Anda di halaman 1dari 1

Latar belakang perlawanan malaka

Sebelum kehadiran Portugis, para pedagang yang datang ke Malaka dapat berdagang dengan
bebas dan lancar dalam suasana damai tanpa permusuhan. Akan tetapi, situasi yang damai itu
berubah menjadi ketegangan, saat bangsa Portugis dan bangsa Eropa lainnya mendarat di Malaka
dan di Indonesia dengan tujuan memonopoli perdagangan.

Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan
Malaka. Serangan Portugis ini memperoleh perlawanan keras dari rakyat dan gerilyawan Malaka
yang dipimpin oleh Katir. Serangan yang dilakukan rakyat malaka terhadap kapal portugis di
anggap Albuquerque sebagai hal yang baik. Karena albuquerque lebih suka menguasai malaka
melalui perang daripada membuat perjanjian denngan sultan malaka.

Upaya kerajaan Demak bekerja sama dengan Katir untuk menyerang kolonial Portugis di Malaka
yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan sebab kekuatan dan persenjataan Portugis
lebih kuat dan lebih modern. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Falatehan
dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh
Falatehan dan dia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Jakarta).

Anda mungkin juga menyukai