Anda di halaman 1dari 29

Mempersembahkan

2
1. Perang puputan di bali

✣ Apa itu Perang Puputan di Bali ??

✣ Bagaimana Latar Belakang terjadinya


Perang tersebut ?

✣ Bagaimana perang tersebut terjadi ?

3
Apa itu perang puputan ?
• Puputan adalah istilah dalam bahasa Bali yang mengacu pada
ritual bunuh diri massal yang dilakukan saat perang daripada harus
menyerah kepada musuh. Istilah ini berasal dari kata bahasa
Bali "puput" yang artinya "tanggal" / "putus" / "habis / "mati".

• Puputan yang terkenal di Bali adalah Puputan Jagaraja, dilakukan


oleh Kerajaan Buleleng melawan pasukan
kolonial Belanda setelah Raja Buleleng memberlakukan
sistem Tawan Karang (menahan seluruh kapal asing yang berlabuh
di Dermaga Buleleng)
Pemerintah kolonial Belanda ingin  Pemerintah kolonial Belanda ingin
menguasai Bali. Yaitu berusaha untuk menghapuskan hak Tawan Karang
meluaskan daerah kekuasaannya. yang sudah menjadi tradisi rakyat
Perjanjian antara pemerintah kolonial Bali. Hak Tawan Karang adalah hak
Belanda dengan raja-raja Klungkung, raja Bali untuk merampas perahu
Bandung, dan Buleleng dinyatakan yang terdampar di pantai wilayah
bahwa raja-raja Bali mengakui bahwa kekuasaannya.
kerajaannya berada di bawah kekuasaan
negara Belanda. Raja memberi izin
pengibaran bendera Belanda di
daerahnya. 5
 Pada tahun 1844, di pantai
Prancak dan pantai Sangsit
(pantai di Buleleng bagian timur)
terjadi perampasan kapal-kapal
Belanda yang terdampar di pantai
tersebut.
 Timbul percekcokan antara
Buleleng dengan Belanda.
 Tuntutan Belanda tidak
diindahkan oleh Raja Buleleng I
Gusti Ngurah Made Karangasem.
 Korban berjatuhan dari kedua belah pihak.  Pantai Buleleng diblokade dan
 Belanda berhasil menduduki satu-persatu daerah-daerah sekitar istana raja istana raja ditembaki dengan
(Banjar Bali, Banjar Jawa, Banjar Penataran, Banjar Delodpeken, Istana meriam dari pantai.
raja telah terkurung rapat). I Gusti Made Karangasem menghadapi situasi
ini kemudian mengambil siasat pura-pura menyerah dan tunduk kepada  Buleleng dapat menghambat
Belanda. 6 majunya laskar Belanda.
 I Gusti Ketut Jelantik, patih kerajaan Buleleng melanjutkan perlawanan. Pusat perlawanan ditempatkannya
di wilayah Buleleng Timur, yakni di sebuah desa yang bernama desa Jagaraga.
 Benteng Jagaraga diserang oleh Belanda, namun gagal karena Belanda belum mengetahui medan yang
sebenarnya dan siasat pertahanan supit urang laskar Jagaraga. I Gusti Ketut Jelantik bersama seluruh
laskarnya setelah memperoleh kemenangan, bertekad untuk mempertahankan benteng Jagaraga sampai titik
darah penghabisan demi kehormatan kerajaan Buleleng dan rakyat Bali.
 Pada 1849, Belanda kembali mengirim ekspedisi militer di bawah pimpinan Mayor Jenderal Michies.
 Belanda juga menyerang Karang Asem. Pada 1906, Belanda menyerang Kerajaan Badung. Raja dan
rakyatnya melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan. Perang yang dilakukan sampai titik darah
penghabisan dikenal dengan puputan.
 Benteng Jagaraga dihujani tembakan meriam dengan gencar. Korban telah berjatuhan di pihak Buleleng.
Kendatipun demikian, tidak ada seorang pun laskar Jagaraga yang mundur atau melarikan diri. Mereka
semuanya gugur dan pada tanggal 19 April 1849 Benteng Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Mulai saat itulah
Belanda menguasai Bali Utara. 7
2. Perang di banjar

✣ Apa yang dimaksud dengan Perang


Banjar?
✣ Bagaimana Latar Belakang terjadinya
Perang tersebut ?

✣ Bagaimana perang tersebut terjadi ?

8
Apa yang dimaksud dengan
perang banjar?
• Perang Banjar atau Perang Banjar-Barito atau Perang
Kalimantan Selatan adalah perang perlawanan terhadap
penjajahan kolonial Belanda yang berlangsung antara
tahun 1859-1905 yang terjadi di Kesultanan Banjar yang
meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah.
✣ Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah telah terjadi sejak kedatangan bangsa asing
yang ingin menjajah Indonesia dengan berbagai dalih yang dilakukannya demi untuk
mengeruk keuntungan dari tanah jajahannya.
✣ Belanda menyingkirkan Putra Mahkota kerajaan Banjar Pangeran Hidayatullah
✣ Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Raja
✣ Secara garis besar, perang ini didasari oleh keinginan Belanda untuk ikut camput dan andil
dalam Kesultanan Kalimantan Selatan dan ingin memporak porandakan jabatan dalam
Kerajaan itu sendiri. Hal lain yang memicu terjadinya perang ini adalah, adanya aset-aset
penting di Kalimantan Selatan yang ingin Belanda kuasai, seperti perkebunan dan
pertambangan batubara.

10
✣ Setelah Pangeran Tamjidillah I turun tahta, Belanda mengumumkan penghapusan Kerajaan
Banjar. Proses perlawanan Setelah Tamjidillah II naik tahta, timbul pemberontakan yang
dipimpin oleh Prabu Anom. Pangeran Hikayat berada di balik pemberontakan ini. Meskipun
Prabu Anom tertangkap, namun perlawanan terus berkobar. Sejak tahun 1859, Pangeran
Antasari tampil sebagai pemimpin perlawanan. Bersama rakyat, ia menyerang pos Belanda di
Martapura. Pangeran Antasari mendapat dukungan dari tokoh-tokoh seperti Kyai Demang
Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin, dan Kyai Langlang. Dalam sebuah pertempuran, rakyat
berhasil menenggelamkan kapal Onrust milik Belanda di Sungai Barito. Akibatnya pada tahun
1860 Belanda menghapuskan Kerajaan Banjar.
11
✣ Strategi Perang Banjar Melawan Belanda
Strategi yang selalu berhasil melawan Belanda dinamakan strategi Gerilya. Strategi
ini adalah siasat yang selalu digunakan di masa paska Kemerdekaan Indonesia,
tepatnya pada tahun 1950-an. Taktik perang ini membutuhkan ketrampilan dan
siasat yang sangat matang dan kerjasama kelompok yang sangat tinggi. Siasat ini
digunakan untuk melumpuhkan musuh dalam jumlah yang besar, dengan cara
menipu, mengepung, mengelabuhi dan melakukan serangan ketika musuh sedang
lengah dalam keadaan secepat kilat.
Siasat ini sangat terkenal dan banyak dipakai oleh tokoh besar pahlawan Indonesia,
seperti A.H Nasution yang dengan khusus menulis buku mengenai “Pokok-Pokok
Gerilya” , dan Jendral Soedirman yang berhasil membuat Belanda diujung tombak
pada saat yang bersangkutan. 12
✣ Sebab Terjadinya Perang Banjar

1) Belanda yang mulai menguasai berbagai macam perkebunan dan pertambangan di


wilayah Kalimantan Selatan

2) Turut campur Belanda dalam Kerajaan Banjar dan posisi jabatan kesultanan

13
3. Perang di aceh

✣ Apa yang dimaksud dengan Perang


Aceh?
✣ Bagaimana Latar Belakang terjadinya
Perang tersebut ?

