Anda di halaman 1dari 7

PERLAWANAN SULTAN HASSANUDDIN

MELAWAN VOC DI MAKASSAR


KELOMPOK 11
NAMA ANGGOTA :
1). Intan Surya Septia Ningrum (21)
2). Iqbal Ababil (22)
Penyebab Terjadinya Perlawanan
• Kerajaan Gowa Tallo merupakan kerajaan dagang di Makassar. Letaknya sangat strategis.
Berada diantara jalur pelayaran Malaka dan Maluku.
• Kerjaan Gowa Tallo memiliki pelabuhan yang bernama Sombaopu. Pelabuhan menjadi
bandar transit yang sangat ramai karena rempah rempah dari Maluku yang akan diangkut
ke Malaka terlebih dahulu ditimbun digudang-gudang pelabuhan Sombaopu.
• Setelah mengetahui betapa pentingnya pelabuhan Sombaopu, VOC berusaha menjalin
hubungan persahabatan dan perdagangan dengan kerajaan Gowa Tallo. Raja Gowa-Tallo
pun bersedia menjalin hubungan persahabatan dan perdagangan dengan VOC, atas dasar
saling menguntungkan.
• Semula hubungan kedua belah pihak berjalan dengan baik, namun berubah menjadi
permusuhan karena VOC mengajukan permintaan yang sulit diterima oleh Kerajaan
Gowa Tallo dan permintaan tersebut ditolak tegas oleh Sultan Hasanuddin, raja kerajaan
Gowa Tallo.
• Maka terjadilah persaingan dagang antara VOC dengan pedagang di Makassar, yang
meruncing dan menjadi peperangan.
Permintaan yang diajukan VOC kepada Kerajaan Gowa Tallo

• VOC meminta agar Kerajaan Gowa mau diajak


menyerang Banda.
• VOC meminta hak Monopoli dagang di Kerajaan
Gowa.
• VOC meminta agar kapal-kapal dagang di Makassar
tidak membeli rempah rempah di Maluku.
Jalannya Perang perlawanan antara Kerajaan Gowa dengan VOC
• Pertempuran pertama terjadi pada tahun 1633 dan pertempuran kedua
terjadi pada tahun 1654. Kedua pertempuran diawali dengan perilaku
VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang masuk maupun
keluar dari pelabuhan Makassar.
• Dua kali upaya tersebut mengalami kegagalan karena pelaut Makassar
memberikan perlawanan sengit terhadap VOC.
• Pertempuran ketiga terjadi pada tahun 1666-1667 dalam bentuk
perang besar. Dalam perang ini, VOC melaksanakan politik divide et
impera (politik adu domba). Raja Bone yang bernama Aru Palaka
dihasut agar melawan Sultan Hasanuddin.
• Sehingga VOC memperoleh bantuan dari pasukan Raja
Bone (Aru Palaka) dan pasukan dari Kapiten Jonker dari
Ambon.
• Pasukan Angkatan Laut VOC berada dibawah pimpinan
Cornelis Speelman, menyerang pelabuhan Makassar dari
laut.
• Sedangkan pasukan Aru Palaka mendarat di Bonthain dan
berhasil mendorong Suku Bugis agar melakukan
pemberontakan terhadap Sultan Hasanuddin serta
melakukan penyerbuan ke Makassar
Akhir dari Perang
• Perlawanan rakyat dari kerajaan Makassar mengalami kegagalan. Pada akhir peperangan,
Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang isinya
sangat merugikan pihak Kerajaan Makassar.

• Adapun Isi dari perjanjian Bongaya sebagai berikut :


1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
2. Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.
3. Aru palaka diakui seagai Raja Bone.
4. Makassar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.
5. Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.

• Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC tetap
diteruskan oleh putra Sultan Hasanuddin yang bernama Mapasomba. Untuk menghadapi
perlawanan tersebut, VOC mengerahkan pasukannya secara besar-besaran dan pada akhirnya
VOC berhasil berhasil menghancurkan Makassar dan menguasai wilayah kerajaan tersebut
sepenuhnya.
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai