Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

TENTANG OBJEK WISATA MONAS

Disusun Oleh :
1. Ahsanila Sadaida (03)
2. Gilank C. K. (13)
3. Lidia Dwi A. (21)
4. Reza Rizkiani (28)
5. Taufan Zacky Naufal A (34)

KELAS X MIPA I

YAYASAN HASAN ANWAR


SEKOLAH MENENGAH ATAS YASIHA GUBUG
Jl. KH. Hasan Anwar No. 9 Gubug kab. Grobogan Jawa Tengah
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh guru Mata Pelajaran Geografi dan disahkan oleh
Kepala Sekolah sebagai syarat untuk mengikuti Tes Semester Gasal.

Pada tanggal : Oktober 2018

Mengesahkan

Kepala SMA Yasiha Gubug Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Syafi’i Nonih Teti Nurhidayah, S.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah ini yang tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang informasi obyek
wisata Monas Jakarta.
Diharapkan makalah ini dapat memberi informasi kepada kita semua. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
A. Sejarah Monumen Nasional ...................................................................... 2
B. Lokasi dan Fasilitas Monumen Nasional .................................................. 4
C. Misteri Monumen Nasional....................................................................... 7
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 9
A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
B. Saran .......................................................................................................... 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dipilihnya objek monument Nasionla karena untuk mengetahui lebih jelas
bagaimana berdirinya Monas. Disana kita semua dapat mengetahui bagaimana
sejarah yang terdapat di Monas. Disana kita dapat disugukan berbagai bukti
sejarah seperti Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan, Pembacaan Teks
Pancasila. Disana juga terdapat ruang kemerdekaan yang tersimpan naskah asli
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Naskah tersimpan dalam kotak
kaca yang berlapis emas. Dibagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang
luas yaitu Musium Nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Monumen Nasional?
2. Dimana letak Monumen Nasional?
3. Bagaimana misteri yang terdapat di Monumen Nasional?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah Monumen Nasional
2. Untuk mengetahui letak Monumen Nasional
3. Untuk mengetahui misteri Monumen Nasional

D. Manfaat Penulisan
1. Penulis
1) Menambah wawasan siswa
2) Menggali potensi siswa untuk dimanfaatkan sebagai sarana menambah
nilai sosial rasa ingin tahu
3) Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air
2. Pembaca
1) Penulisan ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat tentang
sejarah Monumen Nasional.
2) Dapat membuka kepedulian masyarakat tentang Monumen Nasional di
Indonesia.
3) Dapat memberikan wawasan masyarakat tentang keberadaan Monumen
Nasional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Monumen Nasional


Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas Jakarta Pusat.
Dibangun pada dekade 1920-an, Tugu peringatan Nasional dibangun di areal
seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R.M.Soedarsono,
mulai dibangun 17 Agustus 1961. Pembangunan Tugu Monas bertujuan
mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi
1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi dan generasi
mendatang.
Pembangunan Monumen Nasional terdiri tiga tahap. Tahap pertama
kurun 1991-1964 Dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan
Monumen Nasional dengan Soekarno secara seremonial menancapkan pasak
beton pertama, total 284 pasak beton yang digunakan sebagai pondasi
pembangunan. Sebanyak 360 pasak bumi di tanamkan untuk pondasi museum
sejarah nasional, keseluruhan pemasangan pondasi selesai pada bulan Maret 1962.
Dinding museum didasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangun
obelisk kemudian dimulai, dan selesai pada bulan Agustus 1963.
Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966-1968 akibat
terjadinya gerakan 30 September 1965 (G.30.S/PKI) dan upaya kudeta. Tahap ini
sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan
menambahkan diorama pada museum sejarah, meskipun pembangunan telah
selesai. Namun masalah masih saja terjadi antara lain kebocoran air yang
menggenangi museum . Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan
diresmikan pada tanggal 12 Juli 1945 oleh Presiden RI Soekarno.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 -
1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal
17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton
pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak
360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan
pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar
bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai
dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua
berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30
September sehingga tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada
tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun

2
pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran
air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan
diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia
Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan nama Medan
Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu
Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan
Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa
lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka
dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan
melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan
universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi
adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif
dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan
obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif
dan negatif, serta melambangkan malam hari.[6] Lingga dan yoni merupakan
lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa
prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan
sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam
setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang
bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri
atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi 17 meter, pelataran
cawan. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter
dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik
penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung
Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu
seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato[7] sebagai
sumbangan oleh Konsul Jenderal Kehormatan, Dr. Mario, di Indonesia. Pintu
masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran
Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman
dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas.
Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke
permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling
melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah
nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju
ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.

3
B. Lokasi dan Fasilitas Monumen Nasional
1. Lokasi
Monumen Nasional atau MONAS terletak di daerah.DKI Jakarta
tepatnya di Jakarta Pusat,Monumen Nasional termasuk objek wisata di DKI
Jakarta. Dan Monumen Nasional termasuk pusat pengetahuan dan sejarah
kemerdekaan di Indonesia.
2. Fasilitas Monumen Nasional
Monumen Nasional memiliki ruangan-ruangan yang didalamnya
terdapat beberapa ruangan yaitu ruang museum sejarah nasional, ruang
kemerdekaan, pelataran puncak dan lidah api kemerdekaan
Gambaran mengenai ruangan-ruangan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Ruang Museum Sejarah Nasional
Dibagian dasar monument pada kedalaman 3 meter di bawah
permukaan tanah, terdapat museum sejarah Nasional Indonesia. Ruang
besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80
meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar
berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3
diorama di tengah sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini
menampilkan sejarah Indonesia sejak masa prasejarah hingga masa orde
baru. Diorama ini dimulai dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam
menelusuri perjalanan sejarah Indonesia, mulai masa prasejarah, masa
kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit disusul masa
penjajahan Eropa yang disusul perlawananan para pahlawan nasional
prakemerdekaan melawan VOC dan Pemerintah Hindia Belanda. Diorama
berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad
ke-20 penduduk Jepang, perang kemerdekaan dan masa reformasi hingga
masa order baru pada masa pemerintahan Suharto.

2) Ruang kemerdekaan
Dibagian cawan monumen terdapat ruang kemerdekaan berbentuk
amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar dari
pintu sisi utara dan selatan.ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan
Kemerdekaan Republik Indonesia diantaranya naskah asli proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaa di dalam gerbang
berlapis emas, lambang Negara Indonesia peta kepulauan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas dan bendera merah putih dan
dinding yang bertulis naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Didalam

4
ruang kemerdekaan monument nasional ini di gunakaan sebagai ruang
tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi mengenang hakikat
kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia.naskah asli proklamasi
kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang
berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton
berlapis emas dihiasi ukiran bunga wijaya kusuma yang melambangkan
kesucian.pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan
dan berlapis marmer hitam.pintu ini dikenal dengan nama gerbang
kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka seraya
memperdengarkan lagu”padamu negeri” diikuti kemudian oleh rekaman
suara soekarno tengah membacakan naskah proklamasi pada tanggal 17
agustus 1945.pada sisi selatan terdapat patung garuda pancasila ,lambang
Negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis
emas.pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf
perunggu,seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan
dikibarkan pada tanggal 17 agustus 1945.akan tetapi karena kondisinya
sudah semakin tua dan rapuh,bendera suci ini tidak dipamerkan.sisi utara
dinding marmer hitam ini menampilkan kepulauan nusantara berlapis
emas.melambangkan lokasi Negara kesatuan republic Indonesia.semua itu
sangat indah.