✣ Bagaimana perang tersebut terjadi ?

14
Apa yang dimaksud dengan
perang aceh?
• Perang Aceh–Belanda atau disingkat Perang Aceh adalah

perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai

pada 1873 hingga 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada

januari 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang

gerilya terus berlanjut.


1) Aceh adalah negara merdeka dan kedaulatannya masih diakui penuh oleh negara-negara
Barat. Dalam Traktat London 17 Maret 1824, Inggris dan Belanda menandatangani
perjanjian mengenai pembagian wilayah jajahan di Indonesia dan Semenanjung Malaya.
Dalam hal tersebut Belanda tidak dibenarkan mengganggu kemerdekaan negara Aceh.
Namun Belanda selalu mencari alasan untuk menyerang Aceh dan menguasainya.

2) Berdasarkan Traktat Sumatera, 2 November 1871, pihak Belanda oleh Inggris diberi
kebebasan memperluas daerah kekuasaannya di Aceh. Sedangkan Inggris mendapat
kebebasan berdagang di Siak. Hal ini mengganggu ketenangan Aceh, untuk itu Aceh
mempersiapkan diri mengadakan perlawanan.
16
3) Semakin pentingnya posisi Aceh dengan dibukanya Terusan Suez pada tahun
1869. Lalu lintas pelayaran di Selat Malaka semakin ramai semenjak Suez dibuka
dan Aceh merupakan pintu gerbang ke Selat tersebut.

4) Aceh menolak mengakui kedaulatan Hindia Belanda atas kesultanan Aceh. Maka
tanggal 26 Maret 1873 pemerintah Kolonial Belanda mengumumkan perang
terhadap Aceh.

5) Kedudukan Portugis di Malaka mengganggu ekonomi di Aceh


17
✣ Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai
1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang
gerilya terus berlanjut. Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang kepada
Aceh dan mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel
van Antwerpen.

✣ Pada 8 April 1873, Belanda mendarat di Pantai Ceureumen di bawah pimpinan Johan
Harmen Rudolf Köhler, & langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Köhler
saat itu membawa 3. 198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira.
18
✣ Sebab-sebab terjadinya perang Aceh :
1) Belanda menduduki daerah siak
2) Belanda melanggar siak, maka berakhirlah perjanjian London (1824)
3) Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal Belanda yang melewati
perairan Aceh ditenggelamkan Aceh
4) Dibukanya terusan suez oleh Ferdinand de lessep
5) Dibuat perjanjian sumatera 1871 antara Inggris dan Belanda
6) Akibat perjanjian sumatera 1871, aceh mengadakan hubungan diplomatik
7) Akibat hubungan diplomatik, belanda menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk
menyerang aceh.
19
1. Perang Aceh Pertama(1873-1874) dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud
Syah melawan Belanda yang dipimpin Köhler. Köhler dengan 3000 serdadunya dapat
dipatahkan, di mana Köhler sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873.
2. Perang Aceh Kedua (1874-1880). Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan van
Swieten. Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874, dan dijadikan
sebagai pusat pertahanan Belanda. Pada 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten
mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan Belanda. Ketika Sultan
Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawood yang
dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indrapuri.
Perang pertama dan kedua ini adalah perang total dan frontal, di mana pemerintah
masih berjalan mapan, meskipun ibu kota negara berpindah-pindah ke Keumala
Dalam, Indrapuri, dan tempat-tempat lain.20
3. Perang ketiga (1881-1896), perang dilanjutkan secara gerilya dan dikobarkan perang fi
sabilillah. Di mana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1903.
Dalam perang gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku Umar bersama Panglima Polim
dan Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van der Dussen
di Meulaboh, Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian
tampil menjadi komandan perang gerilya.

4. Perang keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok dan perorangan dengan
perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan tanpa komando dari pusat
pemerintahan Kesultanan. 21
Strategi Aceh menghadapi VOC :

✣ Melengkapi kapal-kapal dagang dengan senjata, prajurit dan meriam

✣ Mendatangkan bantuan persenjataan , pasukan dan ahli peperangan dari turki

✣ Melakukan kerja sama dengan kerajaan lain seperti demak dan kalikut.

22
4. Perang di batak

✣ Apa yang dimaksud dengan Perang


Batak?
✣ Bagaimana Latar Belakang terjadinya
Perang tersebut ?

✣ Bagaimana perang tersebut terjadi ?

23
Apa yang dimaksud dengan
perang batak?
• Perang Batak (1878-1907), merupakan perang antara Kerajaan Batak
melawan Belanda. Perang ini berlangsung selama 29 tahun yang
berawal dari ketidak sukaan Si Singa Mangaraja terhadap Belanda
yang sengaja menyebarkan agama keristen yang mengakibatkan Si
Singa Mangaraja melakukan perlawan karena takut Belanda
menguasai daerah tesebut secara luas lagi sehingga ia takut peranya
sebagai pemimpin dapat disingkirkan oleh Belanda disisi lain Si Singa
Mangaraja sebagai pemimpin juga takut Belanda mempengaruhi
rakyat dan bisa berubah struktur kebuadayaan yang ada disana.
✣ Belanda berniat menguasai Tapanuli (Sumatra Utara)
✣ Sisingamangaraja XII khawatir masuknya Belanda dapat merusak tatanan
tradisional masyarakat Tapanuli.
✣ Belanda melakukan politik Pax Nederlandica dan mendukung kegiatan
kristenisasi yang dilakukan oleh para misionaris. Kedua hal tersebut dilakukan
Belanda dalam rangka melanggenkan kekuasaannya di Nusantara.
✣ Diantara banyak perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia beserta
pemimpinnya, salah satunya adalah perlawanan Tapanuli atau perang Tapanuli
biasa disebut dengan perang Batak yang berlangsung selama 29 tahun dengan
tokoh terkenalnya yaitu Sisingamangaraja XII.
25
✣ Perang meletus setelah Belanda menempatkan pasukannya di Tarutung, dengan tujuan

untuk melindungi penyebar agama Kristen yang tergabung dalam Rhijnsnhezending, dengan

tokoh penyebarnya Nommensen (orang Jerman). Raja Sisingamangaraja XII memutuskan

untuk menyerang kedudukan Belanda di Tarutung. Perang berlangsung selama tujuh tahun

di daerah Tapanuli Utara, seperti di Bahal Batu, Siborong-borong, Balige

Laguboti dan Lumban Julu.


26
✣ Pada tahun 1894, Belanda melancarkan serangan untuk menguasai Bakkara, pusat kedudukan dan
pemerintahan Kerajaan Batak. Akibat penyerangan ini, Sisingamangaraja XII terpaksa pindah
ke Dairi Pakpak. Pada tahun 1904, pasukan Belanda, di bawah pimpinan Van Daalen
dari Aceh Tengah, melanjutkan gerakannya ke Tapanuli Utara, sedangkan di Medan didatangkan
pasukan lain. Pada tahun 1907, Pasukan Marsose di bawah pimpinan Kapten Hans
Christoffel berhasil menangkap Boru Sagala, istri Sisingamangaraja XII serta dua orang anaknya,
sementara itu Sisingamangaraja XII dan para pengikutnya berhasil melarikan diri ke hutan Simsim.
Ia menolak tawaran untuk menyerah, dan dalam pertempuran tanggal 17 Juni 1907,
Sisingamangaraja XII gugur bersama dengan putrinya Lopian dan dua orang putranya Sutan Nagari
27
dan Patuan Anggi. Gugurnya Sisingamangaraja XII menandai berakhirnya Perang Batak.
ANY QUESTIONS ??????

:)

28
THANK’S FOR WATCHING

29

Anda mungkin juga menyukai