Dalam tahun 1865 ditemukan ke-5 kerangka fosil Homo Cro-magnon, yang oleh para
ahli dianggap sebagai contoh tertua nenek moyang ras Kaukasoid di Eropa. Nama Cro-Magnon
berasal dari Abri de Cro-Magnon (Perancis: tempat penampungan batu Cro-Magnon) dekat
komune Les Eyzies-de-Tayac-Sireuil di Perancis Barat daya, di mana spesimen ini pertama kali
ditemukan. Sebagai manusia modern tertua yang dikenal di Eropa, Cro-Magnon awalnya
diketahui berdasarkan pada lukisan-lukisan terkenal di gua Lascaux dan budaya Aurignacian
yang berkembang di selatan Perancis dan Jerman. Istilah "Cro-Magnon" lantas digunakan
dalam pengertian umum untuk menggambarkan orang-orang modern tertua di Eropa. Pada
tahun 1970-an istilah ini digunakan untuk fosil manusia purba di mana pun ditemukan, seperti
fosil yang ditemukan Qafzeh Jebel di Israel dan berbagai fosil Paleo-Indian di Amerika.
Sekarang sudah diakui bahwa representasi dari ras Cro-Magnon masih hidup di beberapa
wilayah di Benua Afrika, dan di daerah Salute dan Dordogne di Prancis. Kelompok manusia
berkarakteristik sama juga hidup di Polandia dan Hongaria.
Ciri – Ciri Homo Cro Magnon