Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sultan Agung adalah raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram. Pada masa
pemerintahan beliau, Mataram mencapai masa keemasannya. Cita-cita Sultan Agung antara
lain: mempersatukan Seluruh tanah Jawa, dan mengusir kekuasaan asing dari bumi
Nusantara. Terkait dengan cita-citanya ini maka Sultan Agung sangat menentang keberadaan
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) di Jawa. Apalagi tindakan VOC yang
melakukan monopoli dagang membuat para pedagang ribumi mengalami kemunduran dan
menyebabkan penderitaan rakyat. Oleh karena itu, Sultan Agung merencanakan serangan ke
Batavia.

B. Rumusan Masalah
1. Kejadian apa saya yang terjadi pada saat Perang Melawan Keserakahan Kongsi
Dagang(abad ke-16 sampai abad ke-18) ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kejadian apa saya yang terjadi pada saat Perang Melawan Keserakahan
Kongsi Dagang(abad ke-16 sampai abad ke-18) ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang


1. Aceh Versus Portugis dan VOC
Perlawanan pertama untuk melawan keserakahan kongsi dagang(abad ke-16 samapi abad
ke-18) terjadi di daerah aceh dengan nama perlawanan Aceh Versus Portugis dan VOC yang
terjadi pada tahun 1511-1641.Tokoh yang terkenal dalam pemberontakan ini adalah Sultan
Iskandar Muda yang merupakan pemimpin Aceh,sedangkan dari pihak portugis dipimpin
oleh Henrigues (1523) dan Sauza (1524) namun dibawah kepemimpinan mereka berdua
potrugis dalam meluncurkan serang mengalami kegagalan.permususahan antara Portugis
dengan Aceh disebabkan oleh ketidak sukaan atau rasa iri terhadap Aceh yang berkembang
pesat menjadi pusat perdagangan sehingga portugis ingin menghancurkan Aceh.dalam
penghadapi serangan portugis rakyat aceh melakukan beberapa upaya perlawanan terhadap
potugis ,antara lain:
1) melengkapi kapal kapal dagang aceh dengan persenjataan ,meriam dan prajurit.
2) mendatangkan bantuan persenjataan ,sejumlah tentara dan beberapa ahli dari turki pada
tahun 1567.
3) mendatangkan bantuan persenjataan dari kalikut jepara.
Portugis dan aceh saling melancarkan serang ,dampak yang harus diterima dari serang
tersebut antara lain hubungan Aceh dan portugis semakin memburuk.portugis tetap tidak bisa
menguasai aceh dan begitu juga aceh tidak dapat mengusir portugis dari malaka.potrugis
dapat pergi dari dari malak karena Voc berhasil mengusirnya dari malaka.
2. Perlawanan Banten
Perlawana terhadap keserakahan kongsi dagang(abad ke-16 samapi abad ke-18)
juga terjadi di daerah Banten pada tahun (1619-1750) dengan nama pemberontakan
perlawanan banten. Tokoh yang terkenal dalam perlawanan banten adalah pangen suryayang
bergelar Sultan abu al-fath abulfatah atau lebir sering dikenal dengan nama sultan ageng
tritayasa.
Pemberontakan banten terhadap kongsi dagang disebabkan oleh persaingn antara banten
dengan Batavia memperebutkan posisi sebagai Bandar perdagangan internasional.upaya
dalam perlawanan antara lain yang dilakukan oleh sultan ageng dlam memulihkan posisi
banten adalah melakukan kerja sma dengan Negara Negara asia.sedangkan dari.sedangkan
Voc melakukan blockade terhadap kapal kapal untuk tidak meneruskan eralan ke
banten.rakyat banten melakukan perusakan terhadap kebun milik voc.untuk menghadapi
serangan dari pasukan banten Voc membangun banteng Noordwijk sebagaibenteng
pertahanan.dampak dari perlawan perlawan tersebut adalah ditangkapnya sultan ageng pada
tahun 1683 dan meninggal pada tahun 1692.
3. Perlawanan GOA
Tokoh-tokohnya adalah :Sultan Hassanudin,Aru palaka.
Perlawana goa bertepatan di Makasar pada tahun 1616 yang dipimpin oleh Sultan
Hassanudin.Terjadinya perlawanan goa adalah karena dengan melihat peran
dan posisinyayang strategis VOC berusaha keras untuk dapat mengendalikan goa dan
menguasai pelabuhan sombu opu serta menerapkan monopoli perdagangan. Kapten kapal
VOC Enkhyuzen menculik beberapa bangsawan goa,dalam peristiwa itu jatuh beberapa
korban,ini menambah kemarahan orang makasar terhadap VOC
Upaya perlawanan perlawanan goa adalah voc melakukan blokade terhadap pelabuhan
somnu opu,tetapi gagal karena perahu-perahu makasar yang berukuran kecil lebih lincah dan
mudah bergerak diantar pulau-pulau yang ada.
Dampak perlawana perlawanan goa adalah goa harus menguasai hak monopoli
VOC,semua orang barat kecuali belanda harrus meningalkan wilayah goa,goa harus
membayar beaya perang . Sisa peninggalanya adalaah benteng rotherdam,
4. Rakyat Riau Angkat Senjata
Tokoh tokohnya adalah: raja siak,Sultan abdul jalil rahmat syah Penyebab terjadinya
perlawanan itu adalah pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang wenang dari voc
Upaya perlawan :
· Sultan siak bersama penglima dan penasihat mengatur siasat baru.Voc harus dilawan
dengan tipu daya
· Siak menggunakan siasat “hadiah sultan”
· Sultan siak kembali ke siak dengan membawa kewenangan meskipun belum berhasil
mengusir VOC dari malaka.
· Sisa/peninggalan:istana siak
Perang diponegoro berada di tahun1825
Tokohnya adalah:pangeran diponegoro,snissaert,patih danurejo,
Penyebab terjadinya perang diponegoro:
· Rakyat dibelit berbagai bentuk pajak dan pungutan
· Pihak keraton yogyakarta tidak berdaya menghadapi campur tangan politik pemerintah
kolonial
· Pihak keraton hidup mewah dan tidak memedulikan penderitaan rakyat
Dampak:
1. Kekuasaan wilayah yogyakarta dan surakarta berkurang
2. Belanda mendapatkan beberapa wilayah yogyakarta dan surakarta
3. Banyak menguras kas belanda
Dampak perlawanan:
Merencanakan seserangan ke keraton yoogyakarta dengan mengsosialisasi pasukan
belanda dan mencegah masuknya bantuan dari luar. Membuat narasi tentang melawan
penjajahan VOC
5. Sultan Agung Vs J.P Coen
Perang ini tejadi pada tahun 1628 – 1629 di Batavia.Perang ini melibatkan banyak tokoh
diantaranya adalah :
1) Sultan Agung
2) T.Baureksa
3) Kiai Dipati Mandurarejo
4) Dipati Ukur
5) T.Siranganu
6) Kiai Dipati juminah
Perang ini disebabkan Sikap Sultan agung yang sangat menentang keberadaan VOC di
Jawa,serta tindakan VOC yang terus memaksakan kehendak untuk memonopoli perdagangan
membuat para pedagang pribumi mengalami kemunduran.
Upaya yang dilakukan dalam pertempuran ini adalah :
· Pasukkan Mataram berusaha membangun pos pos pertahanan,Sultan Agung meningkatkan
jumlah kapal dan senjata.
· Perang ini memiliki dampak tersendiri diantaranya
· Tumenggung Baureksa gugur,Pasukkan Mataram semakin lemah dan di tarik kembali ke
Mataram,VOC semakin berambisi untuk terus memaksakan monopoli dan memperluas
pengaruhnya disetiap daerah jajahannya.
· Perang ini tidak meniggal kan bukti penuggalan apapun.
6. Orang orang Cina Berontak
Perang ini tejadi pada tahun 1740 - 1741 di sepanjang pesisir pulau Jawa.Dalam Perang
ini taokoh yang paling menonjol adalah Oey Panko.
Perang ini terjadi karena VOC membatasi kedatangan orang orang Cina ke Jawa dengan
syarat setiap orang Cina yang datang ke Jawa harus memiliki surat izin (Surat Pass)
Upaya yang dilakukan oarng Cina adalah : orang Cina membakar bangunan di
Batavia dan melakukan kekacauan di pesisir Jawa.
Perang ini memiliki dampak tersendiri yakni :
Voc melakukan Sweeping di rumah rumah orang cina dan melakukan pembunuhan
tehadap orang cina.Pada tahun 1741 benteng VOC di kartasura di serang dan memakan
banyak korban.
7. Maluku Angkat Senjata
Perlawanan ini terjadi Maluku pada tahun 1529 , yang dikenal dengan tokoh tokohnya
a. Sultan khaerun
b. Sultan baabullah
c. Pangeran nuku
Perang ini terjadi karena kapal kapal portugs menembaki jung jung dari banda yang akan
membeli cengkih ke tidore . upaya yang dilakukan dalam perlawanan ini adalah Dibentuknya
perjanjian damai yakni perjanjian saragosa pada tahun 1534 , Mempersatukan rakyat maluku
ermasuk ternate dan tidore untuk melancarkan perlawanan besar besaran terhadap portugis .
dampak yang di sebabkan dalam perlawanan ini adalah Terbunuhnya sultan khaerun saat
pelaksanaan perundingan dengan portugis di benteng sao paolo dan Di bentuknya kebijakan
monopoli rempah rempah yang di sertai dengan pelayaran hongi .
8. perlawanan Pangeran Mangkubuwana dan Mas Said
Perlawanan VOC terhadap Mangkubumi dan Mas Said terjadi selama 20 tahun. Persahabatan
antara Pakubuwana II (Kerajaan Mataram) dan VOC menimbulkan kekecewaan pada Mas
Said, sehingga dia melakukan perlawanan. Raden Mas Said dulunya adalah seorang Gandek
Kraton (pegawai rendahan di Istana). Kemudian Raden Mas Said akhirnya mengajukan
kenaikan pangkat, pada peristiwa ini Mas Said mendapat hinaan dari kepatihan karena dia
juga dituduh sebagai komplotan pemberontakan orang Cina.

