Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

HASIL STUDY TOUR

NAMA KELOMPOK :

1. FINKA REFIANI .S (11)

2. JULI SAFITRI (14)

3. KHUSNUL KHOTIMAH (15)

4. NOVI INDRIANI (20)

5. RESTI TRI .M (22)

MTs NEGERI 2 CILACAP


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Study Tour ini di setujui dan disahkan pada :


Hari : ………………………
Tanggal : ………………………
Tempat : MTs Negeri 2 Cilacap

Mengetahui
Kepala MTs Negeri 2 Cilacap Wali Kelas

URIP MASDUKI, M.Si KURNIA AGUSTIN, S.Pd

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis ini di Persembahkan kepada Yth :


1. Bapak Kepala Madrasah Urip Masduki, M.Si yang telah mendukung
pembuatan karya tulis.
2. Kurnia Agustin, S.Pd, selaku wali kelas yang telah membantu dan
membimbing penyusunan.
3. Orang tua yang telah mengizinkan untuk mengikuti Study Tour.
4. Kepada anggota kelompok yang telah membantu dalam hal pembuatan karya
tulis.
5. Teman – teman yang telah memberi dukungan

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayatnya sehingga karya tulis tentang
“Laporan Hasil Study Tour” dapat di selesaikan tanpa halangan suatu apapun.
Semoga Allah akan memberikan kemudahan.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas dari keterlibatan berbagai
pihak, untuk itu di sampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Urip Masduki, M.Si, selaku kepala sekolah dan penyelenggara
pendidikan.
2. Kurnia Agustin, S.Pd selaku Wali Kelas
3. Bapak atau Ibu guru MTs N 2 Cilacap sebagai panitia study Tour
4. Ayah dan Ibu telah memberi restu untuk mengikuti karyawisata
5. Teman-teman yang selalu mendukung dan selalu kompak bekerjasama.
Penyusun karya tulis ini masih banyak kekurangan,untuk itu mohon
kepada pihak agar memberi kritik dan saran sebagai langkah perbaikan dan
penyempurnaan.

Karangpucung, Februari 2020


Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 1
C. Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II URAIAN KEGIATAN


A. Gunung Pring........................................................................................ 3
B. MGM (Museum Gunung Merapi)........................................................ 5
1. Museum Mini Sisa Hartaku............................................................ 7
2. Batu Alien....................................................................................... 8
3. Bunker Kaliadem............................................................................ 9
4. Kali Kuning.................................................................................... 12
C. Candi Prambanan.................................................................................. 14
D. Taman Pintar......................................................................................... 18
E. Malioboro............................................................................................. 20

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 23
B. Saran .................................................................................................... 23

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yogyakarta atau banyak orang sering menyebutnya dengan kata Jogja
adalah salah satu provinsi di Indonesia dan termasuk salah satu dari 7 Daerah
Istimewa selain Aceh, Berau, Bulongan, Kalimantan Barat, Kutai, dan
Surakarta, yang sampai sekarang hanya tersisa 2 kota saja yaitu Yogyakarta
dan Aceh.
Study tour merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh MTs N 2
Cilacap, Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan untuk membuka wawasan
siswa tentang pengetahuan di luar kelas.
Yogyakarta menjadi tujuan karena terdapat berbagai macam tempat
yang bisa menambah pengetahuan siswa; baik itu sejarah, budaya, tempat-
tempat penting, dll.
Dalam kegiatan tersebut seluruh siswa diwajibkan membuat laporan
perjalanan study tour yang menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sebagai
pertanggung jawaban dan sebagai media pembelajaran bagi para siswa
peserta study tour.

B. Tujuan
Tujuan kegiatan study tour dan laporan perjalanan ini adalah:
1. Menambah wawasan siswa mengenai seputar Yogyakarta.
2. Sebagai sarana pengenalan siswa dengan budaya lain yang beragam.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung
dengan sumber ajar.
4. Memberikan pengalaman kepada siswa peserta study tour.

1
C. Manfaat
Penelitian yang kami lakukan ini berharap memperoleh manfaat sebagai
berikut :
a. Kami mendapatkan pengetahuan yang praktis yang di jadikan sebagai
landasan untuk mengembangkan intelektual dimasa yang akan datang.
b. Menghilangkan verbalisme antara teori dan praktek.
c. Memperluas cakrawala bagi kami mengenai objek-objek wisata tersebut.
d. Menambah wawasan dan mengetahui secara dalam mengenai
budaya, sejarah, lingkungan, serta karya seni dan sebagainya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Obyek Wisata Gunung Pring

Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang


Jawa Tengah adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa
Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,
Indonesia. Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan
Magelang Jawa Tengah adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan
pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa
memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.
Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang
Jawa Tengah memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk
dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota Magelang tidak
mengunjungi Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan
Magelang Jawa Tengah yang mempunyai keindahan yang tiada duanya
tersebut.
Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang
Jawa Tengah sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat
liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya. Keindahan
Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang Jawa
Tengah ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di

3
kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat Wisata Religi Komplek Makam
Gunung Pring di kota Muntilan.
Dimana lokasi Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di
Muntilan Magelang Jawa Tengah ? seperti yang tertulis di atas lokasi terletak
di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah, Indonesia. Tetapi jika anda masih bingung di mana lokasi atau letak
Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang Jawa
Tengah saya sarankan anda mencari dengan mengetik Wisata Religi Komplek
Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang Jawa Tengah di search google
maps saja. Di Google maps sudah tertandai dimana lokasi yang anda cari
tersebut.
Wisata Religi Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang
Jawa Tengah merupakan tempat wisata yang harus anda kunjungi karena
pesona keindahannya tidak ada duanya. Penduduk lokal daerah Wisata Religi
Komplek Makam Gunung Pring di Muntilan Magelang Jawa Tengah juga
sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Dinamakan Gunung Pring karena ada sebuah bukit yangbanyak
ditumbuhi pring di ditengah-tengah desa.Gunung Pring memiliki ketinggian
400 meter diatas permukaan air laut. Di puncak Gunung Pring terdapat sebuah
kompleksmakam milik Kraton Yogyakarta. Di sini dimakamkan salah seorang
walitanahJawa, yakni Kyai Raden Santri (Pangeran Singosari Mataram),
salahseorang putraKi Ageng Pemanahan, dan juga merupakan keturunan
Prabu Brawijaya V.
Terdapat juga sebuah Mushola yang diberi nama MushalaPangeran
Singosari, untuk mencapai komplek pemakaman tersebut parapengunjung
harus berjalan kaki menaiki anak tangga. Selain itu, di kawasan desa Gunung
Pringterdapatsebuah Pondok Pesantren salaf yang sudah sangat tua, yakni
PesantrenWatuCongol yang didirikan oleh Kyai Nahrowi Dalhar. Beliau
merupakan mursyid tarekat Syadziliyah dan dikenal sebagaiseorang
yangwara’ dan menjadi teladan masyarakat.
Kiai Haji Dalhar, Mbah MatWatucongol Magelang terkenalsebagai
salah satu guru para ulama. Kharisma dan ketinggian ilmunyamenjadi rujukan

4
umat Islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar adalah sosokyang disegani
sekaligus panutan umat Islam, terutama di JawaTengah. Beliau merupakan
salah satu mursyid torekoth Syadziliyah yangdikenal mapu melahirkkan
ulama-ulama yang mumpuni.
Simbah Dalhar lahir pada tanggal 10 Syawal 1286 Hijriah atau
padatanggal 12 Januari 1870 M). Ayahnyabernama Abdurrahman bin
Abdurrauf bin Hasan Tuqo adalah cucu dari KyaiAbdur rauf. Kakeknya
simbah Dalhar terkenal sebagai salah satu seorangpanglima perangPangeran
Diponegoro. Nasabnya Kyai Hasan Tuqo sendiri pun sampai
kepadaSunanAmangkurat Mas atau Amangkurat III.

B. Museum Gunung Merapi

Museum Gunung Merapi merupakan salah satu museum bersejarah yang


ada di Jogjakarta yang di dalamnya berisi tentang Gunung Merapi. Museum
ini berada di dekat kawasan objek wisata Kaliurang jaraknya sekitar 5 km.
Semua aktivitas yang berhubungan dengan Gunung Merapi tersimpan di
museum ini. Museum ini sangat cocok untuk keluarga yang menginginkan
berlibur sambil belajar. Museum ini diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009
oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro.
Dengan luas bangunan sekitar 4,470 yang berdiri di atas tanah seluas 3,5
hektare. Museum ini sering dikenal sebagai Gunungapi Merapi dengan
semboyan Merapi Jendela Bumi.

5
Museum Gunung Merapi ini dijadikan sebagai sarana pendidikan,
penyebarluasan informasi tentang Gunung, dan tentang bencana geologi
lainnya yang bersifat rekreatif dan edukatif untuk seseorang yang ingin
mengetahui sejarah tentang Gunung Merapi dan sumber bencana lainnya.
Museum ini dapat menjadi solusi untuk sarana yang penting dan sebagai pusat
layanan informasi tentang Gunungapi dalam upaya mencerdaskan kehidupan
masyarakat, serta menjadi media agar masyarakat sadar dan waspada tentang
manfaat dan ancaman bahayanya letusan Gunungapi serta bencana lainnya.
Museum ini juga memiliki koleksi gambar dan video tentang gempa dan
letusan Gunungapi.
Terdapat dua lantai di Museum Gunung Merapi ini. Pada lantai pertama
Anda akan melihat foto erupsi Gunung Merapi sampai ke alat pemantaunya.
Di museum ini Anda juga bisa melihat secara dekat alat-alat pengamat seperti
seismograf, radio hingga komputer. Selain itu Anda juga bisa menambah
wawasan tentang mitos yang ada pada Gunung Merapi, dari lavanya sampai
ke perkembangan pemantaunya. Bahkan, disana juga ada barang yang
berperan pada peristiwa Gunung Merapi ini tetapi hanya kerangkanya karena
terhempas oleh awan panas.
Pada lantai kedua Anda dapat melihat lantai dasar dan menikmati replika
merapi dari atas. Terdapat lorong di lantai ini yang berisi peraga simulasi yang
ditampilkan di dalam LCD. Peraga yang ditampilkan ada dua macam yaitu
mulai dari peraga gempa bumi, peraga bencana tsunami sampai replika

6
gunung. Pada lantai ini juga terdapat bioskop mini yang isinya film
dokumentasi “Mahaguru Merapi”. Lantai ini yang sering digunakan
pengunjung untuk berfoto ria. Jadi jika Anda ingin mengetahui sejarah tentang
Gunung maupun tentang bencana lainnya silahkan mengunjungi Museum
Gunung Merapi.
1. Museum Mini Sisa Hartaku

Museum Mini Sisa Hartaku adalah sebuah saksi sejarah bagaimana


sebuah rumah luluh lantak oleh terjangan letusan Gunung Merapi tahun
2010. Di Museum ini dipajang beberapa perabotan rumah tangga tampak
seperti meleleh atau bentuknya meliuk seperti: panci, periuk, botol dan
perabotan lainnya. Bagi pengunjung yang ingin tahu dan ingin melihat
langsung bagaimana dahsyatnya amukan Gunung merapi bisa datang ke
Museum Mini Sisa Hartaku. 
Lokasi Museum Mini Sisa Hartaku terletak di Jl. Petung, Petung,
Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Untuk lebih detail bisa lihat di google map. Museum ini adalah bekas
rumah milik salah satu warga disana. Ketika admin berkunjung kesini
properti pertama yang dilihat adalah kerangka kerbau. Sisa tulang belulang
kerbau dipajang di halaman rumah berdekatan dengan miniatur rumah
yang masih utuh sebelum diterjang letusan Gunung Merapi. Kami dipandu
oleh seorang sopir Jeep yang mengantar kesana. Bapak Sopir yang juga
sebagai guide menjelaskan dengan detail kejadian erupsi Gunung Merapi
dan juga membantu kami mengambilkan beberapa foto diri.
Beranjak ke dalam memasuki rumah dapat melihat lukisan Mbah
Marijan, sepeda yang meleleh, serta perbotan rumah tangga yang meliuk
dan meleleh tidak beraturan. Menariknya disini ditemukan jam dinding

7
yang masih terpajang,  yang menurut sopir/guide yang memandu kami
adalah waktu yang menunjukan jam berapa letusan menerjang rumah
tersebut, sesuai jarum penunjuk pada jam. Admin mencoba mengambil
beberapa foto dan foto diri sebagai kenangan berkunjung kesana.
Museum dibangun untuk bisa belajar dari barang-barang yang
ditinggalkan mengenai kejadian masa lampau yang erat kaitannya dengan
sejarah. dan juga barang-barang yang dipajang berderet mengajarkan
banyak hal. Atau sebuah museum dibangun sebagai pertanda bahwa
pernah ada kejadian yang besar di masa lampau.

2. Batu Alien

Wisata Lereng merapi terus bermunculan pasca


erupsi gunung merapi tahun 2010 silam. Masyarakat sekitarpun terus
mengembangkan kawasan wilayah di sekitar lereng merapi menjadi tujuan
pariwisata di Sleman.
Panorama pegunungan dengan bentangan perbukitan nan sejuk
serta megahnya gunung Merapi, menjadi daya tarik tersendiri bagi
para wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di lereng
Merapi.
Salah satu tempat yang bisa anda kunjungi ketika berada di daerah
cangkringan ialah kawasan wisata Batu Alien. Kawasan wisata Batu Alien
di Dusun Jambu, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. (tribunjogja/gilang
satmaka)

8
Sebuah batu besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Merapi
pada tahun 2010 silam, ditemukan seorang warga. Menurut Wiwin selaku
wakil kepala pengelola wahana di kawasan wisata tersebut, warga yang
menemukan batu besar tersebut menganggap mirip menyerupai wajah
sebuah makhluk yaitu Alien.
Lalu pada tahun 2011 silam, atas ide para warga sekitar mulai
didirikan kawasan wisata yang bernama Batu Alien. Batu besar yang
berada di kawasan wisata tersebut terletak di Dusun Jambu, Kepuharjo
,Cangkringan Sleman.
Batu besar tersebut, awalnya hanya nampak seperti bongkahan
batuan vulkanik biasa, namun ketika anda mendekat dan
memperhatikannya dari sudut tertentu anda akan melihat sebuah teksur
wajah pada batu tersebut.
Batu besar tersebut, memiliki tekstur wajah yang lengkap ketika
dilihat dari dekat, seperti kedua mata, hidung mulut dan telinga. Memang
sekilas tampak seperti makhluk asing, dengan wajah menghadap ke atas.

3. Bunker Kaliadem

Menikmati keindahan alam Jogja tidak akan lengkap sebelum


menikmati keindahan Gunung Merapi. Salah satu gunung yang masih aktif
hingga saat ini memang sangat indah jika dipandang dari berbagai wilayah
di Pulau Jawa bahkan mirip seperti Gunung Fuji di Jepang. Salah satu

9
lokasi yang apik untuk melihatnya adalah di lokasi wisata Bunker
Kaliadem Jogjakarta.
Wisata Bunker Kaliadem Jogjakarta memang sebelumnya adalah
bunker yang berfungsi untuk mengamati aktifitas Gunung Merapi dari
dekat. Namun pada letusan terakhirnya yang besar, bunker ini terkubur
hingga 4 meter tebalnya. Dua relawan yang bertugas juga tidak selamat
dari kejadian letusan tersebut.
Setelah letusan mereda, pemerintah melakukan penggalian pada
bunker Kaliadem ini. penggalian tersebut cukup sulit karena tanda
keberadaan bunker tersebut juga ikut hilang karena letusan tersebut.
Pemerintah setempat kemudian menjadikannya sebagai wisata Bunker
Kaliadem Jogjakarta.
Wisata Bunker Kaliadem Jogjakarta sendiri bukan hanya sekedar
wisata alam biasa dimana pengunjung dapat menyaksikan kegagahan
Gunung Merapi dari dekat. Bunker Kaliadem sendiri sudah dibangun sejak
era kolonialisme Belanda yang mana memang ditujukan sejak awal
sebagai perlindungan untuk pengamatan aktifas Gunung Merapi.
Bisa dikatakan bahwa wisata Bunker Kaliadem Jogjakarta ini
memiliki nilai sejarah bagi Indonesia dan juga merupakan saksi dari
ganasnya ledakkan Gunung Merapi yang tercatat sudah 5 kali sepanjang
sejarah. Jejak-jejak ledakan Merapi tersebut tergambar jelas di depan pintu
bajanya yang setebal 15 cm itu.
Jika anda tertarik untuk mengunjunginya, anda hanya perlu menuju
ke Desa Kinahrejo, yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten
Sleman. Jaraknya hanya sekitar satu jam dari kota Jogjakarta. Kendaraan
pribadi hanya diperbolehkan sampai di desa Kinahrejo karena alasan
medan yang berat untuk menuju ke lokasi bunker.
Dari Desa Kinahrejo menuju lokasi, anda harus menyewa mobil
offroad dengan kapasitas maksimum hingga 6 orang atau motor trail.
Penyedia jasa tersebut menyediakan juga jasa untuk Tour Merapi dimana

10
anda bisa mengunjungi berbagai lokasi yang fenomenal dari letusan
Gunung Merapi.
Untuk tarif dari menyewa kendaraan Jeep trsebut terbagi menjadi
beberapa tarif yang disesuaikan dengan jauh dekatnya jarak yang akan
anda tempuh selama tour, akan lebih baik juga jika anda mengecek
kendaraan yang akan digunakan. Hal tersebut bisa anda lakukan
Karena lokasinya yang berada di daerah dataran tinggi, maka
sebagai tips saat mengunjungi wisata Bunker Kaliadem Jogjakarta adalah
dengan membawa pakaian tebal yang dapat menghangatkan. Anda juga
diminta membawa perbekalan karena hanya ada beberapa penjual mkanan
di pintu masuknya apalagi di lokasi.
Saat anda sudah capai wisata Bunker Kaliadem Jogjakarta, anda
akan diajak untuk menyaksikan kawah dari Gunung Merapi yang terlihat
dengan jelas saat cuaca cerah. Oleh karena itulah, sebagai tips kedua
lainnya adalah selain membawa pakaian tebal yakni mengunjungi wisata
tersebut dengan baju tebal namun juga memperhatikan waktu kunjungan
anda.
Yang dimaksud dengan waktu kunjungan yang baik adalah dengan
menghindari musim hujan dimana akan besar kemungkinan akan turun
hujan. Selain medan menuju wisata Bunker Kaliadem Jogjakarta akan
lebih sulit, alasan keduanya adalah anda tidak akan dapat menyaksikan
dengan jelas Gunung Merapi dengan lebih jelas.
Nah itulah beberapa ulasan mengengai wisata Bunker Kaliadem
Jogjakarta yang bisa anda perhatikan sebelum memutuskan pergi
mengunjungi Desa Kinahrejo. Bagaimana apaakah anda tertarik untuk
mencoba menantang adrenalin, belajar sejarah serta menikmati keindahan
alam Jogja yang sudah pasti dikenal oleh banyak orang

11
4. Kali Kuning

Kali Kuning merupakan aliran sungai yang berada di lereng


Gunung Merapi, tepatnya 10 km sebelah timur Kota Jogja. Lokasi wisata
Kali Kuning bukan hanya sekedar sungai, namun sungai yang berada di
bukit di sekitaran lereng Merapi.
Aliran sungai merupakan lintasan lahar saat peristiwa meletusnya
Gunung Merapi beberapa tahun yang lalu. Meskipun berasal dari bentukan
akibat bencana alam, Bukit Kali Kuning menjadi lingkungan hijau yang
asri dan ditumbuhi pepohonan yang indah.
Saat ini obyek wisata dikelola oleh pihak Taman Nasional Gunung
Merapi. Dengan pengelolaan ini, terdapat fasilitas dan spot-spot wisata
yang bisa dinikmati ketika berkunjung ke lokasi ini. Termasuk beberapa
tanaman dan pepohonan yang justru tumbuh akibat letusan Gunung
Merapi, dijaga oleh pihak pengelola agar tetap lestari dan alami.
Bukit Kali Kuning memiliki mata air yang mengalirkan air melalui
sungai yang melewati setidaknya beberapa kecamatan diantaranya Pakem,
Cangkringan, Ngemplak, Kalasan dan Berbah. Dari bukit ini juga tersaji
pemandangan bukit batuan Andesit yang mempesona.
Dalam perjalanan menuju Bukit, setelah turun dari kendaraan, para
wisatawan akan disuguhi dengan pemandangan pinus, suara gemercik

12
aliran sungai, kesegaram udara bersih dan alami serta hijaunya tanaman-
tanaman yang terdapat di lokasi ini.
Beberapa tanaman dan pepohonan yang terdapat di area ini pun
sedikit berbeda dan hampir tidak ditemukan dilokasi lainnya seperti
Bungan Kantung Semar, Bunga Rasamal dan Bungan Puspa. Terdapat
juga spot-spot foto yang dibangun tanpa merusak suasana alami dan
pemandangan asli di sekitar obyek wisata alam ini.
Bukit Kali Kuning berada di Jl. Bebeng, Palemsari, Umbulharjo,
Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk
menuju ke lokasi ini, perjalanan terbilang cukup lancar karena kondisi
jalan yang sudah memadai. Hanya saja, para pengunjung masih harus
berjalan kaki di jalan setapak sepanjang 1 km sebelum benar-benar sampai
di lokasi wisata.
Rute yang dilewati untuk menuju obyek wisata ini dari Tugu Jogja
adalah ke arah utara menuju Jalan Kaliurang. Kemudian perjalanan
dilanjutkan menuju Pasar Pakem ke arah timur. Dari Pasar Pakem ke arah
timur Anda akan langsung menemukan lokasi wisatanya. Sebelum sampai
lokasi, Anda harus berjalan kaki menuruni jalan setapak bebatuan
sepanjang 1 km.
Jarak perjalanan dari Kota Jogja adalah sepanjang 27 km dengan
waktu tempuh perjalanan selama kurang lebih setengah hingga satu jam.
Bergantung pada padatnya lalu lintas dan kendaraan yang digunakan.

13
C. Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah salah satu kompleks candi yang terkenal di


Indonesia dan ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia pada tahun
1991 selain Candi Borobudur. Tidak sama dengan Candi Borobudur yang
merupakan candi Buddha, Candi Prambanan adalah sebuah kompleks candi
Hindu. Meskipun demikian, Lokasi keduanya yang berada di Jawa Tengah
juga membuktikan bahwa dahulu umat Buddha dan Hindu hidup
berdampingan dengan rukun. Kedua candi besar ini juga menjadi bukti
kemajuan peradaban manusia pada saat itu karena mampu membangun candi-
candi dengan seni arsitektur yang luar biasa tanpa bantuan teknologi canggih.
Candi Prambanan Kompleks Candi Prambanan juga disebut memiliki
seribu buah candi karena adanya cerita rakyat Roro Jonggrang, namun
sebenarnya hanya ada sekitar 240 candi di kompleks tempat wisata ini.
Tempat wisata ini menghadap timur, tetapi terdapat empat pintu masuk di
masing-masing mata angin. Gerbang utama candi ini adalah yang berada di
sebelah timur.
Candi ini merupakan persembahan bagi Dewa Siwa yang dalam ajaran
Hindu dikenal sebagai Dewa Penghancur. Menurut prasasti Siwaghra yang
saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, nama asli kompleks candi
ini adalah Siwaghra yang berasal dari bahasa Sansekerta, yang mempunyai arti
Rumah Siwa. Karena statusnya sebagai candi persembahan untuk Dewa Siwa,

14
maka candi induk di kompleks ini adalah candi Dewa Siwa yang mempunyai
tinggi 47 meter.
Candi induk ini diapit dua candi yaitu candi Dewa Wishnu dan candi
Dewa Brahma yang masing-masing setinggi 33 meter. Candi ketiga dewa ini
disebut dengan Candi Trimurti. Di dalam Candi Trimurti terdapat arca
masing-masing dewa. Di depan ketiga candi dewa terdapat tiga Candi Wahana
yang mewakili kendaraan masing-masing dewa. Wahana Nandi untuk Dewa
Siwa, Angsa untuk Dewa Wishnu dan Garuda untuk Dewa Brahma. Candi
Prambanan Selain candi-candi tersebut, masih ada banyak sekali candi lain di
kompleks ini, yaitu Candi Kelir, Candi Apit, Candi Patok, dan Candi Perwara.
Semua candi ini mengelilingi Candi Trimurti. Untuk Candi Perwara, peletakan
candi dibagi menjadi empat lapisan atau zona yang disebut sebagai gambaran
empat kasta manusia dalam ajaran Hindu. Lapisan terluar diperuntukkan untuk
sembahyang kasta sudra, lapisan yang lebih dalam untuk waisya dan dua
lapisan berikutnya masing-masing untuk ksatrya dan brahmana.
Selain berbagai tipe candi tersebut, di tempat wisata ini juga terdapat
relief yang menceritakan tentang dua kisah fenomenal dalam Hindu yaitu
Ramayana dan Krishnayana. Relief ini berada di dinding bagian dalam dari
pagar yang mengelilingi Candi Trimurti. Relief Ramayana menceritakan
tentang perjuangan Rama yang dibantu oleh Hanoman untuk merebut Shinta,
istrinya yang diculik oleh Rahwana. Untuk Krishnayana, relief ini
menceritakan tentang perjalanan hidup Krishna sebagai awatara atau
reinkarnasi dari Dewa Wishnu.
Di kompleks Candi Prambanan terdapat sebuah museum berbentuk
rumah joglo. Museum ini berisi koleksi benda-benda yang berhasil ditemukan
di sekitar candi dahulu seperti arca dan bebatuan purbakala. Sejarah Candi
Prambanan Candi Prambanan Awal berdirinya kompleks Candi Prambanan
memiliki dua kisah yaitu cerita rakyat mengenai Roro Jonggrang dan sejarah
dibangunnya candi ini pada masa kerajaan Hindu di Jawa yang diperoleh dari
hasil penelitian para ahli.
Candi Prambanan dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang. Cerita
rakyat ini bermula dari Roro Jonggrang, putri kerajaan yang kecantikannya tak

15
diragukan lagi. Banyak pemuda yang datang dengan maksud melamar sang
putri, termasuk Bandung Bondowoso. Meskipun Bandung Bondowoso
terkenal sakti dan kuat, namun Roro Jonggrang tidak menyukainya. Setelah
berpikir lama, akhirnya Roro Jonggrang mengatakan bersedia menjadi
istrinya, namun Bandung Bondowoso harus bisa membangun 1.000 candi
dalam waktu semalam. Karena sangat yakin dengan kekuatan yang
dimilikinya, pemuda itu menyanggupinya.
Dengan bantuan jin Bandung Bondowoso telah berhasil membangun
999 candi. Roro Jonggrang merasa takut, sehingga muncul ide untuk
menumbuk padi yang akan membuat ayam berkokok. Ketika mendengar ayam
telah berkokok sementara jumlah candi yang dibangun belum mencapai target,
Bandung Bondowoso menjadi bingung dan marah saat tahu itu semua hanya
tipuan Roro Jonggrang yang bertujuan untuk menggagalkan usahanya.
Akhirnya, Bandung Bondowoso pun mengutuk sang putri menjadi sebuah
candi untuk melengkapi jumlah candi yang dimintanya.
Candi Dewa Siwa yang merupakan candi induk itulah yang dipercaya
sebagai perwujudan Roro Jonggrang setelah dikutuk. Candi Prambanan Diluar
cerita rakyat yang beredar,
Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada abad ke-9 atau pada
masa Dinasti Sanjaya. Para peneliti mengatakan, tak lama setelah dibangun,
Candi Prambanan tidak terurus dengan baik sehingga banyak kerusakan yang
terjadi di bangunan ini. Candi Prambanan ditemukan kembali pada tahun 1733
oleh CA Lons, seorang warga Belanda. Penemuan ini lebih awal jika
dibandingkan dengan penemuan Candi Borobudur oleh Sir Thomas Stamford
Raffles.
Setelah ditemukan, kompleks Candi Prambanan mulai diperbaiki dan
dilakukan berbagai upaya rekonstruksi. Saat ini, Candi Prambanan menjadi
kompleks candi Hindu termegah di Indonesia

16
D. Taman Pintar Yogyakarta

Taman Pintar Yogyakarta (TPY) adalah salah satu wisata


pendidikan atau wisata edukasi paling banyak di kunjungi di Yogyakarta. 
Rasanya belum lengkap bila mengunjungi kota Yogyakarta tidak
menyempatkan diri bermain ke Taman Pintar  Yogyakarta bersama keluarga
dan anak-anak. Pada bangunannya menampilkan nuansa modern dan
tradisional yang mempunyai keindahan tersendiri. Taman ini menawarkan
wahana belajar dan rekreasi yang cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia
pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah. Pada rentang usia tersebut
merupakan generasi penerus yang potensial mendapat pencerahan belajar ilmu
dann tekhnologi (iptek)
Taman Pintar didirikan atas gagasan dari Walikota Yogyakarta Herry
Zudianto SE, Akt, MM yang selanjutnya dibangun diatas tanah seluas 12.000
m2. Wisatawan yang masuk ke taman ini bisa langsung mencoba dan
menyaksikan hasil karya dari sebuah inovasi dan teknologi dan permainan
yang sangat menarik dan banyak bermuatan edukasi pagi anak-anak.
Terbentuknya taman pintar Yogyakarta  semacam ini sebelumnya
terinspirasi dari berdirinya pusar peragaan iptek yang sudah ada sebelumnya
yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta yang selanjutnya
menjadi contoh untuk pengembangan di daerah lain. Di Yogyakarta dengan
Taman Pintarnya, dan di Jawa Timur dengan Jawa Timur Parknya dan semoga

17
segera menyusul daerah lain untuk membangun tempat wisata berorientasi
pendidikan untuk anak-anak.
Taman Pintar dibangun mulai bulan Mei 2006 dan setahun kemudian
pada tanggal 9 Juni 2007 diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X bersama dua menteri yaitu Menteri
Riset dan Tekhnologi ( Menristek ), Kusmayanto Kadiman, P.h.D dan menteri
Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
Taman ini menawarkan model edukasi atau pembelajaran yang
memadukan konsep pendidikan dan permainan dengan media yang menarik
sehingga dapat merangsang keingintahuan anak dan memancing kreativitas
anak terhadap iptek.
Maskot Taman Pintar yang berupa “ Burung Hantu Memakai
Blangkon“. Burung hantu diartikan sebagai burung yang memiliki kepekaan
yang tinggi, sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam dan
lingkungan yang ada disekitarnya. Sedangkan Blangkon merupakan pakaian
adat Yogyakarta untuk menutup kepala laki-laki.
Motto yang dipakai taman ini diambil dari ajaran Ki Hadjar Dewantara
yaitu : 3 N : Niteni (mengingat/memahami), Nirokake (menirukan) dan
Nambahi (mengembangkan). Dalam relevansinya dengan proses belajar ilmu
pengetahuan dan tekhnologi mengacu pada konsep 3 A yaitu : Adopt, Adapt
dan Advance.
Taman Pintar berisi materi yang terbagi menurut kelompok usia dan
penekanan materi. Untuk kelompok usia dibagi lagi menjadi tingkat pra
sekolah, taman kanak-kanak, sekolah dasar sampai sekolah menegah.
Sedangkan untuk penekanan materinya disampaikan dalam bentuk interaksi
antara pengunjung dengan materi yang disampaikan melalui bentuk anjungan
yang ada seperti : anjungan pengenalan, anjungan pengenalan ilmu-ilmu dasar,
anjungan permainan dan anjungan penerapan iptek.
Konsep pembelajaran yang dipakai pada taman ini garis besarnya
bertujuan untuk meningkatkan mutu penguasaan materi pendidikan yang
diberikan di sekolah ditengah menurunnya minat baca dari masyarakat dan

18
anak-anak pada khususnya. Dengan model alat peraga, anak-anak akan lebih
tertarik untuk mengembangkan kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan
berbagai masalah dengan pola pikirannya sendiri. Orang tua diharapkan aktif
dalam memilih wahana pembelajaran dan permainan yang sesuai dengan usia
anak. Jangan dipaksakan dalam pembelajaran dengan alat peraga tersebut.
Taman pintar sebagai kawasan yang terpadu dari berbagai macam
wahana belajar dalam satu lokasi merupakan keistimewaan tersendiri sehingga
Taman Pintar ini sekarang sudah menjadi tempat wisata favorit dan menjadi
ikon wisata pendidikan di Yogyakarta.
Taman Pintar ini dibangun dengan biaya Rp.53 milyar yang berisi enam
zona yang didalamnya terdapat isi materi antara lain : Gedung Memorabilia,
Gedung Kotak lantai 2, Gedung Oval lantai 2, Gedung oval lantai 1, Gedung
Paud barat dan timur dan Playground Area.
Zona-zona tersebut mempunyai beberpa wahana tersendiri seperti
Taman Bermain, Penjelajah Kecil, Titian Penemuan, Petualangan Lingkungan,
Jembatan Sains, Titian Sains, Indonesiaku, Tekhnologi canggih dan Populer.
Area untuk tempat bermain anak-anak sangat luas, seperti di wahana
taman bermain anak yang merupakan ruang publik bagi pengunjung dan
berfungsi sebagai ruang tunggu. Di tempat tersebut anak anak dapat belajar
tentang sains seperti cakram warna, dinding berdendang dan permainan air.
Taman Pintar berlokasi di Jalan Penembahan Senopati No.3,
Yogyakarta. Lokasi ini dahulu digunakan untuk shooping center yang
sekarang dipindah sebelah utara taman ini, bersebelahan dengan Taman
Budaya Yogyakarta.

19
E. Malioboro

Lokasi
Alamat : Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta Deaerah Istimewa Yogyakarta.
Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang
menjadi salah satu kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal
dari nama seorang anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki
Jogja pada tahun 1811 – 1816 M yang bernama Marlborough
Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota
Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan
perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud untuk menandingi kekuasaan
Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi kawasan tersebut.
Untuk menunjang tujuan tersebut maka selanjutnya Kolonial Belanda
mendirikan :
 Benteng Vredeburg, ( didirikan pada tahun 1765. Sekarang benteng
tersebut dikenang menjadi sebuah museum yang di buka untuk wisata
publik )
 Istana Keresidenan Kolonial ( sekarang menjadi Istana Presiden Gedung
Agung di tahun 1832M )
 Pasar Beringharjo, Hotel Garuda ( dahulu sebagai tempat menginap dan
berkumpul para elit kolonial.
 Kawasan Pertokoan Malioboro ( menjadi pusat perekonomian kolonial )
Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak di kawasan Malioboro
tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa.

20
Malioboro menyajikan berbagai aktivitas belanja, mulai dari bentuk
aktivitas tradisional sampai dengan aktivitas belanja modern. Salah satu cara
berbelanja di Malioboro adalah dengan proses tawar-menawar terutama untuk
komoditi barang barang yang berupa souvenir dan cenderamata yang dijajakan
oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan Malioboro.
Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini seperti
kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya.
Anda jangan heran melihat harga barang ditempat ini, misalnya penjual
souvenir menawarkan barang tersebut seharga Rp.50.000,- Kalau anda tertarik
barang tersebut maka tawaran tersebut harus segera disusul dengan proses
tawar menawar dari wisatawan. Dari proses tersebut harga menjadi turun
drastis, misalnya pedagang tersebut akhirnya rela melepas barang tersebut
dengan harga Rp.20.000,-. Hal ini juga berlaku bila wisatawan berkunjung dan
belanja di pasar tradisional Beringharjo yang letaknya tak jauh dari
Malioboro. Begitulah keunikan tradisi dari wisata belanja di Malioboro,
pembeli harus bisa tawar menawar.
Kawasan Malioboro dekat dengan obyek wisata sejarah lainya yang
sangat banyak menyimpan cerita sejarah yang menarik. Setelah anda
berbelanja di Malioboro anda bisa meneruskan mengunjungi obyek wisata lain
yang jaraknya cukup dekat. Tempat dan obyek wisata tersebut seperti
berwisata arsitektur peninggalan kolonial Belanda dan wisata belanja
tradisional lainnya. Obyek wisata sejarah yang berdekatan dengan Malioboro
seperti : Keraton Yogyakarta, Alun-alun Utara, Masjid Agung, Benteng
Vredeburg, Museum Sonobudoyo dan Kampung Kauman.
Wisata Arsitektur peninggalan kolonial di Yogyakarta yang masih bisa
disaksikan seperti Gedung Siciatet ( sekarang menjadi Taman Budaya ), Bank
Indonesia, Hotel Inna Garuda dan Bank BNI’46. Sedangkan wisata belanja
tradisional yang cukup berdekatan dengan Malioboro terdapat di Pasar
Ngasem dan Pasar Beringharjo. Terdapat juga perpustakaan umum milik
Pemerintah Provinsi DIY bagi wisatawan yang gemar membaca.
Wisatawan juga dapat menyaksikan kekhasan lain dari Malioboro
seperti puluhan andong dan becak yang parkir berderet disebelah kanan jalan

21
pada jalur lambat Malioboro. Sedangkan pada sebelah kiri jalan wisatawan
dapat melihat ratusan kendaraan bermotor yang diparkir berjajar yang menjadi
tanda bahwa Malioboro merupakan kawasan yang banyak menyedot para
pengunjung.
Aktivitas wisatawan di Malioboro tidak hanya pada siang hari saja,
akan tetapi di kawasan Malioboro ini aktivitas wisata akan terus berlanjut
dengan adanya nuansa makan malam yang disediakan warung-warung yang
bermunculan pada malam hari, terutama setelah pukul 21.00 WIB. Sambil
menyantap hidangan di warung lesehan Malioboro, wisatawan akan dihibur
oleh musisi jalanan yang mengunjungi lesehan tersebut sambil mengalunkan
lagu-lagu tertentu.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami mengikuti karya wisata ini, kami mendapat kesimpulan
bahwa dengan adanya pemb uatan Laporan ini kami dapat manfaat yang akan
kami jadikan sebagai latihan untuk untuk dimasa depan yang kaan datang
kelak, sehingga dapat membuat kita lebih terampil, kreatif dan
bertanggungjawab atas tugas yang diberikan
Dan dari objek wisata yang kita kunjungi dapat potensi dan manfaat itu.
Berpartisipasi dalam bidang pembangunan bangsa yang akan datang,
khususnya pada pariwisata, pendidikan, kebudayaan, dan kewirausahaan.
Masing-masing obyek yang kami kunjngi mempunyai ciri khas masing-
masing agar tiap obyek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih bagus
lagi.

B. Saran
1. Sebaiknya kita harus lebih menjaga benda-benda bersejarah agar tidak
terjadi kerusakan
2. Memperbaiki bangunan-bangunan bersejarah apabila ada yang rusak atau
keropos
3. Melestarikan benda maupun bangunan bersejarah

23

Anda mungkin juga menyukai