5. Yang perlu dicatat dalam menulis pesan yang disampaikan oleh penelepon:
a. nama orang yang menelepon,
b. nomor telepon yang harus dihubungi,
c. hari, tanggal, dan jam berapa bisa menghubungi kembali untuk bertemu,
d. Catat semua pesan pada secarik kertas atau pada kartu penerima pesan telepon yang biasanya sudah disediakan kantor.
8. Hal-hal penting yang harus diperhatikan saat menerima telepon antara lain sebagai berikut.
a. Ucapkan salam (selamat pagi, siang, sore) begitu Anda mengangkat gagang telepon.Hindari mengangkat telepon lebih dari 3 kali
dering. Kemudian sebutkan nama Anda dan nama instansi/perusahaan Anda. Misal: “Selamat sore, saya Lastri Editorial
Erlangga, ada yang bisa saya bantu, Pak/Bu?”
b. Bila penelepon langsung menanyakan orang yang ditujunya, misalnya: ”Bisa bicara dengan Bapak Susilo?” Maka sebelum Anda
menjawab pertanyaan penelepon tersebut,sebaiknya Anda tanyakan terlebih dahulu namanya. Misal: “Maaf, dengan siapa saya
bicara?”
c. Setelah jelas identitas si penelepon, baru Anda menjawab pertanyaan penelepon tersebut,dengan menanyakan terlebih dahulu
kepada Bapak Susilo bahwa ada yang ingin berbicara dengannya. Setelah Bapak Susilo memberi jawaban bahwa ia bersedia,
segeralah telepon disambungkan.
9. Sebelum seseorang dapat menerima panggilan telepon masuk, ia harus terlebih dahulu mengetahui tujuan dari menerima
panggilan telepon masuk. Tujuan-tujuan tersebut antara lain:
a. menanyakan informasi,
b. memberikan informasi,
c. meninggalkan pesan, dan
d. persoalan pribadi.
10. 7 sikap yang perlu diperhatikan dalam menerima telepon (dikenal dengan istilah “7 C“), yaitu sebagai berikut.
a. Caring, yaitu memperhatikan, mendengarkan, dan mencatat semua isi pembicaraan penelepon.
b. Committed, yaitu merasa terikat dengan organisasi/perusahaan, tidak melemparkan masalah kepada orang lain atau lepas
tanggung jawab, dengan alasan karena bukan tugas/urusan Anda. Contoh: “ Maaf, saya tidak mengerti masalah tersebut, coba
saja Bapak menghubungi Pak Indra.“
c. Confident, yaitu penuh keyakinan dalam mengatasi persoalan yang timbul. Petugas penerima telepon tidak perlu bersikap
merendahkan diri sendiri, misalnya dengan mengatakan: “Maaf, saya hanya petugas resepsionis.“ atau; “Maaf, saya hanya
karyawan biasa tidak bisa berbuat apa-apa.“ Sebaiknya jawablah semua telepon masuk dengan penuh keyakinan, seperti: “Baik
Pak, saya akan sampaikan, mohon maaf saya ingin tahu nomor telepon dan nama Bapak, agar saya dapat menghubungi Bapak
lebih lanjut.“ “Baik, segera saya sambungkan ke bagian produksi.“
d. Considerate, yaitu mempunyai sikap bersahabat dan menjaga emosi penelepon. Contoh: “Baik Bu, secepatnya saya sampaikan
pesan Ibu kepada pimpinan.“ “Dengan senang hati saya akan mengabari Bapak lagi, setelah pimpinan pulang dari luar kota.“
Atau bisa juga dalam percakapan telepon Anda menyebut nama si penelepon.
e. Controlled, yaitu mampu menjaga dan mengontrol emosi pada saat penelepon marah/kecewa karena ada masalah dengan kantor
Anda. Anda harus tetap bersikap baik dan bijaksana. Contoh: “Kami mohon maaf atas kesalahan pengurusan dokumen Bapak
kemarin, kami usahakan hari ini selesai semua.“ atau “Kami mohon maaf atas keterlambatan pencairan tagihan Bapak, kami
usahakan hari ini sudah ditransfer ke rekening Bapak.“
f. Creative, yaitu kemampuan untuk menemukan cara yang efektif dalam bekerja, seperti: mencatat dan menyimpan (sesuai abjad)
nama-nama dan nomor telepon para relasi perusahaan. Menyiapkan buku khusus untuk mencatat semua telepon masuk dan
pesan-pesannya, menyediakan buku petunjuk kode-kode wilayah dari Telkom atau dari Indosat, untuk memudahkan Anda
melakukan hubungan interlokal, SLI, dan SLJJ.
g. Contagious, yaitu selalu memelihara keakraban, kegembiraan, kesejukan, dan kedamaian kepada penelepon.
b. Saat menelepon
1) Angkat gagang pesawat telepon dan dengar nada pilih.
Tekan atau putar nomor telepon yang dituju.
Sesuaikan nomor kode wilayah, lokal, interlokal, atau internasional.
Contoh : Interlokal ke Cirebon.
Nomor telepon: 206196
Kode wilayah: 0231
Cara menelepon: (0231) 206196
Apabila nada sambung telepon sedang sibuk, tutuplah telepon sejenak, kemudian tekan atau putar kembali nomor yang
dituju, atau tekan tombol REDIAL.
Apabila hubungan telah tersambung dan penerima telepon telah mengangkat telepon, pastikan terlebih dahulu bahwa
nomor telepon yang dituju benar, barulah mengutarakan maksud dan tujuan.
Sebelum menyampaikan maksud dan tujuan, sebutkan dahulu identitas dan kantor.
Contoh : ”Selamat pagi! Saya Davina dari Multivision Plus, bisakah saya berbicara dengan Dude Herlino?”
Pada saat menelepon, kendalikan pembicaraan Anda.
Utarakanlah dengan jelas dan singkat maksud dan tujuan Anda menelepon.
Konfidensial, menjaga kerahasiaan pembicaraan adalah hal yang sangat penting dalam melakukan hubungan lebih lanjut.
• Catat semua jawaban yang diterima.
• Setelah selesai, ucapkan salam penutup.