2
1. Perang puputan di bali
3
Apa itu perang puputan ?
• Puputan adalah istilah dalam bahasa Bali yang mengacu pada
ritual bunuh diri massal yang dilakukan saat perang daripada harus
menyerah kepada musuh. Istilah ini berasal dari kata bahasa
Bali "puput" yang artinya "tanggal" / "putus" / "habis / "mati".
8
Apa yang dimaksud dengan
perang banjar?
• Perang Banjar atau Perang Banjar-Barito atau Perang
Kalimantan Selatan adalah perang perlawanan terhadap
penjajahan kolonial Belanda yang berlangsung antara
tahun 1859-1905 yang terjadi di Kesultanan Banjar yang
meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah.
✣ Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah telah terjadi sejak kedatangan bangsa asing
yang ingin menjajah Indonesia dengan berbagai dalih yang dilakukannya demi untuk
mengeruk keuntungan dari tanah jajahannya.
✣ Belanda menyingkirkan Putra Mahkota kerajaan Banjar Pangeran Hidayatullah
✣ Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Raja
✣ Secara garis besar, perang ini didasari oleh keinginan Belanda untuk ikut camput dan andil
dalam Kesultanan Kalimantan Selatan dan ingin memporak porandakan jabatan dalam
Kerajaan itu sendiri. Hal lain yang memicu terjadinya perang ini adalah, adanya aset-aset
penting di Kalimantan Selatan yang ingin Belanda kuasai, seperti perkebunan dan
pertambangan batubara.
10
✣ Setelah Pangeran Tamjidillah I turun tahta, Belanda mengumumkan penghapusan Kerajaan
Banjar. Proses perlawanan Setelah Tamjidillah II naik tahta, timbul pemberontakan yang
dipimpin oleh Prabu Anom. Pangeran Hikayat berada di balik pemberontakan ini. Meskipun
Prabu Anom tertangkap, namun perlawanan terus berkobar. Sejak tahun 1859, Pangeran
Antasari tampil sebagai pemimpin perlawanan. Bersama rakyat, ia menyerang pos Belanda di
Martapura. Pangeran Antasari mendapat dukungan dari tokoh-tokoh seperti Kyai Demang
Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin, dan Kyai Langlang. Dalam sebuah pertempuran, rakyat
berhasil menenggelamkan kapal Onrust milik Belanda di Sungai Barito. Akibatnya pada tahun
1860 Belanda menghapuskan Kerajaan Banjar.
11
✣ Strategi Perang Banjar Melawan Belanda
Strategi yang selalu berhasil melawan Belanda dinamakan strategi Gerilya. Strategi
ini adalah siasat yang selalu digunakan di masa paska Kemerdekaan Indonesia,
tepatnya pada tahun 1950-an. Taktik perang ini membutuhkan ketrampilan dan
siasat yang sangat matang dan kerjasama kelompok yang sangat tinggi. Siasat ini
digunakan untuk melumpuhkan musuh dalam jumlah yang besar, dengan cara
menipu, mengepung, mengelabuhi dan melakukan serangan ketika musuh sedang
lengah dalam keadaan secepat kilat.
Siasat ini sangat terkenal dan banyak dipakai oleh tokoh besar pahlawan Indonesia,
seperti A.H Nasution yang dengan khusus menulis buku mengenai “Pokok-Pokok
Gerilya” , dan Jendral Soedirman yang berhasil membuat Belanda diujung tombak
pada saat yang bersangkutan. 12
✣ Sebab Terjadinya Perang Banjar
2) Turut campur Belanda dalam Kerajaan Banjar dan posisi jabatan kesultanan
13
3. Perang di aceh
14
Apa yang dimaksud dengan
perang aceh?
• Perang Aceh–Belanda atau disingkat Perang Aceh adalah
2) Berdasarkan Traktat Sumatera, 2 November 1871, pihak Belanda oleh Inggris diberi
kebebasan memperluas daerah kekuasaannya di Aceh. Sedangkan Inggris mendapat
kebebasan berdagang di Siak. Hal ini mengganggu ketenangan Aceh, untuk itu Aceh
mempersiapkan diri mengadakan perlawanan.
16
3) Semakin pentingnya posisi Aceh dengan dibukanya Terusan Suez pada tahun
1869. Lalu lintas pelayaran di Selat Malaka semakin ramai semenjak Suez dibuka
dan Aceh merupakan pintu gerbang ke Selat tersebut.
