Latar belakang
Pada awalnya orang-orang belanda ketika datang ke kepulauan indonesia pada
mulanya tidak begitu tertarik dengan kerajaan Gowa yang letaknya di kaki barat
daerah sulawesi selatan. Belanda pada mulanya dalam perjalanan ke Timur sesudah
berangkat dari pelabuhan-pelabuhan jawa mereka meneruskan perjalanan nya ke
maluku. Belanda baru mengetahui pentingnya pelabuhan Gowa setelah kejadian di
dekat perairan malaka. Dimana pihak belanda merampas kapal milik portugis yang
ternyata memilki seorang awak kapal makassar. Dari orang makassar ini lah belanda
mengetahui bahwa pelabuhan Gowa merupakan pelabuhan transito bagi kapal-kapal
yang berlayar deri atau ke maluku. Selain itu setelah bertemu dengan kapal-kapal
Gowa yang memuat orang-orang portugis tidak di serang oleh belanda. Hal ini di
lakukan guna mencari kesan yang baik dengan raja Gowa. Pada saat itu belanda
berkesimpulan bahwa pelabuhan Gowa sangat strategis karena terletak antara malaka
dan maluku
Dua kali perang diistirahatkan ( 1635-1655 dan 1660). Tetapi dalam masa ini
sering timbul permasalan yang membawa ke jurang permusuhan. Maetsuycker bahwa
perang melawan makassar akan menelan belanja yang sangat besar karena
melengkapi persiapan perang yang banyak. Dunia juga sadar bahwa pengarah-
pengarah di amsterdam(Belanda) benci membelanjakan uang untuk menawan.
Tambahan pula dalam tahun 1651 kompeni belanda sedang berperang dengan orang-
orang portugis yang menghabiskan banyak biaya. (Bernard H.M. Vlekke, 167: 1967).
Pada tahun awal tahun 1654 terjadi perang, Gowa telah menyiapakan suatu
armada prang dengan kekuatan 5.000 orang bersenjata untuk berlayar ke maluku.
Pertempuran ini bermula karena belanda merampas suatu angkutan kayu cendana
yang telah dijual rakyat makassar kepada orang portugis. Dan ahrinya belanda
dipaksa membayar ganti rugi, Dan membuat pecahnya perang. Pertempuran terjadi di
buton dan maluku, terutama di Ambon. Orang-orang makassar mendapat bantuan dari
Gowa maupun dari Majira, seorang pemimpin maluku. Bagi belanda sendiri sangat
kewalahan dengan perang ini karena dijalankan di beberapa tempat yang saling
berjauhan sehingga merepotkan. Ahirnya pada tanggal 27 februari 1656 membuat
perjanjian yang menguntungkan makassar. Akan tetapi tahun 1660 VOC
menyiapakan diri untuk berperang, armada yang terdiri dari 31 buah kapal dan 2.600
awak dikirim ke sulawesi. Perang dimulai ketika armada ini sampai di depan
sombaopu,dan menyebar ke kerajaan Gowa. Belanda berhasil merebut benteng
Penanukang.