Setelah Perang pasifik berakhir dan Jepang kalah dalam menghadapi sekutu,
maka Jepang meyerahkan kekuasaannya pada sekutu. Pasukan sekutu yang
bertugas menangani Indonesia adalah Tentara Kerajaan Inggris. Pasukan
D. PERJANJIAN LINGGARJATI
Perundingan Linggarjati berlangsung tanggal 10 November 1946 di
Linggarjati. Perundingan Linggarjati merupakan perundingan antara RI
dengan Komisi Umum Belanda.
Dalam waktu singkat Belanda mampu menerobos garis pertahanan TNI.
Kekuatan TNI dengan organisasi dan peralatan yang sederhana tidak
mampu menahan pukulan musuh yang serba modern. Bukan berarti kekuatan
TNI bisa dihancurkan sebab TNI masih terus dapat bertahan dengan
perlawanan gerilyanya di desa-desa.
Latar Belakang:
Belanda masih ingin menguasai Indonesia dan berusaha untuk mengingkari
perjanjian Renville
18 Desember 1948 Belanda mengeluarkan surat pernyataan bahwa Belanda
tidak terikat lagi dengan persetujuan gencatan perang Renville. Tetapi surat
pernyataan tersebut tidak dapat disampaikan ke pemerintahan pusat di
Yogyakarta sebab dilarang oleh Belanda.
Pelaksanaan:
Tepatnya
pada
pukul
05.30
Belanda
melakukan
aksi membom pangkalan udara Maguwoharjo (Lapangan Udara
Adisucipto) yang dilanjutkan dengan menghancurkan bangunanbangunan penting dan akhirnya merambat ke pusat kota Yogyakarta dan
berhasil menguasainya.
Belanda menganggap TNI telah kalah tetapi ternyata TNI dapat tetap
mengumpulkan kekuatan untuk melawan Belanda.
Pada 6 Juni 1949, presiden, wakil presiden, serta para pemimpin lainnya
kembali ke Yogyakarta.
J. KONFERENSI INTER-INDONESIA
Latar Belakang Konferensi Inter Indonesia :
Agustustus 1949 dikeluarkan perintah untuk menghentikan tembakmenembak baik itu dari pemerintah Indonesia maupun Belanda.
Perintah tersebut berlaku mulai 11 Agustus 1949 untuk Jawa dan 15
Agustus 1949 untuk Sumatera.
K. KONFERENSI MEJA BUNDAR
Realisasi dari perjanjian Roem-Royen adalah diselenggarakannya Konferensi
Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Konferensi tersebut berlangsung
selama 23 Agustus sampai 2 November 1949. Konferensi ini diikuti oleh
delegasi Indonesia, BFO, Belanda, dan UNCI.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta. Delegasi BFO dipimpin
olehSultan Hamid dari Pontianak. Delegasi Belanda diketuai oleh J. H Van
Maarseveen. Sebagai penengah adalah wakil dari UNCI oleh Critley R.
Heremasdan Marle Cochran.
Hasil dari persetujuan KMB adalah:
1. Belanda menyerahkan dan mengakui kedaulatan Indonesia tanpa syarat
dan tidak dapat ditarik kembali
2. Indonesia akan berbentuk Negara serikat (RIS) dan merupakan uni
dengan Belanda.
3. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi dan
izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
4. RIS harus menanggung semua hutang Belanda yang dibuat sejak tahun
1942.
5. Status karisidenan Irian akan diselesaikan dalam waktu 1 tahun setelah
penyerahan kedaulatan RIS.
Hal ini menunjukkan bahwa Negara federal ciptaan Van Mook hanya
berumur 8 bulan.
d.
Tanggal 17 Agustus 1950
Bendera Pusaka dapat dikibarkan kembali di halaman depan bekas istana
Gubernur Jenderal (Istana Negara).
RIS dibubarkan dan kembali dalam bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sejak NKRI berdiri tegak kembali, PBB menerima Indonesia masuk
menjadi anggota PBB yang ke-60 tepat pada tanggal 28 September 1950.
Masalah Irian Barat menurut KMB akan dibicarakan satu tahun kemudian
ternyata sampai tahun 1960 tidak ada tanda-tanda untuk diserahkan oleh
Belanda.
Sejak tanggal 19 Desember 1961 Indonesia menempuh perjuangan
bersenjata dengan Tri Komando Rakyat (Trikora).
Perjuangan Trikora berhasil memaksa Belanda menerima Persetujuan New
Yorktanggal 15 Agustus 1962 dengan pokok-pokok perjuangan sebagai
berikut:
1.
Penghentian permusuhan
Tahun 1969 akan diadakan Act of Free Choice yaitu penen tuan
pendapat rakyat (pepera).