RESUME
Pasca proklamasi dikumandangkan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945, kota Surabaya pun dipenuhi
gelora kemerdekaan dari rakyat dan pemuda Surabaya. Sementara pihak Belanda terus mencari cara untuk
kembali masuk ke Surabaya sebagai salah satu usaha mereka untuk kembali menjadikan Indonesia sebagai
tanah jajahan. Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari pertempuran 10 November di Surabaya.
Musa, seorang remaja yang bekerja sebagai penyemir sepatu ikut juga kedalam arus revolusi itu, setelah
melihat ayah angkatnya yang seorang perwira Jepang bernama Kapten Yamamoto tewas tertembak tentara
Belanda dendam Musa pada Belanda semakin besar. Musa hidup di bawah tekanan kebutuhan di era
kolonialisme Jepang. Sementara itu pimpinan Tentara Republik Indonesia (TRI) sedang kebingungan
bagaimana cara untuk menembus blokade Belanda agar surat surat mereka bisa sampai ke pasukan dengan
aman. Setelah melihat Musa serta kemampuannya akhirnya diputuskan untuk menunjuk Musa sebagai kurir
karena kemungkinan kecil Musa akan diperiksa ketika sampai di pos penjagaan Belanda. Musa pun
menerima tugas itu, dan untuk melindungi Musa ditunjuklah Danu seorang pemuda bekas PETA untuk
mengawasi Musa dari kejauhan. Dalam tugasnya tersebut Musa ditemani Yumna seorang remaja putri yang
juga teman karib Musa dan adik angkat Danu.
Suatu ketika Musa mengetahui kalau Yumna merupakan bekas anggota Kipas Hitam yang merupakan
kelompok bentukan Jepang dan sering menghalangi perjuangan TRi dan pemuda Surabaya, pada saat yang
sama Musa pun harus kehilangan ibunya yang tewas saat desanya dibakar oleh tentara Belanda. Tugas Musa
sebagai kurir harus terhenti ketika ia ditawan oleh kelompok Kipas Hitam yang ternyata sudah bekerjasama
dengan tentara Belanda, saat ditawan ia pun mengetahui kalau ternyata Danu juga anggota Kipas Hitam.
Yumna dibantu dengan beberapa anggota TRI berusaha menyelamatkan Musa, meskipun usaha tersebut
berhasil namun Yumna dan anggota TRI yang membantunya gugur. Menjelang gugur, Yumna menitipkan
Musa pada Danu yang sudah menyadari kesalahannya.
Meskipun judulnya Battle Of Surabaya, namun cerita film ini bukan sepenuhnya tentang pertempuran heroik
itu, film ini lebih berfokus pada anak remaja yang karena situasi revolusi ikut menjadi saksi peristiwa
tersebut. Justru cerita tentang pertempuran 10 November 1945 itu porsinya sangat sedikit.
Nilai-nilai Perjuangan:
1|Page
LEMBAR KERJA SEJARAH INDONESIA 2020/2021
4. Persatuan dan Kesatuan rakyat dalam mengatasi, mengusir dan memerangi kolonialisme
6. Rasa Patriotisme menghadapi segala rintangan untuk memerangi dan mengusir penjajah
7. Pantang menyerah
2|Page