Anda di halaman 1dari 5

KONTINGEN GARUDA I

Sejarah Wajib

disusun oleh:
Alnetta / XII SOS I / 1
I. Pengertian Kontingen Garuda

Kontingen Garuda (KONGA) adalah sebuah pasukan dari organisasi


Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan dalam rangka misi
perdamaian di berbagai tempat di dunia atas nama organisasi Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Indonesia mulai berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini
semenjak tahun 1957. Terdapat total 27 lebih kontingen pasukan yang
terbentuk beserta sub-kontingen pasukan hingga hari ini.

Latar belakang dibentuknya dan digagasnya pasukan perdamaian oleh


Indonesia adalah ungkapan rasa terima kasih Indonesia kepada negara-
negara Liga Arab terutama Mesir. Sebagai negara yang pertama kalinya
mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure dan negara yang gigih
mendukung Indonesia saat terjadi sengketa dengan Belanda, Mesir pernah
mengalami konflik militer berskala besar seperti “Krisis Suez” pada tahun
1956 yang memerlukan perhatian internasional. Indonesia membalas budi
Mesir melalui mekanisme diplomasi di PBB yang mendukung agar PBB
mengirimkan pasukan perdamaian untuk membantu meredakan krisis
tersebut.

Tidak hanya itu, Indonesia juga menyumbang pasukan perdamaian atas


nama PBB tersebut sebagai bentuk partisipasi dalam perdamaian sekaligus
tanda terima kasih kepada Mesir. Semenjak itu, Indonesia secara rutin
berpartisipasi mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di bawah naungan
PBB dalam berbagai misi di ragam lokasi mancanegara.
II. Kontingen Garuda I

Misi perdamaian pertama diberi nama Kontingen Garuda I atau Konga


I dikirim pada tanggal 8 Januari 1957. Misi ini berkekuatan 599 personel
TNI yang sebagian Resimen Infanteri Teritorial IV/Diponegoro. Tujuan
utama dari misi ini adalah untuk menjaga perbatasan Israel dan Mesir
bersama dengan pasukan PBB.

Masalah yang menyebabkan pengiriman pasukan PBB ke Mesir adalah


pergolakan di Terusan Suez. Terusan Suez dinasionalisasi oleh Presiden
Mesir, Gamal Abdul Nasser pada tanggal 26 Juli 1956.

Nasionalisasi Terusan
Suez dilakukan oleh pihak
Mesir yang menerima
negara-negara yang
memiliki kepentingan atas
Terusan Suez seperti
Inggris dan Perancis yang
menolak nasionalisasi
tersebut. Mengantisipasi
untuk jalan yang damai
terus dilakukan namun
menentang Mesir dengan kukuh mengatakan Terusan Suez adalah bagian
dari wilayhnya. Perjanjian damai yang diupayakan gagal karena serbuan
tentara Israel pada tanggal 30 oktober 1956 hingga melewati batas
perbatasan.

Pergolakan yang terjadi di wilayah Terusan Suez itu mengundang


Perhatian PBB untuk mencabut jalan keluar dan mendamaikan negara yang
bersengketa, oleh karena itu PBB meneruskan misi perdamaian ke Mesir.
Pemerintah Indonesia menyatakan kesediannya ikut serta dalam misi PBB
dengan mengirimkan Misi Garuda. Pada tanggal 31 Desember 1956,
pasukan Garuda I dibawah pimpinan Walikota Sudiyono mengadakan apel
persiapan di Istana Merdeka.

Pasukan Garuda I yang dikirim ke Mesir selanjutnya bergabung dengan


UNEF (Pasukan Darurat PBB) di Abu Suweir, Mesir. Pasukan Garuda I
berhasil melaksanakan tugasnya dan kembali ke tanah air pada tanggal 12
September 1957. Misi ini resmi berakhir pada 29 September 1957.
III. Misi Kontingen Garuda I

Yang menjadi dasar Indonesia mengambil bagian dalam tugas misi


Garuda ialah :
 Sebagai anggota Dewan Keamanan PBB
 Landasan ideologi Indonesia (Pancasila)
 Landasan Konstitusional Indonesia ( Pembukaan UUD 1945)
 Perwujudan dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

Serangan Inggris, Prancis, dan Israel terhadap Mesir itu dinilai telah
membahayakan perdamaian dunia. Pergolakan yang terjadi di wilayah
Terusan Suez mengundang PBB untuk mencarikan jalan keluar dan
mendamaikan Negara-negara yang sedang bersengketa. Oleh katena itu,
PBB mengirim pasukan perdamaian ke Mesir, yang diberi nama United
Nations Emergency Forces (UNEF) di bawah pimpinan E.L.M. Burns.

Pada tanggal 8 November 1956 pemerintah Indonesia menyatakan


kesediaannya untuk ikut serta dalam pasukan PBB dengan mengirimkan
pasukan Garuda I. Sebagai Komandan Kontingen ditunjuk Letnan Kolonel
Hartoyo, yang kemudian digantikan Letnan Kolonel Saudi sampai Januari
1957. Misi garuda I berangkat pada tanggal 1 Januari 1957. Tugas utamanya
ialah mengawasi penarikan mundur tentara Israel. Pasukan polisi PBB yang
bertugas mengawasi garis demarkasi di sekitar Gaza dan Sinai berjumlah
lebih kurang 6.000 orang.

Pasukan Garuda I ternyata berhasil dengan baik dalam menyelesaikan


tugas-tugas yang diembannya. Keberhasilan ini membuat Indonesia terus
menerus dipercaya oleh PBB untuk membantu memelihara perdamaian di
berbagai pelosok dunia bila terjadi sengketa. Bangsa Indonesia boleh
berbangga karena kepercayaan yang begitu besar diberikan oleh PBB untuk
memelihara perdamaian dunia.
LAMPIRAN

http://historia-rockgill.blogspot.com/2011/12/pengiriman-pasukan-garuda-i.html
https://www.idntimes.com/news/indonesia/rudy-bastam/5-operasi-yang-pernah-dilakukan-
tni-bersama-pasukan-pbb/full
https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/430/KONGA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontingen_Garuda
https://donaemons.wordpress.com/2009/01/26/kontingen-garuda/

Anda mungkin juga menyukai