Anda di halaman 1dari 16

PEMBEBASAN

IRIAN BARAT
Shabrina Farras
Tsany 1959-1969
XII-6 / 27 /188958
Menurut hasil sidang BPUPKI, wilayah NKRI meliputi

Latar Belakang
seluruh wilayah bekas jajahan Belanda, termasuk Irian
Barat. Namun, Belanda tidak mau mengakui
kemerdekaan Indonesia, justru melakukan agresi,
sehingga berkobarlah perang kemerdekaan (1945-
1949).
Akibat perjuangan Indonesia dan dukungan forum
internasional, Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan
Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun
1949.
Namun dalam penyerahan kedaulatan tersebut Irian
Barat belum disertakan dan akan dirundingkan satu
tahun kemudian. Belanda terus menunda penyerahan
dan mengingkari perjanjian.
Perjuangan Diplomasi

Sidang Majelis Umum Konferensi Asia Afrika


Perundingan Bilateral
PBB 1955

3
New York Agreement
Paling lambat 1 Oktober 1962 UNTEA menerima serah terima
01 dari Belanda dan sejak saat itu bendera merah putih
diperbolehkan berkibar di Irian Barat

Tanggal 31 Desember 11962 bendera merah putih


02 berkibar disamping bendera PBB

Isi Pokok 03
Pemulangan anggota anggota sipil dan militer Belanda sudah
harus selesai tanggal 1 Mei 1963

Persetujuan Selambat lambatnya tanggal 1 Mei 1963 pemerintah RI secara


resmi menerima penyerahan pemerintahan Irian Barat dari
04 tangan PBB

Indonesia harus menerima kewajiban untuk mengadakan


05 Penentuan Pendapat rakyat di Irian Barat, paling lambat
sebelum akhir tahun 1969

4
Perjuangan Melalui Ekonomi
Upaya-upaya berikut ini dilaksanakan pada masa demokrasi liberal

Nasionalisasi de Javasche Bank (Kabinet


Sukiman)

melarang maskapai penerbangan Belanda


melakukan aktivitasnya di wilayah Indonesia

melarang beredarnya terbitan berbahasa


Belanda

Pemogokan buruh pada perusahaan


Belanda
Perjuangan Jalur Politik

Membentuk
Pembatalan Uni
Provinsi Irian
Indonesia-
Barat dengan
Belanda
Ibukota Soa Siu
Memutus
Pembatalan hasil hubungan
KMB diplomatik
dengan Belanda
Konfrontasi Bersenjata/Operasi Militer

Operasi Naga Operasi Serigala di


Teminabuan dan
TRIKORA di Marauke &
Kaimana juga Sorong

Komando Operasi Banteng Pertempuran


Mandala di Kaimana Fak Laut Aru
Fak

7
Komando Mandala
TUJUAN
1. Merencanakan, menyiapkan dan Fase Infiltrasi (1962)
melaksanakan operasi militer memasukkan 10 kompi ke sekitar sasaran
untuk mengembalikan Irian barat tertentu untuk menciptakan daerah bebas
ke dalam kekuasaan Republik de facto.
Indonesia
Fase Eksploitasi (1963)
2. Mengembangkan situasi militer di
wilayah Irian barat sesuai dengan 3 Fase Mengadakan serangan terbuka terhadap
perkembangan perjuangan di induk militer lawan, menduduki semua
pos pertahanan musuh yg penting.
bidang diplomasi supaya dalam
waktu singkat diciptakan daerah
Fase Konsolidasi (1964)
daerah bebas de facto atau unsur
STRUKTUR
pemerintah RI di wilayah Irian dengan menegakkan kekuasaan RI
Panglima
Barat Komando : Mayjend. Soeharto secara mutlak di seluruh Irian Barat.
Wakil Panglima I : Kolonel Laut Subono
Wakil Panglima II : Kolonel Udara Leo
Wattimena
Kepala Staf Gabungan : Kolonel Ahmad Tahir
Operasi Jaya Wijaya

Resolusi penghentian
sebelum operasi Jayawijaya dilaksanakan,
diadakan perundingan di Markas Besar PBB
pada tanggal 15 Agustus 1962, yang Rencana
menghasilkan suatu resolusi penghentian
Rencana serangan terbuka untuk merebut
tembak menembak pada tanggal 18 Agustus
Irian Barat sebagai suatu operasi penentuan,
Pendaratan
1962.
a. Angkatan Laut Mandala dipimpin oleh
Kolonel Soedomo membentuk tugas amphibi
Maret - Agustus 1962 dilancarkan
17, terdiri dari 7 gugus tugas
operasi pendaratan melalui laut
b. Angkatan Udara Mandala membentuk
dan udara
enam kesatuan tempur baru.

9
Kronologi

KMB (23 Agt-2 Nov 1949) 1

Masalah Irian Barat akan


diadakan perundingan lagi 2 24 Maret 1950
dalam waktu 1 tahun setelah
Konferensi Tingkat Menteri Uni
pengakuan kedaulatan RIS.
1951 3 Indonesia-belanda membentuk
Nasionalisasi de Javasche Bank, komisi yang meyelidiki masalah
melarang maskapai penerbangan Irian Barat
Belanda di Indonesia
10
4 Perundingan Bilateral Indonesia-Belanda
Tahun 1950, 1952, 1954 dan
semuanya gagal mendesak Belanda
10 Desember 1954 5
agar menyerahkan Irian Barat
Sidang umum majelis
PBBPersoalan Irian Barat 6 1955 : Konferensi Asia Afrika
belum berhasil memperoleh
29 negara-negara di kawasan
tanggapan positif.
3 Mei 1956 7 Asia Afrika, secara bulat
mendukung upaya bangsa
Indonesia membatalkan hubungan Indonesia untuk memperoleh
Indonesia-Belanda berdasarkan kembali Irian sebagai wilayah 11
4 17 Agustus 1956
Sesuai program kerja cabinet Ali,
membentuk provinsi Irian Barat
Sidang Majelis Umum 1957 5
dengan ibukota Soa Siu (Tidore)
Pidato Menlu Roeslan Abdulgani,
Indonesia tetap tidak mencapai 2/3 6 18 November 1957-2 Desember 1957
suara dan Belanda kokoh didukung
Buruh mogok kerja &mengambil
negara-negara barat
17 Agustus 1960 7 alih perusahaan Belanda.,
larangan terbitan film berbahasa
Puncak ketegangan Indonesia-Belanda 
belanda, maskapai Belanda
Indonesia resmi memutus hubungan dilarangan beraktivitas di 12
4 September 1961 : Sidang Umum PBB

Belanda telah membentuk Dewan


19 Desember 1961 : TRIKORA 5
Papua dan mengumumkan
berdirinya Negara Papua,
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka
mengajukan “Rencana Luns”
Papua bentukan Belanda
6 2 Januari 1962
2. Kibarkan sang Merah Putih di Irian Jaya
3. Bersiap untuk mobilisasi umum Presiden Soekarno

15 Januari 1962 7 membentuk Komando


Mandala
Perang Laut Arafura antara Angkatan Laut
Indonesia dan Belanda di lepas pantai Irian 13
4 2 April 1962 : “Rencana Bunker”

Ellsworth Bunker mengusulkan agar


1962 5
Belanda menyerahkan kedaulatan
Irian Barat kepada RI melalui PBB
1. Operasi Jayawijaya dalam waktu 2 tahun.
2. New York Agreement  AS 6 1 Mei 1963 : Operasi Wisnu Murti
mendesak Belanda untuk
Secara resmi UNTEA
menyerahkan Irian Barat
24 Maret-4 Agustus 1969 7 menyerahkan wilayah Irian Barat
ke RI, Komando Mandala
Penentuan Pendapat Rakyat (pepera) dibubarkan. Secara de facto,
dengan 2 opsi : bergabung degan RI atau Irian Brat menjadi provinsi ke-26.
14
8 17 Agustus 1969

Dewan Musyawarah Pepera


24 November 1969 9 mengumumkan bahwa rakyat Irian
dengan suara bulat memutuskan
Duta besar Ortiz Sans melaporkan Irian Jaya tetap merupakan bagian
hasil Pepera ke sidang PBB 
dari Republik Indonesia
secara de yure, Irian Jaya sah
menjadi milik RI

Papua bergabung dengan NKRI

15
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai