Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR

Disusun Oleh :

Nama

MTs SUNAN KALIJAGA


Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada tanggal 22 Juni 2012, MTs Sunan Kalijaga Bawang mengadakan kegiatan study tour ke Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas VIII. Latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini berdasarkan : 1. Progam Tahunan MTs Sunan Kalijaga Bawang 2. Keinginan para siswa kelas VIII untuk pergi ke Jakarta. Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah dan menumpuk pengetahuan siswa. Setelah karya wisata, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua Siswa kelas IX MTs Sunan Kalijaga Bawang. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama

menjalankan Study Tour. Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti study tour semoga dapat bermanfaat bagi penulis. B. Tujuan Tujuan yang hendak kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah: 1. Sebagai syarat untuk mengikuti UAS dan Ujian Praktek 2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa. 3. Untuk mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika. 4. Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa. 5. Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar objek wisata di Jakarta. C. Objek Objek wisata yang kami kunjungi adalah sebagai berikut 1. Masjid Istiqlal 2. Lubang Buaya 3. GSA ( Gelanggang Samudra Ancol) 4. Dufan 5. Pantai Marina Ancol

BAB II PEMBAHASAN
A. Kegiatan Persiapan Persiapan penulis sebelum Kegiatan Study Tour yang paling utama adalah persiapan fisik dan mental serta menyiapkan barang bawaan serta bekal untuk perjalanan. Penulis dan semua teman-teman siswa/siswi MTs Sunan Kalijaga Bawang melakukan persiapan dan menunggu Bus yang akan kami tumpangi untuk melakukan perjalanan Kegiatan Study Wisata di Masjid Besar Bawang.

B. Kunjungan ke Objek 1. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Sejarah taman mini indonesia indah

TMII atau Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu wisata terkenal di Indonesia dan merupakan kawasan objek wisata yang terbilang megah dengan luas area 165 hektar, terletak di Jakarta Timur. Taman mini indonesia indah sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat merepresentasikan kebhinekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa. Sedangkan tujuan pendirian taman miniatur ini adalah untuk memupuk dan membina persatuan bangsa, menjunjung tinggi kebudayaan nasional, dan memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain. Tujuan-tujuan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam objek-objek wisata yang disajikan di kawasan TMII, seperti anjungan daerah, museum, taman, tempat rekreasi, dan lain-lain. Berikut ini adalah sejarah taman mini indonesia indah. Gagasan Pendirian Taman Mini Indonesia Indah Sejarah mencatat, bahwa gagasan awal mula pendirian kawasan wisata TMII adalah oleh Ibu Negara Siti Hartinah Soeharto yang lebih akrab dengan Ibu Tien Soeharto. Prakarsa tersebut diilhami oleh

pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisikekonomi dan bidang mental-spiritual. Ibu Tien TMII 300x168 Sejarah Berdirinya Taman Mini Indonesia Indah TMII Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. TMII adalah sebuah Miniatur dari Negara Indonesia, yang di dalamnya terdapat beberapa museum seperti: 1. Museum Indonesia 2. Museum Purna Bhakti Pertiwi 3. Museum Keprajuritan Indonesia 4. Museum Perangko Indonesia 5. Museum Pusaka 6. Museum Transportasi 7. Museum Listrik dan Energi Baru 8. Museum Telekomunikasi 9. Museum Penerangan 10. Museum Olahraga 11. Museum Asmat 12. Museum Komodo dan Taman Reptil 13. Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu 14. Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 15. Museum Minyak dan Gas Bumi 16. Museum Timor Timur Selain Museum juga terdapat bangunan-bangunan keagamaan yang melambangkan agama-agama yang di anut oleh orang-orang Indonesia seperti : 1. Masjid Pangeran Diponegoro 2. Gereja Katolik Santa Catharina 3. Gereja Protestan Haleluya 4. Pura Penataran Agung Kertabhumi 5. Wihara Arya Dwipa Arama 6. Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa 7. Kuil Konghucu Kong Miao Di samping Museum dan bangunan keagamaan, di dalam TMII memiliki tamantaman yang indah seperti: 1. Taman Anggrek 2. Taman Apotek Hidup 3. Taman Kaktus 4. Taman Melati 5. Taman Bunga Keong Emas 6. Akuarium Ikan Air Tawar 7. Taman Bekisar 8. Taman Burung 9. Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik 10. Taman Budaya Tionghoa Indonesia

Beberapa sarana Rekreasi juga tersedia di dalam TMII dan berikut daftar rekreasi yang tersedia : 1. Istana Anak-anak Indonesia 2. Kereta gantung 3. Perahu Angsa Arsipel Indonesia 4. Taman Among Putro 5. Taman Ria Atmaja 6. Desa Wisata 7. Kolam renang Snow Bay TMII atau Taman Mini Indonesia Indah benar-benar sebuah tempat wisata yang luas dan menawan serta memberikan banyak pilihan untuk anda yang ingin berlibur. 2. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan. Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monas. Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 m menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah. Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.

3. Sejarah Monas
Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975. Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.

Ukuran dan Isi Monas


Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.

Lidah Api Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan. Pelataran Puncak Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu. Pelataran Bawah Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.

Museum Sejarah Perjuangan Nasional Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI. Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta. Taman Monas

Anda juga dapat menghilangkan rasa jenuh Anda dengan menikmati Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang indah. Di taman ini ada rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari. Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari. Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air mancur ini. Wisata Monas Untuk mengunjungi Monas, ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan. Jika Anda pengguna kereta api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express yang berhenti di Stasiun Gambir. Anda pun dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parkir khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di Stasiun Gambir. Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk di sekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan melalui lorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore.

Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepoho D. Perjalanan Pulang Pada waktu perjalanan pulang kami dan siswa-siswi MTs Sunan Kalijaga Bawang ke ITC Cikampek, di sana kami membeli berbagai macam maknan untuk bekal pda waktu perjalanan pulang, selain itu kami juga membeli oleh-oleh untuk keluarga yang dirumah. Study tour ini sangat menyenangkan dan sangat sulit untuk dilupakan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Di Jakarta banyak terdapat objek wisata yang kita dapat kunjungi untuk menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman. Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.

Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang yang beragama Kristen Protestan. Monument Nasional atau yang lebih popular disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki ) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintah kolonial Hidia Belanda.

B. Saran Kami mengajak kita semua untuk selalu menjaga keutuhan NKRI, negara yang berdiri dengan kokoh, adil, makmur dan sejahtera. Dalam pembuatan karya tulis ini alangkah lebih baik jika diselesaikan lebih cepat dengan hasil yang memuaskan. Saran kami kepada guru pembimbing semoga dalam membimbing pembuatan Laporan Karya Tulis berilah arahan yang lebih jelas supaya hasil yang dicapai bias memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai