Anda di halaman 1dari 18

ETIKA PROFESi

KELOMPOK 3
PUTRI ARIANI (7213210003)

CHRISTIN LESTARI SINAGA (7213210039


Etika Profesi
01 Etika profesi adalah sebuah sikap hidup yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
seseorang yang sifatnya profesional.
Ciri-Ciri Profesi
 Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif
sebelum memasuki sebuah profesi
 Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang
signifikan
 Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang
penting kepada masyarakat
 Adanya proses lisensi atau sertifikat
 Adanya organisasi
 Otonomi dalam pekerjaannya
Tujuan Kode Etik Profesi
a)Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
b) Untuk menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota.
c) Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi.
d) Untuk meningkatkan mutu profesi.
e) Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi.
f) Meningkatkan layanan di atas keuntungan
pribadi.
g) Mempunyai organisasi profesional yang
kuat dan terjalin erat.
h) Menentukan baku standarnya sendiri
Fungsi Kode Etik
Profesi
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.Mencegah campur tangan
pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.
Kriteria Profesi
1. Seorang profesional menggunakan waktu penuh untuk menjalankan
pekerjaanya;
2. Ia memperlakukan pekerjaannya sebagi seperangkat norma
kepatuhan dan perilaku;
3. Ia anggota organisasi profesional yang formal;
4. Ia menguasai pengetahuan yang berguna dan keterampilan atas
dasar latihan dan spesialisasi atau pendidikan yang khusus;
5. Ia terikat dengan syarat-syarat kompetensi, kesadaran prestasi,
dan pengabdian;
6. Ia memperoleh otonomi dengan berdasarkan spesialisasi teknis
yang tinggi.
02
Kode Perilaku
Kode perilaku korporasi (Corporate Code of
Conduct) merupakan pedoman yang dimiliki
setiap perusahaan dalam memberikan batasan-
batasan bagi setiap karyawannya untuk
menetapkan etika dalam perusahaan tersebut.
peran pemimpin di dalam perilaku koperatif:

First Adapter Motivator


untuk mendorong insan
organisasi/korporasi
penerima dan pelaksana
melaksanakan budaya kerja
pertama dari budaya kerja
secara konsisten dan
konsekuen

Role Model Pencetus dan


teladan bagi insan korporasi Pengelola
terhadap pelaksanaan
Budaya Kerja strategi dan program budaya
kerja sesuai kebutuhan korporasi
Dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance, diperlukan
instrumen-instrumen yang menunjang, yaitu:

Code of Corporate Code of Board Manual


Governance Conduct

Sistem An Auditing
Manajemen Committee Piagam Komite
Risiko contract
Langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi terhadap
kode perilaku korporasi, yaitu:

Pelaporan Pelanggaran Code Sanksi Atas Pelanggaran


of Conduct Code of Conduct
Kriminalitas
Kejahatan korporasi dapat dibedakan atas:

Crimes for
Corporatin
Criminal
Corporation
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum
menjatuhkan sanksi pidana terhadap korporasi, yakni:
1. The degree of loss to the public
2. The level of complicity by high corporate managers
3. The duration of the violation
4. The frequency of the violation by the corporation
5. Evidence on intent to violate
6. Evidence of extortion, as in bribery cases
7. The degree of notoriety engendered by the media .
8. Precedent in law
9. The history of serious violation by the corporation
10. Deterrence potential
11. The degree of cooperation evinced by the corporation.
Korban kejahatan korporasi:
Perusahaan
saingan Negara (state)
(competitors) C S

Karyawan Konsumen
(employees) e C (consumers)

Masyarakat (public)
Secara substansial, menurut Robintan Sulaiman,
kejahatan bisnis mengandung anasir, yakni:
1. Sifatnya korporasi artinya dilakukan secara berkelompok yang masing-masing
berperan dengan keahlian masing-masing membentuk sinergi dan aliansi
strategis yang menjadi suatu kekuatan yang mandiri dan sangat sulit diterobos
oleh tangan hukum. Kejahatan bisnis juga merupakan kejahatan terorganisasi
(organized crimes).
2. Kejahatan bisnis dalam melakukan kejahatan menggunakan instrumen atau
peralatan canggih seperti komputer, satelit dan lain-lain sehingga dapat
terjadi setiap saat, kapan saja dan dimana saja.
3. Kejahatan bisnis Multi Dimensi ini berdampak pada tidak saja para orang atau
badan hukum yang dirugikan tetapi juga merugikan masyarakat bahkan
negara
KESIMPULAN
Etika merupakan aturan, norma, kaidah, atau tata cara yang biasa
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku
sehari-hari. Tak hanya dalam kegiatan bermasyarakat, etika juga digunakan
dalam dunia kerja yang disebut dengan etika profesi.
Pengertian etika profesi adalah sebuah sikap hidup yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan kepada seseorang yang sifatnya profesional. Etika ini
berhubungan dengan masyarakat atau konsumen secara langsung.
Etika profesi berperan sebagai tata cara atau norma yang secara tegas
menyatakan baik buruknya sikap seorang profesional untuk bertindak sesuai
aturan yang sudah diterapkan. Etika profesi ini memiliki tujuan, manfaat, dan
contohnya dalam pekerjaan.
Thanks!
Does anyone have any questions?

Please keep this slide for attribution

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai