Anda di halaman 1dari 25

Kedatangan Jepang

ke Indonesia

Bahan Ajar Sejarah Indonesia


Organisasi
(wajib)
Pergerakan pada
Masa Jepang Kelas XI MIIA

Perlawanan
Melawan Penjajahan Pendudukan Jepang di
Jepang
Indonesia
Akhir Pendudukan
Jepang di Indonesia
Kedatangan Jepang ke Indonesia

 Latar belakang : pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang


Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour. Serangan tersebut
menimbulkan kerugian besar bagi Amerika Serikat. Tujuan penyerangan
ini untuk melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat yang diperkirakan
akan menjadi penghalang ekspansi Jepang. Sejak pengeboman
tersebut, Jepang berturut-turut menghancurkan basis militer Amerika.
Selain itu, serangan Jepang juga diarahkan ke Indonesia dengan tujuan
untuk mendapatkan cadangan logistic dan bahan industry perang
seperti minyak tanah, timah, alumunium. Selain itu pula, ajaran
Shintoisme khususnya tentang Hakko Ichiu, yakni ajaran tentang
kesatuan keluarga umat manusia yang berarti Jepang sebagai negara
maju bertanggungjawab untuk mempersatukan bangsa-bangsa di
dunia, termasuk Indonesia
Kedatangan Jepang ke Indonesia

 Pada tanggal 11 Januari 1942 Jepang mendarat di Indonesia dan


menguasai Kalimantan, dan pada Februari 1942 menduduki Palembang
yang merupakan wilayah strategis karena letaknya diantara Batavia
(pusat kekuasaan Belanda) dan Singapura (wilyah kekuasaan Inggris)
 Jepang menyerang Batavia dan Bandung dan Gubjen Belanda Tjarda
van Starkenborgh menyerah tanpa syarat di Kalijati.
 Berdasarkan penjanjian Kalijati, sejak tanggal 9 Maret 1942 wilayah
Indonesia bekas jajahan Hindia Belanda secara resmi dibawah
kekuasaan Jepang
Bagaimana Tanggapan para
tokoh Indonesia?

 Pada awalnya, kedatangan Jepang disambut baik oleh para tokoh


nasionalis. Ex: Soekarno, Hatta, Ki Hadjar Dewantara
 Adanya Harapan rakyat Indonesia kepada Jepang, dengan alasan:
1. Jepang berhasil mengalahkan Belanda dan Jepang datang dengan
memperkenalkan diri sebagai “Saudara Tua” dan
mempropagandakan Gerakan 3A.
2. Jepang berjanji jika menang dalam Perang Pasifik, akan memberikan
kemerdekaan pada Indonesia
3. Jepang bersikap simpati terhadap pergerakan nasional Indonesia
4. jepang membebaskan bangsa Indonesia dalam beribadah,
mengibarkan bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera
Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, serta menyanyikan lagu
Indonesia Raya setelah lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo).
Pembentukan Pemerintahan
Militer

 Untuk melatih rakyat Indonesia dalam aktivitas pertahanan dan


kemiliteran, Jepang membentuk pemerintahan militer dan
membagi Indonesia menjadi tiga wilayah militer.
1) Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara ke-16
(Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura dengan pusatnya di
Jakarta.
2) Pemerintahan militer Angkatan Darat ke-25 (Tomi Shudan)
untuk Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.
3) Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu Armada Selatan ke-
2 untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dengan
pusatnya di Makassar.
Pembentukan Pemerintahan
Militer

 Pulau Jawa yang merupakan pusat pemerintahan yang sangat


penting, masih diberlakukan pemerintahan sementara. Hal
tersebut berdasrkan Osamu Seirei (Undang-undang yang
dikeluarkan oleh Panglima ke-16), yang berisi:
1. Jabatan Gubernur jenderal pada masa Hindia Belanda
dihapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu dipegangnya
diambil alih oleh tentara Jepang di Jawa.
2. Para pejabat pemerintah sipil beserta pegawai Hind.Belanda
tetap diakui kedudukannya, asalkan memliki kesetiaan pada
Jepang
3. Badan-badan pemerintah dan Undang-undang masa
Hind.Belanda tetap diakui sementara waktu, asalkan tidak
bertentangan dengan aturan pemerintahan Jepang.
Susunan Pemerintahan militer
Jepang

 Gunshirekan (panglima tentara) : Jenderal Hitoshi Imamura


(Seiko Shikikan)
 Gunseikan (kepala pemerintahan militer) : Mayjen Seizaburo
Okasaki.
1. Sumobu (Departemen Dalam Negeri)
2. Zaimubu (Departemen Keuangan)
3. Sangvobu (Departemen Ekonomi)
4. Kotsubu (Departemen Lalu Lintas)
5. Shihobu (Departemen Kehakiman)
 Gunseibu (gubernur)
1. Jawa Barat dengan pusatnya di Bandung
2. Jawa Tengah pusatnya di Semarang
3. Jawa Timur pusatnya di Surabaya
Pemerintahan Sipil

 Menurut Undang-undang No.28 tentang pemerintahan Shu serta


Tokubetsushi, pemerintah daerah yang tertinggi adalah shu
(keresidenan). Seluruh pulau Jawa dan Madura, kecuali Kochi
Yogyakarta dan Kochi Surakarta, dibagi menjadi daerah shu
(keresidenan), shi (kotapraja), ken (kabupaten), gun
(kewedanan), son (kecamatan), dan ku (desa).
Organisasi Masa Jepang

Gerakan 3A
Organisasi
Kemasyarakatan PUTERA

MIAI

Masyumi
Jawa Hokokai
Gerakan 3A

 Didirikan pada 29 Maret 1942 dan dipimpin oleh Hihosyi Syimizu


dan Mr. Samsuddin (tokoh Parindra Jawa Barat)
 Semboyan propaganda : Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung
Asia, dan Jepang Pemimpin Asia
 Merupakan upaya Jepang merekrut dan mengerahkan tenaga
rakyat yang akan dimanfaatkan untuk Perang Asia Timur Raya.
 Org. ini dibubarkan Jepang karena tidak cukup efektif dalam
mengerahkan bangsa Indonesia.
PUTERA

 Gerakan 3A tidak efektif menggalang dukungan rakyat sehingga


dibubarkan.
 Dibentuklah PUTERA pada Maret 1943, yang dipimpin oleh tokoh
empat serangkai ; Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara,
dan K.H. Mas Mansyur.
 Tujuan: memusatkan segala potensi rakyat Indonesia untuk
membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
 Realisasi: Putera lebih mengarah pada upaya menyiapkan rakyat
menyambut kemerdekaan dan sebagai wadah kaderisasi nasional
rakyat Indonesia.
 Akhir: dibubarkan oleh Jepang karena dianggap tidak
menguntungkan bagi politik Jepang.
MIAI

 Merupakan satu-satunya organisasi pergerakan nasional yang


tidak dibubarkan oleh Jepang, dan aktif kembali pada 4
September 1942.
 Kegiatan MIAI terbatas pada pembentukan baitulmal (badan
Amal) dan mengurusi kegiatan keagamaan
 Tugas dan tujuan: (1) Menempatkan umat Islam pada kedudukan
yang layak dalam masyarakat; (2) Mengharmoniskan Islam
dengan tuntutan perkembangan zaman; (3) Ikut membantu
Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
 Akhir : dibubarkan oleh Jepang karena tidak berkontribusi pada
Perang Asia Jepang.
Masyumi

 Pengganti dari MIAI, yang didirikan pada 22 November


1943.
 Diketuai oleh Hasyim Asyari, wakilnya K.H. Mas
Mansyur dan Wahid Hasyim.
 Masyumi mulai berkembang dan mendirikan berbagai
cabang di setiap karesidenan
 Muncul tokoh Masyumi yaitu Moh. Natsir, Harsono,
Cokroaminoto, dan Prawoto Mangun Sasmito. Mereka
menjadikan Masyumi sebagai organisasi pendukung
rakyat dengan menolak romusha
 Dibubarkan oleh Ir. Soekarno pada 1960 karena
dicurigai sebagai dalang dari pemberontakan Islam.
Jawa Hokokai
 Merupakan organisasi sentral yang anggotanya terdiri
dari bermacam-macam hokokai (himpunan kebaktian)
sesuai dengan bidang profesinya. Ex:
 Kyoiku Hokokai (kebaktian para guru)
 Izi Hokokai (dokter)
 Fujinkai (organisasi wanita)
 Keimin Bunka Shidosho (pusat kebudayaan)
 Boei Engokai (tata usaha pembantu prajurit Peta dan
Heiho)
 Dasar pengorbanan “hoko seishin”/semangat kebaktian
yang meliputi ; mengorbankan diri, mempertebal
persaudaraan, melaksanakan sesuatu dengan bukti
nyata.
Organisasi Masa Jepang

Tenaga Pemuda

Seinendan
Organisasi Semi Militer
Keibodan

Hizbullah Suishintai
Pengerahan Tenaga Pemuda

 Sebelum Jepang membentuk org. semimiliter, Jepang


telah melatih para pemuda untuk disiplin, semangat
juang tinggi (seishin) dan berjiwa ksatria (bushido).
 Untuk melatih hal tersebut, Jepang mengadakan
pelatihan seperti Badan Pemuda Asia Raya (BPAR).
 BPAR diresmikan pada 11 Juni 1942 dengan pimpinan
dr. Slamet Sudibyo dan S.A Saleh.
 BPAR merupakan bagian dari 3A, yang kegiatannya
menekankan pentingnya semangat dan keyakinan,
mengingat mereka akan menjadi pimpinan para
pemuda.
Seinendan/Barisan
Pemuda

 Didirikan pada 9 Maret 1943


 Dibawah pimpinan Gunseikan.
 Tujuan: mendidik dan melatih pemuda agar dapat
menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan
kekuatan sendiri.
 Realita: untuk mendapatkan tenaga cadangan
sebanyak-banyaknya untuk kemenangan Jepang dalam
perang
 Beranggotakan pemuda 14-22 tahun.
Keibodan/Pembantu Polisi

 Membantu tugas kepolisian misalnya menjaga lalu lintas dan


pengamanan desa
 Dibentuk Fujinkai (Perkumpulan Wanita) pada Agustus 1943
dengan syarat berusia min. 15 th. Tugasnya untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat melalui kegiatan
pendidikan dan kursus
 Keanggotaan keibodan tidak melibatkan kaum nasionalis
Indonesia, karena badan ini langsung ditempatkan dibawah
pengawasan polisi.
Suishintai (Barisan Pelopor)

 Dibentuk tanggal 14 September 1944.


 Dipimpin oleh Ir. Soekarno, diwakili oleh R.P Suroso, Otto
Iskandardinata dan dr. Buntaran Martoatmojo.
 Tujuan: menanamkan semangat nasionalisme di kalangan
pemuda.
Hizbullah

 Barisan semimiliter yang direkrut dari golongan Islam. Didirikan


pada 15 Desember 1944.
 Diketuai oleh K.H Zainal Arifin dan diwakili oleh Moh. Roem.
 Tugas: (1) melatih diri, baik jasmani maupun rohani dengan
segiat-gitanya; (2) membantu tentara Dai Nippon; (3) menjaga
bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh; (4)
menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan
perang.
Santai sejenak…
Organisasi Masa Jepang

Heiho
Organisasi Militer
PETA
Heiho

 Dibentuk pada 2 September 1942.


 Syarat anggota: usia 18-25 tahun.
 Dilatih menggunakan senjata dan mengoperasikan meriam2
pertahanan udara Jepang dan diterjunkan di medan perang.
 Tidak hanya menghadapi perang di Indonesia, tapi juga dikirim
ke Luar Negeri Ex: Malaysia dan Burma untuk menghadapi
Sekutu.
PETA

 Didirikan pada 3 Oktober 1943 berdasarkan peraturan


pemerintah Jepang Osamu Seirei No.44 tentang Peta. Peta
dibentuk oleh Letjen Kumakici Harada.
 Anggota Peta terdiri dari orang Indonesia yang mendapat
pendidikan militer, ex: Supriyadi dan Sudirman.
 Tugas: mempertahankan tanah air Indonesia.
 Ide awal pembentukan Peta dipoloporioleh Gatot Mangkupraja.
PETA

 Dalam Peta ada 5 sistem kepangkatan:


1. Daidanco (komandan Batalion), dipilih dari kalangan tokoh
masyarakat, ulama, pamongpraja, politikus, dan penegak
hukum.
2. Cudanco (komandan kompi) : kalangan pekerja namun belum
mencapai pangkat dan jabatan tinggi.
3. Shodanco (komandan peleton) kalangan pelajar sekolah
lanjutan atas atau pertama
4. Budanco (komandan regu) : pelajar dari tingkat sekolah dasar
5. Giyuhei (prajurit sukarela)

Anda mungkin juga menyukai