Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN INDIVIDU KULIAH KERJA LAPANGAN III

“MONUMEN TUGU KEBULATAN TEKAD RENGASDENGKLOK”

Dosen Pembimbing: Dr. Aman, M.Pd.


Laporan ini disusun guna memenuhi Mata Kuliah Kerja Lapangan III

Disusun oleh :
Sri Andini
NIM. 17406241033
Pendidikan Sejarah 2017B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan taufik dan hidayahNya kepada penulis dalam menyusun laporan Kuliah
Kerja Lapangan III ini, sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Kuliah Kerja
Lapangan III. Meskipun pelaksanaan KKL III pada kesempatan kali ini tidak dapat
terjun langsung ke lapangan akibat adanya pandemi COVID-19, akan tetapi tidak
mengurangi rasa ingin tahu penulis untuk mengetahui berbagai tempat yang berkaitan
dengan sejarah kemerdekaan melalui studi literatur dan mengumpulkan informasi dari
berbagi sumber internet maupun jurnal.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian laporan ini. Penulis juga menyadari bahwa laporan ini
masih banyak kekurangan dalam penyusunannya yang disebabkan keterbatasan
wawasan, pemahaman dan kemampuan. Maka diharapkan kepada semua pihak untuk
kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan laporan ini.
Demikian  pengantar yang dapat penulis sampaikan, kurang dan
lebihnya penulis mohon maaf, akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, Januari 2021


Penulis,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Peristiwa Sejarah di Balik Tugu Monumen Kebulatan Tekad.............3
B. Pembangunan Tugu Monumen Kebulatan Tekad.................................5
C. Perkembangan Tugu Monumen Kebulatan Tekad................................7
BAB III PENUTUP ...............................................................................................9
Kesimpulan ................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Monumen merupakan sebuah memorial atau peringatan yang wujudnya
dapat berupa tugu, bangunan, patung, tiang, atau menara dan sebagainya yang
dibangun dalam rangka untuk memperingati suatu kejadian atau peristiwa penting
yang pernah terjadi atau sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang agar
dapat mengenang jasa-jasanya.1 Monumen sebagai salah satu bentuk bangunan
arsitektur sangat sarat akan nilai-nilai kesejarahan dan kaya akan warisan. Maka
dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga dan memelihara kelestarian dari
sebuah monumen.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis monumen yang tersebar di setiap
wilayah. Monumen tersebut dibuat selain untuk mengenang peristiwa penting
yang pernah terjadi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Seiring dengan
perkembangan waktu, monumen-monumen yang ada biasanya dijadikan sebagai
tempat belajar atau sebagai destinasi wisata sejarah yang menarik.
Salah satu monumen bersejarah yang ada di Indonesia adalah Monumen
Tugu Kebulatan Tekad yang berlokasi di Jalan Raya Rengasdengklok,
Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat. monument ini sangat erat kaitannya dengan peristiwa
bersejarah sebelum terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Monumen ini
didirikan untuk mengenang kisah para pejuang yang memiliki tekad untuk
mencapai kemerdekaan Indonesia. Di dalam laporan ini akan dibahas lebih lanjut
mengenai sejarah dan perkembangan dari Monumen Tugu Kebulatan Tekad
tersebut.

1
Andreas Kurniyantoro, Skripsi : Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan
Monumen Bantul, UAJY : Yogyakarta, 2015, tersdia di http://e-
journal.uajy.ac.id/7722/3/TA213534.pdf diakses pada 9 Januari 2021 pukul 20.25.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peristiwa sejarah dibalik Tugu Monumen Kebulatan Tekad?
2. Bagaimana pembangunan Tugu Monumen Kebulatan Tekad?
3. Bagaimana perkembangan Tugu Monumen Kebulatan Tekad?
C. Tujuan
1. Mengetahui peristiwa sejarah dibalik Tugu Monumen Kebulatan Tekad.
2. Mengetahui pembangunan Tugu Monumen Kebulatan Tekad.
3. Mengetahui perkembangan Tugu Monumen Kebulatan Tekad.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peristiwa Sejarah di Balik Tugu Monumen Kebulatan Tekad
Karawang sebagai salah satu kota di Jawa Barat mempunyai potensi yang
sangat banyak yaitu sebagai penyangga kota metropolis yang memiliki adat dan
kebudayaan yang cukup kental.2 Kota Karawang merupakan kota yang dikenal
menyimpan banyak sekali peristiwa sejarah. Adapun beberapa peristiwa
bersejarah yang pernah terjadi di daerah Karawang adalah peristiwa seputar
kemerdekaan Indonesia. Salah satu daerah di Karawang yang sarat akan peristiwa
kesejarahan adalah Rengasdengklok. Berbicara mengenai daerah
Rengasdengklok maka memori kita tentunya akan kembali teringat dengan
peristiwa Rengasdengklok.
Apa itu peristiwa Rengasdengklok? Peristiwa Rengasdengklok adalah
“penculikan” yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Sukarni, Wikana,
dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31” terhadap Soekarno dan Hatta.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB. 3 Soekarno-
Hatta diculik kaum muda, untuk kemudian didesak agar segera mempercepat
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Berita mengenai kekalahan Jepang terhadap sekutu memunculkan
tindakan spontan dari para kaum-kaum muda Indonesia yang terdiri dari Chaerul
Shaleh, Sukarni, Wikana dan Adam Malik yang berusaha mempererat persatuan
dari kaum muda itu sendiri melalui sebuah pamflet. Melalui sebuah pertemuan
yang dilakukan secara rahasia, mereka memutuskan untuk mendesak kaum tua,
dalam hal ini hendak memaksa Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bertemulah para kaum muda dan

2
Fajar Ramadhan dan Ajat Sudrajat. 2017. Role of UNSIKA in Building City Branding in
Karawang Regency. IJBE : Integrated Journal of Business and Economics. Halaman 56.
3
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini (Yogyakarta : Diva
Press), 2014, halaman 298.

3
kaum tua, namun Soekarno selaku kaum tua dengan tegas menolak keinginan
dari para kaum muda. Kaum muda yang sudah nekat tersebut mengancam kepada
Soekarno dengan mengatakan apabila Bung Karno tidak memproklamasikan
kemerdekaan saat itu juga, akan terjadi pembunuhan dan pertumpahan darah
dimana-mana.
Soekarno sudah tidak bisa menguasai dirinya lagi dan melangkah ke arah
Wikana sambil berseru, “silahkan potong leherku, silahkan seret ke pojok dan
bunuh aku, tak usah menunggu sampai besok”.4 Tindakan Soekarno ini sungguh
diluar dugaan para kaum muda. Pada akhirnya mereka hanya menundukkan
kepala tanpa berkata apa-apa tanpa tercapai keinginannya. Namun muncul
gagasan lain yang lebih nekat, yaitu gagasan untuk menculik Soekarno-Hatta
malam itu juga. Peristiwa berlangsung sungguh dramatis, yang hingga kini kita
sebut sebagai peristiwa “Rengasdengklok”.
Pasca peristiwa Rengasdengklok Soekarno-Hatta kemudian kembali ke
Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945 sekitar pukul 23.00 WIB. Atas jasa Ahmad
Soebarjo, pertemuan diadakan di rumah Laksamana Muda Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1 Jakarta untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi. Menjelang
pagi tanggal 17 Agustus 1945, teks proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno,
Drs. Moh.Hata, BM Diah, dan Sudiro. Naskah proklamasi yang ditulis tangan
oleh Soekarno dibacakan dihadapan peserta rapat. Setelah mendapat persetujuan
dan siapa yang menandatangani teks tersebut, kemudian diketik oleh Sayuti
Melik dengan beberapa perubahan, yang kemudian ditandatangani Soekarno-
Hata atas nama bangsa Indonesia. Disetujui pula bahwa Proklamasi diadakan di
rumah Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur No. 56 Jakarta.5

4
Peter Kasenda, Soekarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945), (Jakarta : Penerbit Buku
Kompas ) 2015, halaman 163.
5
Ibid, halaman 304.

4
Puncak perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia merupakan kerjasama
kelompok tua dan muda.6 Pada tanggal 12 Agustus 1945, tiga tokoh pergerakan
yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Rajiman Wediodiningrat
di undang ke Dalat, Vietnam oleh Jendral Terauchi. Dalam pertemuan tersebut,
melalui Terauchi, Jepang memutuskan untuk memberikan janji kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia. Akan tetapi, di Indonesia sendiri terdapat perbedaan
pendapat antara golongan muda dan golongan tua mengenai pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan. akhirnya terjadilah kesepakatan antara golongan muda
yang diwakili Wikana dan golongan tua yang diwakili Mr. Ahmad Soebarjo
bahwasannya proklamasi harus dilakukan di Jakarta.
Pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Ir. Soekarno, didampingi oleh Drs. Moh. Hatta. Dilanjutkan
dengan pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud dan Cudanco Latief
Hendraningrat, dan diiringi dengan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, dilanjutkan
sambutan Wali Kota Suwiryo dan Dr. Mawardi. Setalah upacara selesai, masing-
masing meninggalkan tempat. Proklamasi berlangsung secara sederhana, namun
penuh khidmat. Peristiwa bersejarah ini dihadiri oleh sekitar 1000 orang, yakni
atas para pemimpin bangsa, kelompok pemuda, para pejuang, dan rakyat yang
mengetahui peristiwa tersebut.7
B. Pembangunan Tugu Monumen Kebulatan Tekad
Adanya Monumen Tugu Kebulatan Tekad dapat dimaknai dan dihayati
dari peristiwa Rengasdengklok yang pernah terjadi. Monumen ini dibagun sekitar
tahun 1950 di atas tanah seluas 1500 meter persegi. Lokasi berdirinya monumen

6
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar) 1994, halaman 141.
7
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini (Yogyakarta:Diva
Press), 2014, halaman 304.

5
ini merupakan bekas markas PETA.8 Monumen Kebulatan Tekad
Rengasdengklok dibuat di tempat dimana Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
diculik pada tanggal 16 Agustus 1945 oleh sejumlah golongan pemuda untuk
yang mendesak untuk segera dilakukan proklamasi kemerdekaan.9
Terdapat cerita yang cukup unik dibalik pembangunan tugu monumen ini.
Tugu ini dibangun pada sekitar tahun 1950 dengan menghabiskan biaya hanya Rp
17.500 saja. Dana tersebut diperoleh dari sumbangan masyarakat dan juga
bantuan dari pemerintah. Dengan dana itulah kemudian monument ini dapat
dibangun sebagai penghormatan dan untuk mengenang jasa para pahlawan yang
berjuang untuk mencapai kemerdekaan.
Memasuki area tugu monumen, kita akan disuguhkan dengan empat
bangunan yang bentuknya menyerupai telur dan terdapat satu bulatan besar yang
dismapingnya melambangkan empat penjuru arah mata angina. Kemudian
terdapat patung tangan kiri yang mengepal kuat, dimana merupakan simbol tekad
yang bulat dan kuat untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Di bagian depan
penyangga terlihat tulisan “17 Aug 1945” yang merupakan tanggal kemerdekaan
Indonesia dan dibagan depan juga terdapat tulisan naskah proklamasi
kemerdekaan. Di sisi belakang monument tepatnya di bagian permukaan dinding,
kita dapat melihat relief. Relief-relief tersebut menggambarkan sejarah perjalanan
proklamasi kemerdekaan. Dimulai dari peristiwa yang menceritakan Soekarna-
Hatta saat dibawa ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 sampai
Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di
Jakarta.

8
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Tugu Kebulatan Proklamasi, tersedia di
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=170&lang=id diakses pada 12 Januari
2021 pukul 12.15 WIB.
9
Bambang Aroengbinang, Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok, tersedia di
https://www.aroengbinang.com/2018/02/monumen-kebulatan-tekad-rengasdengklok.html diakses pada
18 Januari 2021 pukul 13.12 WIB.

6
C. Perkembangan Tugu Monumen Kebulatan Tekad

Gambar: Tugu Monumen Kebulatan Tekad


(Sumber: RudiNazar.com)
Eksistensi mengenai Kota Karawang seringkali masih kalah dengan kota-kota
metropolitan lain di sekitarnya seperti Jakarta yang merupakan kota metropolitan
sekaligus ibukota negara. Banyak orang serta wisatawan yang pada akhirnya lebih
memilih Jakarta sebagai tempat untuk dikunjungi dengan beragam alasan seperti
karena Jakarta dianggap lebih menarik. Padahal Karawang sendiri juga
merupakan kota yang menyuguhkan sisi sejarah dan wisata yang tidak kalah
dengan kota-kota lainnya. Dari sejarah yang pernah terjadi tersebut, kini
Karawang mampu berkembang pesat dan membuktikan pada para pejuang bahwa
wilayah tersebut menjadi saksi perjuangan kemerdekaan dengan baik.10
Salah satu tempat yang menjadi saksi kemerdekaan di Karawang yaitu Tugu
Monumen Kebulatan Tekad yang ada di Rengasdengklok. Monumen ini
10
Batiqa, Sejarah Karawang dan Kemerdekaan Republik Indonesia, tersedia di
https://www.batiqa.com/id/hotels/karawang/read-article/sejarah-karawang-dan-kemerdekaan-republik-
indonesia diakses pada 21 Januari 2021 pukul 14.10 WIB.

7
merupakan lambing perjuangan dari para pendiri bangsa khususnya para
golongan muda di Rengasdengklok yang berusaha untuk mendorong Ir. Soekarno
dan Mohammad Hatta agar segera melakukan Proklamasi Kemerdekaan RI pada
masa itu. Meskipun saat ini yang dapat kita lihat, lokasi ini hanya menyuguhkan
bangunan berupa tugu dan dinding relief, akan tetapi terdapat area yang cukup
luas dan rindang, sehingga sangat menyenangkan untuk berwisata.
Suasana khidmat masih terasa jika berada di lingkungan Tugu Monumen
Kebulatan Tekad ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kegiatan renungan
yang dilaksanakan setiap malam tanggal 16 Agustus. Kegiatan renungan malam
tersebut biasanya diikuti oleh berbagai kalangan, baik kalangan muda maupun
kalangan tua. Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dan mengenang jasa
para pejuang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pengunjung dari Tugu Monumen Kebulatan Tekad ini biasanya didominasi
oleh kaum pelajar dan mahasiswa. Mereka datang untuk belajar mengenai
peristiwa sejarah di balik Tugu Monumen Kebulatan Tekad ini. Selain itu
pengunjung juga berasal dari kalangan masyarakat yang sekedar ingin merasakan
berwisata di tempat bersejarah. Monumen ini dikelola secara turun-temurun.
Ketika kita mengunjungi tempat ini, kita akan bertemu dengan dan kita dapat
berbincang langsung mengenai sejarah monumen ini. Ketika mengunjungi
monumen ini, kita juga harus bersikap sopan, tidak boleh berbicara kasar, dan
menjaga kebersihan. Jika ingin mengambil dokumentasi monument inipun
alangkah baiknya jika meminta ijin terlebih dahulu. Tidak ada harga tiket masuk
agar bisa memasuki monumen ini, akan tetapi jika berkenan kita bisa memberikan
tip kepada penjaga yang selalu membersihkan dan menjaga monument ini
sehingga suasananya tetap nyaman apabila dikunjungi wisatawan.

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Karawang merupakan daerah yang menyimpan banyak cerita sejarah. Salah
satu daerah yang bersejarah di Karawang adalah Rengasdengklok. Di derah
Rengasdengklok inilah yang dahulu pernah terjadi peristiwa Rengasdengklok, yaitu
penculikan yang dilakukan oleh sejumlah golongan pemuda pada tanggal 16 Agustus
1945 yang mendesak agar segera mempercepat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
terhadap Soekarno dan Hatta.
Untuk memperingati dan mengenang peristiwa tersebut maka dibangunlan
Tugu Monumen Kebulatan Tekad Rengasdenglok. Monumen ini dibagun sekitar
tahun 1950 di atas tanah seluas 1500 meter persegi. Lokasi berdirinya monumen ini
merupakan bekas markas PETA. Adanya Monumen Tugu Kebulatan Tekad dapat
dimaknai dan dihayati dari peristiwa Rengasdengklok yang pernah terjadi.
Saat ini, Tugu Monumen Kebulatan Tekad Rengasengklok menjadi tempat
bersejarah yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Suasana khidmat masih
terasa jika berada di lingkungan Tugu Monumen Kebulatan Tekad ini. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya kegiatan renungan yang dilaksanakan setiap malam
tanggal 16 Agustus yang diikuti oleh berbagai kalangan Pengunjung dari Tugu
Monumen Kebulatan Tekad ini biasanya didominasi oleh kaum pelajar dan
mahasiswayang datang untuk belajar sejarah. Selain itu pengunjung juga berasal dari
kalangan masyarakat yang sekedar ingin merasakan berwisata di tempat bersejarah.

9
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal
Adi Sudirma.2014. Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini.
Yogyakarta : Diva Press.
Andreas Kurniyantoro.2015. Skripsi : Landasan Konseptual Perencanaan dan
Perancangan Monumen Bantul. UAJY : Yogyakarta.
Fajar Ramadhan dan Ajat Sudrajat. 2017. Role of UNSIKA in Building City
Branding in Karawang Regency. IJBE : Integrated Journal of Business and
Economics. Halaman 56-62.
Peter Kasenda.2015. Soekarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta :
Penerbit Buku Kompas.
Suhartono.1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi
1908-1945. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Internet
Bambang Aroengbinang. Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok, tersedia di
https://www.aroengbinang.com/2018/02/monumen-kebulatan-tekad-
rengasdengklok.html diakses pada 18 Januari 2021 pukul 13.12 WIB.
Batiqa. Sejarah Karawang dan Kemerdekaan Republik Indonesia, tersedia di
https://www.batiqa.com/id/hotels/karawang/read-article/sejarah-karawang-
dan-kemerdekaan-republik-indonesia diakses pada 21 Januari 2021 pukul
14.10 WIB.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Tugu Kebulatan Proklamasi,
tersedia di http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?
id=170&lang=id diakses pada 12 Januari 2021 pukul 12.15 WIB.
Mang Raka. Turun Temurun Menjaga Monumen Kebulatan Tekad, tersedia di
https://radarkarawang.id/dengklok/turun-temurun-menjaga-monumen-
kebulatan-tekad/ diakses pada 21 Januari 2021 pukul 13.54 WIB.
Muhammad Yurok. Menilik Monumen Kebulatan Tekad, Bekas Markas PETA yang
Dibangun dengan Biaya 17.500, tersedia di
https://travel.tribunnews.com/2020/08/11/menilik-monumen-kebulatan-tekad-
bekas-markas-peta-yang-dibangun-dengan-biaya-rp-17500 diakses pada 21
Januari 2021 pukul 14.12 WIB.
Rudi Nazar. Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok yang Penuh Sejarah,
tersedia di https://rudinazar.com/monumen-kebulatan-tekad-rengasdengklok/?
utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=monumen-kebulatan-
tekad-rengasdengklok diakses pada 21 Januari 2021 pukul 14.34 WIB.
LAMPIRAN

10
Plang Selamat Datang Monumen Kebulatan Tekad
Sumber : Otojurnalisme.com

Monumen Kebulatan Tekad


Sumber : Radarkarawang.id

Relief Dinding Monumen Yang Menceritakan Proses Kemerdekaan Indonesia


Sumber : Merdeka.com

11

Anda mungkin juga menyukai