerjakan apa
terlebih dahulu dan berakhir berkelana di media sosial. Pada agenda
harian, siswa mengatur waktu belajar, mengerjakan tugas, istirahat, makan,
dan waktu menggunakan media sosial. Menggunakan media sosial sebagai
refreshing dapat dilakukan tetapi tidak boleh terlalu lama. Siswa harus
pandai menyusun prioritas mana yang ingin dikerjakan terlebih dahulu dan
jam berapa ia akan melakukannya.

 Disiplin terhadap waktu


Yang paling sulit bagi siswa adalah disiplin diri terhadap waktu. Namun
demikian, Anda perlu melatih diri sejak awal agar terbiasa melakukannya.
Apa yang telah Anda susun dalam agenda harian perlu ditaati dengan
sungguh-sungguh. Jangan melanggar schedule agenda harian Anda
sendiri. Sekali Anda melanggar skedul agenda harian, akan menjadi

xxvii
kebiasaan. Akibatnya, schedule kegiatan harian hanya menjadi benda mati
yang tidak ada manfaatnya.

 Fokus
Siswa harus fokus dalam belajar dan tidak terpengaruh oleh notifikasi
media sosial yang masuk. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa me-
nonaktif-kan notifikasi untuk aplikasi media sosial di smartphone Anda
selagi Anda belajar. Mematikan handphone bila tidak digunakan dalam
kegiatan belajar juga bisa menjadi salah satu cara efektif.

xxviii
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dengan menggunakan angket berlangsung dari tanggal 11


Maret 2019 sampai dengan tanggal 12 Maret 2019 dengan membagikan
angket secara acak kepada kelas-kelas di SMA Katolik Rajawali, sedangkan
penelitian dengan wawancara dilaksanakan pada 16 Maret 2019 dan studi
literatur.
Lokasi penelitian bertempat di SMA Katolik Rajawali Makassar, Jalan
Lamadukelleng No.7. melalui wawancara (in-depth interview), pukul 09.30-
11.00 WITA.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian


kuantilatif, yaitu penelitian campuran dari kuantitatif dan kualitatif. Penelitian
ini menggunakan sumber kuantitatif (data angket) dan sumber kualitatif (data
wawancara). Jenis penelitian ini sangat sesuai karena mampu memberikan
skala perbandingan angka (kuantitatif) dan perbandingan deskripsi (kualitatif).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial


terhadap waktu belajar siswa-siswi SMA Katolik Rajawali.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah metode


in-depth interview melalui wawancara dan angket campuran (terbuka dan
tertutup) yang diberikan kepada beberapa siswa untuk mengetahui seberapa
23
24

besar pengaruh media sosial terhadap mereka yang merupakan data primer.
Sedangkan untuk menguatkan data primer tersebut, penulis mengumpulkan
data sekunder (data pendukung), berupa studi literatur dari berbagai sumber di
internet.

D. Subjek Penelitian

1. Subjek wawancara

Seorang teman kelas dari penulis yang bernama Cornelia M. Joham


dan Eunike Laurine, mereka dianggap cocok untuk sumber wawancara
karena mereka dianggap sebagai siswa yang patut diteladani di kelas
penulis.

2. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan data/informan yang bersangkutan


dengan topik yang akan dikaji. Dalam pengumpulan data angket, yang
menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA Katolik Rajawali Makassar.

Sampel adalah bagian dari populasi sehingga data yang diberikan


dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian yang akan diadakan, hal
ini dikarenakan keterbatasan waktu, maka penulis hanya menjadikan 6
kelas sebagai pihak yang mewakili keseluruhan populasi.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan mengkaji


hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber yang berkaitan erat
dengan topik dan mengkaji hasil angket yang disajikan dalam diagram. Kedua
25

hasil analisis tersebut nantinya akan dibandingkan dengan berbagai studi


media informasi.

F. Instrumen Analisis

1. Angket penelitian

Adalah kuisioner yang dibagikan kepada sampel yang telah ditentukan


oleh peneliti untuk memperoleh data melalui jawaban-jawaban responden.
Dalam kuisioner yang dibagi, penulis mengajukan 5 pertanyaan untuk
mengambil informasi berkaitan dengan topik yang ingin dikaji.

