Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Reaksi bangsa Indonesia dan tujuan Sekutu (AFNEI atau Allied Forces Netherland
East India) datang ke Indonesia
B. Upaya perlawanan bangsa Indonesia secara fisik dan diplomasi dalam
mempertahankan kemerdekaan
1. Perjuangan Fisik
a. Pertempuran Surabaya 10 November 1945
b. Pertempuran Ambarawa – Magelang
c. Pertempuran Medan Area
d. Pertempuran Bandung Lautan Api
e. Pertempuran 5 Hari Di Semarang
f. Pertempuran Di Sumatera
g. Perang Puputan Bali
h. Pertempuran Merah Putih Manado
i. Pertempuran Sulawesi Selatan
2. Perjuangan Diplomasi
a. Perundingan Ri-Belanda Di Jakarta
b. Perundingan di hooge veluwe
c. Perundingan Malino 15 Juli 1946
d. Perundingan Genjatan Senjata Ri-Sekutu
e. Perundingan Linggarjati
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana reaksi bangsa Indonesia dan tujuan Sekutu (AFNEI atauAllied Forces
Netherland East India) datang ke Indonesia?
2. Bagaimana upaya perlawanan bangsa Indonesia secara fisik dan diplomasi dalam
mempertahankan kemerdekaan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui reaksi bangsa Indonesia dan tujuan Sekutu (AFNEI atau Allied Forces
Netherland East India) datang ke Indonesia.
2. Untuk mengetahui berbagai upaya perlawanan bangsa Indonesia secara fisik dan
diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Reaksi bangsa Indonesia dan tujuan Sekutu (AFNEI atau Allied Forces Netherland
East India) datang ke Indonesia
Tanggal 24 September 1945, tentara sekutu dengan satuan khususnya AFNEI (Allied
Forces Netherland East India) yang dipimpin Sir Phillip Christisondatang ke Indonesia
dengan tujuan:
Menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang.
Melucuti Jepang yang telah kalah perang dengan sekutu.
Mengurus orang-orang sekutu (Belanda) yang ditawan Jepang.
Memelihara ketertiban dan keamanan supaya pelaksanaan tugas berjalan lancar
Menghimpun keterangan tentang penjahat dan menuntut mereka di depan pengadilan
sekutu.
Pemerintah Indonesia semula bermaksud membantu tugas tentara sekutu, namun
setelah tahu diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration) menjadi cemas.
NICA dibawah pimpinan Van Der Plas dan Van Mook bermaksud menegakkan kembali
pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia.
(Tim MGMP Sejarah Kota Surakarta, hal 40)
1. Perjuangan Fisik
Sekutu (Inggris) memasuki kota Bandung sejak pertengahan bulan Oktober 1945.
November 1945, NICA semakin merajalela di Bandung. Jebolnya bendungan sungai
Cikapundung pada malam hari tanggal 25 November 1945 ditengah-tengah situasi
panas akibat akan dibelahnya Bandung menjadi 2, yaitu pasukan sekutu daerah
Bandung Utara dan bagian Selatan daerah RI, menimbulkan bencana banjir besar
dalam kota.
Sesuai garis politik diplomasi pihak RI mengosongkan Bandung utara. Tetapi,
akibat sekutu menuntut pengosongan sejauh 11 km, dari Bandung Selatan meletus
pertempuran dan aksi bumi hangus disegenap penjuru kota. Tanggal 23 dan 24 Maret
1946 penduduk meninggalkan Bandung yang telah menjadi lautan api. Peristiwa ini
diabadikan dalam lagu “ Halo-halo Bandung”. Tokoh pertempuran Bandung ini
antara lain Aruji Kartawinata, Pemuda Sutoko, Nawawi Alib, Kolonel Hidayat, Otto
Iskandardinata, Kolonel A.H Nasution (Panglima Divisi III Jawa Barat).
Sementara itu, benteng NICA di Dayeuh Kolot, Bandung Selatan dikepung
pejuang Bandung sebagai taktik menghancurkan daerah itu. Lalu, muncul pemuda
Toha yang siap berjibaku menghancurkan gudang mesiu NICA dan membawa alat
peledak.
(I Wayan Badrika, 2003, hal 254-255)
Tanggal 15 – 20 Oktober 1945 antara pasukan TKR dengan pasukan Jepang (Pimpinan
Mayor Kido) terjadi pertempuran ini. Diawali oleh Jepang meracuni sumber air minum di
daerah Candi Semarang. Ketika dr. Karyadi, Kepala Laboratorium Rumah Sakit Semarang,
akan memeriksa sumber air ternyata dihalangi Jepang dan ditembak mati.
(Tim MGMP Sejarah Kota Surakarta, hal 41)
f. Pertempuran Di Sumatera
Disebabkan kebencian masyarakat atas kedatangan Sekutu dengan NICA. Di Aceh, rakyat
bersama TKR dibawah pimpinan Teuku Nyak Arief mengadakan perlawanan. Pertempuran
juga terjadi di Padang dan Bukit Tinggi.
(Tim MGMP Sejarah Kota Surakarta, hal 42)
g. Perang Puputan Bali
Dipimpin I Gusti Ngurah Rai dengan pasukannya Ciung Wanara. Dimulai bulan April
1946 Denpasar. Akibat keterbatasan senjata mereka terdesak dan bertahan di Desa Marga. Di
daerah ini, Ngurah Rai mengadakan perang habis-habisan atau Puputan. Perang ini juga
disebut Pertempuran Margarana (18 November 1946).
(Tim MGMP Sejarah Kota Surakarta, hal 42)
2. PERJUANGAN DIPLOMASI
e. Perundingan Linggarjati
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Agar generasi muda tetap mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut
berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan Indonesia dan mencontoh semangat para
pahlawan terdahulu, dengan melihat betapa sulitnya mereka meraih kemerdekaan dan
mempertahankannya hingga sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika, I Wayan. 2003. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum jilid 2 untuk SMU Kelas 2.
Jakarta: Erlanggga.
Putri, Adelia Surya. 2015. Makalah Perjuangan Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan. Diakses dari http://aaphilla.blogspot.co.id/2015/05/makalah-
perjuangan-
bangsa-indonesia.html
Tim MGMP Sejarah Kota Surakarta. 2016. LKS Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/MK/MAK
Kelas XI Semester II. Surakarta:New Master Star.