4) Aceh menolak mengakui kedaulatan Hindia Belanda atas kesultanan Aceh. Maka
tanggal 26 Maret 1873 pemerintah Kolonial Belanda mengumumkan perang
terhadap Aceh.
✣ Pada 8 April 1873, Belanda mendarat di Pantai Ceureumen di bawah pimpinan Johan
Harmen Rudolf Köhler, & langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Köhler
saat itu membawa 3. 198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira.
18
✣ Sebab-sebab terjadinya perang Aceh :
1) Belanda menduduki daerah siak
2) Belanda melanggar siak, maka berakhirlah perjanjian London (1824)
3) Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal Belanda yang melewati
perairan Aceh ditenggelamkan Aceh
4) Dibukanya terusan suez oleh Ferdinand de lessep
5) Dibuat perjanjian sumatera 1871 antara Inggris dan Belanda
6) Akibat perjanjian sumatera 1871, aceh mengadakan hubungan diplomatik
7) Akibat hubungan diplomatik, belanda menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk
menyerang aceh.
19
1. Perang Aceh Pertama(1873-1874) dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud
Syah melawan Belanda yang dipimpin Köhler. Köhler dengan 3000 serdadunya dapat
dipatahkan, di mana Köhler sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873.
2. Perang Aceh Kedua (1874-1880). Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan van
Swieten. Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874, dan dijadikan
sebagai pusat pertahanan Belanda. Pada 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten
mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan Belanda. Ketika Sultan
Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawood yang
dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indrapuri.
Perang pertama dan kedua ini adalah perang total dan frontal, di mana pemerintah
masih berjalan mapan, meskipun ibu kota negara berpindah-pindah ke Keumala
Dalam, Indrapuri, dan tempat-tempat lain.20
3. Perang ketiga (1881-1896), perang dilanjutkan secara gerilya dan dikobarkan perang fi
sabilillah. Di mana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1903.
Dalam perang gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku Umar bersama Panglima Polim
dan Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van der Dussen
di Meulaboh, Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian
tampil menjadi komandan perang gerilya.
4. Perang keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok dan perorangan dengan
perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan tanpa komando dari pusat
pemerintahan Kesultanan. 21
Strategi Aceh menghadapi VOC :
✣ Melakukan kerja sama dengan kerajaan lain seperti demak dan kalikut.
22
4. Perang di batak
23
Apa yang dimaksud dengan
perang batak?
• Perang Batak (1878-1907), merupakan perang antara Kerajaan Batak
melawan Belanda. Perang ini berlangsung selama 29 tahun yang
berawal dari ketidak sukaan Si Singa Mangaraja terhadap Belanda
yang sengaja menyebarkan agama keristen yang mengakibatkan Si
Singa Mangaraja melakukan perlawan karena takut Belanda
menguasai daerah tesebut secara luas lagi sehingga ia takut peranya
sebagai pemimpin dapat disingkirkan oleh Belanda disisi lain Si Singa
Mangaraja sebagai pemimpin juga takut Belanda mempengaruhi
rakyat dan bisa berubah struktur kebuadayaan yang ada disana.
✣ Belanda berniat menguasai Tapanuli (Sumatra Utara)
✣ Sisingamangaraja XII khawatir masuknya Belanda dapat merusak tatanan
tradisional masyarakat Tapanuli.
✣ Belanda melakukan politik Pax Nederlandica dan mendukung kegiatan
kristenisasi yang dilakukan oleh para misionaris. Kedua hal tersebut dilakukan
Belanda dalam rangka melanggenkan kekuasaannya di Nusantara.
✣ Diantara banyak perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia beserta
pemimpinnya, salah satunya adalah perlawanan Tapanuli atau perang Tapanuli
biasa disebut dengan perang Batak yang berlangsung selama 29 tahun dengan
tokoh terkenalnya yaitu Sisingamangaraja XII.
25
✣ Perang meletus setelah Belanda menempatkan pasukannya di Tarutung, dengan tujuan
untuk melindungi penyebar agama Kristen yang tergabung dalam Rhijnsnhezending, dengan
untuk menyerang kedudukan Belanda di Tarutung. Perang berlangsung selama tujuh tahun
:)
28
THANK’S FOR WATCHING
29