Mas Said akhirnya menyusun strategi untuk melakukan perlawanan. Dia dibantu oleh R.
Sutawijaya dan Suradiwangsa. Dia menuju ke Nglaroh untuk memulai aksinya. Oleh para
pengikutnya Mas Said diangkat sebagai raja baru dengan gelar Pangeran Adipati Anom
Hamengku Negara Senopati Sudibyaning Prang. Hingga kini Mas Said terkenal dengan
sebutang Pangeran Sumbernyawa. Mas Said mendapatkan dukungan dari masyarakat
mataram sehingga membuat resah posisi Pakubuwana II sebagai Raja di Mataram.

Pada tahun 1745, Pakubuwana II memebrikan ultimatum bahwa barang siapa yang dapat
menumpas pemebrontakan Mas Said akan diberikan Tanah di Sukowati (wilayah sragen
sekarang). Mendengar Ultimatum, Pangeran Mangkubumi mencobanya untuk mengukur
kejujuran Pakubuwana II. Mangkubumi adalah adik Pakubuwana II. Mangkubumi berhasil
memberantas pemberontakan Mas Sad, tetapi Pakubuwana II ingkar janji (karena bujukan
dari patih Pringgalaya). Akhirnya terjadi perselisihan antara Mangkubumi vs Pakubuwana II.
Dalam konflik ini muncullah Van Imhoff (orang VOC) menghina dan menuduh bahwa
Mangkubi terlalu ambisi mencari kekuasaan. Tindakan VOC ini membuat Mangkubumi
kecewa dan angkat kaki dari istana, dan mulai melancarkan gerakan perlawanan terhadap
VOC sekaligus memberikan nasihat pada Pakubuwana II bahwa jangan mau didikte oleh
VOC.