2. In-depth interview

Adalah sesi tanya jawab dengan narasumber yang dipercaya dapat menjadi
informan dalam satu topik tertentu yang akan dikaji. Penulis mengajukan
beberapa pertanyaan seputar media sosial yang dapat berpengaruh
terhadap waktu belajar siswa-siswi SMA Katolik Rajawali.

3. Studi Literatur

Penulis mengadakan studi literatur pada bacaan-bacaan dari internet yang


bertema media sosial dan waktu belajar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Wawancara

Pada wawancara ini, penulis mewawancarai 2 narasumber, yaitu


Cornelia M. Joham dan Eunike Laurine. Keduanya merupakan teman kelas
dari penulis.

1. Narasumber I (Cornelia M. Joham)

Penulis mengajukan 2 pertanyaan yang tentunya berkaitan dengan tema


karya tulis ini kepada narasumber, yaitu :

1) Apakah peran media sosial dalam kegiatan belajar siswa?


Jawab Narasumber :
Peran media sosial dalam kegiatan belajar siswa adalah
mengoptimalkan proses belajar mengajar karena tidak terikat oleh
ruang dan waktu (media sosial dapat diakses di mana saja dan kapan
saja), sebagai sarana pelatihan terhadap pemanfaatan teknologi, dan
memperbanyak sumber belajar (bahan ajar tidak terpaku pada buku
saja, tetapi dapat juga berupa gambar, video, atau hal-hal menarik
lainnya).

2) Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa ‘media sosial


mempengaruhi waktu belajar siswa’? Berikan pendapat Anda terhadap
pernyataan tersebut.
Jawab Narasumber :
Ya, setuju. Penggunaan media sosial yang berlebihan memberi
pengaruh negatif karena dapat menurunkan waktu belajar siswa. Siswa
menjadi lebih sering menggunakan gadget untuk membuka media
26
27

sosial seperti instagram, facebook, line, dll. Mereka menggunakannya


bukan hanya pada saat jam istirahat, namun juga selama proses belajar
mengajar dalam kelas berlangsung. Tak jarang pula mereka terus sibuk
dan berlarut dengan gadget mereka.

2. Narasumber II (Eunike Laurine)

Penulis mengajukan 2 buah pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan


yang diberikan kepada narasumber I, yaitu :

1) Apakah peran media sosial dalam kegiatan belajar siswa?


Jawab Narasumber :
Menurut saya, peran media sosial dalam kegiatan belajar siswa adalah
untuk menambah pengetahuan dan wawasan umum siswa yang
kemudian dapat diaplikasikannya dalam kegiatan belajar. Sebab, setiap
pelajaran pasti selalu mengandung hal-hal yang ada di sekitar kita
maupun diluar jangkauan kita, maka melalui media sosial ini siswa
bisa lebih mengetahui tentang berbagai objek, gambar dan fakta
menarik yang berguna untuk memperluas wawasan mereka.

2) Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa ‘media sosial


mempengaruhi waktu belajar siswa’? Berikan pendapat Anda terhadap
pernyataan tersebut.
Jawab Narasumber :
Setuju. Karena dengan adanya media sosial, maka siswa jauh lebih
bergantung dengan media sosial. Karena bergantung, maka siswa akan
lebih sering menghabiskan waktunya untuk membuka media sosial
saja. Apalagi, jikalau siswa tersebut lebih akrab dengan teman di
media sosialnya daripada teman sekitarnya, maka dia akan jauh lebih
banyak menghabiskan waktunya di media sosial dan lupa waktu,
hingga berakhir mengganggu kegiatan belajar siswa tersebut.
28

B. Data Angket Penelitian

Berikut adalah grafik dari data angket yang telah penulis olah (dapat dilihat di
lampiran) :

1. Seberapa lama siswa-siswi SMA Katolik Rajawali menghabiskan waktu di


dunia maya (media sosial)?

Waktu yang Dihabiskan di Media Sosial

10%
21%
<1 jam
1-3 jam
3-5 jam
40%
29% >5 jam

Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik di atas, sekitar 40% siswa
menghabiskan waktu 1-3 jam berkelana di media sosial. Sedangkan, 29%
menghabiskan waktu 3-5 jam di media sosial, 21% menghabiskan waktu
lebih dari 5 jam di media sosial. Dan 10% lainnya menghabiskan waktu
kurang dari 1 jam di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa, hanya
sebagian kecil dari siswa-siswi SMA Katolik Rajawali yang kurang aktif
di media sosial.
29

Hal yang Sering Dilakukan di Media Sosial

Posting foto, update instastory, dsb


8% 6%
3% Melihat media sosial orang lain
20%
16% Menonton video

Chatting

Belajar

dll
47%

2. Apa yang sering siswa-siswi SMA Katolik Rajawali lakukan di media


sosial?

Dari diagram di atas, dapat Anda lihat bahwa kebanyakan siswa-


siswi SMA Katolik Rajawali sering menonton video di media sosial yaitu
sebanyak 47% dari total seluruh siswa yang menjawab angket. Sebaliknya,
hanya 3% siswa-siswi yang menggunakan media sosial sebagai alat dan
sarana untuk belajar/mengerjakan tugas sekolah.

Sebanyak 20% siswa-siswi menggunakan media sosial untuk


melihat akun media sosial orang lain. Melalui media sosial, Anda dapat
mengetahui dan mengikuti kegiatan seseorang yang Ia publikasikan di
akun media sosialnya. Contohnya, seorang Kpopers di negara Indonesia
yang men-follow akun media sosial boyband Korea favoritnya dapat
melihat foto idolanya ataupun menonton secara LIVE apa yang sedang
dilakukan oleh idolanya tersebut melalui media sosial.

Sebanyak 16% siswa-siswi SMA Katolik Rajawali menggunakan


media sosial untuk chatting. Hal ini menunjukkan peran media sosial
sebagai sarana diskusi dan tempat berbincang yang fleksibel.
30

Berbanding terbalik dengan apa yang telah penulis dapatkan di


studi literatur, hanya 6% dari siswa-siswi SMA Katolik Rajawali yang
gemar mem-posting foto atau update instastory, dan kegiatan
semacamnya.

3. Mengapa siswa-siswi SMA Katolik Rajawali menggunakan media sosial?

Alasan Menggunakan Media Sosial

Mengatasi rasa bosan pada waktu


13% luang

7% Refreshing di kala jenuh belajar

10% 46%
Menjalin pertemanan

Mencari bahan untuk tugas sekolah


24%
dll

Sebanyak 46% siswa-siswi SMA Katolik Rajawali menggunakan


media sosial untuk mengatasi rasa bosan pada waktu luang. Hal ini
menunjukkan bahwa, sebenarnya sebagian besar siswa-siswi SMA Katolik
Rajawali memiliki banyak waktu luang, tetapi malah mengisinya dengan
bermain di media sosial, dan bukannya belajar.
Sebanyak 24% siswa-siswi SMA Katolik Rajawali menggunakan
media sosial untuk refreshing di kala jenuh belajar. Hal ini merupakan
tindakan yang benar, sesuai dengan yang telah penulis utarakan
sebelumnya. Belajar yang berlebihan dan terlalu lama juga tidak baik
untuk pelajar, refreshing dengan media sosial dibenarkan asal tidak terlalu
lama.
Hanya 10% siswa-siswi SMA Katolik Rajawali yang
menggunakan media sosial untuk mencari bahan untuk tugas sekolah.
Padahal, banyak sekali hal yang kreatif, menarik dan edukatif di media
31

sosial yang dapat dijadikan pedoman dalam membuat tugas sekolah.


Contohnya, kerajinan tangan, creative pop up card, dsb.
4. Apakah kegiatan belajar siswa-siswi SMA Katolik Rajawali terganggu
dengan notifikasi media sosial?

Terganggunya Kegiatan Belajar dengan Notifikasi Media


Sosial

8%
20% Selalu Sering

24%

Kadang Tidak

48%

Diagram di atas menunjukkan 48% siswa-siswi SMA Katolik


Rajawali kadang terganggu dengan notifikasi media sosial. Hal ini
menyatakan bahwa, jika siswa tersebut sudah mempunyai tekad yang kuat
untuk belajar, maka Ia akan belajar dan tidak memerdulikan notifikasi
media sosial yang muncul. Kembali lagi ke kepribadian dan tekad siswa.
Juga, ada 20% siswa yang sama sekali tidak terganggu dengan
notifikasi media sosial. Selain karena tekad dan fokus, hal ini dapat pula
dicapai dengan menonaktifkan notifikasi aplikasi media sosial atau
menjauhkan handphone dari jangkauan Anda untuk sementara waktu.
Namun, Anda dapat mengambilnya kembali jika ingin mencari informasi
bahan belajar di Google, wikipedia, dan semacamnya.
Sebanyak 24% siswa-siswi SMA Katolik Rajawali sering
kehilangan fokus dalam belajar karena notifikasi media sosial. Serta, 8%
dari total seluruh siswa-siswi SMA Katolik Rajawali yang mengisi angket
menjawab bahwa mereka selalu terganggu dengan notifikasi media sosial.
32

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat melaksanakan upaya-upaya yang


disarankan penulis di bab sebelumnya.
5. Berapa lama waktu yang diperlukan siswa-siswi SMA Katolik Rajawali
untuk belajar di rumah?

Waktu Belajar di Rumah

12% 18% < 1 jam

1-2 jam
22%

3 jam

49%
> 3 jam

Dari grafik di atas, Anda dapat melihat sebanyak 48% siswa-siswi


SMA Katolik Rajawali belajar dalam jangka waktu 1-2 jam di rumah.
Sebanyak 22% belajar selama 3 jam, sebanyak 18% belajar kurang dari 1
jam, dan sebanyak 12% belajar lebih dari 3 jam.
Jika dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menampakkan
waktu yang digunakan kebanyakan siswa-siswi SMA Katolik Rajawali
untuk bermain media sosial yakni selama 1-3 jam, maka waktu bermain di
media sosial lebih lama dibandingkan dengan waktu belajar siswa-siswi
SMA Katolik Rajawali.
Dari grafik di atas juga, Anda dapat melihat bahwa hanya sebagian
kecil (12%) dari siswa-siswi SMA Katolik Rajawali yang belajar selama
lebih dari 3 jam. Namun, penulis tidak mengatakan bahwa belajar lebih
lama berarti memiliki prestasi yang lebih baik. Akan tetapi, hendaknya
saja agar memanfaatkan waktu untuk hal yang berguna.
33

Yang menjadi keprihatinan penulis adalah bahwa terdapat 18%


siswa-siswi SMA Katolik Rajawali yang belajar kurang dari 1 jam.
Padahal, belajar di rumah perlu dilakukan untuk mengulang kembali apa
yang telah dipelajari di sekolah.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis sajikan di atas, penulis


menarik kesimpulan bahwa waktu yang dihabiskan untuk penggunaan media
sosial lebih banyak dibandingkan waktu yang digunakan untuk belajar. Di
waktu luang, siswa tidak lagi mengisinya dengan belajar. Akan tetapi, mereka
lebih mengisinya dengan menggunakan media sosial.
Media sosial memang sangat dibutuhkan karena bisa membantu siswa-
siswi dalam waktu yang sangat cepat. Akan tetapi, penggunaan media sosial
perlu dibatasi agar tidak berdampak negatif pada penggunanya. Peran orang
tua sangat dibutuhkan, karena orang tua mempunyai wewenang untuk
melakukan pembatasan terhadap anak-anaknya. Media sosial akan berdampak
buruk jika pemakaiannya secara berlebihan pada pola belajar serta hasil
belajar siswa-siswi.

B. Saran

Akhir kata, penulis ingin menyampaikan saran kepada pihak-pihak


terkait:

1. Bagi Guru

Guru diharapkan untuk dapat mengalihkan perhatian siswa-siswi dari


media sosial ke belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang
dapat menarik minat belajar siswa-siswi serta memberikan pengarahan
yang sesuai kepada siswa-siswi.

34
35

2. Bagi Orang Tua

Orang tua disarankan untuk mengawasi anak mereka ketika menggunakan


media sosial demi tujuan meminimalisir penggunaan media sosial yang
berdampak bagi waktu belajar anak-anak nya.
36
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Dwina. 2018. “Media Sosial Pengaruhi Kemampuan Akademik?”.


https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-
hidup/parenting/18/02/23/p4kmgi328-media-sosial-pengaruhi-kemampuan-
akademik [ diakses 16 Maret 2019 ]

Ambar. 2018. “17 Pengaruh Media Sosial dalam Dunia Pendidikan”.


https://pakarkomunikasi.com/pengaruh-media-sosial-dalam-dunia-pendidikan
[ diakses 14 Maret 2019 ]

Anitasari, Nuraini. 2017. “Pentingnya Etika dalam Menggunakan Media Sosial”.


https://zahiraccounting.com/id/blog/etika-dalam-media-sosial/ [ diakses pada 15
Maret 2019 ]

Arlina. 2017. “Klasifikasi Jenis-Jenis Media Sosial”.


https://solusimedsos.blogspot.com/2017/01/klasifikasi-jenis-jenis-media-sosial-
2017.html [ diakses 14 Maret 2019 ]

Awak, Uda. 2016. “Cara Siswa Pintar Membagi Waktu”.


https://www.matrapendidikan.com/2016/05/cara-siswa-pintar-membagi-
waktu.html [ diakses pada 16 Maret 2019 ]

Gani, Alcianno G. 2016. “Pengaruh Media Sosial terhadap Perkembangan Anak


Remaja.
https://www.academia.edu/24541599/Pengaruh_Media_Sosial_Terhadap_Perkem
bangan_Anak_Remaja [ diakses pada 16 Maret 2019 ]

Pratiwi, Ami. 2019. “Pengaruh Media Sosial bagi Remaja”.


https://www.kompasiana.com/amipratiwi18/5902e5578c7e61e71b2c3016/pengaru
h-media-sosial-bagi-remaja [ diakses 15 Maret 2019 ]

Rusmiati, Ayu. 2016. “Internet, Mendukung atau Menghambat Prestasi Siswa?”.


https://www.kompasiana.com/ayuu/56dd676225b0bda20ee0233e/internet-
mendukung-atau-menghambat-prestasi-siswa?page=all [ diakses 15 Maret 2019 ]

vi
Setiawan. 2013. “Kebiasaan Belajar”.
http://kejarmimpi.blogspot.com/2013/11/kebiasaan-belajar.html [ diakses 14
Maret 2019]
LAMPIRAN

Lampiran 1. Pertanyaan Angket

viii
Lampiran 2. Pertanyaan Wawancara

1) Apakah peran media sosial dalam kegiatan belajar siswa?


2) Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa ‘media sosial mempengaruhi waktu
belajar siswa’? Berikan pendapat Anda terhadap pernyataan tersebut.

Lampiran 3. Coding Card

No Pertanyaan Kode Keterangan


1 Seberapa lama Anda menghabiskan 1 - 4 1 = < 1 jam
waktu di dunia maya (media sosial)? 2 = 1-3 jam
3 = 3-5 jam
4 = > 5 jam
2 Apa yang sering Anda lakukan di 1-6 1 = Posting foto, update
media sosial? instastory, dsb.
2 = Melihat media sosial
orang lain.
3 = Melihat video-video.
4 = Chatting.
5 = Belajar /
mengerjakan tugas
sekolah.
6 = lainnya.
3 Mengapa Anda menggunakan media 1-5 1 = Mengatasi rasa
sosial? bosan pada waktu luang.
2 = Refreshing di kala
jenuh belajar.
3 = Menjalin
pertemanan.
4 = Mencari bahan atau
materi untuk tugas
ix
sekolah.
5 = lainnya.
4 Apakah kegiatan belajar Anda 1-4 1 = Selalu
terganggu dengan notifikasi media 2 = Sering
sosial? 3 = Kadang
4 = Tidak
5 Berapa lama waktu yang Anda 1-4 1 = < 1 jam
gunakan untuk belajar (selain di 2 = 1-2 jam
sekolah)? 3 = 3 jam
4 = > 3 jam

