Anda di halaman 1dari 13

Makalah Sejarah Peminatan

Oleh Kelompok 1

Arthur Yoktan

Christin Lestari

Eurica Natalie

Feby Veronica

Nelson Nababan

Sye Qippti

Wynne Dhea

Kelas: XII IPS 4


Respons Internasional terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 Pengakuan Kemerdekaan RI dari Mesir

Mesir adalah salah satu sekutu awal yang mengakui kemerdekaan Indonesia.Lebih penting lagi,
Mesir ikut menggalang dukungan dari Liga Arab agar menerima kedaulatan Indonesia di mata
hukum internasional.

Dari sisi kronologi, Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946.
Dukungan ini muncul setelah lobi gigih diplomat RI di Ibu Kota Kairo beberapa bulan setelah
Soekarno mengkonsolidasikan kabinet.Tak sekadar mengakui, Mesir pula yang meyakinkan
Suriah, Irak, Qatar, serta Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Baru
pada 10 Juni 1947, Mesir mengakui kedaulatan negara RI secara de jure, dengan menunjuk H.M
Rasjidi sebagai kuasa usaha RI, serta membuka Kedutaan Besar di Kairo. Hubungan republik
dengan Liga Arab pun secara formal terjalin.Liga Arab lah yang berkali-kali mengecam serta
mendesak Belanda menghentikan agresi militer.

Gaung kemerdekaan Indonesia membahana ke seluruh penjuru dunia, setelah Proklamator


kemerdekaan RI Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17
Agustus 1945. Namun perlu diingat bahwa untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat,
Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain secara hukum atau de jure. Karena
pada masa revolusi itu, wilayah Indonesia terjadi kekosongan pemerintahan setelah Jepang
menyerah pada Sekutu, dan pasukan Sekutu akan mendarat dengan membawa pasukan Belanda
yang ingin berkuasa kembali di Indonesia.

Pada persyaratan ini, kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah,
sehingga Negara Indonesia dapat menjadi berdaulat dan mendapat pengakuan internasional.
Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti
dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia
Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan
oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI sertaPahlawan Nasional RI), M.
Natsir (mantan Perdana Menteri RI ), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini
diterbitkan), dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.
Gambar i: Bung Karno dan para pemimpin negara lain. Dari kiri: Nehru (India), Nkrumah
(Ghana), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Sukarno (Indonesia), dan Tito (Yugoslavia)

M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40,
menjelaskan tentang peran-serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan
Indonesia , di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar
Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:”.., pada 6 September 1944, Radio
Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini
(beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami,
bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut
dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya
juga menyiarkan.”

Dukungan Mesir

Di Mesir, sejak diketahui sebuah negeri Muslim bernama Indonesia memplokamirkan


kemerdekaannya, Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM), organisasi Islam yang dipimpin Syaikh Hasan
Al-Banna, tanpa kenal lelah terus menerus memperlihatkan dukungannya. Selain menggalang
opini umum lewat pemberitaan media yang memberikan kesempatan luas kepada para
mahasiswa Indonesia untuk menulis tentang kemerdekaan Indonesia di koran-koran lokal
miliknya, berbagai acara tabligh akbar dan demonstrasi pun digelar.

Para pemuda dan pelajar Mesir, juga kepanduan Ikhwan, dengan caranya sendiri berkali-kali
mendemo Kedutaan Belanda di Kairo.Tidak hanya dengan slogan dan spanduk, aksi
pembakaran, pelemparan batu, dan teriakan-teriakan permusuhan terhadap Belanda kerap
mereka lakukan.Kondisi ini membuat Kedutaan Belanda di Kairo kewalahan.Mereka dengan
tergesa mencopot lambang negaranya dari dinding Kedutaan.Mereka juga menurunkan bendera
merah-putih-biru yang biasa berkibar di puncak gedung, agar tidak mudah dikenali pada
demonstran.

Kuatnya dukungan rakyat Mesir atas kemerdekaan RI membuat pemerintah Mesir mengakui
kedaulatan pemerintah RI atas Indonesia pada 22 Maret 1946.Dengan begitu Mesir tercatat
sebagai negara pertama yang mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia.Setelah itu menyusul
Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia dan Afghanistan. Selain negara-negara tersebut,
Liga Arab juga berperan penting dalam Pengakuan RI.

Secara resmi keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 menganjurkan
kepada semua negara anggota Liga Arab supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka
yang berdaulat. Alasan Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia merdeka didasarkan
pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan.

Melihat fenomena itu, majalah TIME pada 25 Januari 1946 dengan nada minornya menakut-
nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme-Islam di Asia dan Dunia Arab. “Kebangkitan
Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-
negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa.”
 Pengakuan Kemerdekaan RI dari India

Bangsa India dan bangsa Indonesia sama-sama pernah dijajah oleh bangsa asing.India dijajah
oleh Inggris dan Indonesia dijajah oleh Belanda Inggris dan Jepang. Sebagai bangsa yang sama-
sama menentang penjajahan, terjalin rasa yang sama, senasib, dan sependeritaan. Oleh karena itu
ketika pemerintah dan rakyat India mengalami bahaya kelaparan pemerintah Indonesia
menawarkan bantuan berupa padi 500.000 ton. Peristiwa tersebut terkenal dengan india rice.
India rice selain untuk memberikan bantuan kepada India yang sedang dilanda kelaparan, juga
merupakan cara dari pemerintah untuk mendapatkan dukungan dari negara lain.

Perjanjian bantuan Indonesia kepada India ditandatangani oleh Perdana Menteri Sjahrir dan K.L.
Punjabi, wakil pemerintah India (18 Mei 1946) Kesepakatan ini sebenarnya ialah barter antara
Indonesia dengan India. Hal ini terbukti dari dikirimkannya obat-obatan ke Indonesia oleh India
untuk membalas bantuan Indonesia.Hal ini juga dimaksudkan untuk menembus blokade yang
dilakukan Belanda terhadap Indonesia.

Penyerahan padi ini dilakukan pada tanggal 20 Agustus 1946 d Probolinggo Jawa Timur, yang
kemudian diangkut ke India dengan kapal laut yang disediakan oleh pemerintah India
sendiri.Diplomasi beras in sebenarnya ditentang oleh Belanda, karena gaung yang ditimbulkan
menyebabkan Indonesia semakin mendapat simpati dari negara lain.

Ketika Jenderal Spoor melakukan Agresi Belanda ke-II tanggal 19 Desember 1948, India
merupakan salah satu negara yang mengkutuk tindakan Belanda tersebut. Reaksi keras itu
diwujudkan dalam penyelenggaraan Konferensi Asia di New Delhi atas prakarsa Perdana
Menteri India, Pandit Jawaharlal Nehru dan Perdana Menteri Birma U Aung San. Konferensi ini
dihadiri oleh negara-negara asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Sri Lanka,Nepal, Libanon, Siria,
dan Irak. Delegasi Afrika berasal dari Mesir dan Ethiopia.Konferensi ini juga dihadiri utusan dari
Australia, sedang Indonesia dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono.

Konferensi Asia di New Delhi ini dilaksanakan selama empat hari, mulai dari tanggal 20 sampai
dengan tanggal 25 Januari 1949. Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah Indonesia adalah
sebagai berikut:

1. pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta


2. pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar
negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949
3. penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
4. penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat 1 Januari
1950
Gambar ii: Ir. Soekarno dan Jawaharlal Nehru

Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI

a. Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha)


b. Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka)
c. Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)

Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India

a. Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India


Dibentuknya PPII (Persatuan Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII
adalah membela proklamasi negara dengan mendesak para pemimpin India untuk
mengakui Indonesia sebagai negara yang berdiri dan berdaulat. Tugas dari PPII
adalah :
 Meyakinkan pemimpin India
 Membentuk Balai Penerangan (Indonesia Information Service) 9 Juni 1946
Tugasnya : Menyiarkan, membuat buletin, serta brosur-brosur dalam bahasa
Inggris, Urdu, dan Indonesia tentang segala sesuatu yang terjadi di Indonesia
yang kemudian dilanjutkan ke media massa dan pers di India dan nantinya
dapat diteruska ke perwakilan India yang ada di London
 Bekerjasama dengan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang anggota 700
pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Belanda untuk melakukan aksi
mogok
b. Diplomasi Sutan Sjahrir
 Sutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan Indonesia kepada India (18 Mei
1946). Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan India oleh K.L Punjabi.
Pengiriman padi ini terjadi pada 20 Agustus 1946 di pelabuhan (Cirebon,
Probolinggo, dan Banyuwangi). Dari tindakana ini P.M Nehru mengundang
Sjahrir dan Moh. Hatta ke New Delhi untuk menghadiri Konferensi Inter
Asian
 Dalam Konferensi “Inter Asian Relation” (23 Maret-2 April 1947). Sjahrir
berpidato yang isinya : (1) Politik Luar Negeri Indonesia (Bebas-Aktif); (2)
Bangsa-bangsa Asia harus bersatu demi kepentingan bersama; (3) Menjalin
persahabatan dengan bangsa lain.

c. Diplomasi Moh. Hatta


 Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk meminta bantuan senjata. Akan
tetapi keinginan ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru karena persenjataan
India di pegang oleh Inggris.

Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI

a. Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan balasan atas bantuan Indonesia


yang telah mengirim 500.000 ton padi ke India)
b. 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke DK
PBB. Akibat dari tindakan India dan Australia, PBB mengeluarkan resolusi (1
Agustus 1947) untuk menghentikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda
melalui arbitrase
c. Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari 1949). Konferensi ini
dihadiri oleh negara-negara asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Libanon,
Suriah,Saudi Arabia, Philipina, India, Myanmar,Yaman dan Irak. Delegasi Afrika
berasal dari Mesir dan Ethiopia. Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia,
sedang Indonesia dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono. Negara peninjau dari
Cina, Nepal, Selandia Baru dan Thailand. Resolusi yang dihasilkan mengenai
masalah Indonesia adalah sebagai berikut:
 Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
 Pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan
dalam politik luar negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949
 Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
 Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling
lambat 1 Januari 1950.
Pengakuan Kemerdekaan RI dari Australia

Sebab-sebab Australia mengakui kemerdekaan RI


a. Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan
Jepang di Indonesia
Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan perwira kapal dari
Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari Indonesia ini kemudian
berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney (Asosiasi Pekerja), asosiasi
tersebut terkejut melihat diskriminasi yang terjadi antara buruh kapal dan perwira kapal,
asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa mereka bekerja di Australia
yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta memiliki hak untuk protes.
Diskriminasi yang tejadi :
- Buruh kapal bekerja di lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim
- Perwira kapal gaji layak seperti orang eropa, kerja di lingkungan yang bagus

b. Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir Jepang

Proses Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Austaralia

a. Peran tawanan Belanda (Indonesia) yang dibawa ke Australia


Para tawanan tersebut memberitahu maksud dan tujuan Belanda datang ke Australia
(kapal Belanda yang datang ke Australia disiapkan untuk membawa senjata dan
amunisi untuk menggempur Indonesia) kepada salah satu buruh yang bekerja di
pelabuhan. Laporan dari salah satu buruh tersebut nantinya akan diteruskan kepada
Queensland Trades and Labor Council dan Waterside Workers Federation (WWF).
b. Peristiwa Black Armada
- Peristiwa Black Armada dimulai ketika buruh pelabuhan asal Indonesia
dipemukiman Woolloomooloo mendengar kabar tentang proklamasi
Indonesia.
- Salah seorang buruh dikapal Belanda bernama Tukliwon (20 tahun)
menyampaikan kemerdekaan Indonesia pada rekan-rekannya sesama buruh
dan berjanji memberi dukungan.
c. Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945)
Kunjungan ini dilakukan karena Australia mendukung RI dengan aksi pemboikotan
yang dilakukan buruh di Australia.Sutan Syahrir berpidato kepada masyarakat
Australia yang mengatakan Australia adalah teman.Sutan Syahrir juga mengatakan
kesuksesan Australia memukul mundur Jepang di sejumlah wilayah dikawasan
Pasifik dalam Perang Dunia II.
d. Aksi pemboikotan terhadap 6 kapal Belanda dipelabuhan Brisbane (24 setember
1945)
e. Peran organisasi Indonesia Political Exile Association yang menghimbau serikat
buruh untuk melancarkan pemboikotan terhadap semua kapal Belanda.
f. Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka)
CENKIM adalah organisasi yang didirikan di Australia oleh para tokoh politik yang
pernah diasingkan Belanda ke Digul :
Aksi sebelum 1945: turun ke jalan besar di Melbourne dengan berteriak “Long
Live the Republic of Indonesia “ aksi ini diikuti juga oleh tentara Australia.
Aksi setelah 1945: anggota dari CENKIM (M.Bondan) mendengar berita tentang
Belanda yang melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan Agresi Militer I.
Istri dari M. Bondan (Molly yang merupakan seseorang wanita Australia) menulis
ulang berita tersebut dalam bahasa Inggris dan memberikannya pada pers
Australia. Berita tersebut akhirnya tersebar di Australia dan akhirnya Australia
membawa kasus Indonesia dan Belanda ke PBB.

Peranan Australia dalam mendukung kemerdekaan RI

a. Inisiatif partai komunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari serikat buruh
perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh pelabuhan Australia melarang
pemuatan atas semua kapal belanda yang mau ke Indonesia.
b. Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi memutuskan pemogokan menyeluruh
terhadap semua kapal Belanda di Australia.
c. Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney menggelar aksi unjuk rasa
di depan kantor kapal Belanda dan kantor diplomatik Belanda dan memasang
sepanduk berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia (Hands off Indonesia)
d. Oktober 1945 Australia memfasilitasi kembalinya lebih dari 1400 para tawanan
perang Belanda asal Indonesia yang ada di Australia ke tanah air menggunakan kapal
kargo dari pelabuhan Sydney
e. 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda ke PBB
f. 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB bahwa Indonesia punya
kedudukan sederajat dalam persangketaan Indonesia dan Belanda
g. 25 Agustus 1947 Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
1. Sebab-Sebab Mesir Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
 Persamaan Agama
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di Mesir
 Banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan haji di Arab
2. Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
a. Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha)
b. Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka)
c. Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)
3. Sebab-Sebab Australia Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan
Jepang di Indonesia
Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan perwira kapal dari
Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari Indonesia ini kemudian
berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney (Asosiasi Pekerja), asosiasi
tersebut terkejut melihat diskriminasi yang terjadi antara buruh kapal dan perwira kapal,
asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa mereka bekerja di Australia
yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta memiliki hak untuk protes.
Diskriminasi yang tejadi :
- Buruh kapal bekerja di lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim
- Perwira kapal gaji layak seperti orang eropa, kerja di lingkungan yang bagus
Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir Jepang

Kesimpulan dari pengakuan kemerdekaan RI dari Mesir, India dan Australia?

Memperoleh pengakuan negara merdeka oleh dunia internasional menjadi hal yang
paling utama.Pengertian dari pengakuan sebagai negara baru ditandai bahwa negara
tersebut bagian dari masyarakat internasional.Pengakuan kepada suatu negara baru
dibedakan antara pengakuan de facto dan pengakuan de jure. Pengertian dari pengakuan
de facto adalah pengakuan yang diberikan oleh pemerintah negara lain kepada
pemerintah baru berdasarkan pada fakta bahwa dinegara tersebut telah terbentuk suatu
pemerintah baru tanpa memandang asal-usul bagaimana pemerintahan baru itu terbentuk
atau berkuasa.

Sedangkan pengakuan secara de jure merupakan kelanjutan dari pemberian pengakuan


secara de facto. Pengakuan de jure adalah pengakuan yang diberikan oleh pemerintah
negara lain kepada pemerintah baru yang berkuasa secara konstitusional apabila tidak ada
keragu-raguan lagi bahwa pemerintah tersebut dapat menjalankan pemerintahannya dan
mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban internasional.Sebagai tindak lanjut dari
pengakuan de facto dan de jure dari sejumlah negara sahabat, maka dibukalah hubungan
diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara lain khususnya, negara Mesir, India
dan Australia.
Pertanyaan
Pilahan Berganda
1. Berikut yang merupakan alasan Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia adalah…
a. Latar Belakang sejarah yang sama
b. Didasarkan persamaan geografis
c. Tokoh tokohnya memeiliki kedekatan
d. Sama sama Negara yang tergabung dalam organisasi PBB
e. Memiliki hubungan emosional sesame Negara penganut Islam
2. Organisasi Mesir yang sejak awal menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan
Indonesia adalah…
a. Hamas
b. Isbulah
c. Fisabillah
d. Ikhwanul Muslimin
e. Rabi’in Muslimin
3. Salah satu alasan dilakukannya diplomasi berasa adalah…
a. Sebagai kerja sama bilateral
b. Menjalin hubungan kerja sama antar Asia
c. Membantu india mengatasi krisis pangan
d. Mengatasi konflik antara Indonesia dengan India
e. Melakukan perdangangan beras yang saling menguntungkan
4. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 24 Sseptember 1945 adalah…
a. Aksi boikot besar besaran dipelabuhan Brisbane
b. Melakukan aksi pemogokan massal diwilayah woollomooloo
c. Melakukan aksi demontrasi di tempat woollomooloo
d. Menghentikan kapal kapal Australia
e. Melakukan long march di Brisbane menuju woollomooloo
5. Berikut merupakan dampak bagi Belanda setelah terjadinya peristiwa black armada
adalah…
a. Bantuan militer Belanda terhambat
b. Aksi blockade Belanda mendapat dukungan
c. Propaganda Belanda mendapat dukungan dinegara Negara Eropa
d. Belanda berhasil mendahului wilayah Brisbane
e. Semakin kuatnya dukungan Australia bagi Indonesia

Essay
1. Sebutkan diplomat yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam forum PBB
Jawab: Agus salim, Sutan sjahrir, Soemitro Djojohadikusumo, L.N. Palar
2. Sebutkan sikap positif Agus salim yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari
Jawab: Jiwa kepemimpinan dan memiliki kecakapan dalam memberi jalan keluar terkait
permasalahan bangsa
3. Sebutkan alasan liga Arab memebrikan dukungan kepada Indonesia
Jawab: Ikatan saudara, Ikatan Kekeluargaan, Ikatan Keagamaan
4. Sebutkan perbedaan de facto dan de jure
Jawab: de facto berdasarkan Fakta sedangkan de jure berdasarkan hokum atau hak
sementara
5. Ir. Subianto merupakan ketua panitia pengiriman beras ke India pada tanggal…
Jawab: 27 Mei 1946

Anda mungkin juga menyukai