Mangkubumi akhirnya pergi ke Sukowati dan menemui Mas Said untuk mengajak kerjasama
dalam melawan VOC. Untuk memperkokoh kerjasama, Mas Said dijadikan mennatu oleh
Mangkubumi. Mas Said dan Mangkubumi sepakat membagi wilayah perjuangan. Mas Said
( lokasinya di bagian timur, daerah Surakarta ke selatan terus ke Madiun, Ponorogo dengan
pusatnya Sukowat). Mangkubumi (di bagian barat Surakarta terus ke barat dengan pusat di
Hutan Beringin dan Desa Pacetokan, dekat Pleret (termasuk daerah Yogyakarta sekarang).
Mangkubumi membawa pasukan 13 ribu prajurit dan 2.500 prajurit kavaleri.
Tahun 1749, Pakubuwana II jatuh sakit dan dalam keadaan sakit ia terpaksa harus
menandatangani perjanjian dengan VOC. Resminya perjanjian itu di ttd tangal 11 Desember
1749 antara Pakubuwana II dan Baron van Hohendorff sebagai wakil VOC.

Isi perjanjian tersebut yaitu:


1. Pakubuwana II menyerahkan Kerajaan Mataram baik secara de facto maupun de jure kepada
VOC
2. Hanya keturunan Pakubuwana II yang berhak naik tahta, dan akan dinobatkan oleh VOC
menjadi raja Mataram dengan tanah Mataram sebagai pinjaman dari VOC
3. Putera mahkota akan segera dinobatkan

9 hari setelah penandatanganan Pakubuwana II meninggal tepatnya tanggal 15 Desember


1749. Baron Van Hohendorff akhirnya mengangkat putera mahkota sebagai Pakubuwana III.
Perjanjian tersebut sebuah tragedi. Perlawanan Mangkubumi berakhir setelah tercapai
perjanjian Giyanti tanggal 13 Februari 1755. Isi pokok perjanjian Giyanti adalah Mataram
harus dibagi 2 yaitu wilayah Barat (Yogyakarta) diberikan kepada Mangkubumi dengan gelar
Sri Sultan hamengkubuwono I dan Bagian Timur (Surakarta) tetap diperintah oleh
Pakubuwana III. Sementara perlawanan Mas Said berakhir setelah perjanjian Salatiga tanggal
17 Maret 1757 (isinya : Mas Said diangkat sebagai penguasa di sebagian wilayah Surakarta
dengan gelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang VOC
1. Aceh Versus Portugis dan VOC
2. Perlawanan Banten
3. Perlawanan GOA
4. Rakyat Riau Angkat Senjata
5. Sultan Agung Vs J.P Coen
6. Orang orang Cina Berontak
7. Maluku Angkat Senjata
8. perlawanan Pangeran Mangkubuwana dan Mas Said
DAFTAR PUSTAKA

http://naningnine.blogspot.co.id/2016/06/mengevaluasi-perang-melawan-keserakahan.html
http://miftach11.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-
Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang(abad ke-16 sampai abad ke-18)
1. Aceh Versus Portugis dan VOC
2. Perlawanan Banten
3. Perlawanan GOA
4. Rakyat Riau Angkat Senjata
5. Sultan Agung Vs J.P Coen
6. Orang orang Cina Berontak
7. Maluku Angkat Senjata
8. perlawanan Pangeran Mangkubuwana dan Mas Said
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH SEJARAH
“Mengevaluasi Perang Melawan Hegemoni dan Keserakahan
Kongsi Dagang VOC”

Nama Anggota Kelompok:

1. Bq. Zohratul Aini


2. Defitri
3. Elfita Febriani

MA NW KOTARAJA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai