Disusun Oleh:
Mutiara rianti
Riska ameliyatul jaiiyah
Kelas
XI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan titik akhir
perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Belanda yang telah ratusan tahun merasakan kekayaan Indonesia enggan
mengakui kemerdekaan Indonesia. Sekutu yang telah memenangkan Perang
Dunia II merasa memiliki hak atas nasib bangsa Indonesia. Belanda mencoba
masuk kembali ke Indonesia dan menancapkan kolonialisme dan
imperialismenya.
Sementara kondisi sosial ekonomi Indonesia masih sangat
memprihatinkan, perangkat-perangkat kenegaraan juga baru dibentuk,
Indonesia ibarat bayi baru lahir masih lemah, tetapi merdeka adalah harga
mati. Berbagai upaya bangsa asing untuk menguasai kembali bangsa
Indonesia ditentang dengan berbagai cara. Pertempuran heroik dengan korban
ribuan jiwa terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Tidak terhitung dengan
jelas berapa jumlah korban jiwa dari pertempuran mempertahankan bangsa
Indonesia tersebut, bahkan banyak pahlawan tidak dikenal yang berguguran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Tantangan Awal Kemerdekaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi awal Indonesia merdeka?
2. Apa tujuan kedatangan Sekutu dan Belanda?
3. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi Sekutu dan
Belanda?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Tantangan Awal
Kemerdekaan ini adalah sebagai berikut:
1
2
3
4
pukul 06.00 pada tempat yang telah ditentukan dan membawa bendera
merah putih dengan diletakkan di atas tanah pada jarak 100 m dari
tempat berdiri, lalu mengangkat tangan tanda menyerah.”
Akhirnya pertempuran berkobar di Surabaya. Inggris mengerahkan
semua kekuatan yang dimilikinya. Pada tanggal 10 November 1945,
terjadi pertempuran sengit di Surabaya. Salah satu tokoh pemuda, yaitu
Sutomo (Bung Tomo) telah mendirikan Radio Pemberontakan untuk
mengobarkan semangat juang arek-arek Surabaya. Pada saat terjadi
pertempuran di Surabaya, Bung Tomo berhasil memimpin dan
mengendalikan kekuatan rakyat melalui pidato-pidatonya. Di dalam
pidatonya melalui radio yang begitu berapi-api dan selalu dimulai dan
diakhiri dengan teriakan takbir, “Allahu Akbar”. Tokoh lain, misalnya Ktut
Tantri, yakni wanita Amerika yang juga aktif dalam mengumandangkan
pidato-pidato revolusinya dalam bahasa Inggris melalui Radio
Pemberontakan Bung Tomo.
semangat juang rakyat dan para pemuda yang tergabung dalam TKR,
laskar-laskar dan badan-badan perjuangan semakin berkobar. Pertempuran
demi pertempuran terjadi.
Dalam suasana yang demikian itu, Majelis Dewan Perjuangan tidak sabar
menunggu reaksi dari pemerintah. Majelis yang terdiri dari berbagai kesatuan ini
memutuskan untuk melancarkan perlawanan. Pada malam hari tanggal 24-25
November 1945 rakyat Bandung melancarkan serangan terhadap posisi-posisi
Sekutu dan NICA. Tanggal 23 Maret 1946, pihak Sekutu kembali mengeluarkan
ultimatum. Isi ultimatum itu adalah agar TRI mengosongkan seluruh kota
Bandung dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km. Untuk menghindari
penderitaan rakyat dan kehancuran kota Bandung, maka Pemerintah RI
menyetujui untuk melaksanakan pengosongan kota Bandung.
A. Kesimpulan
Usaha mempertahankan kemerdekaan terjadi di berbagai daerah di
Indonesia. Umumnya mereka berhadapan dengan kolonialisme baru yang
dipastikan dapat menyengsarakan rakyat Indonesia. Rakyat di berbagai daerah
tidak memiliki ketakutan sedikitpun untuk melawan kezaliman kolonialisme.
Mereka berani bertempur dengan korban yang sangat besar.
Semangat tempur arek-arek Surabaya dalam melawan pasukan Sekutu,
tidak dapat dilepaskan dari kemenangannya melawan kekuatan Jepang di
Surabaya dan sekitarnya. Arek-arek Surabaya berhasil menyerbu dan
menguasai markas Kempetai yang terletak di depan Kantor Gubernur
Surabaya. Semua senjata Kempetai Jepang dilucuti. Pertempuran meluas ke
Markas Angkatan Laut Jepang di Embong Wungu.
Markas Jepang ini juga berhasil dikuasai para pejuang. Gudang peluru
di Kedung Cowek juga berhasil direbut oleh arek-arek Surabaya. Pertempuran
perebutan kekuasaan terhadap Jepang ini berakhir setelah komandan Angkatan
Darat Jepang Jenderal Iwabe menyerah dan menyusul komandan Angkatan
Laut Laksamana Shibata. Semua kapal perang dan senjata serta pangkalannya
diserahkan kepada pejuang Indonesia.
B. Saran
Melacak sejarah proses kemerdekaan bangsa Indonesia sangat penting
untuk memberikan kesadaran betapa berat perjuangan meraih dan
mempertahankan kemerdekaan. Isi dalam makalah ini juga akan selalu
mengingatkan kita kepada ancaman yang mengusik kemerdekaan Indonesia.
Kita semua tentu mencintai perdamaian, tetapi kecintaan kita pada
kemerdekaan lebih besar.
21