Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………….. 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………….. 2


B. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………….. 3
C. Batasan Masalah ……………………………………………………………….. 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Sejarah Seni Tari Banjar …………………………………………………….. 4


B. Jenis-jenis Tari Banjar ………………………………………………………... 4

BAB III PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Baksa Panah …………………………………………………… 11


B. Sinopsis Tari Baksa Panah ………………………………………………… 12
C. Kelengkapan ……………………………………………………………………… 12
D. Properti yang Digunakan …………………………………………………… 12

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 13

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan


perkembangan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup Negara Kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan
Indonesia sebagai Negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak
terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.

Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonimis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono
(1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukkan Indonesia,
menjelaskan bahwa, “Secara garis besar perkembangan seni pertunjukkan
Indonesia tradisional dangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya
besar dari luar (asing). Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka
perkembangan seni pertunjukkan tradisional Indonesia hingga saat ini, maka
masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup
Negara Kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan
budaya yang berbeda bagi seni pertunjukkan, karena kehidupan kesenian
sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.

2
B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini digunakan memenuhi tugas


dari guru bidang studi dan juga kita sebagai generasi penerus bangsa
senantiasa diharapkan untuk menjaga dan melestarikan salah satu warisan
nenek moyang kita.

C. Batasan Masalah
Dalam membuat makalah ini, penulis membatasi pembahasan yaitu :
Seni Tari Baksa Panah

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sejarah Seni Tari Banjar

Seni tari suku banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang
dikembangkan di lingkungan istana (keraton), dan seni tari dikembangkan
oleh rakyat. Seni tari keraton ditandai dengan nama “Baksa” yang berasal dari
bahasa Jawa (beksan) yang menandakan kehalusan gerak dalam tata tarinya.
Tari-tari ini telah ada dari ratusan tahun yang lalu, semenjak zaman hindu,
namun gerakan dan busananya telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi
dewasa ini. Contohnya, gerakan-gerakan tertentu yang dianggap tidak sesuai
dengan adab islam mengalami sedikit perubahan.

B. Jenis-jenis Tari Banjar


Ada bermacam-macam jenis seni tari daerah banjar, yaitu :
1. Tari Gandut
Bagandut jenis tari tradisional berpasangan yang di masa
lampau merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya
mirip dengan tari tayub di Jawa dan ronggeng di Sumatera, Gandut
artinya tledek (Jawa).
Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan
istana kerajaan, baru padfa kurang lebih tahun 1860-an tari ini
berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang
disukai oelh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada

4
keramaian. Misalnya acara malam perkawinan, hajad, pengumpulan
dana kampung dan sebagainya.
Tari Gandut sebagai hiburan terus berkembang di wilayah
pertanian seluruh Kerajaan Banjar, dengan pusatnya di daerah
Pandahan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin.
Tari Gandut sejak tahun 19660-an sudah tidak berkembang
lagi. Faktor agama Islam merupakan penyebab utama hilangnya
jenis kesenian ini ditambah lagi dengan gempuran jenis kesenian
modern lainnya. Sekarang Gandut masih bisa dimainkan tetapi
tidak lagi sebagai tarian aslinya hanya sebagai pengingat dalam
pelestarian kesenian tradisional Banjar.
2. Tari baksa Dadap
Merupakan salah satu jenis tari klasik banjar yang disebutkan
dalam Hikayat Banjar. Tarian ini masih dipertunjukkan di keraton
Banjar menurut laporan orang-orang Belanda yang mengunjungi
keraton Banjar terakhir. Dalam mempersembahkan tarian ini para
penari memegang busur dan anak panah yang dipanggil dadap.
Mereka melompat dengan senjata ini, sambil mengangkat sebelah
kaki, bergerak dengan amat cepat. Seolah-olah mereka terpaksa
mempertahankan diri dari serangan yang datang dari semua sudut.
3. Tari Baksa Panah
Sebuah tari tradisional jenis klasik yang mengungkapkan
keterampilan seorang satria dalam menggunakan busur dan anak
panah pada waktu berburu binatang ditengah hutan.
4. Tari Baksa Hupak
Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan
dalam Hikayat Banjar.

