Anda di halaman 1dari 7

Perlawanan Goa

Latar Belakang
VOC berusaha keras untuk dapat mengendalikan Goa
dan dapat menguasai
pelabuhan Somba Opu serta menerapkan monopoli
perdagangan.
Permusuhan rakyat Makassar dengan VOC terjadi sejak
tahun 1616, pada saat pembesar Makassar diundang
dalam suatu perjamuan di atas kapal VOC. Namun pada
kenyataannya mereka melucuti sehingga terjadilah
perkelahian seru yang menimbulkan banyak korban di
pihak Makassar. Sejak itu orang Makassar membenci
VOC

Terjadi Perlawanan Goa


Perlawanan goa terjadi pada tahun 1616, kapten kapal VOC Enkhuyzen
menculik beberapa bangsawan Goa, dalam peristiwa itu jatuh beberapa
korban, ini menambah kemarahan Makassar terhadap VOC.
Pada tahun 1634, sebuah armada VOC dibawah pimpinan Lodenstyn
mengepung ibu kota Kerajaan Goa.
Tahun 1641, Belanda mengalahkan Portugis di Malaka.
Pada 28 Septemer 1653 ada persetujuan utusan antara Belanda yang
bernama Williem Vander Beek dengan kerajaan Goa yang terdiri dari
beberapa pasal.
Pada bulan Mei 1660, kompeni mengirimkan armada yang kuat dipimpin
oleh Johan van Dam dan Johan Truitman.
Benteng Panakukang jatuh ke tangan Belanda tanggal 12 Juni 1660, walau
benteng sudah jatuh namun pertempuran tetap masih dilanjutkan.
Pada tanggal 19 Agustus 1660 ada kata sepakat sementara perjanjian itu
terdiri dari 16 pasal.

Belanda lalu mengajak Makassar unguk berunding pada


10 Agustus 1660 diadakan penghetian tembakmenembak kemudian disusul dengan perjanjian
gencatan senjata.
Pada 7 Juli 1667, meletus perang Goa. Tentara VOC
dipimpin oleh Cornelis Janszoon Spelman, diperkuat
oleh pengikut Aru Palaka dan ditambah orang-orang
Ambon dibawah pimpinan Jonker Van Manipa. Kekuatan
VOC menyerang pasukan Goa dari berbagai penjuru.
Aru Palaka

Cornelis
Janszoon
Spelman

Pada tanggal 19 Juli 1667 pasukan Goa menembaki


kapal induk Belanda, pertempuran dari pagi sampai
malam, Makassar (Goa) memiliki meriam besar
namanya Anak Makassar.
Benteng Barombang jatuh ke tangan Belanda pada 23
Okktober 1667.
Meriam Anak
Makassar

Kekalahan Kerajaan Goa


Karena pihak VOC menang atas kerajaan Goa, Sultan
Hasanuddin kemudian dipaksa untuk menandatangani
perjanjian Bongaya pada tanggal 16 November 1667
yang diadakan di Desa Bongaya.
Isi Perjanjian Bongaya antara lain :
VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Makasar harus melepas seluruh daerah
bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.
Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.
Makasar harus menyerahkan seluruh bentengbentengnya.

Sultan Hasanuddin tidak ingin


melaksanakn isi perjanjian itu,
karena isi perjanjian itu sangat
bertola belakang dengan hati
nurani dan Semboyan masyarakat
Goa atau Makassar, serta sangat
merugikan.

Pada
tahun
1868
Sultan
Hasanuddin
mencoba
menggerakkan kekuatan rakyat
untuk kembali melawan VOC

Namun perlawanan itu segera


dipadamkan oleh VOC.

Akhirnya dengan sangat terpaksa

Anda mungkin juga menyukai