Anda di halaman 1dari 15

TUGAS STUDY TOUR YOGYAKARTA

NAMA: JELITA ANGGI STEVI

KELAS: IXC

NISN:

SMP NEGERI 5 KARANGPLOSO JL.SINGOJOYO NGENEP

DESEMBER 2019
PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Wisata Edukatif
Yogyakarta” dengan baik. Adapun laporan perjalanan ini telah penulis usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
laporan ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki laporan perjalanan ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari laporan perjalanan ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Jelita anggi stevi

21 Januari 2020

i
ABSTRAK

The impressions and experiences that we get during this Yogyakarta study tour may
never be forgotten and the memories will become a very interesting story to be told again when
we grow up. Togetherness that is felt while on the road, in the lodgings when in a tourist
attraction, a group photo can all add to the cohesiveness and sense of kinship between students of
class IXC SMP 5 KARANGPLOSO. Message or an input that I want to convey, hopefully next
year's study tour will be better so that it can create an impression that cannot be forgotten by IXC
students and hopefully next year the event for the sake of the event can be better coordinated.

ii
DAFTAR ISI
Sampul
Kata pengantar.................................................................................................................. i
Absrak.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................... 1
D. Waktu Tempat....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjuan Dari segi ilmu pengetahuan sosial (IPS)
1. Tinjauan geografis (semua objek)..................................................................... 2-4
2. Tinjauan sejarah (semua objek)........................................................................ 4-6
3. Tinjauan sesial ekonomi (semua objek)............................................................ 6-7
B. Tinjauan dari segi PKN
1. Pengalaman pancasila sila ke 1 (semua objek).................................................... 7-8
2. Pengalaman pancasila sila ke 3 (semua objek).................................................... 8
C. Tinjauan dari segi Agama
1. Pengalaman praktik sholat jama’, Sholat qoshor, Sholat jama’ qoshor
selama di perjalanan...................................................................................... 8
2. Menjelaskan keuntungan yang didapatkan dengan mengerjakan sholat jama’,
qoshor, dan jama’qoshor................................................................................ 8
3. Mempraktikan tentang tata krama selama di perjalanan. (baik tata krama terhadap
Guru, teman, dan lingkungan........................................................................ 8
4. Contoh-contoh toleransi dan menghargai perbedaan yang dijumpai masyarakat
Yogyakarta..................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................... 10
B. Kritik & Saran....................................................................................................... 10
C. Daftar pustaka....................................................................................................... 11

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY
telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan
kota Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak tempat wisata yang bisa
dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan dan
wisata malam.

Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang
terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan
perekonomian DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa;
perdagangan, hotel, dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda
(multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan
wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat
signifikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pariwisata di Yogyakarta dan Sekitarnya ditinjau dari IPS
2. Bagaimana pariwisata di Yogyakarta dan Sekitarnya ditinjau dari PKN
3. Bagaimana pariwisata di Yogyakarta dan Sekitarnya ditinjau dari AGAMA
C. Tujuan
1. Agar untuk mengetahui pariwisata Yogyakarta dan Sekitarnya dari IPS
2. Agar untuk mengetahui pariwisata Yogyakarta dan Sekitarnya dari PKN
3. Agar untuk mengetahui pariwisata Yogyakarta dan Sekitarnya dari AGAMA
D. Waktu dan tempat
1. Berangkat dari Sekolah SMPN 5 Karangploso : 20.05
2. Masuk ke Tol Malang-Pandaan : 20.20
3. Istirahat di Reast area Surabaya-Mojokerto : 22.00
4. Istirahat di KM 519 B : 01.00
5. Sampai di Pantai Parangtritis : 03.10
6. Pulang dari Pantai Parangtritis : 07.40
7. Sampai di Candi Borobudur : 10.00
8. Pulang dari Candi Borobudur : 12.51
9. Sampai di Monumen Jogja Kembali : 15.30
10. Pulang dari Monumen Jogja Kembali : 16.41
11. Sampai di Malioboro : 17.45
12. Pulang dari Malioboro : 20.30
13. Datang di Malang di SMPN 5 Karangploso : 03.15

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Tinjauan dari segi IPS


1. Tinjauan Geografis
- Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis adalah pantai yang paling populer yang terletak di Desa Parangtritis,
Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Pantai ini terletak sekitar 25 km sebelah selatan
kota Yogyakarta.
Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai
lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan
pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya
gunung-gunung pasir di sekitar pantai, yang biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh
pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang
menjajakan souvenir khas Parangtritis.
Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda dan kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai
dari timur ke barat. Selain itu Parangtritis juga merupakan tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.

- Candi Borobudur

Koordinat 7.608°LS 110.204°BT menunjukkan letak Candi Borobudur dalam bujur dan lintang
Bumi. Secara geografis Borobudur terletak di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 42
km arah barat Yogyakarta.

2
- Monumen Joga Kembali

Monumen Jogja Kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan


kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola
oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara
kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.
Monumen Jogja kembali beralamat Di jalan raya Ring road Utara Sleman
Yogyakarta
- Malioboro

Berdasarkan data letak geografis, Malioboro membentang di atas sumbu


imajiner menghubungkan Keraton Jogjakarta, Tugu, dan Puncak Gunung Merapi.
Jalan ini terbentuk menjadi suatu lokalitas perdagangan setelah Sri Sultan Hamengku
Buwono I mengembangkan sarana perdagangan melalui sebuah pasar tradisional
semenjak tahun 1758. Setelah berlalu 248 tahun, tempat itu masih bertahan sebagai

3
salah satu kawasan perdagangan, bahkan Malioboro menjadi salah satu ikon
Jogjakarta.

Terletak sekitar 800 meter dari Keraton Jogjakarta, tempat ini dulunya
dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali Keraton melaksanakan perayaan.
Malioboro yang dalam bahasa Sansekerta berarti “karangan bunga” menjadi dasar
penamaan jalan tersebut. Diapit pertokoan, perkantoran, rumah makan, hotel
berbintang, bangunan bersejarah, jalan yang dulunya sempat menjadi basis
perjuangan saat Agersi Militer Belanda Kedua pada tahun 1948 ini, juga pernah
menjadi lahan pengembaraan para seniman yang tergabung dalam komunitas Persada
Studi Klub (PSK) pimpinan seniman Umbul Landu Paranggi, semenjak tahun 1970-
an hingga sekitar tahun 1990.

Malioboro Yogyakarta merupakan tempat belanja yang menjadi ikon dari


kota yang dijuluki sebagai kota pelajar ini. Di sini terdapat beberapa toko yang
menjual oleh-oleh menarik khas kota Jogja. Nah, jika anda kebetulan memilih hotel
di Yogyakarta dekat Malioboro, anda bisa sesering mungkin datang ke sini dan siang
malam yang anda lewati akan selalu terasa ramai dan berkesan.
2. Tinjauan Sejarah
- Pantai Parangtritis
Banyak sekali cerita sejarah maupun mitos yang berkembang di balik nama
Parangtritis. Seakan-akan menyimpan seribu cerita yang menarik untuk diketahui
selain untuk dinikmati panoramanya. menurut cerita masyarakat, dahulu kala ada
seorang bernama Dipokusumo yang melarikan diri dari Kerajaan Majapahit.

Tatkala itu ia sedang bersemedi, melihat dari celah-celah batu karang yang
menjatuhkan banyak tetesan air. Dalam bahasa Jawa, karang disebut juga dengan
“paran”. Sedangkan tetesan air itu disebut dengan “tumatitis”, sehingga jadilah nama
daerah itu dengan sebutan “Parangtritis” artinya air yang menetes dari batu. Mungkin
cerita itu menjadi salah satu asal usul Pantai Parangtritis Daerah Istimewa
Yogyakarta.
- Candi Borobudur
Megahnya Candi Borobudur tak lepas dari kehebatan Indonesia di masa
lampau. Seperti ucapan Bung Karno, agar kita mempelajari api sejarah kita

4
sepatutnya kita tahu bagaimana Candi Borobudur tersebut megah berdiri hingga kini.
Berikut ini merupakan sejarah singkat Candi Borobudur yang megah tersebut.

Menurut catatan sejarah, Candi Borobudur diperkirakan mulai dibangun pada


abad ke-9 yang mana saat itu wilayah Magelang saat ini dikuasai oleh Dinasti
Syailendra yang dipimpin oleh Raja Samaratungga. Raja bertitah untuk membangun
sebuah pembangunan Candi yang kala itu dipimpin oleh seorang arsitek bernama
Gunadharma.

Nama Borobudur sendiri berarti ‘Vihara Buddha Uhr’ yang berasal dari
bahasa Sansekerta dan berarti Biara Buddha di bukit. Memang saat itu, Borobudur
terletak di sebuah bukit. itulah sejarah singkat Candi Borobudur sebelum
pembangunannya. Namun, setelahnya Borobudur juga menjadi saksi bagi sejarah
Indonesia lainnya.
- Monumen Jogja Kembali
Museum jojga kembali didirikan sebagai bentuk peringatan kembalinya
Yogyakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia di tahun1966, tepatnya pada tanggal
6 Juli 1966. Seperti yang pernah dijelaskan, Yogyakarta memang pernah menjadi ibu
kota Republik Indonesia dalam kurun waktu 1946-1949. Pada masa tersebut banyak
sekali peristiwa penting dan bersejarah dalam usaha mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dilihat pada Museum jogja kembali
tersebut

Sejarah Museum Jogja Kembali mulai dibangun pada tanggal 29 Juni 1985.
Seperti hal nya pembangunan lainnya, selalu di lakukan upacara peletakan batu
pertama. Upacara tersebut di lakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX di masa
itu dan juga di temani oleh Sri Paku Alam VIII. Pendirian bangunan Museum jogja
kembali tersebut sebenarnya di inisiasi oleh Wali Kota yang menjabat di masa itu,
yaitu Kol. Sugiarto. Pendapat tersebut di nilai bagus dan akhirnya di terima oleh
pemerintah untuk terealisasikan. Pemilihan nama Jogja Kembali pun juga memiliki
makna tersendiri. Hal ini untuk memudahkan mengingat peristiwa kembalinya
Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia waktu lalu. Pembangunan museum ini telah di
selesaikan dalam kurun waktu empat tahun dan di nyatakan resmi oleh Presiden
Republik Indonesia ke 2 yaitu, Soeharto.

5
- Malioboro
kata Malioboro bermakna karangan bunga. Kata Malioboro juga berasal dari
nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal
disana pada tahun 1811 - 1816 M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan
pendirian Kraton Yogyakarta.

Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara Pantai


Selatan (Pantai Parangkusumo) - Kraton Yogya - Gunung Merapi. Malioboro mulai
ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng
Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini.

Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club tahun


1822, The Dutch Governor’s Residence tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos tak
lama setelahnya. Setelah itu Malioboro berkembang kian pesat karena perdaganagan
antara orang belanda dengan pedagang Tiong Hoa. Tahun 1887 Jalan Malioboro
dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang kini
bernama Stasiun Tugu Yogya
3. Tinjauan Ekonomi
- Pantai Parangtritis
Keuntungan penjual meningkat dikarenakan lokasi jualan nya ditempat
wisata. Dulu di Pantai Parangtritis tidak terdapat seperti orang jualan makanan,
pakaian, menyewakan Delman, ATV, dan Penginapan. Tapi sekarang sudah terdapat
semua itu kare itu akan meninjauan ekonomi masyarakat sekitar.
- Candi Borobudur
"Candi Buddha ini juga banyak memberikan edukasi bagi masyarakat dalam
cara berkomunikasi, bernegosiasi, dan berintegrasi dengan alam lingkungannya," kata
Ganjar dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Pengembangan Destinasi
Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, Prambudi pada Borobudur
Cultural Feast 2016di Magelang, Sabtu (17/12).

Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan terobosan dan inovasi untuk lebih
menggairahkan arus kunjungan wisata dan mendongkrak ekonomi warga. Pembuatan
replika alat musik seperti gitar adalah salah satu bentuk konkret dalam merealisasikan
relief Borobudur dalam alat petik mirip gitar.

6
Menurut dia, kegiatan semacam ini merupakan bagian dari upaya merawat
tugas sejarah, panggilan kemanusiaan dan komersialisasi Borobudur. "'Event' ini saya
minta di-viral-kan sehingga Indonesia tahu, dunia tahu di Jawa Tengah ada Candi
Borobudur, candi besar dalam ingatan, tetapi jauh lebih besar bagi kemaslahatan dan
kesejahteraan masyarakat," katanya.

- Malioboro
Malioboro sebagai destinasi wisata semakin menguat seiring proses
revitalisasi kawasan ini. Meskipun sangat terlambat, proses penataan pedestrian yang
berlangsung sekarang ini membawa wajah Malioboro lebih aksesibel dan humanis.

Kegiatan ekonomi di Malioboro tidak pernah berhenti sepanjang hari.


Secara umum teridentifikasi barang dagangan non makanan yang ditransaksikan
sepanjang Malioboro bercorak hasil industri kerajinan berbasis rumah tangga.
Sumber pemasok barang kerajinan tidak hanya dari daerah-daerah di DIY seperti
Bantul dan Sleman, namun justru lebih banyak dari produsen luar DIY, khususnya
dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Timur. Posisi ini mengindikasikan
nilai tambah produk dagangan non makanan di Malioboro tidak mengalir penuh pada
pelaku ekonomi rakyat yang ada di DIY.

Pembiaran pola penguasaan lapak pada kawasan premium untuk perdagangan


pendukung sektor pariwisata di Malioboro menjadikan tumpulnya kontribusi
Malioboro sebagai episentrum sektor pariwisata dalam mengurangi kemiskinan dan
ketimpangan di DIY.

B. Tinjauan dari segi PKN


1. Pengamalan Pancasila sila ke-1
- Tidak mengganggu orang yang beribadah
- Menghargai bahwa setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda
- Menghindari perbuatan tercela
- Bersatu dan bekerjasama untuk menciptakan suasana kehidupan beragama yang
harmonis
2. Pengamalan pengamalan sila ke-3
- Mengutamakan persatuan dalam diskusi

7
- Tidak menghasut orang lain untuk saling menjaga persatuan
- Menjaga persahabatan dengan semua teman
C. Tinjauan dari segi Agama
1. Pengalaman praktik shalat jama’, sholat qoshor, dan sholat jama’ qoshor selama
diperjalanan
Tata Cara Sholat Jamak dan Qasar
Tata cara sholat jamak dan qasar tentu tidak boleh dijadikan main-main. Semisal kita
sedang malas lalu menjamak sholat. Atau mau pergi ke mall lalu menjamak sholat.
Tentu hal itu salah. Tata cara sholat jamak dan qasar hanya boleh dilakukan oleh
seseorang yang benar-benar dalam kondisi darurat. Adapun jenis sholat jamak dan
qasar dibedakan menjadi 2 macam yakni jamak taqdim dan jamak takhir begitu juga
dengan qasar.

1. Jamak Taqdim

Jamak Taqdim yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu
sholat yang pertama, yaitu : Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Dzuhur,
Sholat Maghrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Maghrib.

2. Jamak Takhir

Jamak Takhir yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu s
holat yang terakhir, yaitu: Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Ashar,
Sholat Maghrib dan Isya’, dikerjakan saat waktu Isya.
2. Menjelaskan keuntungan yang didapatkan dengan mengerjakan sholat jamak qoshor
- Dengan adanya sholat jama' qoshor dan jama' qoshor memudahkan kita dalam
beribadah , meskipun kita bepergian jauh , kita tdk akan merasa berat untuk
melakukan sholat , krn ada rukhsah sholat jama' qoshor
- Dengan adanya rukhsah sholat jama' qoshor , kita semakin yakin bahwa Allah sayang
pada kita , Allah tdk memberatkan kita dg aturan"Nya
- Dengan adanya rukhsah sholat jama' qashor , menunjukkan kepada dunia bahwa
islam itu agama yg sangat pengertian pada penganutnya , tdk ada paksaan.
3. Mempraktikan tata krama selama perjalanan
- Berdoa sebelum berangkat
- Berdoa sebelum makan
- Mengucapkan syukur setelah melakukan sesuatu

8
4. Contoh toleransi dan menghargai perbedaan yang dijumpai dimasyarakat Yogyakarta
- Saling berkunjung di masyarakat
- Saling berkunjung bagi para pemuka agama
- Bertukar hal positif
- Mengunjungi tempat-tempat nasional dan tempat ibadah

9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan
wisata. Banyak sekali potensi wisata yang dimiliki DIY salah satunya
adalah museum. Keberadaan museum merupakan asset yang bernilai
tinggi yang mendukung Yogyakarta sebagai kota pelajar, kota budaya, dan
kota tujuan wisata. Daerah istimewa Yogyakarta mempunyai 33 museum
yang terbagi menjadi tiga kategori jenis museum, yaitu mueum pendidikan
dan pengetahuan, museum benda budaya dan kesenian, dan museum
perjuangan.
B. Kritik dan Saran
Pariwisata study tour ini sangat bermanfaat untuk siswa, sangat baik apabila terus
dilaksanakan dari tahun ke tahun. dengan tujuan yang berbeda dan yang kaya akan sejarah
dan ilmu pengetahuan agar wawasan siswa meningkat.

10
Daftar pustaka
https://www.yuksinau.id/contoh-laporan-perjalanan-wisata/
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=-
YAuXqvxHIjaz7sP79quiAM&q=keuntungan+sholat+jama+qoshor&oq=keuntungan+sholat+jama+qos
hor&gs_l=psy-ab.3...3756.10908..11415...0.2..0.306.2455.1j16j0j1......0....1..gws-
wiz.......0i71j0i13j0i8i13i10i30j0j0i8i10i30j0i8i7i10i30j0i7i10i30j0i7i30.vSmLUn9Cpjs&ved=0ahUKEwj
r0fq7kaPnAhUI7XMBHW-tCzEQ4dUDCAo&uact=5
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=yiEsXs2zNaXcz7sPhZ2niAc&q=tinjauan+ekonomi+m
alioboro&oq=tinjauan+ekonomi+malioboro&gs_l=psy-
ab.3...39667.44458..45138...1.2..0.441.4070.0j6j1j6j2......0....1..gws-
wiz.......0i71j33i160j0i22i30j0.hN1_-El-
VTw&ved=0ahUKEwjNwIe1zp7nAhUl7nMBHYXOCXEQ4dUDCAo&uact=5
https://travel.tempo.co/read/1253725/rahasia-desa-di-sekitar-candi-borobudur-dongkrak-
kunjungan-wisata

11

Anda mungkin juga menyukai