5
5. Tari Baksa Kembang
Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu
agung yang datang ke Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita.
Tari ini adalah merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan olehb
beberapa penari wanita.
Tari baksa kembang termasuk jenis tari klasik yang hidup dan
berkembang di keraton Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri
keraton. Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat Banjar dengan
penarinya galuh-galuh Banjar.
6. Tari Baksa Kantar
Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan
dalam Hikayat Banjar.
7. Tari Baksa Kupu-Kupu Atarung
Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan
dalam Hikayat Banjar.
8. Tari Baksa Lilin
Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan membawa lilin.
9. Tari Baksa Tameng
Merupakan jesni tari klasik Banjar dengan menggunakan
taming/tameng (perisai) yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.
Dalam tarian ini sebuah perisai kecil yang dinamakan taming, dan
sebilah keris terhunus dipegang. Tarian ini dimulai dengan
perlahan-lahan dan dengan penuh hormat dan kemudian sedikit
demi sedikit menjadi lebih cepat dan lebih liar, seolah-olah
menggambarkan suatu pertarungan.
10. Tari Baksa Tumbak
Merupakan salah satu jenis atri klasik Banjar yang disebutkan
dalam Hikayat Banjar.

6
11. Tari Balatik
Latik artinya tunas, balatik artinya bertunas. Tarian ini
menggambarkan tumbuhnya tunas-tunas muda seniman tari
Banjar.
12. Tari Baleha
Merupakan jenis tari berpasangan.
13. Tari Batarasulan
Merupakan jenis tari berpasangan.
14. Tari Bogam
Bogam adalah rangkaian bunga mawar dan melati. Tarian ini
merupakan tari selamat datang dengan mempersembahkan
kembang bogam kepada para tamu.
15. Tari Dara Manginang
Tarian ini menggambarkan anak dara yang sedang menginang.
16. Tari Garah Rahwana
Tarian yang menggambarkan sifat antagonis tokoh Rahwana dalam
wayang Banjar.
17. Tari Hantak Sisit
Merupakan jenis tari berpasangan.
18. Tari Hanoman
Tarian yang menggambarkan tokoh Hanoman pada cerita
Ramayana dalam wayang banjar.
19. Tari Japin Batuah
Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan
Islam dan Melayu, semua penari adalah wanita.

7
20. Tari Japin Bujang Marindu
Merupakan jenis tari berpasangan yang diambl dari gerak tari zafin
yang bernafaskan Islam dan Melayu. Tari menggambarkan
kerinduan seseorang kekasih setelah lama pergi merantau
kemudian kembali ke kampung halaman.
21. Tari Japin Dua Saudara
Tarian yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam
dan budaya Melayu.
22. Tari Japin Hadrah
Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan
Islam yang mengangkat kesenian hadrah ke dalam gerak tari yang
dinamis, semua penari adalah wanita.
23. Tari Japin kuala
Merupakan tari yang diambil dari gerak lagu tari zafin yang
bernafaskan Islam yang bergaya daerah Banjar Kuala. Penarinya
pria dan wanita berpasangan.
24. Tari Japin Pasanggrahan
Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan
Islam dengan semua penarinya adalah wanita.
25. Tari Japin Rantauan
Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan
Islam.
26. Tari Japin sisit
Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan
Islam. Penarinya adalah wanita dengan menggunakan busana baju
kurung sisit.
27. Tari Kuda Gepang
Tari prajurit berkuda (kavaleri), merupakan pengaruh budaya Jawa.

8
28. Tari Ladon
Ladon merupakan nama pasukan kerajaan Banjar. Tarian ini
menggambarkan tari keprajuritan dan semua penarinya laki-laki.
Tari ini sering dibawakan sebagai tari pembuka pada kesenian
mamanda yaitu teater tradisional Banjar, yang pertama kali
berkembang dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin.
29. Tari Maayam Tikar
Merupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang
menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten
Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari ini
diciptakan oleh Muhammad Yusuf, ketua sanggar tari buana buluh
merindu, dari kota Rantau.
30. Tari Ning Tak Ning Gung
Merupakan tari dolanan anak-anak yang menggambarkan anak-
anak yang sedang bermain.
31. Tari Paris Tangkawang
Merupakan jenis tari berpasangan.
32. Tari Radap Rahayu
Merupakan tari semi klasik Banjar yang sering menyambut tamu
agung dan ditarikkan dalam upacara perkawinan. Para penarinya
adalah wanita.
33. Tari Rudat
Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari
dalam posisi duduk.
34. Tari Sinoman Hadrah
Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari
dalam posisi berdiri.

9
35. Tari Tantayungan
Tarian ini mempresentasikan kisah dalam tokoh pewayangan.
Sehinggan tarian ini terkesan hidup lantaran diselingi dengan dialog
kelompok penari.
Sayang sampai saat ini keberadaan tari Tantayungan telah hilang
tergerus zaman.
36. Tari Tanggui
Tari yang menggambarkan para wanita yang memakai tanggui yaitu
sejenis topi lebar.
37. Tari Tameng Cakrawati
Tari yang menggambarkan seorang istri (Cakwarati) yang
melanjutkan perjuangan suaminya melawan penjajah Belanda.
38. Tari Tirik Kuala
Merupakan jenis tari tradisional yang bergaya tirik, yaitu jenis tari
dan lagu yang bergaya daerah Hulu Sungai. Dengan diiringi lagu
tirik japin.
39. Tari Tirik Lalan
Merupakan jenistari tradisional berpasangan (pergaulan) yaitu
penari putra dan putri yang bergaya tirik yaitu jenis tari yang
berasal dari Hulu Sungai.
40. Tari Topeng Kelana
Merupakan jenis tari topeng dengan tokoh kenala, tari ini
merupakan pengaruh budaya Jawa.
41. Tari Topeng Wayang
Merupakan jenis tari berpasangan.

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Baksa Panah

Tari baksa panah tumbuh dan berkembang sejak abad XVIII yaitu pada
jaman Sutar Pasir. Penciptanya pangeran Prabu, karena lahirnya dikeraton
maka digolongkan jenis tari klasik. Lahir berdasarkan kebutuhan hiburan
bagi tamu-tamu yang berkunjung ke keratin dan pelengkapan pada upacara-
upacara tertentu. Terlepas dari asal penciptanya, pengaruh kebudayaan Jawa,
disini ada sedikit terasapada tari Baksa Panah, ini terlihat dari perangkat
gamelan sebagai penggiring tari tersebut. Dari unsur gerak juga ada
kesamaan dengan bebrapa tari jawa, namun demikian masih terdapat
perbedaan yang mendasar pada desain gerak dan kualitas gerak, dan pada
tari Bakasa Panah ini masih terasa nuansa banjar yang spesifik.

Tari Baksa Panah tidak hanya digelarkan di keraton tetapi juga mulai
berkembang di kalangan masyarakat biasa. Hal ini karena tuntutan akan
hiburan, oleh karena itu perkembangan Tari baksa panah pada kurun waktu
tersebut selalu mendapatkan perubahan, baik dalam pertunjukan maupun
pada pola garapannya, disesuaikan pada kebutuhan masyarakatnya.

11
B. Sinopsis Tari Baksa Panah
Sebuah tari tradisional jenis klasik yang mengungkapkan keterampilan
seorang satria dalam menggunakan busur dan anak panah pada waktu
berburu binatang ditengah hutan. Didalam tari ini diperlihatkan keterampilan
seorang satria tersebut membidik sasaran. Tari ini di iringi oleh seperangkat
gamelan dengan dasar gerak tari klasik dan beberapa gerak dasar wayang
gong yang dikembangkan.

C. Kelengkapan

Busana yang dipergunakan dalam tari baksa panah adalah :

 Baju poko
 Celana ¼ sabuk
 Pending
 Selendang
 Selendang layang
 Giring-giring layang
 Siwal tangan

D. Properti yang Digunakan


Ada beberapa property yang digunakan dalam menarikan tarian Baksa
Panah ini, yaitu :
 Busur dan anak panah
 Kuda-kuda
 Ketopon(subrah)

12
BAB IV

PENUTUP

Dari pembuatan makalah diatas, penulis berhasil menyimpulkan beberapa


hal yang berhubungan dengan pembahasan di atas atau tentang pembahasan Tari
Baksa Panah.

A. Kesimpulan

Keragaman tari tradisi menjadi salah satu kekayaan Nusantara. Jenis


tari tradisi disetiap daerah mempunyai fungsi sesuai dengan pola kehidupan
masyarakat daerah tersebut. Berdasarkan perannya dalam kehidupan
masyarakat, jenis tari dapat dikelompokan menjadi tari upacara, tari hiburan
dan tari tontonan. Setiap jenis tari tersebut mempunyai ciri-ciri tertentu, baik
dilihat dari tujuannya, kostumnya, maupun gerakanya.

13

Anda mungkin juga menyukai