Lampiran 4. Coding Sheet

No Responden 1 2 3 4 5

x
1 Agung Setiawan Wysan 2 2 2 4 4
2 Alexander Gosal 4 1 1 1 1
3 Angela Gabrielle Tungky 2 3 3 3 2
4 Ariya Sumano Chandraputta 1 1 1 2 2
5 Christian Chandra 2 3 2 2 2
6 Cindy Amanda Onggirawan 2 3 3 3 2
7 Citra Damayanti Winarso 1 2 1 3 4
8 Claudia Gracelia Putri Aryento 2 3 1 3 2
9 Erika Shirley Santosa 3 3 3 3 3
10 Felix Layadi 2 3 4 1 1
11 Felix Pherry 4 2 5 4 1
12 Felysia Manggala 2 4 2 2 3
13 Frederik Imanuel Louis 2 3 1 4 4
14 Gilbert Feryanto Liaury 3 4 1 4 1
15 Glenn Johannes Tungka 2 3 1 4 4
16 Jessica Ho 2 3 2 3 2
17 Jesslyn Theresia Philander 3 2 2 3 3
18 Kevin Surya Likadinata 3 3 1 3 2
19 Marcelina Lidia Soetanto 2 3 1 2 2
20 Marcelino Putra Gareso 2 3 2 1 1
21 Princess Virginia Kardiono 2 3 3 3 2
22 Raynaldy Wisely Suchiady 2 6 1 4 2
23 Reinaldi Sugary Fn Baka 3 3 1 2 2
24 Reynaldo Tungadi 2 6 5 4 3
25 Roberto Ariobimo 1 2 2 3 3
26 Ronald Chriswanto Suwandi 1 3 3 3 3
27 Shekinah Queeny Limuang 3 2 2 2 3

xi
28 Siwi Rosari Tunggadewi 3 2 2 2 3
29 Tara Titana Yusuf 2 3 3 2 2
30 Vincent Gonardy 2 3 2 1 1
31 Vinsen Nawir 2 3 3 3 3
32 Anderson Pieter 4 5 4 1 3
33 Arthur Bagus Sumilat 3 4 3 3 1
34 Aurelia Amanda Robert 2 3 1 2 2
35 Aurianty Deyana 2 3 1 2 2
36 Carolina Dharmawan Thie 3 2 1 3 2
37 Cornelia Marcheline Joham 2 3 1 3 2
38 Dennis Lasapu 4 3 1 2 5
39 Eunike Laurine Randa 4 6 2 4 2
40 Excellent Stephanus Simon 1 2 3 2 2
41 Feilicya Aurellia Wijaya 4 6 3 3 2
42 Ferick Aprio Pratama 3 3 2 3 2
43 Graviela Christie 2 3 2 3 2
44 Irene Catalina Thesman 4 3 1 3 3
45 Ivan Chandra 2 2 1 4 2
46 Ivon Aimlekia Putri 4 5 5 1 3
47 Kristoforus Kenry Tjoanto 2 3 1 3 2
48 Kyrie Kakapuan Liamata 3 2 3 3 2
49 Kyire Michella Banglangi 4 3 2 3 2
50 Laurensius Patrick Steve 4 3 1 1 1
51 Leevio Wicaksono 2 3 2 4 2
52 Stefani Rante Siama 4 4 2 3 2
53 Stephanie Anggawijaya 4 4 2 4 2
54 Theresia Purnamasari 2 3 1 1 3

xii
55 Vania Griselda Prasetyo 3 2 2 3 2
56 Venezia Angela Widjaja 4 2 1 3 2
57 Adelia Djajakustio 4 3 4 2 2
58 Albertus Christopher Nathan 3 3 1 3 2
59 Alvin Dion 2 3 1 2 3
60 Anceline Aprilia Yolanda 3 1 1 3 1
61 Audrey Nadia 4 4 1 3 3
62 Brenda Wiryo 3 2 1 2 3
63 Chrysila Tanrifaisal 4 3 2 3 4
64 Claudya Liongke 3 2 1 2 3
65 Cresensia Nadya Widjaja 2 3 1 2 3
66 Desry Gusvani Bangre 2 1 5 4 2
67 Devin Chandra 2 3 1 3 2
68 Devnet Vicente 2 3 1 2 3
69 Dian Priscilla Febryela 3 3 2 2 3
70 Diva Azalia Karangan 3 3 1 3 3
71 Emanuella Early Natalie 2 3 2 2 2
72 Felicia Sieto 3 3 4 2 2
73 Gary Marvelim 2 3 1 3 1
74 Jason Joulanda 2 2 1 3 1
75 Jennifer Marwan 3 2 1 2 3
76 Jesslyn Ariesta Kurniadi 2 2 2 3 1
77 Luciana Lintiara Weridity 4 6 4 2 2
78 Maria Deriana Putrina Naha 2 5 4 3 3
79 Melania Silvia Liling 2 3 1 3 3
80 Melven Gomez 2 3 4 3 2
81 Michel Tefania Yuliastomo 2 3 4 2 1

xiii
82 Michelle Irene Goritman 3 2 1 2 3
83 Nadya Jirajaya 2 3 1 3 2
84 Rahel Evangeline Hendy 2 3 4 3 1
85 Rayandri Eva Saragih 3 1 1 3 1
86 Reinhart Brilian Winartio 2 3 2 3 2
87 Reyner Jauwfik 4 3 1 2 2
88 Rich George Pieter 4 3 1 2 2
89 Richard Eugene Sinyoman 4 3 5 4 3
90 Richson Sedjie 2 3 1 3 2
91 Silvany Kontessa 3 2 1 3 3
92 Theodorus Karli 2 2 2 2 2
93 Tiara Anggun Pertiwi 3 2 1 2 3
94 Veronica Celine Chandra 2 3 1 3 2
95 William Adam 2 3 1 3 3
96 Aiko Fiona Cennarif 3 2 1 2 2
97 Alfonsus Avianto Chandrawan 2 3 1 3 2
98 Alvaro Fernaldy Tanujaya 2 2 2 3 1
99 Alvin Gormantara 1 1 1 1 1
100 Amanda Jane 2 1 1 2 2
101 Andrew Kristianto Robert 2 2 2 3 2
102 Angelina Chandra Putri 3 2 1 2 2
103 Audrey Evelyn Liem 2 3 1 3 2
104 Aurell Hilary Ghosalim 1 1 1 1 1
105 Budi Iswanto 3 2 5 2 2
106 Carin Hamjaya 2 3 1 3 1
107 Catherine Natalia Tarunadjaya 2 6 5 2 2
108 Claudia Valencia Djaya 1 4 2 6 1

xiv
109 Deby Gunawan 2 3 1 3 1
110 Denilsen Axel Candiasa 2 2 2 3 2
111 Elvira Horisanto 2 3 1 2 2
112 Everine Jeaquin Lo 3 4 5 1 3
113 Gabriela Melani Djajasasana 2 2 3 4 3
114 Geno Jayadi 2 2 1 3 2
115 Jennifer Angliani 1 5 4 3 4
116 Jeremy Ponto 3 4 2 4 4
117 Jessica Toh 2 2 2 3 4
118 Justin Jelimson Limoa 4 6 5 4 3
119 Karen Kurnia 2 1 1 2 3
120 Kevin Chandra 2 3 1 4 2
121 Kevin Herman Otnieliem 3 3 5 4 1
122 Livia Carissa Winengko 2 1 1 3 2
123 Michael Pinarto 3 6 5 4 1
124 Natasya Kwandou 1 2 3 3 3
125 Raimond Loa 2 2 1 3 4
126 Revina Raissa Gunawan 2 2 2 3 2
127 Richard Mario Lettjeng 2 4 1 3 2
128 Rionaldy Dharma Saputra 1 4 5 4 4
129 Sabrina Yap Utama 2 3 1 4 2
130 Satria Leonardo Simon 1 6 5 4 1
131 Wesley Wilibrordus 1 5 5 4 4
132 William Winston S. 2 6 5 2 2
133 Wynne Elysia Suriady 1 3 2 3 2
134 Yansen Pratama Kohar 2 4 3 3 2
135 Aaron Richard Valentino Karu 2 3 2 3 2

xv
136 Anastasia Angelie Santosa 2 3 1 3 4
137 Andre Wijaya 4 3 1 3 4
138 Bryan Jonathan Tahir 3 3 1 2 2
139 Cindy Marsela 4 3 2 3 3
140 Elfajar Bintang Samudera 4 3 1 3 4
141 Fanie Tansil 3 4 2 3 3
142 Gloria Tifany Masui 3 3 2 1 2
143 Hanna Kanaya 3 2 5 3 2
144 Inez Yulia Amanda 2 3 1 3 4
145 Inggrid Devyana Candra 3 6 1 3 2
146 Jessica Patricia Gunawan 3 4 1 3 4
147 Jovan Kusuma 3 3 1 2 2
148 Levina Wiyono 2 4 5 3 3
149 Lygia Nicole Pinontoan 3 3 2 1 2
150 Michelyn Kuandi 4 3 1 2 3
151 Ryan Edbert Nurtanio 2 3 5 4 2
152 Sindy Natalyanti 4 3 1 2 1
153 Stephany Wiliany 2 3 2 3 2
154 Sutomo Suryanto 2 3 2 3 4
155 William 4 3 2 3 2
156 Alberto 4 2 5 4 1
157 Angelica Chrisan Sende Novelita 3 3 2 3 2
158 Arnold Thenikusuma 4 3 1 2 2
159 Bryan Thejakusuma 3 4 4 4 4
160 Calvin Aditya Ahmad 2 1 4 3 2
161 Christhalia Emmanuel Tanra 4 3 1 3 2
162 Clarissa Yason 1 4 4 2 2

xvi
163 Cornelia Contardo Santoso 3 4 5 3 2
164 Dominica Shamara Gita 3 6 1 2 2
165 Felicia Jessica Love 4 4 1 2 2
166 Felixiano Hosea 4 4 4 2 2
167 Filia Grace Senolinggi 3 3 1 3 2
168 Fransisca Angelica Tjia 1 2 1 3 2
169 Fredericky Jonery Yaury 4 3 1 3 1
170 Henny Gunawan 3 3 1 2 1
171 Ivie Jacinta Hosal 3 3 2 4 1
172 Johann Christian Kandani 2 3 2 4 1
173 Johnsen Klemens Wisan 1 2 2 4 1
174 Kelly Dalwin 4 4 2 4 1
175 Keshia Anastasia Winardi 2 3 1 3 2
176 Leonardo Delvin Gosal 3 4 5 3 2
177 Liezel Callista Liestan 3 4 5 3 2
178 Marcellino Candyawan 3 6 2 3 1
179 Marco Richard Palisuan 2 3 2 4 1
Mauritius Sahala Syafaat
3 3 3 3 3
180 Manurung
181 Melisa Elizabet Rumuy 3 3 2 2 1
182 Michael Ruslim 4 4 1 2 2
183 Michelle Clarissa Pradana 3 3 1 3 2
Michelle Kathleen Caroline
184 4 4 1 4 1
Ruitan
185 Randy Wilyani 2 2 3 1 2
186 Richard Leonardo Santoso 2 3 3 3 3
187 Tiopan Pasaribu 2 3 2 2 1
188 Tisa Noveline M 3 4 5 3 2
xvii
189 Trevan Sean Lioes 4 4 4 4 4
190 Vanessa Putri Tjiayadi 3 4 5 3 2
191 Waisaka Puspajayani 2 6 2 1 1

xviii
Lampiran 5. Biodata Penulis

A. Bertrand Maylenzky Wijaya


h h
Tempat, tanggal lahir : Makassar, 19 Mei
2002
Alamat : Jl. Rappocini Raya no 175
Email :
bertrand.w18@gmail.com
Sekolah : SMA Katolik
Rajawali
No. Telp : 085256825259

B. Chindy Christie Davina


hh

Tempat, tanggal lahir : Makassar, 22 Juni


2003
Alamat : Jl. Kijang no 42C
Email :
cchristie977@gmail.com
Sekolah : SMA Katolik
Rajawali
No. Telp : 085240887770

C. Daniel Laorencius
hh

Tempat, tanggal lahir : Makassar, 10 Sept


2002

xix
Alamat : Jl. Dg Tata Raya no 97A
Email : daniellaorencius@yahoo.com
Sekolah : SMA Katolik Rajawali
No. Telp : 081356741802

D. Mikael Rante
h h
Tempat, tanggal lahir : Makassar, 22 Mei
2003
Alamat : Jl. Puri Asri IV Blok A no 9
Email :
mikaelrante08@gmail.com
Sekolah : SMA Katolik
Rajawali
No. Telp : 081245867670

E. Mita Elvira Chandra

h h
Tempat, tanggal lahir : Makassar, 13 Nov
2002
Alamat : Jl. Gunung Merapi no 2
Email :
mita748@yahoo.com
Sekolah : SMA Katolik
Rajawali
xx
No. Telp : 085346822780

xxi

Anda mungkin juga menyukai