Anda di halaman 1dari 2

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA JANJI

KEMERDEKAAN DAN BPUPKI

Perang dunia kedua dimulai oleh dua negara fasis yang cukup kuat. Yaitu sejarah
Nazi Jerman dan Kekaisaran Jepang. Pada tanggal 1 September 1939, di pagi buta, kapal
perang Schleswig-Holstein menembaki Kota Westerplatte. Menyusul pada pukul delapan pagi
tentara Nazi Jerman menyerbu sisi barat Polandia. Atas tindakan Nazi Jerman ini, pecahlah
perang dunia kedua di tanah Eropa. Sedangkan Kekaisaran Jepang, yang tak ada angin dan tak
ada hujan, tiba-tiba menyerbu pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour di Honolulu
Hawaii.

Tepatnya pada di minggu pagi 7 Desember 1941. Tingkah Jepang yang asal-asalan ini
tentu membuat sang raksasa yang tertidur, yaitu Amerika Serikat, ikut serta ke dalam perang
dunia kedua di Front Pasifik. Sehingga Amerika Serikat masuk ke daftar negara yang terlibat
perang dunia 2. Perang dunia kedua membuat sejarah baru yaitu sejarah perang Asia Timur
Raya. Keputusan Kekaisaran Jepang yang terlihat sembrono ini mungkin karena ingin
menguasai Asia Pasifik. Sebelum Pearl Harbour, Jepang sudah membuka beberapa front
pertempuran. Contohnya seperti Cina yang sudah berkonflik cukup lama dan konflik di
Indochina pada tahun 1940. Setelah Pearl Harbour, Jepang masih belum puas.

Negara samurai itu juga menyerang Burma, Thailand, Malaya, Hongkong, Filipina,
Timor Timur, Singapura, Australia, Korea dan Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia
Belanda. Jepang pun berhasil merampas Hindia Belanda dari tangan Belanda. Sehingga
berakhirlah masa penjajahan Belanda di Indonesia dan kakek nenek kita masuk ke masa
penjajahan Jepang di Indonesia. Masa-masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia yang waktu
itu bernama Hindia Belanda ini tentu dimanfaatkan oleh para tokoh perjuangan. Berikut adalah
cerita bagaimana akhir pendudukan Jepang di Indonesia.

Pusat Tenaga Rakyat atau Putera

Pusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang didirikan oleh
pemerintah Jepang di Indonesia pada tanggal 16 April 1943. Organisasi ini merupakan tindak
lanjut dari gagalnya Gerakan 3A yang kurang mendapat antusiasme dari rakyat Indonesia.
Pusat Tenaga Rakyat dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar
Dewantoro dan K.H. Mas Mansyur. Sebenarnya tujuan Putera diciptakan untuk membujuk
kaum Nasionalis dan kaum Intelektual agar menggunakan pikiran dan tenaganya untuk
membantu Jepang dalam perang melawan Amerika Serikat dan dengan adanya pemimpin dari
kalangan bumiputra, maka rakyat Indonesia akan memberikan dukungannya. Lalu oleh para
pendiri bangsa malah dimanfaatkan untuk merencanakan kemerdekaan Indonesia. Selain itu
Bung Karno juga memanfaatkan organisasi ini untuk membebaskan para tokoh bangsa lain.
Setelah Putera, Jepang juga mendarat organisasi serupa bernama Jawa Hokokai.

Berdirinya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Perisiapan Kemerdekaan Indonesia


(BPUPKI)

Serangan Jepang ke Amerika Serikat ini tentu akibatnya bukan hal yang baik. Di Pearl
Harbour, Jepang memang menang. Tapi setelah Pearl Harbour, Amerika Serikat yang
mengamuk terus menyerang Jepang menggunakan taktik lompat katak yang dipimpin oleh
Jenderal Douglas Mac Arthur. Jepang kalah di berbagai pertempuran penting seperti
Pertempuran Laut Koral, Pertempuran Midway, Pertempuran Solomon, Pertempuran Saipan,
Pertempuran Teluk Leyte, Pertempuran Filipina, Pertempuran Iwo Jima dan Pertempuran
Okinawa. Belum lagi Jepang harus mempertahankan wilayah jajahan yang lain. Kejayaan
Kekaisaran Jepang terus terkikis.

Harapan tentara dan rakyat Jepang semakin pupus ketika Amerika Serikat berhasil
mendekati pulau Jepang. Pulau Honshu pun sudah dalam jangkauan tembak mereka.
Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas. Perdana Menteri Jepang, Jenderal
Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan
dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya.
Dengan politik itu, Jepang berharap agar rakyat Indonesia menganggap tentara Sekutu sebagai
penyerbu. Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan agar segera didirikan organisasi khusus
yang bertujuan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang
kemudian dinamakan BPUPKI pada tanggal 1 Maret.

Akhirnya, BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945 yang bertepatan dengan
ulang Kaisar Hirohito. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat,
dari kaum nasionalis, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI. BPUPKI beranggotakan 67 orang, yang
terdiri dari: 60 orang anggota aktif adalah tokoh pentng kemerdekaan Indonesia dari semua
daerah dan kalangan. Sedangkan 7 orang anggota istimewa adalah utusan dari militer Jepang.
Tapi orang-orang Jepang ini termasuk anggota pasif sehingga tidak mempunyai hak suara dan
hanya bertindak sebagai pengamat.

Ada beberapa hal yang dihasilkan oleh BPUPKI dalam dua sidang. Sidang pertama
menghasilkan tentang nama Indonesia nanti yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dan perumusan dasar negara yang merupakan hari lahirnya Pancasila yang kemudian
disebut Piagam Jakarta. Sidang kedua menghasilkan Undang-Undang Dasar atau UUD.

Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Kondisi Jepang semakin memburuk karena kekalahan dimana-mana. Puncaknya,


Amerika Serikat mengirimkan pesawat B-29 dan menjatuhkan bom atom bernama Little Boy
pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom yang terbuat dari uranium ini membunuh 90000 hingga
146000 penduduk Hiroshima. Sudah dihajar oleh bom atom, Jepang masih belum menyerah.
Mungkin karena tradisi samurai yang memiliki harga diri tinggi.

Pada tanggal 7 Agustus 1945, Bung Karno dipanggil oleh Marsekal Terauchi yang
berada di Saigon dan diberikan izin untuk membentuk PPKI. Badan ini diketuai oleh Bung
Karno dan wakilnya adalah Bung Hatta. PPKI di awal terbentuknya beranggotakan 21 orang.
Kemudian tanpa sepengetahuan Jepang, anggotanya bertambah menjadi 27 orang. Pada tanggal
8 Agustus 1945, para pimpinan PPKI yaitu Bung Karno, Bung Hatta dan Radjiman diundang
ke Dalat untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi.

Esoknya, pada tanggal 9 Agusuts 1945, B-29 terbang lagi di langit Nagasaki dan
menjatuhkan bom atom bernama Fat Man. Bom yang terbuat dari plutonium ini membunuh
39000 hingga 80000 jiwa. Peristiwa dua bom atom ini tentu menjadi luka sejarah bagi Jepang
dan selalu diingat hingga saat ini.

Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia dengan Menyerahnya Kekaisaran Jepang

Sebenarnya karma untuk Jepang tidak hanya dua bom atom. Di tanggal yang sama pula,
Tentara Merah dari Republik Sosialis Uni Soviet menyerbu negara boneka Jepang yang
bernama Manchukuo. Mereka bahkan berhasil menduduki Mengjiang atau Mongolia Dalam,
Korea Utara, Karafuto dan Kepulauan Chisima. Amukan tentara komunis dari Russia yang
dipimpin oleh Aleksandr Vasilevsky membuat kondisi Kekaisaran Jepang semakin parah.
Hingga akhirnya, Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Kekaisaran Jepang menyerah pada
tanggal 15 Agustus 1945 dan ditanda tangani secara resmi pada tanggal 2 September 1945.
Tahun 1945 adalah akhir Perang Dunia 2. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya. Perang dunia berakhir dan dunia masuk ke babak perang
dingin. Tentu sejarah perang dingin memiliki banyak penyebab perang dingin.

Anda mungkin juga menyukai