3) Pelataran puncak dan api kemerdekaan


Pelataran setinggi 115 meter tempat pengunjung dapat menikmati
panorama Jakarta dari ketinggian sebuah elevator (lift) pada pintu sisi
selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran
11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah.lift ini
berkapasitas 11 orang sekali angkut pelataran puncak ini dapat
menampung sekitar 50 orang,serta terdapat teropong untuk melihat
panorama Jakarta lebih dekat.pada sekeliling badan elevator terdapat
tangga darurat yang terbuat dari besi.dari pelataran puncak tugu monas,
pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota
Jakarta.bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut,diarah selatan terlihat
dari kejauhan gunung salak di wilayah kabupaten bogor,jawa barat,arah
utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.dipuncak
monument nasional terdapat cawang yang menompang nyala LAMPU
perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kilogram.
Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter

5
terdiri dari 77 bagian yang disatukan.lidah api ini sebagai symbol
semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih
kemerdekaan.Awalnya nyala api perunggu ini di lapisilembaran emas
seberar 35 kilogram,akan untuk menyambut Indonesia pada taun 1995,
lembaran emas ini dilapisi ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram
lembaran emas. Puncak tugu berupa”api nan tak kunjung padam “yang
bermakna agar bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang
menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam
sepanjang masa. Pelatran cawan memberikan pemandangan bagi para
pengunjung dari ketinggian 17 meter permukaan tanah. Pelataran cawan
dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau
melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar
17 meter sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah kedasar
cawan adalah 8 m ( 3 m dibawah tanah ditambah 5 m tangga menuju dasar
cawan). Luas pelataran cawan yang berbentuk bujur sangkar, berukuran
45 x 45 m, semuanya merupakan pelestarian angka keramat proklamasi
kemerdekaan RI (17-08-1945). Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor
monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang
pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di
Indonesia.

4) Taman Monas
Di taman ini Anda dapat bermain bersama kawanan Rusia yang
sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini.
Selain itu Anda juga dapat berolah raga di taman ini bersama teman
ataupun keluarga. Taman monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur
menari, ini sangat menarik untuk ditonton. Pada malam hari air mancur
akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang
dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukan laser berwarna – warni pada
air mancur ini. Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain
berolahraga ditaman monas Andapun dapat melakukan pijat refleksi
secara gratis. Di taman ini disediakan batu-batu yang cukup tajam untuk
Anda pijak sambil dipijat refleksi. Ditaman ini juga disediakan beberapa
lapangan futsal dan basket yang dapat digunakan siapapun. Jika Anda
lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Anda dapat
menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan
terbuka secara gratis untuk umum.

6
5) Wisata Monas
Untuk mengunjungi monas ada banyak jenis transportasi yang dapat
Anda gunakan, jika Anda pengguna kereta Api, Anda dapat menggunakan
KRL Jabodetabek jenis express yang berhenti di Setasiun Gambir.
Andapun dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika
Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parker khusus
IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di stasiun Gambir.Untuk
dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk
disekitar patung Pangeran Diponegoro lalu Anda akan melalui loorong
bawah tanah untuk masuk ke Monas. Andapun dapat melalui pintu masuk
di pelataran monas bagian utara. Jam buka monas adalah jam 09.00 pagi
hingga jam 16.00 sore. Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda
untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak – anak
untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Andapun dapat menikmati udara
segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk
menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikamti
siapapun.

C. Misteri Monumen Nasional


Sosok Wanita di Api Obor Monas
“Apa yang ada diatas tugu Monas? Gambar apa yang terlihat dari lidah api
di atas monas itu?”
Relief sejarah Indonesia di Taman Monas, Jakarta. Terlihat sosok
Mahapatih Gadjah Mada berada dibarisan terdepan. Gadjah Mada
memperingatkan kerajaan diluar kepulauan Nusantara agar tidak menyerang
wilayah Nusantara setelah mereka berikrar untuk bersatu menjadi wilayah
kepulauan terbesar di dunia.
Sosok perempuan sedang duduk simpuh dengan gerai rambutnya yang
panjang. Rambut atasnya disimpul seperti sanggul kecil. Duduk menghadap
langsung ke Istana Negara.”
Patung lidah api terbalut emas itu menggambarkan seorang perempuan.
Ternyata bukan gambar abstrak lidah api semata.
Terlihat dari sisi sebelah kiri Monas di Jalan Medan Merdeka Barat sebelah
utara, dekat dengan Istana Presiden.
Patung bersosok perempuan itu sengaja dibuat dengan sebaik-baiknya agar
orang yang melihatnya tidak mengetahuinya secara langsung, begitu hebatnya
Bung Karno sebagai penggagas dan juga sang arsitek yang membuatnya.

7
Jika peradaban manusia mungkin bisa punah, maka paling tidak Indonesia
sudah punya peninggalan berupa warisan para pemahat ulung di zaman moderen,
pembuatan tahun 2000-an ini. Salah satunya ialah patung penari cantik di Monas,
Dewi Pertiwi. Ukiran dan pahatannya sangat halus dan detail.
Presiden Soekarno juga sudah mengetahui sosok patung “tak terlihat” ini.
Sosok perempuan itu sangat akurat mengarah ke istana Presiden.
Jadi, disaat kita berada di halaman Istana Presiden, patung tersebut paling
mudah untuk dikenali.
Sedangkan dari sisi lainnya akan susah untuk dikenali, apalagi jika anda
ada di daerah Medan Merdeka Selatan, takkan terlihat – karena Anda hanya
melihat punggungnya.
Apa tujuan pembuatan lidah api sebagai simbol semangat yang membara
dengan sosok perempuan tersebut? Tiada orang yang tahu persis.
Beberapa orang hanya beranggapan bahwa sosok itu dibuat karena
Presiden Soekarno sangat menghormati perempuan.
Atau mungkin juga sang arsitek sengaja membuatnya agar setiap Presiden
Indonesia bisa melihat sang “Ratu” atau “Puteri” atau “Dewi” ini ke arah nyala
obor diatas monas.
Perancang relief ini mungkin juga bermaksud agar sang wanita layaknya
menyemangati pekerjaan berat yang sedang diemban sang Presiden.
Agar presiden tetap terpacu, tidak melunturkan tekadnya, tak mudah
menyerah dan semangatnya tetap menyala untuk memakmurkan rakyatnya dan
membangun negeri yang besar ini.
Atau bisa jadi juga bermaksud agar setiap Presiden Indonesia merasa akan
diawasi oleh sang sosok wanita itu sebagai layaknya Ibu kita, Ibu Negeri, “Ibu
Pertiwi”.
Apapun alasannya tapi masalah misteri api obor ini masih merupakan suatu
misteri.
Hingga kini, banyak kontroversi mengenai siapa sosok itu. Sosok
perempuan misterius ini tidak mungkin dibuat “tanpa nama” alias asal berwujud
saja.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Monumen Nasional sangat mudah dijumpai pengunjung karena wujud
bangunannya yang khas dan member kesan berbeda dengan bangunan
disekitarnya.
2. Monumen Nasional menempati areal seluas 80 hektar.
3. Pembangunan tugu Monas bertujuan untuk mengenang dan melestarikan
perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi 1945.
4. Monumen Nasional termasuk pusat pengetahuan dan sejarah kemerdekaan
Indonesia, serta sebagi objek wisata di DKI Jakarta.

B. Saran
Memanfaatkan pengetahuan dan sejarah Monumen Nasional (MONAS)
demi kemajuan dan semangat, serta kesejahtraan bangsa Indonesia. Kepada
generasi muda dan pelajar harus cepat meraih kemampuan demi mengejar
ketertinggalan selama ini. Memanfaatkan pengetahuan ini sangat tepat.
Contohnya pada akhirnya akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi Negara
Maju dan jadikan bangsa Indonesia kita sebagai bangsa yang besar dimata dunia.

9
LAMPIRAN

10
DAFTAR PUSTAKA

Katili, Ekki husein Haji. 1997. Monumen Nasional Monumen Keagungan bangsa
Indonesia. Jakarta : kantor pengelola Monas
https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional
https://indocropcircles.wordpress.com/2011/10/11/misteri-relief-wanita-di-obor-api-tugu-
monas/

11

Anda mungkin juga menyukai